Jumat, 30 Januari 2015

Hakekat Dunia _#PPD 2

Posted by Nis |

 

Bismillah,,,
Segala puji bagi Allah, penguasa alam semesta., 


“Dia memasukkan malam ke dalam siang dan memasukkan siang ke dalam malam dan menundukkan matahari dan bulan, masing-masing berjalan menurut waktu yang ditentukan. Yang (berbuat) demikian itulah Allah Tuhanmu, kepunyaan-Nyalah kerajaan. Dan orang-orang yang kamu seru (sembah) selain Allah tiada mempunyai apa-apa walaupun setipis kulit ari.” (QS. 35:13) 

Subhanallah,, ayat2 Qur’an selalu sangatlah mak nyosss.... tengok-lah ayat diatas...  jika di dunia ini ada banyak raja-raja dengan masing2 wilayah kekuasaannya.. misal kerajaan2 di Indonesia #tempoe doeloe,, yaitu kerajaan Majapahit, Sriwijaya, Demak, dll .,  sampai kerajaan-nya Fir’aun di Mesir,, dan sekarang pun masih ada kerajaan di Arab Saudi. Itu semua sangat-lah keciiiillllll dibandingkan kerajaannya Allah Ta’aalaa,, yangmana Kekuasaan-Nya meliputi apa yang ada di langit dan di bumi alias seluruh alam semesta.. MasyaAllah.

Lalu bagaimana-lah pula kita nak bandingkan apa yang kita punya dengan itu tadi semua. Apalagi di hadapan Allah.,, hhemmm,, se-titik pun atau se-koma pun,, #ndak layak untuk dibandingkan.


#Dunia Menurut Rasulullah shallallahu’alaihi wassalam.
Dalam sebuah hadits disebutkan bahwasanya Rasul bersabda tentang dunia;
“Apa urusanku dengan dunia?! Tidaklah aku di dunia ini kecuali hanyalah seperti musafir  yang bernaung di bawah pohon lalu pergi meninggalkannya.” [H.R. At-Tirmidzi].

Hadits di atas senada dengan falsafah-nya orang Jawa, bahwasanya orang hidup di dunia itu ibarat mampir ngombe. Mampir = singgah, Ngombe = Minum,, mampir ngombe = singgah untuk minum.

Kedua hal tersebut di atas, mengisyaratkan bahwa hidup di dunia ini layaknya seorang musafir yang tengah rehat (di dunia), lalu nanti akan melanjutkan lagi perjalanan safar-nya. Singgah untuk minum, pastinya kan cuman sebentar kan ya,?? Apa ada, minum aja nyampe se-jam, dua jam,?? Bisa mlembung ntar...

Permisalan ‘singgah’,, misal;  wayahnya lebaran nih, pada pulkam alias pulang kampung atau bahasa keren-nya adalah mudik. Yang anak rantau, pastilah berpengalaman dalam hal ini. Ketika melakukan perjalanan mudik, pastilah ada waktunya untuk berhenti sejenak, untuk makan-lah, buang air, istirohat, ngopi, shalat, de-es-be. Hal tersebut untuk semua kalangan, baik yang nunggang motor, naik bus, naik mobil pribadi, ada yang bawa bajai juga, bahkan yang naik pesawat juga perlu istirahat lho,. Ciyuzz,,!! Tanya deh sama pramugarinya, ehh sama penumpangnya maksud saya. Yang pake’ motor khususnya, sangat penting untuk beristirahat, menjaga kebugaran tubuhnya. Kalo’ mudiknya dari Jakarta ke Bekasi mah gak masalah.,, tapi yang Jakarta-Jawa,, kalo’ gak istirahat alias digebEr terus,, dan kuat,,??!! Wah,, makk nyoss banget berarti orang tersebut.


