Bismillah..,
Segala puji milik Allah SWT..
Hemmm...
perbincangan pagi ini(26 September 2012) dengan Pak Jo, seperti biasa, mengambil setting tempat di
depan ruang akademik kampus D3 Ekonomi
UII.
Langsung.
“Pak, kemarin saya habis ke nikahan adik kelas saya dulu waktu SMK..”
“Kenapa
nis,.? Kamu pingin.?? (#tahu aja nih
bapak.. :D). Memang di usia-usia kamu ini rasa kepingin, iri, kalo’ lihat temennya nikah itu biasa,
wajar...kring..kring.. (nasehat2).”
Konsultasi
pun dimulai.‘Pak, dulu Bapak ketika memutuskan untuk menikah itu gimana Pak.? Maksudnya.., yang
menguatkan tekadnya untuk menikah itu, ceritanya gimana.?”
“Itu
sebenarnya kalau sudah ada program, atau (#semacam peta hidup)..akan mudah
menjalani.” Saya menyela, “kaya’ target
gitu ya Pak.?”
“Iya,
target. Misalkan, saya umur sekian harus lulus kuliah, umur sekian harus nikah, #de-el-el. Kalo’ saya dulu kan punya
program, umur 25 naik, pokoknya sebelum umur 30 tahun harus sudah menikah. Dan
Alhamdulillah di usia saya dulu 28 tahun bisa terlaksana. Setelah menikah pun
harus ada program. Setelah menikah itu kan ketika anak masih kecil, biaya
hidupnya belum terlalu banyak, nah itu untuk menyelesaikan dulu tempat tinggal.
Nanti kalo’ anak-anak sudah besar,
biaya pendidikan itu kan mahal,.Kring..kring..”.
Ehhhemmm.
“Terus Pak, dulu itu kan Bapak pas nikah itu belum kenal sama istri Bapak,, itu
pendekatannya gimana Pak.?” Wkwkwk, pertanyaan’e.... #gubraakkk.
Bapak’nya
tersenyum, bercerita “Ya... saya mencari istri waktu itu, yang pertama; asalkan
dia shalatnya bagus, yang ke-dua; kalo’ masalah bacaan Al-Qur’annya kurang
lancar, gak apa-apa.Yang penting bisa
baca Al-Qur’an. Terus yang ke-tiga; kemasyarakatan..apa itu., sosialnya lah. Kalau masalah dia punya apa, punya
apa, cantiknya..itu belakangan..”. #Hwaaahhh josssss buangettt, ikhwan
sejati.!
Beliau
melanjutkan, “...Kemudian setelah menikah ya,, kita harus membuka diri, dia
punya kelebihan, itu harus kita akui.! Dia juga punya kekurangan, ya kita
terima. Setiap orang kan, ada
kelebihan dan kekurangan...kring..kring...”
Yang
terpenting, kata Pak Jo, “Kuncinya itu, setelah menikah, kalo’ saya sampai marahan dengan istri itu tidak boleh lebih dari
24 jam. Harus cepet-cepet diselesaikan. Itu yang pertama, terus yang ke-dua; harus
membuka hati, mau meminta maaf, dan memaafkan. Kita menyadari lah, sebagai manusia ya kadang melakukan
kesalahan. Saya dari dulu pegang kunci itu., insyaAllah.... Kamu besok kalo’
nikah ...kring...kring...”.
Kemudian
Pak Jo bertanya, “Menurut kamu, enak pacaran sebelum nikah apa pacaran setelah
nikah.?”
Saya
jawab, “Setelah nikah dong Pak...
(#mengemukakan argumen)”
Pak Jo
tersenyum, lalu menimpali, “Iya... Orang yang pacaran sebelum nikah itu
sebenarnya saling menipu. Lha yang dilihatin
yang baik-baiknya, yang enak-enaknya aja.
Saling menyembunyikan yang sebenarnya di diri masing-masing..kring..kring.kring.”Ccuocok bangett itu
Pak. #mengangguk, membenarkan, setuju.
---------------
Agar
Pernikahan Menjadi Barokah
Setiap
pasangan yang melaksanakan pernikahan, pasti-lah harapan besar agar pernikahannya tersebut barokah.Barokah di
sini; adanya ketenangan dalam menjalani kehidupan rumah tangga, yang selalu
diberikan petunjuk oleh Allah SWT dalam menghadapi kerikil-kerikil sandungan
dalam kehidupan setelah pernikahan, dan selalu dinaungi dengan Rahmat dan
Hidayah Allah SWT untuk teguh di jalan-Nya.
Pernikahan
merupakan bukti kekuasaan Allah Yang Maha Mulia.Ia menciptakan kasih sayang dan
kerinduan-kerinduan. Ia memberikan ketenteraman yang tidak pernah bisa
dirasakan oleh orang yang belum menikah. Rumah bagi mereka yang menikah adalah
tempat yang menyejukkan.Tiap-tiap anggota keluarga insya-Allah memperoleh
ketenteraman dan terjalin ikatan kasih-sayang.
Pernikahan
yang barakah akan menumbuhkan al-'athifah (jalinan perasaan) yang
demikian. Mereka akan mendapati pernikahan sebagaimana firman Allah Swt. Dalam
surat Ar-Rum ayat 21, surat yang paling populer untuk penghias undangan nikah, "Dan
di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya adalah Ia menciptakan untukmu
istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu merasa tenteram dengannya, dan
dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang
demikian itu terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah bagi orang-orang yang
mengetahui."
