Bismillah..,
Alhamdulillah.. memasuki episode terakhir serial kajian; Bencana Hidup.
Sedikit recap bahasan sebelumnya masalah bakhil, ada ungkapan menarik.
Bahwasanya bakhil dalam bahasa arab, terdiri dari tiga buah huruf. Filosofi
dari tiga huruf tersebut adalah hal2 yang merupakan buah dari sifat bakhil yang
menghinggapi hati seseorang. Ke tiga huruf tersebut yaitu ba’ [], khof [], dan
lam [].
Ba’ -> Al-Bala’ = berarti
bala’. Bahwasanya orang yang bakhil itu tidak akan mendapat kebaikan, akan
tetapi balasan baginya adalah Bala’ (musibah/bencana/kerusakan, dll). Hal ini
nyata, sebagaimana yang terjadi pada Qarun yang kisahnya diabadikan di dalam
Al-Qur’an agar menjadi pelajaran bagi kita semua.
Khof -> Khushron = merugi,
dibenci. Tidak ada orang menjadi kaya dikarenakan kikir. Dan tidak pula orang
menjadi melarat/kismin #miskin, dikarenakan sedekah. Dan juga orang yang kikir
itu dibenci oleh makhluk yang di bumi dan di langit.
Lam -> Laamun = tercela.
Sifat kikir digolongkan sebagai salah satu sifat yang tercela. Dan lawan dari
sifat kikir adalah dermawan(suka memberi), inilah sifat yang terpuji.
Kemudian ,, selanjutnya di sini
akan kita bahas mengenai;
@Al-Gholabatiddaini = hutang
yang membuat terhinakan.
@Al-Qohrirrijal = penguasaan/penindasan
manusia.
Suatu ketika Rasulullah hendak
men-shalatkan jenazah salah seorang shahabat. Sebelum itu beliau terlebih
dahulu bertanya, “Apakah orang ini mempunyai hutang.?”. jawab seorang shahabat
yang lain, “Iya, dia masih mempunyai hutang ya Rasulullah”. “Kalau begitu shalatkanlah
shahabat kalian ini, (aku tidak mau)”, kata Rasulullah. Mendengar perkataan
Rasulullah tersebut, salah seorang shahabat (Abu Qatadah) berkata, “Ya
Rasulullah, aku yang akan menanggung semua hutang2nya. Oleh karena itu,
shalatkan lah dia.?!”. Maka, Rasulullah pun turut serta menyalatkan jenazah
orang tersebut, karena sudah ada orang yang bersedia menanggung hutangnya.
Keesokan harinya, Rasulullah
bertemu dengan Abu Qatadah. Beliau pun bertanya, “Wahai Abu Qatadah, sudahkah
kau bayarkan hutang orang yang kemarin,?”. “Belum ya Rasulullah, saya belum
sempat”, jawab Abu Qatadah. Keesokannya lagi Rasulullah kembali menanyakan
apakah Abu Qatadah sudah membayarkan hutang orang yang kemarin atau belum.
Ternyata Abu Qatadah belum membayarkannya karena lupa. Hari berikutnya lagi,
Rasulullah kembali bertemu dan menanyakannya lagi. Abu Qatadah menjawab, “Sudah
ya Rasulullah”. Lalu Rasulullah berkata, “Baru lah hari ini setelah engkau
membayarkan hutang orang yang meninggal kemarin, kulit orang itu menjadi dingin”...
(HR. Bukhari)
Pagi sebelum berangkat ke
kajian, saya sempat menyaksikan berita di televisi, dan berita ini pun sempat
diceritakan pula oleh Ustadz, mengenai pembunuhan 2 orang wanita (seorang ibu
dan anak gadisnya), yang dilakukan oleh 2 orang lelaki tetangganya sendiri.
Motif pembunuhan tersebut, yang menjadi akarnya adalah disebabkan oleh hutang. Salah
seorang dari pelaku merasa dendam kepada korban, karena istrinya diancam akan
dipolisikan jika tidak segera melunasi hutangnya. Merasa tidak terima dengan
ancaman tersebut, akhirnya pelaku nekat menghabisi nyawa korban. Tidak hanya
itu, pelaku juga mengambil barang2 berharga milik korban, diantaranya
perhiasan, hand phone, dan sepeda motor. Kedua tersangka berhasil diringkus
oleh polisi, dan mereka terancam hukuman pidana, maksimal 20 tahun kurungan
penjara. Subhanallah..