Kembali ke topik utama,, dunia. Jadi, lumrahnya orang singgah beristirahat, itu apa,??? Yaitu adalah; mempersiapkan bekal untuk capcuzz lagi, lanjut-kan perjalanan. Yang mampir ngombe tadi, sembari minum tak lupa juga mengisi jrigen-nya, nanti kalau2 haus lagi di tengah jalan berikutnya. Menyiapkan fisik-nya agar kembali bugar, sehingga bisa fokus berkendara., dan lain sebagainya. Tak ada kan,, orang singgah, malah di tempat persinggahannya itu dia beli dispenser, beli ricecooker, composerr, minicooperr,, helikopterrr,, atau bahkan cetakan agerr,??! Rumah siapa itu yang disinggahi,?? Lha kalo’ singgah-nya di bawah pohon,, ,?! Hhmm, kalau-pun beli sesuatu, pastilah untuk nanti ditempatkan di rumah kita yang sebenarnya., betul tak,??

Seperti itu-lah dunia, sifatnya hanya sementara. Segala yang kita punya, tidak akan kita bawa saat telah datang masa untuk kembali kepada-Nya. Tak perlu berkecil hati bila kita tidak dkaruniakan kaya, karena hakekat kaya sesungguhnya letaknya di hati, dan itu bukan berupa dunia. Tak sedikit orang yang kaya harta, namun hidupnya penuh dengan problematika dunia. Ada juga yang hidupnya sederhana, tapi hati-nya selalu diliputi bahagia karena hati-nya itu dekat dengan Tuhan-nya,, sehingga jadilah dia awet muda #semoga kita juga.

Pun jika kita dilimpahi banyak harta, jangan lupa, bahwa itu hanya sementara. Gunakan untuk menumpuk sebaik-baik bekal menuju kampung akherat yang abadi alias kekall.... jangan sampai nanti menyesall.,,!
 

#Dunia Menurut Para Salaf
Seorang ulama pernah mengatakan, “Aku heran kepada yang dunianya berpaling dari dia, dan akherat mendatanginya,, namun dia sibuk dengan yang meninggalkannya (dunia) dan melalaikan yang datang menghampiri-nya (akherat).”

Maksudnya, kita hidup ini semakin bertambah umur, semakin tua usia kita, semakin dekat dengan ajal yang pasti akan datang kepada kita. Dan pastinya, dunia ini juga akan kita tinggalkan. Namun seringnya kita dilalaikan dengan pernak-pernik, gemerlapnya dunia yang pasti akan kita tinggalkan ini,, sehingga melupakan akherat yang akan segera menghampiri. Sadarrrr woyyy,,,!!!

Pernah ada orang yang bertamu menemui Abu Dzar, orang tersebut melihat-lihat rumahnya, kemudian berkata, “Wahai Abu Dzar, mana hartamu,? Aku tidak melihat perabotan2 maupun perhiasan2 di dalam rumahmu ini,?” Abu Dzar menjawab, “Sesungguhnya, kita punya rumah dan harta, namun tidak di sini.,. Pemilik sebenarnya rumah ini (Allah) tidak meninggalkan hartanya di sini,, suatu hari pasti akan diambilnya,, maka sebelum kami dipisahkan oleh-Nya, kami sendiri yang memisahkannya (harta) dari diri kami”.


Jadi, pasti suatu hari kita akan kehilangan harta dunia yang sangatt2 kita cintai, Daripada nanti berpisah dengan sesal karena tak tertinggal apa2,, mendingan melepaskan-nya sekarang,, untuk dapat ganti nanti yang lebih besar dan menguntungkan,, yaitu surga-Nya. Cara-nya,??? Membelanjakan harta di jalan Allah Ta’aalaa. Maksudnya,??? Ya mengeluarkan-nya pada apa2 yang diridhoi-Nya,, dan yang berbuah pahala,, bukan malah yang menyebabkan dosa.,! Semoga kita sadar ke arah sana ya, sodara-sodara.


