Kamis, 27 September 2012

daringobrol_Barokah dalam Nikah

Posted by Nis |



Bismillah..,
Segala puji milik Allah SWT..

Hemmm... perbincangan pagi ini(26 September 2012) dengan Pak Jo, seperti biasa, mengambil setting tempat di depan ruang  akademik kampus D3 Ekonomi UII.

Langsung. “Pak, kemarin saya habis ke nikahan adik kelas saya dulu waktu SMK..”

“Kenapa nis,.? Kamu pingin.?? (#tahu aja nih bapak.. :D). Memang di usia-usia kamu ini rasa kepingin, iri, kalo’ lihat temennya nikah itu biasa, wajar...kring..kring.. (nasehat2).”

Konsultasi pun dimulai.‘Pak, dulu Bapak ketika memutuskan untuk menikah itu gimana Pak.? Maksudnya.., yang menguatkan tekadnya untuk menikah itu, ceritanya gimana.?”

“Itu sebenarnya kalau sudah ada program, atau (#semacam peta hidup)..akan mudah menjalani.” Saya menyela, “kaya’ target gitu ya Pak.?”

“Iya, target. Misalkan, saya umur sekian harus lulus kuliah, umur sekian harus nikah, #de-el-el. Kalo’ saya dulu kan punya program, umur 25 naik, pokoknya sebelum umur 30 tahun harus sudah menikah. Dan Alhamdulillah di usia saya dulu 28 tahun bisa terlaksana. Setelah menikah pun harus ada program. Setelah menikah itu kan ketika anak masih kecil, biaya hidupnya belum terlalu banyak, nah itu untuk menyelesaikan dulu tempat tinggal. Nanti kalo’ anak-anak sudah besar, biaya pendidikan itu kan mahal,.Kring..kring..”.

Ehhhemmm. “Terus Pak, dulu itu kan Bapak pas nikah itu belum kenal sama istri Bapak,, itu pendekatannya gimana Pak.?” Wkwkwk, pertanyaan’e.... #gubraakkk.

Bapak’nya tersenyum, bercerita “Ya... saya mencari istri waktu itu, yang pertama; asalkan dia shalatnya bagus, yang ke-dua; kalo’ masalah bacaan Al-Qur’annya kurang lancar, gak apa-apa.Yang penting bisa baca Al-Qur’an. Terus yang ke-tiga; kemasyarakatan..apa itu., sosialnya lah. Kalau masalah dia punya apa, punya apa, cantiknya..itu belakangan... #Hwaaahhh josssss buangettt, ikhwan sejati.!

Beliau melanjutkan, “...Kemudian setelah menikah ya,, kita harus membuka diri, dia punya kelebihan, itu harus kita akui.! Dia juga punya kekurangan, ya kita terima. Setiap orang kan, ada kelebihan dan kekurangan...kring..kring...”

Yang terpenting, kata Pak Jo, “Kuncinya itu, setelah menikah, kalo’ saya sampai marahan dengan istri itu tidak boleh lebih dari 24 jam. Harus cepet-cepet diselesaikan. Itu yang pertama, terus yang ke-dua; harus membuka hati, mau meminta maaf, dan memaafkan. Kita menyadari lah, sebagai manusia ya kadang melakukan kesalahan. Saya dari dulu pegang kunci itu., insyaAllah.... Kamu besok kalo’ nikah ...kring...kring...”.

Kemudian Pak Jo bertanya, “Menurut kamu, enak pacaran sebelum nikah apa pacaran setelah nikah.?”

Saya jawab, “Setelah nikah dong Pak... (#mengemukakan argumen)”

Pak Jo tersenyum, lalu menimpali, “Iya... Orang yang pacaran sebelum nikah itu sebenarnya saling menipu. Lha yang dilihatin yang baik-baiknya, yang enak-enaknya aja. Saling menyembunyikan yang sebenarnya di diri masing-masing..kring..kring.kring.”Ccuocok bangett itu Pak. #mengangguk, membenarkan, setuju.

