Senin, 31 Juli 2017

MIMPI BUDI

Posted by Nis |

Bismillah.
Segala puji milik Allah Ta’ala.



Budi bermimpi, ia dan ibunya pergi ke desa Konoha menghadiri wedding Naruto dan Hinata. Sebenarnya acara tersebut pas berbarengan dengan acara nobar Budi dengan teman-temannya. Namun karena Budi pernah membaca hadits yang bunyinya;

إِذَا دُعِىَ أَحَدُكُمْ إِلَى الْوَلِيمَةِ فَلْيَأْتِهَا

“Jika salah seorang di antara kalian diundang walimah, maka hadirilah.” (HR. Bukhari no. 5173 dan Muslim no. 1429). Hadits ini digunakan kata perintah dan hukum asal kata perintah itu wajib. Sumber: https://muslim.or.id/22872-menghadiri-undangan-nikah.html
Budi pun lebih memprioritaskan hadir ke kondangan daripada hangout dengan genknya.


Sampai di tujuan, Budi mencari tempat untuk menambatkan hati #ehh, untuk memarkir awan kinton yang dipinjamnya dari Goku. Sementara Ibunya pergi ke toilet untuk memperbaiki jilbab yang morat-marit sebab terpaan angin saat perjalanan tadi. Di ruang utama sudah banyak tamu yang hadir dari berbagai kalangan dan latar belakang. Ada penjual ramen langganan Naruto, ada Gara, Kakashi, Muzammil Hasballah ‘lhoh kenapa Bang Jamil ada di sini yah? Pikir Budi. Owh, mungkin mau tilawah untuk pembukaan akad nanti’.

Selain tokoh-tokoh dalam film Naruto, ada banyak tamu undangan yang dikenal Budi. Beberapa teman kampus, bahkan dosen juga ada. Semua orang yang datang begitu ramah, Budi merasa agak lelah juga meladeni sapaan mereka. Setiap yang bertatapan dengan Budi tak segan untuk menyapa dan mengajak salaman, ada pula yang ngajak selfie. Tentunya Budi hanya menyambut tangan para tamu lelaki. Sejak mengaji di Masjid Ulil Albab dan kenal dengan para takmirnya, Budi sedikit-demi sedikit mulai berhijrah dan berusaha mengamalkan ajaran Islam dengan baik dan benar sesuai Qur’an dan Sunnah. Di salah satu kajian ba’da magrib di Masjid Ulil pernah dibahas sebuah hadits yang membuatnya merasa ngeri2 sedaaap. Yang mana pula itu? Yang ini;
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

لأَنْ يُطْعَنَ فِي رَأْسِ رَجُلٍ بِمِخْيَطٍ مِنْ حَدِيدٍ خَيْرٌ لَهُ مِنْ أَنْ يَمَسَّ امْرَأَةً لا تَحِلُّ لَهُ

“Ditusuknya kepala seseorang dengan pasak dari besi, sungguh lebih baik baginya daripada menyentuh wanita yang bukan mahramnya.” (HR. Thobroni dalam Mu’jam Al Kabir 20: 211. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih). Hadits ini sudah menunjukkan kerasnya ancaman perbuatan tersebut, walau hadits tersebut dipermasalahkan keshahihannya oleh ulama lainnya. Yang diancam dalam hadits di atas adalah menyentuh wanita. Sedangkan bersalaman atau berjabat tangan sudah termasuk dalam perbuatan menyentuh. Sumber :https://rumaysho.com/2258-hukum-jabat-tangan-dengan-wanita-non-mahram.html
Karenanya, Budi palingan hanya tersenyum sembari menganggukkan kepala tanpa bersentuhan tangan ke tangan kepada para wanita yang ditemuinya.


Hhemmm.. lama nian mempelai pria tak kunjung muncul di meja akad. Akhirnya pembawa acara menggaungkan suaranya, memulai dengan pembukaan2. Dan benar saja dugaan Budi bahwa Bang Jamil ternyata didapuk sebagai pembaca tilawatil Qur’an, sebagai sari tilawahnya adalah mbak Sulis. Sambutan2 telah diberikan oleh masing2 perwakilan calon mempelai putra dan putri, pembawa acara pun melanjutkan, ‘demikian tadi sambutan dari kedua mempelai, dan saat yang ditunggu2 akan segera kita mulai. Maka dari itu, mohon kesediaannya kepada mempelai pria untuk segera menempatkan diri dan melaksanakan prosesi akad nikah. Kepada ananda Budiman Hujan Tak Kunjung Datang, kami persilakan.”


Kaget.   via: https://simomot.com


Mak tratap,, Budi kaget sedemikian rupa hingga nyaris tersedak pecel yang baru saja disuapnya. “ono opo iki?!” tanya-nya dalam hati. Budi hanya mematung, terasa agak merinding gimana gitu menyadari bahwa perhatian para hadirin semua tertuju padanya. Belum usai dengan keterkejutannya itu, Budi kembali dikagetkan tangan Toni dan Tono si sepupu kembarnya yang meraih pundak Budi dari belakang kemudian membangunkannya dari tempat duduk. “ayo ke depan mas” kata mereka berdua kompak diiringi senyum manis semanis kopi susu.