#Firman Allah tentang Dunia, diantaranya;

"Dan berilah perumpamaan kepada mereka (manusia), kehidupan dunia sebagai air hujan yang Kami turunkan dari langit, maka menjadi subur karenanya tumbuh-tumbuhan di muka bumi, kemudian tumbuh-tumbuhan itu menjadi kering yang diterbangkan oleh angin. Dan adalah Allah, Maha Kuasa atas segala sesuatu." (QS Al Kahfi: 45)

"Ketahuilah, bahwa sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah permainan dan suatu yang melalaikan, perhiasan dan bermegah-megah antara kamu serta berbangga-banggaan tentang banyaknya harta dan anak, seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani; kemudian tanaman itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur. Dan di akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridhaan-Nya. Dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu." (QS Al Hadiid: 20)

"Dan tiadalah kehidupan dunia ini, selain dari main-main dan senda gurau belaka. Dan sungguh kampung akhirat itu lebih baik bagi orang-orang yang bertakwa. Maka tidakkah kamu memahaminya?" (QS Al An’am: 32)

Jadi, sebenarnya, hakekatnya,, sudah dipastikan bahwa dunia ini memiliki sifat –sementara saja. Misal, makan,, yang satu makan masakan restoran, satu lagi masakan rumahan. Yang beda mungkin, rasa,, dan harga,, tapi fungsinya adalah sama (menegakkan tulang punggung). Bila rasa-nya enak, itu hanyalah sementara, tidak mungkin akan terasa selama-lama-nya,, paling lama se-jam mungkin.,, iya gak,? Termasuk segala pangkat, jabatan, nanti juga akan digantikan.. lalu harta yang kita tumpuk2,, bisa dengan mudah lenyap jika Allah menghendaki. Sekejap mata saja,,, tak perlu lama. Bisa dari sebab kebakaran, longsor, gempa, dan berbagai bencana lainnya.

Ingat2 lagi-lah, kisahnya Qarun.,, yang buanyakkk-nya harta-nya,, sampai2 kunci2 penyimpanan-nya harus dipikul-kan ke onta... Lalu apa,??? Semuuuaaaaa harta Qarun itu ditenggelamkan oleh Allah ke dalam bumi. Subhanallah....

Semoga kita senantiasa dilindungi Allah Ta’aalaa,, dari tipu daya dunia..



Wallahu a’lam...





Referensi: 
--- Kajian Sabtu Pagi, 10 Januari 2015,, Ustd. Ahmad Zainuddin










-----Jakarta, 30 Januari 2015-----

10:06


























Rabu, 28 Januari 2015

Punya Siapa.?? #Harta anak itu = Milik Ortu

Posted by Nis |


 

Bismillah..,
Segala puji bagi Allah Ta’aalaa...

Dari Aisyah, Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, "Sesungguhnya anak-anak kalian adalah pemberian Allah kepada kalian sebagaimana firman Allah yang artinya, 'Dia memberikan kepada siapa saja yang Dia kehendaki anak perempuan dan Dia memberikan kepada siapa saja yang Dia kehendaki anak laki-laki.” (QS. Asy-Syura: 49). Oleh karena itu, maka mereka dan harta mereka adalah hak kalian jika kalian membutuhkannya." (Shahih, Silsilah Shahihah, no.2564).

Subhanallah,, walhamdulillah... wa laa illaaha illallah.... allahuakbar...
Meskipun masalah ini sudah banyak digembar-gemborkan, banyak ulasan, banyak referensi, dan banyak sekali materi pembahasan menyangkut hal ini. Namun, kita harus ber-slogan bahwa tidak ada kata bosan ketika mempelajari suatu ilmu apalagi yang menyangkut agama sebagai sumber keselamatan.

Meskipun dianggap sepele, hal kecil, yang kadang kita sebagai seorang anak melalaikannya, yaitu bakti kepada orang tua.