---------------
Agar Pernikahan Menjadi Barokah

Setiap pasangan yang melaksanakan pernikahan, pasti-lah harapan besar agar pernikahannya tersebut barokah.Barokah di sini; adanya ketenangan dalam menjalani kehidupan rumah tangga, yang selalu diberikan petunjuk oleh Allah SWT dalam menghadapi kerikil-kerikil sandungan dalam kehidupan setelah pernikahan, dan selalu dinaungi dengan Rahmat dan Hidayah Allah SWT untuk teguh di jalan-Nya.

Pernikahan merupakan bukti kekuasaan Allah Yang Maha Mulia.Ia menciptakan kasih sayang dan kerinduan-kerinduan. Ia memberikan ketenteraman yang tidak pernah bisa dirasakan oleh orang yang belum menikah. Rumah bagi mereka yang menikah adalah tempat yang menyejukkan.Tiap-tiap anggota keluarga insya-Allah memperoleh ketenteraman dan terjalin ikatan kasih-sayang.

Pernikahan yang barakah akan menumbuhkan al-'athifah (jalinan perasaan) yang demikian. Mereka akan mendapati pernikahan sebagaimana firman Allah Swt. Dalam surat Ar-Rum ayat 21, surat yang paling populer untuk penghias undangan nikah, "Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya adalah Ia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu merasa tenteram dengannya, dan dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah bagi orang-orang yang mengetahui."

Bagaimana keluarga yang sakinah itu?Allahu A'lam bishawab.Hadis berikut mudah-mudahan dapat memahamkan kita sebagian di antara tanda-tandanya.
"Tiga kunci kebahagiaan seorang laki-laki," kata Rasulullah Saw. menunjukkan, "adalah istri shalihah yang jika dipandang membuatmu semakin sayang dan jika kamu pergi membuatmu merasa aman, dia bisa menjaga kehormatan dirinya dan hartamu; kendaraan yang baik yang bisa mengantar ke mana kamu pergi; dan rumah yang damai yang penuh kasih sayang. Tiga perkara yang membuatnya sengsara adalah istri yang tidak membuatmu bahagia jika dipandang dan tidak bisa menjaga lidahnya juga tidak membuatmu merasa aman jika kamu pergi karena tidakbisa menjaga kehormatan diri dan hartamu; kendaraan rusak yang jika dipakai hanya membuatmu lelah namun jika kamu tinggalkan tidak bisa mengantarmu pergi; dan rumah yang sempit yang tidak kamu temukan kedamaian di dalamnya."

"Akan lebih sempurna ketakwaan seorang Mukmin," kata Rasulullah Saw., "jika ia mempunyai seorang istri shalihah; jika diperintah suaminya ia patuh, jika dipandang membuat suaminya merasa senang, jika suaminya bersumpah membuatnya merasa adil, jika suaminya pergi ia akan menjaga dirinya dan harta suaminya."

Tetapi, tidak semua pernikahan mendapatkan barakah. Adakalanya, indahnya pernikahan segera kering setelah masa pengantin baru berlalu.Setahun belum berlalu, tetapi rumahtangga sudah dipenuhi oleh rasa jemu.Anak belum lagi satu, malah istri baru menjalani kehamilan pertama, tetapi hubungan keduanya justru semakin kaku. Bahkan lebih kaku dibanding malam pertama, saat keduanya masih belum begitu kenal.

Apa yang menyebabkan pernikahan tidak barakah? Wallahu A'lam bishawab.

Ada pernikahan yang penuh barakah. Ada pernikahan yang sedikit kebarakahannya. Dan yang paling menakutkan, adalah pernikahan yang tidak akan pernah ada kebarakahan di dalamnya. Pernikahan yang bagaimanakah yang tidak akan pernah ada kebarakahan di dalamnya?