Diikuti Toni dan Tono, Budi pun pasrah melangkah maju sambil menelan pecel di mulutnya yang entah sudah dikunyah atau belum tadi itu. Dilihatnya Ibu sudah ada di depan melayangkan senyum kepada Budi. Budi menyimpan keheranannya di dalam hati “ya Allah,,, whooot happeningg??!”. Budi nurut saja diduduk-kan bertatap muka dengan penghulu. Hanya bisa menunduk dengan degub jantung yang jedag-jedug tak karuan. Suara pembawa acara kembali menggema, “mempelai pengantin putri kami persilakan untuk memasuki ruangan menempati singgasana pelaminan”.


Yang dipanggil nampak memasuki ruangan. Cadar dan gaunnya senada. Di tangannya menggenggam bucket bunga berwarna-warni. Cantik. Budi tapi belum melihat anggunnya calon pengantinnya itu. Kepalanya masih menunduk. Hingga 5 langkah si cantik itu sampai di depannya, Budi pun melirik, pas si cantiknya juga melirik, mata mereka bertemu. Zretttt.!!! Seperti tersengat listrik, Budi langsung kembali menunduk. “mata itu..” sepertinya Budi mengenali tatapan itu. Denyut jantungnya berpacu lebih cepattt, suara jedug-annya terdengar jelas dan menggaung sampai ke telinganya. Dug dug dug dug...

Seperti dispeaker.   via: https://ebay.com


Dug dug dug dug... Budi menggeliat. Perlahan memicingkan kedua matanya sembari mengumpulkan kesadaran. “ah... ngimpi”, gumamnya. Adzan dari masjid samping rumah sudah sampai ‘hayya’alashsholaah’. Jenggelak si Budi segera menuju masjid untuk sholat subuh berjama’ah. Usai sholat, pulang, membuka pintu kamar, ada yang tiba2 diingatnya, sigap tangannya meraih hape dan membukanya. 7panggilan tak terjawab. Ditelpun balik-lah nomor tersebut tapi tak bisa karena kehabisan pulsa. Di pagi harinya Budi ke kampus seperti biasa. Di jalan senyum2 sendiri ingat kejadian di mimpinya semalam. 


&_%#ndak jauh2 dah temanya itu2 mulu. :D



-----------------------------------



Sebenarnya ini oleh2 pulkam di bulan April 2017 lalu. Di kereta qodarullah dapat teman duduk sebelahan embak2 dari komunitas menulis. Ngobrol2 cantik seputar dunia menulis, ehm saya lebih ke sebagai pendengar sebenarnya :D. Sempat mencicipi juga sebuah buku kecil, tipis, kumpulan dari cerita2 macam punya saya di atas. Ada yang lucu2 kriuk, ada yang garing, ada yang bikin saya senyum2, de el el. Di akhir perbincangan, beliau menghadiahi saya stiker sembari mengompori untuk mencoba membuat sebuah cerita. Alhamdulillah terselesaikan juga di bulan ini -Juli 2017. *lama amat yawwww dari april ke juli. Maklum, sekarang2 ini menulis adalah hal yang mood2an untuk dilakoni. Inspirasi sebenarnya buanyakkk, tapi menuangkannya yang muaaalesss minta ampun. *hawhh malessuuuun.






Semoga bermanfaat.., barokallahu fiikum.
:D







-------Tangerang, 31 Juli 2017-------
meja kerja,ba'da dzuhur

Selasa, 18 Juli 2017

Kopi dan RINDU

Posted by Nis |

Bismillah.


Ngopi. dok.pribadi


Kopi itu seperti rindu. Bagi sebagian orang, mencium aromanya saja sudah bisa bikin sewindu jadi kelabu,, tapi sebagian yang lain bisa menikmatinya bahkan layaknya candu.

Manis-pahitnya juga tak terukur dalam takaran yang tentu. Ada yang merasai manisnya dalam pekat original tanpa tambahan creamer, susu, ataupun madu. Pun ada yang merasai manisnya sebab menyruput sambil melihat senyumku. Wkwkwkwk. (silakan kalau mau muntah terlebih dahulu)

Kopi berawal panas kemudian mendingin seiring berjalannya waktu. Namun rindu makin lama kian terasa membakar di dalam qolbu, harus pandai mengatur volume suhu. Ah, sangat mak nyuuuuss ketika hangatnya kopi dan rindu berbaur dengan suasana hujan nan syahdu.

Secangkir kopi mungkin bisa jadi membahayakan nyawamu. Sama halnya dengan secawan rindu yang bisa mengacaukan jalan pikiran karena fokus selalu tertuju pada hal/orang yang sesegera mungkin pengin cepat ditautkan dalam temu., bisa mengancam kesehatan sekaligus menjadi siksaan berat dalam mengarungi waktu.

Kopi itu sama kek rindu,, yang untuk menikmatinya juga sangat dibutuhkan ilmu. Jadi kalau merasakan efek samping yang menyakitimu, jangan salahkan kopi ataupun rindu, apa lagi aku.



Betewe, kopi yang paling manis, kopi apakah itu??
 ___kopinang aku di hadapan bapak-ibu, tak menunggu lama dilanjutkan akad di depan penghulu. 

:D :D


--------------------
Berawal postingan saya di fb memajang foto secangkir kopi dengan kata2 ‘banyakin ngopi, kurangin ngimpiiiii  _kata si pecinta kopi’, dikomenlah oleh mydaun yang menceritakan bahwa ada teman beliau terkhir kali ngopi di waktu subuh dan berakhir masuk UGD. Dia tanya apa kata si pecinta kopi. Saya pun menyusun jawaban sedemikian rupa seperti di atas. Meski redaksinya tidak sama persis, yang di sini ada beberapa tambahan.