Ehhemm,,, pernahkah dengar ucapan,, “suatu saat jika sampai KPK menggeledah-ku untuk memeriksa kekayaan-ku, akan kukatakan bahwa engkau-lah harta terbesar dalam hidup-ku.,”.., sepenggal rayuan gombal yang lagi ngetrend saat ini. Dan bisa dianalisa 98%, rayuan tersebut ditujukan untuk,, siapa lagi kalau bukan si ‘ayang’.., hadehhh #geleng2.

Lalu di sebalik sisi yang lain. Apabila sebuah pertanyaan diajukan kepada para ayah dan para ibu, “apa harta terbesar anda saat ini.,?”,,, maka 99% (menurut analisa saya), jawaban yang mereka berikan adalah sama; “keluarga,, terutama anak2.”. Kalau saja antum melihat dua pasang mata dari dua orang yang saya tanyai tersebut, itulah mata yang memantulkan dengan sempurna, bias2 dari dasar lubuk hati mereka. Tulus.... tanpa rekayasa.

Dan sungguh, dekatnya akhir zaman, banyak kasus2 yang....#@%gila#*%  bermunculan,, yang terang2an, tak malu diliput dan disebarkan ke penjuru dunia oleh media massa., ya Allah,,, Astaghfirullah,, na’udzubillah... ada anak yang hendak memenjarakan orangtuanya.!! #hela nafas,,, Hhheemmmmm...... Entah musibah besar apa yang hendak menimpa kepada mereka. Hanya sebab tanah se-petak, atau cuman secuil harta yang sifatnya sementara di dunia yang fana., kasih sayang orang tua dari lahir hingga dewasa tak terkenang di hati mereka. Na’udzubillah bangettt deh pokoknya.

Tanpa orangtua, kita tak bisa apa-apa.  via: facebook.com

Kembali ke pokok masalah, yaitu harta kita adalah harta orang tua juga.
Dari ‘Amr bin Syu’aib dari ayahnya dari kakek ayahnya yaitu Abdullah bin ‘Amr bin al ‘Ash, ada seorang yang menemui Nabi lalu mengatakan, “Sesungguhnya ayahku itu ingin mengambil semua hartaku.” Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, Engkau dan semua hartamu adalah milik ayahmu. Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya anak-anak kalian adalah termasuk jerih payah kalian yang paling berharga. Makanlah sebagian harta mereka.” (HR. Ibnu Majah, no. 2292, dinilai sahih oleh Al-Albani).

Kadang ada seorang anak yang perhitungaaaannnn bangett sama orangtuanya. Sambil menyodorkan obat kepada ayahnya yang lagi sakit, “Yah, ini tak beliin obat dulu, tapi nanti minggu depan harus dibalikin ya uangnya, mau dipake bayar cicilan motor,!” “tadi mau beli di warung depan udah tutup, jadi beli di toko sana itu, agak mahalan. Di situ cuman 2.000, eh disana 2.500,, daripada nanggung nih gopek-an, ntar balikin 3.000 aja ya Yah..” #Astaghfirullah.... hhhemmm

Kalau mau main hitung2an dengan orang tua, ya jelas saja meskipun sang anak memberikan dunia seisi-nya,, itu belumlah cukup  untuk menggantikan semua yang telah diberikan oleh kedua orang tua.

Mari coba kita hitung,, dari waktu ibu mengandung kita, selama mengandung itu ibu harus makan lebih dari biasanya agar kita yang masih berupa janin selalu sehat, belum lagi susu hamil, vitamin, memeriksakan kandungan, dll.. Itu butuh biaya. Lalu saat kita lahir, bayar rumah sakit, bayar syukuran, aqiqah, kebutuhan bayi yang se-abrek,, dari popok, baju, minyak telon, selendang, gendongan bayi, dorongan bayi, de-el-el. Banyak biayanya. Dari bayi tumbuh besar sedikit, -balita- umur2 anak suka sakit2an, mesti bolak-balik ngobatin. Biaya lagi. Terus masa2 kita anak2, sering rewell,, banyak jajan,, minta ini minta itu, kalo’ gak dikasih ngambek2, minta maenan-lah, baju-lah, sendal-lah, dll. Biaya banyakk pula,,, pokoknya ndak terhitung deh,, sampai kita besar seperti sekarang ini, dulu biaya sekolah kita, jajan tiap hari-nya, piringan nasi tiap hari-nya pula. Kita disekolahkan hingga,,.. diambil minimalnya lulus SMA, berapa tahun itu... 18-an tahun lah ya.. Nah., hitung-lah kalo’ bisa.!