Itulah,, bencana-bencana yang
bisa ditimbulkan oleh adanya hutang. Tidak hanya di dunia saja, akan tetapi
dibawa sampai di akherat. Na’udzubillah...
Oleh karena itu, jangan sampai
kita menyepelekan masalah hutang ini sodara-sodara. Islam mengajarkan,
hendaklah setiap transaksi hutang-piutang ada pencatatannya. Supaya jelas, dan
selalu ingat, sehingga tidak akan lalai terhadap masalah hutang ini.
Pembahasan lebih detail
mengenai hutang ini bisa dilihat di sini.
Selanjutnya adalah mengenai
penindasan. Istilah masa kini-nya adalah bully.
Ada beberapa macam bentuk bullying, diantaranya
adalah berupa ejekan, penekanan mental, sampai pada kekerasan fisik. Tidak
mengenal dari kalangan mana, atau pun usia berapa, kasus bully membully saat
ini sudah sedemikian meluasnya. Buanyakk deh,, bisa ditemukan dimana saja dan
kapan saja #waduwh.
Sebenarnya bully-membully ini sudah
ada sejak dahulu kala. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pun pernah
mengalaminya. Tengok lagi sejarah Nabi dan Rasul dalam berdakwah. Semuuuuaaanya
pernah kena bully. Dan juga riwayat
hidup para ulama pendahulu dan sekarang yang juga mendapatkan bully dalam perjuangannya menyi’arkan
Islam. Namun itu merupakan ketentuan dari Allah, sebagai ujian untuk para Nabi
dan Rasul beserta para pewarisnya. Bully
yang mereka terima diberikan ganti dengan yang lebih mulia, yaitu surga.
Bully pada jaman Fir’aun yaitu perbudakan,
pemaksaan, penindasan. Di masa sekarang,, subhanallah, anak2 kecil (SD) sudah
bisa melakukan tindakan2 semacam penindasan. Mengejek anak2 lain, yang kelihatannya
punya kekurangan, memaki2, meminta dengan paksa, dan buanyyakk lagi lainnya.
Menurut analisa saya #ehhehemm, salah satu faktor kuattnya adalah pengaruh dari
film2, sinetron di televisi yang amat sangat tidak berbobot. Itu bisa
berpengaruh pada psikologi anak2 di usia2 pertumbuhannya, yang memang masa-nya
untuk mudah meniru dan terprofokasi.
Dampak dari bully ini bisa berakibat buruk terhadap
mental atau bahkan juga fisik si korban. Banyak yang akhirnya depresi, kemudian
menjadi trauma, timbul rasa takut yang terlalu berlebihan. Dan tak sedikit yang
disebabkan depresi akut, kemudian memutuskan untuk bunuh diri. Na’udzubillah..
Mungkin, tak seorang pun dari
kita yang tidak pernah merasakan yang namanya dibully. Namun, semoga kita menjadi orang yang kuat dalam
menghadapinya, dan hal tersebut bisa mengantarkan kita kepada pahala yang
buanyakkk, bukan menjadikan-nya bencana yang merusak hidup kita.
Pada intinya,., tanpa kita sadari,
begitu banyak bencana yang bisa menimpa hidup kita. Hidup di dunia bahkan
hingga ke akherat. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam sudah memberikan
peringatan agar kita mewaspadai, dan juga resep supaya kita tidak menjadi salah
satu korban bencana tersebut. Dengan berdo’a kepada Allah, maka Allah akan
mengabulkan do’a kita tersebut. insyaAllah..
So,
demikian
lah ilmu yang bisa saya sarikan dari kajian di Masjid Ar-Rahmat, Slipi. Tentu
ada begitu banyak kekurangan. Mohon dimaafkan.
Dari
kajian di Masjid Ar-Rahmat, Slipi (29 nov’14) dengan beberapa tambahan.
Sumber
lain
-----Jakarta, 5 Desember
2014-----
Jam makan siang, di meja kerja
0 komentar:
Posting Komentar