Makna yang tersurat dari jawaban saya intinya, dalam mengkonsumsi sesuatu hendaknya perlu dilandasi dengan ilmu juga yaw. Seberapa banyak kebutuhannya, apa saja pengaruhnya, diatur juga waktunya, de-es-be. Saya sendiri seperti itu, sebagai penderita mag saat pengin ngopi biasanya saya pertimbangkan dulu, apakah perut dalam kondisi kosong, apakah lagi puyeng, apakah ini nantinya tidak menimbulkan efek negatif, dll. Karena tak jarang berbagai penyakit itu awal mulanya berasal dari pola makan sehari-hari.

Wallahu’alam.

 Amal dan ilmu.    via: https://www.pinterest.com/






**baca juga:











-------Tangerang, 18 Juli 2017-------
menjelang ashar

Senin, 17 Juli 2017

Rahasia SUKSES dan DICINTA *oleh ALLAH TA'ALA part.3

Posted by Nis |

Bismillah...
Segala pujian milik Allah Ta’ala.


Lanjut lagi sodara-sodara,, ini adalah episode terahir pembahasan sukses dan dicintai Allah Ta’ala. Yang lagi galau karena cinta dunia, cinta manusia, cinta-nya Rangga., ayolah coy... tak apo tak mendapatkan cinta yang sementara ini, asalkan cinta-Nya Allah senantiasa teriring dalam setiap hembusan nafas kita.

Ajaib.    via: https://www.vemale.com/

Diriwayatkan oleh Imam Bukhari dari Abu Hurairah r.a:

قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: إِنَّ اللَّهَ إِذَا أَحَبَّ عَبْدًا دَعَا جِبْرِيلَ فَقَالَ إِنِّي أُحِبُّ فُلَانًا فَأَحِبَّهُ فَيُحِبُّهُ جِبْرِيلُ ثُمَّ يُنَادِي فِي السَّمَاءِ فَيَقُولُ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ فُلَانًا فَأَحِبُّوهُ فَيُحِبُّهُ أَهْلُ السَّمَاءِ ثُمَّ يُوضَعُ لَهُ الْقَبُولُ فِي الْأَرْضِ. (رواه البخاري)
Rasulullah Saw bersabda: Sesungguhnya Allah Ta’ala jika mencintai seorang hamba, maka Dia memanggil malaikat Jibril dan berkata: “Wahai Jibril, aku mencintai orang ini maka cintailah dia!” Maka Jibrilpun mencintainya, lalu Jibril mengumumkannya kepada seluruh penduduk langit dan berkata: “Wahai penduduk langit, sesungguhnya Allah mencintai orang ini, maka cintai pulalah dia oleh kalian semua, maka seluruh penduduk langit pun mencintainya. Kemudian orang itu pun dicintai oleh segenap makhluk Allah di muka bumi ini.” (HR. Bukhari) Sumber: https://salwintt.wordpress.com/

MaasyaAllah.... betapa so sweeeetnya cara2 Allah mencintai hamba-Nya. Salah satunya disebutkan hadits di atas, yaitu ketika Allah sudah cinta, maka Allah akan menjadikan semua penduduk langit dan penduduk bumi ini agar cinta juga. So,? Ndak apo lah kalau abang ndak cinta,, yang penting Allah cinta. Cintanya abang mah bisa diganti sama Allah dengan cinta abang2 laennya. :D :D



*7) Saling menziarahi.
Hadits qudsi; “... Pasti mendapat kecintaanKu orang yang saling ziarah/mengunjungi karena Ku... ”. (HR. Ibnu Hibban 577, dishahihkan Al Albani dalam Shahih Al Mawarid 2129). Sumber: https://muslim.or.id/

Sempatkan berkunjung.   via: http://www.fotodakwah.com/

Seringkali kita menempatkan kata ziarah itu dikhususkan untuk ‘ziarah kubur’. Padahal memang secara umum, ziarah bisa diartikan berkunjung. Berkunjung tidak khusus ke kubur aja kan,, ke manusia juga berkunjung, dan juga bisa disebut ziarah yaw.



*8) Menjaga silaturahim.
Silaturahim yang paling utama adalah dengan keluarga/yang memiliki hubungan darah alias kekerabatan. Namun umumnya juga dengan saudara sesama muslim tak terkecuali.
Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

الرَّحِمُ مُعَلَّقَةٌ بِالْعَرْشِ تَقُولُ مَنْ وَصَلَنِي وَصَلَهُ اللَّهُ وَمَنْ قَطَعَنِي قَطَعَهُ اللَّهُ
“Ar-rahim itu tergantung di Arsy. Ia berkata: “Barang siapa yang menyambungku, maka Allah akan menyambungnya. Dan barang siapa yang memutusku, maka Allah akan memutus hubungan dengannya”. [Muttafaqun ‘alaihi]. Sumber: https://almanhaj.or.id

Sambung silaturahim.   via: https://www.tumblr.com/  

Lebih utamanya bila kedapatan dalam keluarga ada yang ndak cocok dengan kita, kemudian lantas ia berusaha memutus hubungan saudara. Maka hal tersebut kesempatan emas kita untuk mendapatkan sebesar2 cinta dari Allah Ta’ala. Tetap menjaga hubungan meski hati rasanya malesin, karena dianya malesin duluan, suka cari gara2, pengin nampol rasanya. Bbeuhhh,, gak mudah yaw. Meskipun rasanya bodo amat kalau diputusin hubungan, ndak ngaruh sama hidup kita, malah mungkin rasanya akan menjadikan lega, tapi tetap... ingat ini perintah Allah Ta’ala. Bukan karena apa2 wes,, sebab Allah saja. Pokoknya tujuannya adalah Allah saja,. Kalau sudah begitu maka tidak peduli dengan sikap manusianya, jangan lupa diiringi dengan do’a. Semoga dimudahkan, serta diringankan hati dalam menghadapinya.