Itu baru wujud materi-nya. Belum kalau yang non material-nya juga dihitung. Kelelahan dan kecapean ibu-bapak kita saat mengurusin kita ini. Bapak yang harus bekerja keras dan ekstra, demi menabung untuk biaya lahiran kita. Ternyata tabungan-nya kurang, dibela-belain utang.., dan... Kesakitan ibu saat hamil,, mual2-lah, muntah, rasanya serba gak enak, kemana2 kita dibawa dalam perut setahun kurang 3bulan lamanya, kadang ada yang kakinya jadi bengkak, sakitnya tak dirasa,, apalagi pas melahirkan, hingga harus bertaruh nyawa. Bayang pun,,?!! Berapa itu kalau dinilai dengan uang,.????!!!

Sadarlah kita,,,, sodara-sodara....

Tidak layak seseorang menjadi bakhil terhadap hartanya, kepada yang menyebabkan-nya ada (ibu-bapak)..

So, pada hakekatnya,, harta yang kita miliki saat ini, yang bisa kita hasilkan saat ini, yang kita dapat  pada hari ini,, semuanya tak lepas dari peran kedua orang tua. Mereka yang menyayangi kita, yang mendidik kita, yang membentuk karakter kita, yang membekali kita dengan ilmu yaitu menyekolahkan kita hingga SMA,, bahkan Sarjana.. dan terutama, mereka selalu berdo’a agar senantiasa kita bahagia,,, Masa’ iya, kita pelit harta kepada mereka, yang sebenarnya harta kita adalah hasil jerih payah mereka dengan membesarkan kita.?!

Alangkah nikmat,,, sungguh mak nyosss... kala seorang anak, mengusahakan bakti-nya kepada orang tua. Segala keinginan orang tua dipenuhinya,, meski untuk dirinya sendiri-pun ibarat-- makan sepiring berdua. Ayahnya telpon, “Nak, sepertinya bapak harus ganti kacamata, ini sudah gak jelas dipake baca”,, si anak, “Oh, iya Pak, besok insyaAllah kita ke toko Optik sana itu untuk ganti yang baru, Ibu dimana Pak?”. Ayah, “Ibu-mu lagi ke rumah tetangga sebelah, pinjam setrika. Punya kita rusak, kemaren dipake udah gak panas.” Anak, “Wah, sekalian aja besok kita beli setrika juga Pak”. Ayah, “O iya, kompor gas-nya juga sudah rusak itu,, tadi aja Ibumu masak pake kayu ...”.
--- Selesai teleponan dengan si ayah, ada telpon masuk dari Bos, “Kamu tiga hari lagi training ya, ada program aplikasi baru untuk sistem keuangan perusahaan kita,, tempatnya di Hotel Ibis Jogja. Keperluan-nya nanti diurus sama si Wati.. Bisa kan,?”,, dijawab,”Oh, insyaAllah Pak, Siappp,,! Ehmmmm pak, kebetulan nih Bapak telpon, tadinya saya mau hubungi Bapak, mau tanya,, kira2 saya boleh kasbon lagi gak Pak,,? Nanti langsung potong dari gaji saya aja bulan depan...???” Lepas itu, bilang ke istri, "Dik, beli ricecooker-nya ditunda dulu ya Dik,,,"

Subhanallah.... sungguh nikmat... surga dunia..... #saking inginnya menyempurnakan bakti tuk orang tua.