Bagaimana
keluarga yang sakinah itu?Allahu A'lam bishawab.Hadis berikut
mudah-mudahan dapat memahamkan kita sebagian di antara tanda-tandanya.
"Tiga
kunci kebahagiaan seorang laki-laki," kata
Rasulullah Saw. menunjukkan, "adalah istri shalihah yang jika
dipandang membuatmu semakin sayang dan jika kamu pergi membuatmu merasa aman,
dia bisa menjaga kehormatan dirinya dan hartamu; kendaraan yang baik yang
bisa mengantar ke mana kamu pergi; dan rumah yang damai yang penuh kasih
sayang. Tiga perkara yang membuatnya sengsara adalah istri yang tidak
membuatmu bahagia jika dipandang dan tidak bisa menjaga lidahnya juga tidak
membuatmu merasa aman jika kamu pergi karena tidakbisa menjaga kehormatan diri
dan hartamu; kendaraan rusak yang jika dipakai hanya membuatmu lelah namun jika
kamu tinggalkan tidak bisa mengantarmu pergi; dan rumah yang sempit yang tidak
kamu temukan kedamaian di dalamnya."
"Akan
lebih sempurna ketakwaan seorang Mukmin," kata Rasulullah Saw., "jika
ia mempunyai seorang istri shalihah; jika diperintah suaminya ia patuh,
jika dipandang membuat suaminya merasa senang, jika suaminya bersumpah
membuatnya merasa adil, jika suaminya pergi ia akan menjaga dirinya dan harta
suaminya."
Tetapi,
tidak semua pernikahan mendapatkan barakah. Adakalanya, indahnya
pernikahan segera kering setelah masa pengantin baru berlalu.Setahun belum
berlalu, tetapi rumahtangga sudah dipenuhi oleh rasa jemu.Anak belum lagi satu,
malah istri baru menjalani kehamilan pertama, tetapi hubungan keduanya justru
semakin kaku. Bahkan lebih kaku dibanding malam pertama, saat keduanya masih
belum begitu kenal.
Apa yang
menyebabkan pernikahan tidak barakah? Wallahu A'lam bishawab.
Ada
pernikahan yang penuh barakah. Ada pernikahan yang sedikit kebarakahannya.
Dan yang paling menakutkan, adalah pernikahan yang tidak akan pernah ada kebarakahan
di dalamnya. Pernikahan yang bagaimanakah yang tidak akan pernah ada kebarakahan
di dalamnya?
Rasulullah
Saw. menunjukkan, "Barangsiapa yang menikahkan (putrinya)karena silau
akan kekayaan laki-laki itu meskipun buruk agama dan akhlaknya, maka tidak
pernah pernikahan itu akan dibarakahi-Nya."
Sebagian
pernikahan kurang barakah karena niatnya yang tidak tepat. Sebagian
disebabkan oleh berbagai hal selama proses berlangsung. Sebagian dipengaruhi
oleh pelaksanaan pernikahan. Sebagian disebabkan akhlak setelah menikah. Tetapi
perubahan akhlak setelah menikah, banyak disebabkan oleh niat orang yang
menikah dan yang menikahkan (karena itu, ajaklah orangtua berbicara). Pernikahan
yang barakah insya-Allah justru menjadikan akhlak keduanya semakin
baik.Bila sebelumnya masih kurang sesuai dengan keutamaan akhlak, insya-Allah
setelah menikah mereka menjadi baik akhlaknya. Ini berdasarkan hadis Nabi:
"Kawinkanlah
(zawwajuu) orang-orang yang masih sendirian
di antara kamu, sesungguhnya Allah akan memperbaiki akhlak mereka,
meluaskan rizki mereka, dan menambah keluhuran mereka."
---------------
Pak
Joko tak kunjung datang, tapi anak-anak sudah pada masuk ke Lab. Di tengah
perbincangan dengan Pak Jo, seseorang memberikan kode dari lantai atas
bahwasanya kelas sudah masuk. Berakhir sudah kuliah pra nikah pagi ini. Hwa.??
“Pak,
sudah masuk. Besok dilanjutkan ya Pak, InsyaAllah... Terima kasih ilmu-nya hlo Pak...” Pamitan,, ngacir ke kelas.
Seseorang
yang duduk 2 bangku di depanku menoleh, memperhatikanku, kulayangkan senyuman
padanya. Katanya, “mbak nis.... kangen... muach..muach... #cium jauh”. Hanya ku
balas dengan lemparan senyum manis-ku. Hemmmm.... pelangi di pagi hari..
Maghrib,
di Ulil, usai shalat. Memakai kaos kaki untuk bersiap mengikuti kajian Ustadz
Pasir, seseorang berlari kecil ke arah ku, dengan senyum-nya yang lebar
#se-lebar jilbabnya *ngeeekx.., katanya, “mbak nis...... aku sayang
kamu.................”.Hwaa.,,, rentet-an kembang api menghias langit malam
ini.
Allhamdulillahirobbil
‘alamin...
-----Al-Mahfudz, 27 Sept' 2012-----
09;04