Keep smileeeee...



*9) Mengerahkan jiwa dan raga dalam takwa.

Tak ada yang sia-sia.   via: http://wanitasalihah.com/

Totalitas dalam taat dan menjauhi maksiat. Ini agak siluet alias syulit sodara-sodara. Tapi bukan suatu hal yg mustahil jika berusaha sepenuh jiwa dan terus meng-azzamkannya. Maka bersyukurlah bila masih diberikan keringanan langkah dalam beribadah, juga keikhlasan dalam bersedekah. Itu semua tak lain adalah nikmat senikmatnya nikmat dari Allah Ta’ala. Di saat kita sibuk dalam usaha untuk menjadi taat, di luar buanyak sekali orang2 lalai yang terjerumus dalam maksiat. Wal iyyadzubillah. Hidayah itu mahal yaww.

Pun tak ada yang kan sia-sia dari apa yang kita perbuat di jalan Allah Ta'ala. Semua ada bayarannya, tenang saja.  :D



*10) Ibtila’ / Musibah / Ujian.
Rasul Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda:

إِنَّ عِظَمَ الْجَزَاءِ مَعَ عِظَمِ الْبَلَاءِ وَإِنَّ اللَّهَ إِذَا أَحَبَّ قَوْمًا ابْتَلَاهُمْ فَمَنْ رَضِيَ فَلَهُ الرِّضَا وَمَنْ سَخِطَ فَلَهُ السَّخَطُ
“Sesungguhnya besarnya pahala tergantung dengan besarnya ujian. Sesungguhnya, apabila Allâh mencintai suatu kaum, maka Dia akan mengujinya. Siapa yang ridha dengan ujian itu, maka ia akan mendapat keridhaan-Nya. Siapa yang membencinya maka ia akan mendapatkan kemurkaan-Nya”. [HR. at-Tirmidzi no. 2396 dan Ibnu Mâjah no. 4031 (Ash-Shahîhah no. 146)].

Ujian dari Allah ada 2 sebab; 1) Karena maksiat, 2) Allah meninggikan derajat, menggugurkan dosa. Musibah yang menimpa sebab maksiat, sudah jelas misal kita durhako sama orang tuo kemudian ada saja hal buruk menimpa kita/keluarga kita. Itu namanya balasan dari perbuatan kita. Nah kalau yang nomor dua, misal kita sedang berusaha hijrah kepada Allah Ta’ala kemudian muncul lah kesulitan2 tiba2 datang tanpa disangka. Menguras kesabaran yang tak disadari kian berlipat ganda. Itu tandanya Allah cinta, ingin menaikkan peringkat kita. Harus senantiasa husnuzdan kepada Allah. Jangan sampai menyerah,, keep istiqamah.! Fighting.!!

Allah punya rencana.   via: http://quranicgen.com/

Ingat always n forever,,. Allah itu memberikan ujian sebagai tanda cinta-Nya. Merasa sedang diuji.,? merasalah sedang dilingkupi cintanya Allahu Rabbi.


*11) Saling menasehati di jalan Allah.
Al Hasan Al Bashri berkata,
إنَّ أحبَّ عبادِ الله إلى الله الذين يُحببون الله إلى عباده ويُحببون عباد الله إلى الله ، ويسعون في الأرض بالنصيحة
“Sesungguhnya hamba yang dicintai di sisi Allah adalah yang mencintai Allah lewat hamba-Nya dan mencintai hamba Allah karena Allah. Di muka bumi, ia pun memberi nasehat pada orang lain.” (Jaami’ul ‘Ulum wal Hikam, 1: 224). Sumber : https://rumaysho.com/

Pada dasarnya, nasehat ialah tanda cinta kita pada sesama. Kalau cinta, maka kita tak akan rela dirinya terjerumus ke dalam dosa, hingga mengakibatkan masuk neraka. Kalau cinta, maka sangat tak ingin lah jika sampai Allah murka padanya. Kalau cinta, maka yang kita damba adalah reuni dengannya kelak di surga. Kalau cinta, mau nunggu apa lagi untuk menghalalkannya.? #haiyyah. :D


Kalau hendak menasehati, baiknya pelajari dulu bagaimana adab2nya. Di antaranya jangan langsung di depan umum, gunakan bahasa yang halus tanpa menyinggung perasaan, dsb. Dan kalau dinasehati, biasanya nih hati rasanya agak  gimana gitu. Terimalah sodara-sodara, dengan lapang hati. Ingat yaw, ketika mendengar orang bicara itu, ambil kata-katanya jangan pake lihat orangnya. Walaupun yang bilang adalah seorang musuh, tapi kalau itu kebenaran, ya hendaknya diterima. Jangan maunya bener sendiri, menutup diri dari nasehat dan kritik yang bermanfaat demi kebaikan diri. *ini nasehat untuk yang nulis juga yaw. :D

Dekap erat, berikan nasihat.   via: https://www.pinterest.pt/





_END








-------Tangerang, 17 Juli 2017-------
pulangggg kerja

Rahasia SUKSES dan DICINTA *oleh ALLAH TA'ALA part.2

Posted by Nis |

Bismillah…
Segala puji milik Allah Ta’ala.