Jadi....... harta kita,,,, adalah milik orang tua juga..... tidak boleh pelit kepada mereka.....   !      

----------Dan,,,, jangan lupa senantiasa doakan mereka.. :D



 Wallahu a’lam.,,






 Referensi: lihat di sini 







-----Jakarta, 28 Januari 2015----- 
Ba’da ‘Asar

Senin, 26 Januari 2015

Makna Syahadat *1 _#PPD 1

Posted by Nis |

 

Bismillah,,

Segala puji milik Allah Ta’aalaa.,


Hari ini (tgl 10 Januari 2015), saatnya untuk mengecas hati, memenuhinya dengan ilmu2 penguat keimanan. Bertempat di Masjid Ar-Rahmat, daerah Slipi.

Kajian kali ini disampaikan oleh Ustadz Ahmad Zainuddin,, yang nampaknya beliau adalah salah seorang ustadz favorit para jama’ah kajian. Bisa dilihat dan diterawang #hloh., di setiap kajian yang beliau ampu, bisa dipastikan bahwa ruangan tidak akan cukup menampung semua jama’ah yang datang. Sehingga berdesel-desel –an, dan tumpah hingga ke luar ruangan. Maka dari itu, datang lebih awal adalah cara yang jitu untuk mengantisipasinya sodara-sodara.

Kali ini, judul tema alias bahasan-nya adalah “Para Penjual Dunia”

Sebagai pembuka, terlebih dahulu marilah kita renungkan QS. Al-Ankabut; 17.
“Sesungguhnya apa yang kamu sembah selain Allah itu adalah berhala, dan kamu membuat dusta. Sesungguhnya yang kamu sembah selain Allah itu tidak mampu memberikan rezeki kepadamu; maka mintalah rezeki itu di sisi Allah, dan sembahlah Dia dan bersyukurlah kepada-Nya. Hanya kepada-Nya lah kamu akan dikembalikan.”

Dalam ayat tersebut, sekaligus meluruskan pemahan kita akan lafal syahadat. “Asyhaduala ilaaha illallah”. Ada sebagian orang belum paham mengenai makna-nya yang sesungguhnya. Mari kita belajar. Jadi, arti kalimat syahadat tersebut yang benar adalah; aku bersaksi bahwasanya tiada tuhan yang berhak disembah selain Allah., bukan, aku bersaksi bahwasanya tiada tuhan selain Allah.

Artinya adalah, bahwa di dunia ini, ada banyak tuhan yang diyakini oleh masing2 pemeluk agama. Orang kristen menyatakan bahwa tuhan mereka adalah bapaknya Isa, orang Hindu berkata bahwa tuhan mereka adalah para dewa yang diwujudkan dalam berhala (patung2 dewa, siwa, krisna, dll), demikian hal-nya dengan orang2 Budha yang juga menyembah arca. Hal tersebut menjelaskan bahwa ada tuhan selain Allah.

Akan tetapi, di dalam syahadat, kita umat Islam meyakini, bahwasanya dari sekian banyak tuhan yang disembah di muka bumi ini, hanya ada satu tuhan yang berhak untuk disembah. Yaitu Allah subhanahuwata’alaa. Hanya Allah yang patut dan pantas untuk manusia beribadah kepada-Nya. Hanya kepada Allah tempat kita meminta (apa-pun), dan juga memohon pertolongan-Nya... iyyakana’budu wa iyyakanasta’iin. Tuhan2 yang lain.?? Hemm,, coba saja kita pikirkan dengan logika. Apa iya, tuhan yang kita sembah, yang bisa mendatangkan berbagai nikmat dan bencana, adalah tuhan buatan tangan manusia.? Patung.? Dibuat oleh manusia, lalu disembahnya pula.,??? Mikirr...!!!


Pun, hanya Allah Yang Maha Kuasa. Atas kehendak-Nya, terciptalah dunia se-isinya., termasuk juga, kita.

