Jumat, 15 Februari 2013

Do'a di Dalam Shalat

Posted by Nis |


Bismillah...,
Segala puji kepunyaan Allah SWT...,


Kamis/14 Februari 2013. Matahari menempatkan diri di peraduannya siang ini. Saatnya shalat Dzuhur. Dua shaf putra, dan satu shaf putri diisi jama'ah Masjid Ulil Albab kali ini. Bertindak selaku imam, oleh beliau Ustadz Supriyanto Pasir S.Ag.,M.Ag. 627381. Usai salam, beliau menyampaikan kultumnya. Kali ini mengenai do'a dan shalat.

Dikatakan bahwa 'inti dari shalat adalah do'a'. Bisa kita lihat, dari bacaan-bacaan shalat, seperti do'a iftitah, kemudian al-Fatihah, di dalamnya mengandung do'a/permohonan kepada Allah Ta'ala. 
Doa iftitah (contoh);

اللهم! باعد بيني وبين خطاياي كما باعدت بين المشرق والمغرب، اللهم! نقني من خطاياي كما ينقى الثوب الأبيض من الدنس، اللهم! اغسلني من خطاياي بالماء والثلج والبرد
وكان يقوله في الفرض
(البخاري ومسلم)
Allaahumma baa’id bainii wa baina khathaayaaya kamaa baa’adta bainal-masyriqi wal-maghriib. Allaahumma naqqinii min khathaayaaya kamaa yunaqqats-tsaubul-abyadlu minad-danas. Allaahummagh-silnii min khathaayaaya bil-maai wats-tsalji wal-barad.  Doa ini diucapkan beliau shallallaahu ‘alaihi wasallam dalam shalat fardlu. (HR. Bukhari dan Muslim).
 
“Ya Allah, jauhkanlah aku dengan kesalahan-kesalahanku, sebagaimana Engkau menjauhkan antara timur dan barat. Ya Allah, sucikanlah aku dari kesalahan-kesalahanku, sebagaimana kain putih dibersihkan dari noda. Ya Allah, bersihkanlah aku dari kesalahan-kesalahanku dengan air, salju, dan embun”. Doa ini diucapkan beliau shallallaahu ‘alaihi wasallam dalam shalat fardlu. (HR. Bukhari dan Muslim).


Ada beberapa orang  yang beranggapan, 'ah, shalatnya gak terlalu khusyu' gak apa-apa, yang penting pas do'anya khusyu'. Anggapan tersebut perlu diluruskan. Jadi, sebenarnya, do'a yang afdhal itu ya di dalam shalat. Maksudnya di dalam shalat.?? Ada waktu-waktu tertentu ketika seseorang melakukan shalat dianjurkan untuk berdo'a. Diantaranya;

1. Ketika Ruku'. Saat shalat berjama'ah, kita sudah selesai membaca bacaan rukuk tapi imam belum melanjutkan, maka dianjurkan untuk berdo'a. Bacaan ruku'nya ya ada macem2-lah., boleh dengan subhana robbiyal 'adzimi wabihamdihi(3x), atau yang disukai Rasulullah yang Subhanaka Allahumma Robbana Wa bihamdikallahumaghfirli.. atau lafadz lain yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW.

2. Ketika Sujud. Yang ini sudah mashyur kan.., dimana ada diriwayatkan dalam hadits shohih, yang mengatakan bahwa Allah itu berada dekat dengan hambanya tatkala kita sujud (dalam shalat), jadi dianjurkan untuk berdo'a.

3. Ketika Duduk Tasyahud Akhir. Setelah membaca tasyahud akhir, dianjurkan untuk memperbanyak do'a. Yang diantaranya yang harus dibaca adalah do'a memohon keselamatan yang selalu kita baca; 'Allahumma ini a'udzubika min 'adzabi jahannam ...'
http://eidariesky.files.wordpress.com/2010/06/berlindung_dari_4_hal-1.jpg
Dari A'isyah, “Sesungguhnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berdo’a dalam shalatnya, “Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari adzab qubur, dan aku berlindung kepada-Mu dari fitnah Dajjal, dan aku berlindung kepada-Mu dari fitnah kehidupan dan kematian. Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari dosa dan hutang. (HR. Bukhari)

Saat ruku' dan sujud, disarankan untuk melafalkan do'a di dalam hati saja. Dikhawatirkan, do'a yang dilisankan merupakan ucapan di luar bacaan shalat, sehingga dianggap bisa membatalkan shalat.

Adapun materi do’a, menurut jumhur ulama adalah sesuka orang yang shalat, baik persoalan dunia maupun akhirat, sebagaimana dicontohkan dalam hadits. Tetapi menurut Imam Hanafi, hanya dengan do’a yang ada di dalam Al-Qur’an dan Al-Hadits (Nail al-Authar). Sedangkan ahli dzahir menyatakan bahwa do’a yang harus dibaca haruslah mengandung kewajiban berlindung dari empat perkara, yaitu: siksa kubur, siksa neraka, fitnah Dajjal, dan fitnah hidup dan mati (Ibnu Rusyd).

Dan,.., seorang Ustadz di radio pernah mengatakan, bahwasanya tidak pernah diriwayatkan Rasulullah mengangkat kedua tangan beliau untuk berdo'a setelah selesai shalat, kecuali ketika selesai shalat istisqa' _untuk meminta hujan.



خَرَجَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْمًا يَسْتَسْقِي فَصَلَّى بِنَا رَكْعَتَيْنِ بِلَا أَذَانٍ وَلَا إِقَامَةٍ ثُمَّ خَطَبَنَا وَدَعَا اللَّهَ وَحَوَّلَ وَجْهَهُ نَحْوَ الْقِبْلَةِ رَافِعًا يَدَيْهِ ثُمَّ قَلَبَ رِدَاءَهُ فَجَعَلَ الْأَيْمَنَ عَلَى الْأَيْسَرِ وَالْأَيْسَرَ عَلَى الْأَيْمَنِ

“Pada suatu hari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam keluar untuk melakukan istisqa`. Beliau shalat dua raka’at mengimami kami tanpa azan dan iqamah. Kemudian beliau berkhutbah di hadapan kami dan berdoa kepada Allah. Beliau mengarahkan wajahnya ke arah kiblat seraya mengangkat kedua tangannya. Setelah itu beliau membalik selendangnya, menjadikan bagian kanan pada bagian kiri dan bagian kiri pada bagian kanan.” (HR. Ibnu Majah no. 1268, Ahmad no. 8303, dan sanadnya dinyatakan hasan oleh Asy-Syaikh Ibnu Baaz dalam ta’liq beliau terhadap kitab Fathul Bari: 2/500)

Namun, ada ulama lain yang berpendapat bahwa berdo'a dengan mengangkat tangan setelah berdzikir sesudah shalat diperbolehkan, karena dianggap bahwa berdo'a sesudah dzikir itu adalah ibadah mustaqilah (berdiri sendiri) yang tidak memiliki kaitan dengan zikir ba'da shalat.

Wallahu a'lam...

Demikian tadi adalah isi kultum dari Ustadz Supriyanto Pasir S.Ag.M.Ag 
_dengan beberapa tambahan.

wa akhiru da'wana
walhamdulillahirobbil 'alamiin..


semoga bermanfaat..
:D




-----Masjid Ulil Albab, 15 Februari 2013-----
ba'da maghrib, ,menjelang isya'
:D

0 komentar:

Posting Komentar

Powered By Blogger
Powered By Blogger
Powered By Blogger