Melanjutkan bahasan cinta yang tak pernah ada habisnya. Kali ini bukan cinta anak manusia,, tapi cintanya Allah ‘ala wa jalla. “Terus, kalau Allah cinta,, kita dapet apa??”, bbeuhhhh…… jangan salah. Nih, simak haditsnya;


 Cinta.   via: http://www.fourlook.com/

Dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anh, ia berkata : Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam “Sesungguhnya Allah ta’ala telah berfirman, “... Hamba-Ku senantiasa (bertaqorrub) mendekatkan diri kepada-Ku dengan amalan-amalan sunah hingga Aku mencintainya. Jika Aku telah mencintainya, maka jadilah Aku sebagai pendengarannya yang ia gunakan untuk mendengar, sebagai penglihatannya yang ia gunakan untuk melihat, sebagai tangannya yang ia gunakan untuk memegang, sebagai kakinya yang ia gunakan untuk berjalan. Jika ia memohon sesuatu kepada-Ku, pasti Aku mengabulkannya dan jika ia memohon perlindungan, pasti akan Aku berikan kepadanya.”  [Bukhari no. 6502] Sumber: https://sunnisalafygarut.wordpress.com

Tuuuuwh,,, kurang apa coba. Kalau orang punya bEkingan pejabat, orang kaya, polisi dll merasa bisa hidup enak kayak di surga (padahal belum tentu masuk surga), lah ini yg bEking-in Allah coy... Tuhannya seluruh alam semesta. Yang punya surga. Pejabat, polisi, pengusaha, mereka2 itu siapa yang ngasih mereka hidup? Siapa yang ngasih mereka tangan, kaki, hidung? ­­ _ALLAH.!

Kata Allah,, kalau memohon sesuatu pasti dikabulkan, kalau minta perlindungan pasti dilindungi oleh-Nya. Sedangkan Allah Maha Menepati janji. Coba, bayangpun. Tidak ada satu hal pun yang mustahil bagi Allah. Jika Dia berkehendak, tinggal “Kun!” maka jadilah apa yang dikehendaki-Nya. Kalau dunia seisinya ini saja bisa dibuat sekali “Kun” saja, apalah permintaan kita para manusia ini. Keciiiiiiiil bagi Allah mah. Tapi jangan minta yang aneh2 juga lah ya,, Minta diambilin bulan? Yakin lacinya muat untuk naro tuh bulan? Minta diberikan kantong ajaib? Emang situ mau,, diubah jadi doraemon?. Wkwkwkwk. Yang masuk akal aja yaw.

Hmmm okayh, jangan berlama2 lagi, silakan disimak lanjutannya yang kemarin.   :D




*4) Tidak takut Celaan (bukan celak mata yaw).
Dari Abu Dzar Radhiyallahu anhu, ia berkata: “Kekasihku (Rasulullah) Shallallahu ‘alaihi wa sallam berwasiat kepadaku dengan tujuh hal: (1) supaya aku mencintai orang-orang miskin dan dekat dengan mereka, (2) beliau memerintahkan aku agar aku melihat kepada orang yang berada di bawahku dan tidak melihat kepada orang yang berada di atasku, (3) beliau memerintahkan agar aku menyambung silaturahmiku meskipun mereka berlaku kasar kepadaku, (4) aku dianjurkan agar memperbanyak ucapan lâ haulâ walâ quwwata illâ billâh (tidak ada daya dan upaya kecuali dengan pertolongan Allah), (5) aku diperintah untuk mengatakan kebenaran meskipun pahit, (6) beliau berwasiat agar aku tidak takut celaan orang yang mencela dalam berdakwah kepada Allah, dan (7) beliau melarang aku agar tidak meminta-minta sesuatu pun kepada manusia”.  [HR.  Ahmad dalam Musnadnya (V/159)]Sumber: https://almanhaj.or.id/

Fighting.!    via: http://www.imgrum.org/

Berdakwah kepada Allah, bukan berati ini yang dimaksud adalah para ulama saja yaw, sebab arti dakwah sendiri itu tidak melulu lewat mimbar, memberikan ceramah langsung kepada ummat. Media dakwah itu luaaaas. Dengan menunjukkan keislaman kita ini juga merupakan dakwah yaw. Rasulullah pun berdakwah tak hanya dengan kata, namun juga akhlak perbuatan yang menunjukkan ‘seorang muslim itu begini lho..’.

Tak usah takut, ragu dan malu dalam taat kepada Allah. Biarpun dicibir, dianggap aneh, dicaci, bahkan disakiti sebab dakwah kita. Bila kita diberikan kesempatan mengalami hal2 tersebut, berati Allah sedang menyatakan cinta-Nya pada kita. Apakah kita menyambut cinta-Nya dengan meneguhkan hati tetap melangkah di jalan-Nya,, ataukah kita menolak cinta-Nya dengan menyerah, pasrah karena takut pada manusia.. ?

Siapin jawaban dari sekarang yawwwwww.