Rasulullah Saw. menunjukkan, "Barangsiapa yang menikahkan (putrinya)karena silau akan kekayaan laki-laki itu meskipun buruk agama dan akhlaknya, maka tidak pernah pernikahan itu akan dibarakahi-Nya."

Sebagian pernikahan kurang barakah karena niatnya yang tidak tepat. Sebagian disebabkan oleh berbagai hal selama proses berlangsung. Sebagian dipengaruhi oleh pelaksanaan pernikahan. Sebagian disebabkan akhlak setelah menikah. Tetapi perubahan akhlak setelah menikah, banyak disebabkan oleh niat orang yang menikah dan yang menikahkan (karena itu, ajaklah orangtua berbicara). Pernikahan yang barakah insya-Allah justru menjadikan akhlak keduanya semakin baik.Bila sebelumnya masih kurang sesuai dengan keutamaan akhlak, insya-Allah setelah menikah mereka menjadi baik akhlaknya. Ini berdasarkan hadis Nabi:
"Kawinkanlah (zawwajuu) orang-orang yang masih sendirian di antara kamu, sesungguhnya Allah akan memperbaiki akhlak mereka, meluaskan rizki mereka, dan menambah keluhuran mereka."

Reff; Ustadz Faudzil ‘Adzim,‘Ku Pinang Engkau Dengan Hamdalah’
---------------
Pak Joko tak kunjung datang, tapi anak-anak sudah pada masuk ke Lab. Di tengah perbincangan dengan Pak Jo, seseorang memberikan kode dari lantai atas bahwasanya kelas sudah masuk. Berakhir sudah kuliah pra nikah pagi ini. Hwa.??

“Pak, sudah masuk. Besok dilanjutkan ya Pak, InsyaAllah... Terima kasih ilmu-nya hlo Pak...” Pamitan,, ngacir ke kelas.

Seseorang yang duduk 2 bangku di depanku menoleh, memperhatikanku, kulayangkan senyuman padanya. Katanya, “mbak nis.... kangen... muach..muach... #cium jauh”. Hanya ku balas dengan lemparan senyum manis-ku. Hemmmm.... pelangi di pagi hari..

Maghrib, di Ulil, usai shalat. Memakai kaos kaki untuk bersiap mengikuti kajian Ustadz Pasir, seseorang berlari kecil ke arah ku, dengan senyum-nya yang lebar #se-lebar jilbabnya *ngeeekx.., katanya, “mbak nis...... aku sayang kamu.................”.Hwaa.,,, rentet-an kembang api menghias langit malam ini.


Allhamdulillahirobbil ‘alamin...




-----Al-Mahfudz, 27 Sept' 2012-----
09;04

Kamis, 20 September 2012

dulan-dulan_Gallery

Posted by Nis |


Bismillah..,
Segala puji kepada Allah SWT, atas segala nikmat-Nya.
--Nis, jadi kesini gak.? Sama siapa aja.?-- . Begitulah isi SMS dari mbak Er yang masuk ke HP saya hari Jum’at pagi 14 September 2012. Sejak masih di bulan Ramadhan kemarin, saya dengan mbak Erni sudah kencan untuk nginep di rumah mbak Er. Tanggal 14 tersebut adalah hari ‘H’ nya.
Berangkat-lah saya berdua dengan kucing asrama (#eh, teman asrama_ed). Perjalanan dalam rangka memenuhi janji, sekaligus memenuhi keinginan hati pun Alhamdulillah terlaksana dengan cukup lancar.
Hheemmmmhhh... 3 hari terakhir di masa liburan Ramadhan akhirnya sukses dengan jalan-jalan.
Ceritanya, terangkum dalam gambar-gambar di bawah ini,

Menara Piza.??? #Hloh, kamu ini gimana, itu kan gardu listrik...!
Ckckck,, ini tuh Mercusuarrr...!!!!