Q.S.2  Al-Baqarah  (ayat : 21-22)
يَا أَيُّهَا النَّاسُ اعْبُدُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ وَالَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
21. Hai manusia, sembahlah Tuhanmu yang telah menciptakanmu dan orang-orang yang sebelummu, agar kamu bertakwa,”
الَّذِي جَعَلَ لَكُمُ الْأَرْضَ فِرَاشًا وَالسَّمَاءَ بِنَاءً وَأَنْزَلَ مِنَ السَّمَاءِ مَاءً فَأَخْرَجَ بِهِ مِنَ الثَّمَرَاتِ رِزْقًا لَكُمْ ۖ فَلَا تَجْعَلُوا لِلَّهِ أَنْدَادًا وَأَنْتُمْ تَعْلَمُونَ
22. Dialah yang menjadikan bumi sebagai hamparan bagimu dan langit sebagai atap, dan Dia menurunkan air (hujan) dari langit, lalu Dia menghasilkan dengan hujan itu segala buah-buahan sebagai rezeki untukmu; karena itu janganlah kamu mengadakan sekutu-sekutu bagi Allah, padahal kamu mengetahui.”  sumber 

Bagaimana kita bisa yakin akan keberadaan Allah sebagai tuhan yang berhak disembah di muka bumi ini.?? #Pertanyaan yang luarr biasa.., Jawaban dari pertanyaan tersebut, tak lain adalah; apabila kita mempelajari Islam secara lebih mendalam, dengan ketenangan hati dan pikiran, maka kita akan dapat menemukan kebenaran yang sesungguhnya. Ini tersebab mengapa kita diperintahkan untuk menuntut ilmu. Karena dengan ilmu, dengan pengetahuan itu lah kita akan semakin yakin, sehingga bertambah kuat dan kokoh-lah keimanan kita.

Sebagai salah satu bukti adanya Allah, Tuhan seluruh alam semesta, yakni adanya Al-Qur’an. Mukjizat yang diturunkan kepada Nabi Muhammad shallallahu’alaihi wasallam. Yang telah terbukti isi di dalamnya bukan-lah rekaan manusia. Yang bisa kita analisa bahwa kejadian2 yang tercerita di dalamnya bukan sekedar fiktif belaka. Bahasa-nya syahdu, menggetarakan jiwa. Dari sejak beribu2 tahun silam hingga sekarang,, adakah yang dapat menyamai-nya.?? Satu ayat pun.???! #Mikirrrr....!

So, jangan lagi salah mengartikannya, bahwasanya makna dari kalimat syahadat yang pertama itu adalah; aku bersaksi bahwa tiada tuhan yang berhak disembah kecuali Allah.!







Wallahu a’lam.








-----Jakarta, 26 Januari 2015-----

Ba’da ‘asar

  

Jumat, 23 Januari 2015

se-kotak'cinta_untuk haRi iNi #Season 2

Posted by Nis |

 

Bismillah,

Segala puji hanya milik Allah Ta'alaa..,

 

Masih berhubungan dengan se-kotak'cinta_untuk haRiiNi

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda;
“Apabila salah seorang di antara kamu mencintai sahabatnya, hendaklah ia mendatangi rumahnya dan memberitahukan kepadanya bahwa ia mencintainya karena Allah” HR.Muslim (II./35, Nawawi, dari Abu Hurairah). Sumber

Sudah sejak lama sebenarnya saya ingin menuliskan ini. Terbayang di angan, rasanya buanyakkk kata tercipta mungkin sebagai sebuah ungkapan rasa cinta. #mungkin.., Namun tiap hendak menuangkannya dalam rangkaian huruf baca, tangan serasa kaku, lidah pun kelu,, buyarrr kabeh.

HAri Ini, it’s for you...

Mungkin Sekotak Cinta yang kuberikan untukmu, tak sebanding dengan lautan sayang-mu pada-ku. Untaian ketulusan yang berasal dari muara hati-mu, mungkin tidak hanya mencerahkan-ku namun juga semua mahluk di sekeliling-mu.