*5) Memperbanyak sunnah dan komitmen dalam menjalankannya.
Hadits qudsi, Dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anh, ia berkata : Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam, “Sesungguhnya Allah ta’ala telah berfirman : ‘Barang siapa memusuhi wali-Ku, maka sesungguhnya Aku menyatakan perang terhadapnya. Hamba-Ku senantiasa (bertaqorrub) mendekatkan diri kepada-Ku dengan suatu (perbuatan) yang Aku sukai seperti bila ia melakukan yang fardhu yang Aku perintahkan kepadanya. Hamba-Ku senantiasa (bertaqorrub) mendekatkan diri kepada-Ku dengan amalan-amalan sunah hingga Aku mencintainya. ...” [Bukhari no. 6502] Sumberhttps://sunnisalafygarut.wordpress.com/

Memperbanyak sunnah, bisa dengan ibadah berat misal shalat2 sunnah, puasa2 sunnah. Bisa juga dengan amalan rutinitas kita setiap hari, seperti mendahulukan yang kanan setiap melakukan sesuatu, sunnah memotong kuku setiap sebelum 40 hari, sunnah dalam berpakaian, sunnah dalam makan dan minum, dan lain sebagainya. Kalau bisa dilakukan, kenapa enggak? Agar Allah semakin cinta.  :)

Dhuha lancar,, rejeki lancar.. InsyaAllah.   via: http://www.vivimulya.com/

Dalam hal ibadah, setidaknya azzamkan satu amalan sunnah yang amat sangat kita pegang dan jangan sampai ditinggalkan. Meskipun 1rakaat shalat witir sebelum tidur. Atau shalat dua rakaat dhuha setiap pagi. Kita tidak tahu betapa berharganya amalan tersebut nanti di hari akhir. Bisa jadi pemberat timbangan kebaikan yang tidak kita sangka. Wallahu a’lam.




*6) Mencintai sesama muslim.
Kriteria orang yang kita cintai karena Allah; semakin dia mencintai Allah, maka semakin cintailah dia.

Hadits tentang 7 golongan orang yang mendapat naungan dari Allah di hari akhir.

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu , dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Tujuh golongan yang dinaungi Allâh dalam naungan-Nya pada hari dimana tidak ada naungan kecuali naungan-Nya: (1) Imam yang adil, (2) seorang pemuda yang tumbuh dewasa dalam beribadah kepada Allâh, (3) seorang yang hatinya bergantung ke masjid, (4) dua orang yang saling mencintai di jalan Allâh, keduanya berkumpul karena-Nya dan berpisah karena-Nya, (5) seorang laki-laki yang diajak berzina oleh seorang wanita yang mempunyai kedudukan lagi cantik, lalu ia berkata, ‘Sesungguhnya aku takut kepada Allâh.’ Dan (6) seseorang yang bershadaqah dengan satu shadaqah lalu ia menyembunyikannya sehingga tangan kirinya tidak tahu apa yang diinfaqkan tangan kanannya, serta (7) seseorang yang berdzikir kepada Allâh dalam keadaan sepi lalu ia meneteskan air matanya.” [Al-Bukhari (no. 660, 1423, 6479, 6806)] Sumberhttps://almanhaj.or.id/


Cinta yang ini, lebih mengarah pada sahabat surga. Yang saling tolong dalam kebaikan, mengingatkan bila mendekati kemaksiatan. Saling menjaga, berpeluk dalam ikatan ukhuwah Islamiah.


Dari Anas radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, “Tidaklah sempurna iman seseorang di antara kalian sampai ia mencintai saudaranya sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri.”  (Muttafaqun ‘alaih. HR. Bukhari no. 13 dan Muslim no. 45). Sumber : https://rumaysho.com/



Ukhibbuki fillah.   via: http://www.depokpos.com/



~bersambung...





-------Tangerang, 17 Juli 2017-------
di meja kerja, 09;09 

Senin, 08 Mei 2017

Pulkam, pilkada DKI, dan Isbal

Posted by Nis |

Bismillah.
Segala pujian milik Allah Ta’ala.

Beberapa waktu lalu saya pulang kampung, tepatnya tanggal 8 April 2017, kurang lebih jam 10 malam kereta api Progo jurusan Lempuyangan membawa saya dari stasiun Senen. Esok paginya kurang lebih jam 9 Alhamdulillah sudah di rumah dengan sehat, selamat tanpa kurang suatu apa pun.

Dandelion.    via: positivepeople.md

Kali ini saya akan cerita perihal pertelekomunikasian saya dengan Bokap yang rasanya jarang disorot dan dipublikasikan #halah. Secara emosional memang saya lebih dekat ke Ibu dibanding Bapak. Hmm, mungkin karena Bapak jarang di rumah, sehingga interaksi kami sangat2 minim sekali. Demikianlah keadaannya dari saya kecil, sehingga saya sebenarnya agak kurang menemukan figur ayah di dalam keluarga alias di rumah. *hiks.

Perihal cintanya pada keluarga, jangan ditanya. Nafkah hidup dari lahir hingga dewasa, siapa lagi yang menanggungnya kalau bukan beliau seorang. Sementara Ibu adalah seorang Ibu rumah tangga klasik. Tidak seperti ibu2 modern jaman sekarang yang juga aktif berpenghasilan, baik dari online shop atau usaha lainnya. Alhamdulillah Allah memberi kecukupan meski hanya Bapak yang menjadi sumber penghasilan keluarga. Waktu kecil, saya dan kakak laki2 saya sering diceritakan dongeng sebelum tidur oleh Bapak. Kebanyakan tentang petualangan Kancil melawan rival2 nya (macan, buaya, keong, dll). Tak lupa kami juga dipijitin bergantian kadang hingga tak terasa saya ketiduran. Hhmmmmmmm... benar lah, tak ada kasih sayang tulus selain kasih sayangnya orang tua terhadap anak2nya.