Pantaiiii.... I'm coming...





'Harus berapa lama aku berdiri di sini,,,.. kau gak dateng-dateng..' #nunggu perahu lewat





Mentari pagi pun datang menyapa...





Hirup nafas dalam-dalam... Hhhemmmmmmm.. segarnya udara pagi khas di pantai.





'Deburan ombak, mengikis pantai...'





 'Buih-buih putih... tahukah apa yang kini kurasakan di hatiku..??' #ngeeeeeeekxx...





Pasir pun berbisik... (#subhanallah... maha suci Allah...)





 Matahari tlah meninggi...





 Bayangan benda.... #pelajaran IPA SMP





Wah,, Bapaknya bawa bekal apa ya.,,, #'Pak,, minta.... ' :D





Dari balik kayu... #mengintip





Melatih kesabaran yuuukk mancing.... #asal bukan mancing esmosi ya...





MasyaAllah..... #Mengagumi ciptaan Allah... Sungguh Allah Maha Pencipta..





Gelombang2 cinta,, bergulung,. bergemuruh di pantai hatiku... #Ihhirrrrr...





Blebb...blebb....





'Induk ayam sekeluarga... saya pamit pulang ke asrama ya...'







Hari Sabtu siang sudah di asrama. Rafiwati, 'mbak, anterin ana beli HP yukk...'. Saya, 'buat apa beli HP lagi.? trus yang itu buat apa..? mendingan beli tas itu lho.. kasihan tas-mu udah minta pensiun itu...'

Malam-nya hunting ke Malioboro,,
Di awali dengan semangkuk bakso di salah satu warung Jl.Malioboro





Bunga plastik, di etalase sebuah toko





Kata Rafiwati, '..Bunga kaya' gini, ana juga bisa bikin...'  #Hhemmmm





Hweee.... Musisi Jl.Malioboro... #Saatnya beraksi..





Semangat mas...!!!! lanjutkan...! #tapi biasa aja dong, mas.. -_-





#Kaca mata item.... Tetep cool.....





Yang ini,, nuansa musik bamboo-nya kerasa bangett..





Haduuhhh,, ini anak-anak jam segini kog ya masih pada joget-an di sini... ayuk pulang... besok sekulah.!  #besok hari Ahad ding...





Jangan lupa sawEran-nya yak.....!





'Kang, bar iki maen P-S yok....'
'Emoh... mengko ndak aku di dukani Ibu'....'





Alhamdulillah......
#Ini dia oleh-olehnya....!!!





Kembar-an sama Rafiwati...





He....he....he... (#Seneng...)





Ahad Paginya, menerjunkan diri di keramaian Sunday Morning, usai mengikuti kajian di Maskam UGM





Coba,, jama'ah kajian-nya tadi bisa se-ramai ini.... #Ckckck





Sampaelah, di target operasi kali ini.... #kaos kaki...





Pilih yang mana ya...... #Galau..



Akhirnya setelah mendapatkan kaos kaki yang cocok di kaki (#hati_ed), kemudian jajan es goreng, dan cimol+cireng,. kami pun segera Go Home......

Cukup sekian untuk kali ini,,
Sampai jumpa di dulan-dulan berikutnya...
:D




-----Perpus Pusat UII, 20 Sept 2012-----
16;18

Rabu, 19 September 2012

daringobrol_sunnahnya'Jenggot

Posted by Nis |


Bismillah,,.
Segala puji hanya kepada Allah SWT Penguasa langit dan bumi.

Pagi hari nan cerah kembali datang. Hari ini kuliah jam 7, saatnya go to campus. Kirain bakalan telat, ternyata Pak Dosen ‘favorit’ Joko Susilo, SE., Msi belum hadir. Singgahlah saya ke tempat favorit, yaitu di depan akademik. Di depan pintu ruang akademik ada dudukan yang biasa diduduki teman2 yang sedang mengantre untuk suatu keperluan di akademik. Meskipun ada plang ‘Maaf...Bukan tempat duduk’, tak menghalangi saya untuk nongkrong di situ.