Hari2 ini kenangan masa itu sering bertandang dalam benak, menyapa-ku, mengingatkan-ku tentang-mu. Jangan2, kau telah berhasil membuka pintu yang satu lagi itu..

Badahal, waktu itu,,, sekalipun kau berusaha mencongkel-nya, tak lah kau dapat kan pintu itu terbuka. Kini, tanpa kau usahakan, atau bahkan mungkin sudah terlupakan, malah si pintu itu terbuka dengan sendirinya. Macem mana pula ini,, puyeng saya nak jadi...

Dan... ehhmm...
Hadehh,, gimana ya,,, ini terjadi lagi.,, #susahhhh kata2-nyoo...........

Sebenarnya.. ehhmm.. tanpa direkayasa.. entah kenapa saya juga belum mengerti dan memahamai sejatinya bagaimana #halah. Akhir2 ini sering aku teringat kau.. ada apa ya..?? apa saya ada hutang sama kau... ???? atau ada janji yang belum tertunaikan,,  atau apa dong...?? #pusing kepala saya.

Atau kau ahir2 nie, sering sebutkan nama-ku dalam doa-mu,, agar segera datang jodohku #hlohh.! :D  hahaha.

Entah lah...

Intinya, yang ingin saya sampaikan adalah.... ehhmmm,... apa ya tadi.,??!    !

Jadi begini,, meskipun jarak dan waktu kini menjauhkan diriku dan dirimu, mata dan kata pun tak pernah beradu. Namun kini biarlah aku yang..... ehhmmm.... #speechless mode on.

Thanks to Allah,, yang telah menjadikan kisah ini indah dalam ingatan, mengundang senyum dalam kenangan, dan... #sepicless lagi.

Tiadalah kata terindah, selain Alhamdulillah.... Alhamdulillahirobbil ‘alamiin.

Dan... daripada kebanyakan spiclesss,,,, langsung saja,, untuk kamu,, yak,, kamu itu lho.! Iya kamu.!

HAri Ini, ingin kukatakan kepadamu... tertuang dari telaga hati-ku.. ana uhibbuki fillah....

Jangan tanyakan, kenapa tak secara langsung kukatakan..! tolong ya,,, haha. Pastilah kau sudah tahu jawab-nya. Ah,, sebenarnya saya berdo’a.. semoga kau tak baca ini semua.... malu saya...

Tapi kalau terlanjur baca yasudahlah,, memang ini kutujukan untuk kau orang... kita orang,, dan lain2 orang... #????,.!

Mungkin membaca ini sedikit membuat-mu puyeng,,, tapi apa kau tahu, senyummu yang mengendap di pikiranku tlah membuatku tak hanya sekedar puyeng, tapi jadi PTT, alias Puyeng Tingkat Tinggi. #gombalun.com

Okke ya...?! sudah ya...?! Sudah jelas semuanya.?! Ada yang mau ditanyakan.?!
#tanyakan saja pada rumput yang bergoyang.

Terakhir.., meskipun tanpa untaian kata ataupun pandang-memandang mata,, cukup-kan do’a..menjadi penyambung hati kita berdua... #ceilah... #sok suit.

Moga ikatan silaturrahim kita, tetap bersambung hingga nanti jumpa lagi di surga.. Amiin.

:D

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda :
“Apabila dua orang laki-laki saling mencintai karena Allah, maka yang paling utama adalah yang paling mencintai rekannya”  Shahih, diriwayatkan oleh Ibnul Mubarak dalam Az-Zuhd (712) dan Abdullah bin Wahab dalam Al-Jaami’ (hal. 36) dari jalur Ibnu Lahi’ah. Sumber


Semoga menghibur,,
Wallahu a’lam...



------meja kerja, 23 Januari 2015-----
Ba’da Ashar

Powered By Blogger
Powered By Blogger
Powered By Blogger