Vote.     via: kaaffah.xyz 

Nah, pas pulang kemarin itu, pas banget moment panas2nya pemilihan gubernur Jakarta. Dari sekian kali diskusi, tahu lah saya kalau Ibu-Bapak kompakan memihak cagub pertahana, alias ohak. Tak ayal, setiap hari obrolan kami diwarnai pedebatan2 sengit perihal pemilu itu. “Palingo suk ie, menang ohak”, kata Bapak dengan pede nya. Saya,”yen nganti menang ohak yo podo duso kabeh sek mileh”. “lho,, ohak kie apek og,, mbrantas korupsi2,..”, kilah Bapak. Saya,”wong islam mah paling penting printahe gusti Allah, gak oleh milih pemimpin kafir,, pilih gusti Allah opo pilih ohak.?” #agak esmosi. Bapak,”alah wong Islam yo akeh dho korupsi, duit haji e dikorupsi,, padahal wong islam...”. Dalam hati, ‘hawh debat kusir ini ntar kalo diterusin, ora bakalan menang, ora enek gunane’. Saya pun diam, tidak menanggapi argumen2 Bapak yang terus berlanjut, entah sudah berapa lembar kertas F4 kalau diketik. Saya tinggal aja ke dapur, nengok Ibu masaknya sudah selesai apa belum. **anak geje, Ibuk’e masak bukannya bantuinnn..!  :D :D

Belum berhenti disitu yaw, debat cagub putaran terahir pun kami tak ketinggalan. Dengan excited alias antusias tinggi, ba’da Isya’ saya dan Bapak sudah stand by di depan kotak ajaib (tv) menyimak dengan seksama dan fokus tinggi. Tidak mau kalah, yang di tv perang argumen, saya dan bapak ikut2 eyel2an. Wkwkwkwk. Sementara Ibu sudah bobok cantik di peraduan.

Setiap paslon masing2 selesai saling tanggap menanggapi, saya dan Bapak bergantian menanggapi mereka. Sudah kaya’ timses aja lah kami nie. Wkwkwk. Tapi tetap saja di antara kami, Bapak memenangkan perdebatan. Karena pada ahirnya, saya udah kesel dan males njawab-i ndak ado ujungnya. Hawh,, lalu saya tersadar, dari siapa lah sebenarnya ngeyelan saya ini berasal. Ndak aneh saya orangnya keras kepala, ndak mau kalah, ngeyelan dll. Bapake juga begitu. :D :D

Pokoknya masalah perdebatan pilkada tersebut, sekali saya tanggapi, malah Bapak njawabnya puanjang, ndak bisa diselani, kalo terus ditanggapi 3hari 3malam ndak bakalan kelar. Masalahnya, partai pengusung ohak itu adalah favoritnya Bapak sejak jaman dahulu kala. Mau bagaimanapun, di mata beliau, partai tersebut dan segala tindak tanduknya selalu perfect, dan didukung 100%. Piye jal kalo sudah begitu?. Hhemmh. Senjata paling ampuh ya wes, cep,,diem.

Surga atau neraka?    via: semuakisahku - WordPress.com 

Saya sampai bingung, gimana lah jelasinnya ke Bapak. Kalau saat ini, pilihannya bukan sekedar tentang partai saja, masalah dunia. Lebih dari itu, ini masalah dunia-akhirat, dosa dan pahala, surga dan neraka. Perintah Allah itu mutlak. Pun sudah jelas dan gamblang diterangkan dalam kitabullah Al-Qur’an. Sampai bolak balik Utsdz.Khalid Basalamah juga ahir2 ini menjelaskan di setiap kajiannya, umat Islam itu tidak boleh mengambil pemimpin dari kalangan orang2 kafir. Mau ada sejuta alasan atau kebaikan di pihak kafir itu, pokoknya apa yang dikatan Allah, sami’na wa atha’na titik. Kalau Allah bilang tidak boleh, maka cukup itu alasan untuk tidak memilihnya.

Dalam diam, dalam sunyi dan haru yg menyeruak, dalam hati, saya berdoa kepada Allah agar mengampunkan Bapak, agar menunjuki beliau pada kebenaran dan jalan yang diridhaiNya.

Hmmmhhhhhh. Padahal tidak ikutan milih, kami heboh sendiri. Wkwkwkwk. Kepada mbak Wit yang punya hak milih, yang awalnya dia juga mendukung ohak, saya sudah berpesan. “Al-Quran sudah jelas2 tertulis, perintahnya Allah pemilik alam semesta ini, tidak boleh milih pemimpin kafir. Di dunia kelihatannya sepele, cuman masalah milih doang. Tapi nanti di akhirat yang berat”. Mbak Wit mengangguk2, katanya, “iya ya,,, nanti urusane sampe akhirat..”. Meskipun saya tidak melihat langsung saat dia memilih, insyaAllah, semoga Allah meneguhkan hatinya, meluluskannya dari ujian ini. Amiin.

Sudah masa tenang,, malam terahir kemarin saya dirumah, dipijiti Bapak. Biasa,, kaki, tangan, dan kepala. **durhakonyaaaa nih anak.! Ehmm., dalam lubuk hati saya yang paling dalam, sama sekali ndak ado niatan merendahkan orangtua dengan meminta kepada beliau. Apalagi dengan tujuan menyiksa atau niat jahat lainnya *hawwh. Karena tipe Bapak itu, beliau akan bangga bila merasa dibutuhkan oleh anak2nya. Jadi, kadang saya minta dikirimin pulsa,, atau kalau dirumah minta dipijitin. Karena itulah cara mengkomukasikan kasih sayang di antara kami. *alasuuuuuuuuuuuuun.!  ­­_Dih, gak percaya!!