Sebentar duduk di sana, Pak Jo datang. Kebetulan beliau dari lantai atas, saya pun bertanya, ‘Pak, Pak Joko udah masuk.?’. Beliau tidak menjawab pertanyaan saya, ‘tiap hari kog nyari-nya Pak Joko aja… mbok nyari aku’. Pembicaraan mulai dibuka. He..he…

Iseng, saya bertanya, ‘Pak, kog Bapak gak melihara jenggot, Pak?’. Wkwkwk. Jawab beliau, ‘ah, saya gak berani melihara jenggot. Nanti dikira seperti orang-orang yang sudah mendalam banget ilmu agamanya. Pandangan orang kan,.. kring..kring’. Saya, ‘O… begitu Pak.?. Tapi kan itu sunnah, Pak.? Gak mesti harus mendalam dulu agamanya.. kring..kring’. Pada intinya beliau merasa tidak PD memelihara jenggot, karena pandangan orang yang menganggap bahwa orang berjenggot itu, ilmu agamanya mendalam. Padahal, gak harus..!

‘Kalau orang sudah dikenal lama oleh orang lain dengan yang baik-baik sejak awal, ya kedepannya juga akan baik teruss. Misalkan nis, dikampung dikenal... kring..kring..kring’.

Kemudian beliau menceritakan masa kecil beliau, ‘di kampung saya itu, saya termasuk orang yang banyak di kenal orang lho.. dari kecil itu, teman-teman, para orang tua.. Soalnya dulu saya nakal (#tuingg)’. Saya hanya senyum-senyum.

Beliau melanjutkan, ‘... waktu SMP itu ya nakal, tapi semenjak SMEA sudah gak lagi...’

Saya, dengan ekspresi terkejut, ‘Hloh, bapak dulu sekolahnya SMEA to.? Jurusan apa Pak.?’ (#menganga :D)

‘Iya, Akuntansi.’

‘Hwaa.??? Akuntansi.?? Kog bisa Pak.??’ (#melongo). Pada kodratnya, murid SMEA dengan jurusan Akuntansi mayoritas adalah para wanita. Sementara kaum Adam biasanya lebih ke STM.

‘Iya, soalnya kalo’ masuk di STM nanti saya tambah jadi nakal lagi..’

‘Oo.... Wah, teman-temannya cewek semua dong Pak.? Cieee...’ (#he..he..suka, godain Bapaknya)

‘Ya ndak, ada teman cowoknya juga, meskipun hanya beberapa orang’.

‘Wah.. Pak, pasti banyak diincer cewek2 dong Pak, dulu itu.??’ Wekawekaweka.. #iseng.

Pak Jo, senyum malu-malu, ‘ya... dulu itu... ada sih, beberapa. Tapi kebanyakan kakak kelas... kring..kring..kring..

Wesss...mblEbEr tekan endi-endi.

Akhirnya sampai saya bertanya, ‘truss ceritanya Bapak dapet istri yang sekarang itu gimana.? Pake’ pacaran dulu.. atau gimana Pak.?’ Hehhe... Udah kaya' wartawan. Ckckck.

‘Endak, dulu itu, saya umur 28 itu, saya memutuskan untuk nyari istri. Saya udah ndak mau lagi kenal-kenalan. Terus ada rekomendasi dari sepupu, ya saya datang ke rumahnya langsung. Kring...kring..’.

Pada intinya, beliau mencari istri, tidak dengan proses pacaran. Beliau niat, benar-benar untuk mencari istri. Dengan proses yang sangat cepat, akhirnya pernikahan pun berlangsung.

Kata-kata yang sangat jossss.... yang beliau sampaikan, ‘...saya menikah waktu itu nggak pacaran. Saya membangun (cinta kasih dalam rumah tangga_red).. Saya membangun itu kurang lebih satu tahun, terus muncul-lah anak pertama..kring..kring’.
---------------
Sunnah berJenggot

Dalam bahasa Arab jenggot disebut dengan al-Lihyah. Ibnu Sayyidihi mengatakan: “(Jenggot adalah) suatu ungkapan yang mencakup nama rambut yang tumbuh di sekitar pipi dan dagu” [Lisanul Arab karya Ibnu Manzhur: 15/243, Lihat juga Fathul Bari: 10/430]

Rasulullah SAW memerintahkan umat muslim untuk tidak saling menyerupai antara laki-laki dengan perempuan. Salah satu hal yang membedakan itu adalah, memanjangkan jenggot bagi kaum pria. Wanita, mana ada yang berjenggot.?? Kecuali kalau itu, wanita palsu..! :D

Selain membedakan(penampilan) antara pria dan wanita, Rasulullah SAW juga memerintahkan untuk menyelisihi orang-orang musyrik. Termasuk dengan jenggot ini. ‘mereka’ memakai penutup rambut saja, umat muslim diperintahkan untuk mengenakan jilbab. Contoh lainnya adalah jenggot ini. ‘mereka’ biasa memelihara kumis, sementara umat muslim diperintahkan untuk mencukur kumisnya dan memelihara jenggot.

Di antara dalil hadits Rasulullah SAW untuk memelihara jenggot;

Dijelaskan oleh hadits dari Abi Hurairah radliyallahu ‘anhu : “Sesungguhnya orang musyrik itu, mereka membiarkan kumis mereka tumbuh dan mencukur jenggot mereka. Maka bedakanlah dengan mereka yaitu biarkanlah jenggot kalian tumbuh dan cukurlah kumis kalian.” (Diriwayatkan oleh Al Bazzar dengan sanad yang hasan)

Dari Abu Hurairah juga diriwayatkan oleh Muslim : Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam bersabda : “Bedakanlah kalian dengan orang-orang Majusi, karena sesungguhnya mereka (orang-orang Majusi) memendekkan jenggot dan memanjangkan kumisnya.”

Ketika Rasulullah SAW menganjurkan sesuatu urusan, pastilah ada hikmah dan maksud positif tersendiri. Di sini, berjenggot selain untuk membedakan diri dari kaum musyrik, ternyata ada manfaat lainnya;

1. Jenggot secara alamiah mengontrol kandungan minyak di wajah
2. Jika tumbuh 1 helai jenggot, maka disekitarnya akan tumbuh jenggot halus disekitarnya.
3. Dalam 1 Helai Jenggot menyerap lebih dari satu unsur yang menyebabkan wajah terlihat kusam.
4. Jika jenggot tersebut dicukur, maka membutuhkan waktu yang lama untuk menumbuhkannya secara alami.
5. Hal terakhir yang masih diteliti, Sifat orang yang memiliki jenggot lebih bijaksana dalam mengambil keputusan.

Masa sekarang ini, kesalahan persepsi sebagian masyarakat kita tentang jenggot, dikatakan bahwa orang yang berjenggot itu identik dengan teroris. Itulah penjajahan yang dilakukan oleh orang kafir terhadap kaum muslim. Mereka menggiring opini publik terhadap ajaran islam sebagai suatu hal yang negatif. Sehingga menimbulkan keraguan atau muncul rasa malu untuk mengamalkannya. ‘Berjilbab.?? Ah, gak gaul.!’. Dan ketika seorang ikhwan ditanya, ‘kamu kenapa gak berjenggot.?’, dijawabnya, ‘Ah.. ntar disangka teroris..’. Hemmh...