Jangan Isbal.    via: Kaf Artwork


Berhubung besok saya caow lagi ke tanah perantauan Jakarta, Ibu mengingatkan untuk packing, baju nya mana aja yang mau dibawa. Bahas masalah baju Bapak yang kemarin saya belikan, “Beliin baju buat orang tua itu mbok ya jangan yang kayak begitu, kayak wong enom. Suk yen kang mu mulih rak dijaluk kui suk. (model dan coraknya memang style anak muda sih)”. Saya menyahut, “ya,, biar kayak anak muda lah. Biar keliatan muda. Mosok klambi warnane kui2 ae”. Ibu, “beliin ki yang warna putih, Bapakmu seneng warna putih”. Saya, “lha... kae ditumbasne warna putih njaluk sek model saiki jare Pak’e”. Bapak pun angkat suara, “yo,, sek putih, enek corak yo nggon ngarep kene sithik”, kata beliau menunjuk bagian dada beliau.

Lagi seru bahas masalah baju lebaran, baju koko, sarung dan celana panjang, sekonyong2 dari arah yang tidak saya duga dan sangka2, Bapak bilang, “celana itu haruse yang benar di atas polok (mata kaki)”. “Heahh??”, saya agak kaget terkejut gimana gitu. Bapak mengulang kata2nya itu tadi, “celana itu haruse yang benar di atas polok (mata kaki)”. Hati saya mak tratap, sementara yang keluar dari mulut, “iyo, lebihannya yang dibawah mata kaki kan tempate di neraka”. Bapak menceritakan kembali ilmu yang beliau dapat dari Kiayi beliau di Semarang, intinya mengenai isbal. Bahwa celana/sarung baik di dalam shalat maupun sehari2 harusnya di atas mata kaki. Di dalam hati saya serasa ada yang dingin2 mak nyusss,, “iyo,, yang suka dibilang cingkrang2 itu, padahal itu yang bener”, nyindir kasar. Pasalnya, duluuuu sekali ketika dakwah salaf pertama masuk di daerah kami, kebanyakan orang2 mencemoohnya. Astaghfirullah,, ampuni kami ya Allah. Bapak tersenyum mendengar ucapan saya tadi, “hehe,, iyo..”.

“Kalo perempuan, bajunya itu yang bener haruse gedeee, lebar.. kayak yang dipake bojone *u*i itu (tetangga). Tapi gak harus pake cadar”, lanjut Bapak. Giliran adab pakaian wanita, Bapak jelaskan juga dengan seksama. Yang bener ya kayak model baju cadar gitu2, tanpa harus pakai cadar. Intinya, modelnya sama seperti itu. Bukan yang ketat2, yang membentuk tubuh. Dalam hatiku teriak, “kyaaaaaaa.......   ya Allah...” #ala2 k-popers masa kini. 


Menutup aurat sesuai syariat.    via: http://www.pusatmodel.com


Pijitan di kaki dilama-lamain sama Bapak. Rupanya ceramah beliau belum selesai. Mengenai adab berpakaian rasanya sudah dua semester Bapak terangkan, masih ada lanjutannya lagi, “Orang sholat itu gak boleh seenaknya dewe, mentang2 waktunya lama. Haruse kalo denger adzan itu gek ndang2 sholat”. Nyindir kerasssss. Lanjut beliau, “kayak kamu itu, subuh tangi jam berapa?!” Whuahhh frontal guyssss. Saya reflek menangkis, “Lhaaa Bu’e gak bangunin,, kalau di Jakarta kan biasa pake alarm”. *Ahhahahah alasssun. _Dih, beneran yaw. Si Ibu merasa tersungging, menyahut, “halahhh,, udah dibangunin ping seket buntet angEl’e rajamak!!”. Bapak melanjutkan lagi ceramahnya, hingga tak terasa jarum jam beranjak dari satu angka ke angka di atasnya lagi. Kali ini saya dengarkan tanpa menyela. Sembari senyum2, dan menikmati rasa bahagia tiada tara melebihi bahagia nya pas gajian *eh.

Malam itu bener2 hati saya mak klunyum,, sangat gembira. Meskipun kaki saya agak panas2 nylekit karena Bapak nuangin freshcare nya berulang2 kali dan mijitnya lama sekali. Pegel2 yang menumpuk 4 bulan ini hilang seketika (terahir dipijit pas pulang bulan Desember). Mijitnya pake minyak freshcare?? _ya, soalnya minyak kayu putih dan minyak kapaknya pas habis.

Hhmmmm,,,, kau kabulkan doa’aku ya Allah.... alhamdulillah..... alhamdulillah... allhamdulillah... Tunjukilah kedua orangtuaku cahaya menuju jalan-Mu yang lurus. Senantiasa berikanlah kami hidayah,,. Berikanlah kepadaku dan Ibu Bapak ku surga Firdaus-Mu ya Allah.... amiiin.

So, jangan pernah meremehkan kekuatan do’a,,, sodara-sodara. :D   :D   :D.


Hawwwhhhhhhh,,, jadi baperr,, pengin pulang lagi... *hiks... 



Birrul walidayn.    via: https://www.slideshare.net







-------Jakarta, 8 Mei 2017-------
di meja kerja

Powered By Blogger
Powered By Blogger
Powered By Blogger