‘Ah.. itu kan cuman sunnah. Gak dilakuin juga gak dosa kog..’. Subhanallah..! Kita berlindung dari ucapan semacam ini. Bagaimana dengan tega, kita bilang sunnah itu dengan ‘hanya, Cuma, atau sekedar’???. Terbayangkah dengan perjuangan Rasulullah SAW dan para sahabat. Yang seumur hidup beliau korbankan untuk kita. Untuk orang-orang ‘semacam’ kita ini.!

Sebelum mengatakan itu, coba bayangkan saat beliau dilempari kotoran onta ketika shalat, beliau dilempari batu hingga bercucur darah saat berdakwah, gigi Rasulullah SAW tanggal dalam perang Badar, dan di saat-saat terakhir beliau, ketika malaikat Izrail dengan ‘terpaksa’ harus mengambil ruh beliau, Rasulullah menyebut kita,. ‘Ummati...Ummati...’. Ketika itu Rasulullah memanggil nama kita, menghawatirkan kita, mengharapkan kita bisa minum di telaga beliau kelak, dari tangan beliau sendiri.

Sementara kita, dengan mudahnya berkata, ‘hanya sunnah.?’

Ckckckck....

Ketika memelihara jenggot, jangan sampai salah dalam berniat. Berjenggot, karena lagi tren.? Atau biar kelihatan alim.? Atau biar si Fulanah terpesona.? No..no..no...

Berjenggotlah dengan niat yang benar, yaitu mengikuti sunnah Rasulullah SAW, sebagai bukti cinta kepada beliau. Tak peduli pandangan orang, yang terpenting adalah bagaimana kita di pandangan Allah SWT.

Berjenggot itu Sunnah... (berpahala)
Berjenggot itu...bikin cakep juga kog...
Jadi, kenapa harus malu, dengan berjenggot...?
:D
--------------
Jam 07.30 (kurang lebih), Pak Joko datang. Sambil tersenyum, beliau bilang ‘Wess.... Pak Ponijo karo anak’e..........   Konsultasi apalagi kamu nis...?’

#Senyum-senyum gak jelas.. Kemudian mbuntut beliau ke kelas.
---------------

Dari Zakaria bin Abi Zaidah dari Mus’ab bin Syaibah dari Tholq bin Habib dari Ibnu az Zubeir dari Aisyah ra bahwasanya Rasulullah saw bersabda,”Sepuluh perkara fitrah : Mencukur kumis, memanjangkan jenggot, bersiwak, memasukkan air ke hidung (saat wudhu), memotong kuku, mencuci sendi-sendi jari tanggan, mencabut bulu ketiak, mecukur rambut di sekitar kelamin, mencuci dengan air setelah buang air kecil—kemudian Zakaria berkata,’Mus’ab mengatakan,’aku lupa yang kesepuluh kecuali berkumur-kumur.” (HR. Ahmad, Muslim, Nasai dan Tirmidzi)
-----Perpus Pusat UII, 19 Sept 2012-----
ba'da 'ashar

Selasa, 18 September 2012

daringobrol_soal'Karakter Orang

Posted by Nis |


Bismillah…

Puji syukur senantiasa tercurah kepada Allah SWT, atas segala nikmatnya.

Teringat kembali, hari Senin 17 September 2012 adalah hari pertama masuk kuliah bagi para maba-miba UII. Termasuk juga mahasiswa S1 yang sudah melewati libur panjang tahun ini. Akan tetapi, bagi mahasiswa D3 Ekonomi yang paling rajin dan special di UII, sudah memulai aktivitas kuliahnya sejak seminggu sebelumnya. Sedangkan saya, ke kampus hari itu untuk sesuatu keperluan #lain. Padahal mulai kuliah adalah seminggu lalu..(#hehe...). Apakah sebenarnya tujuan saya.?? Jawabannya adalah;... ‘mencari inspirasi’.

Dan yang akan saya ceritakan kali ini adalah tentang obrolan saya sesaat dengan seorang karyawan bagian akademik. Beliau yang akrab saya panggil Pak ‘Jo (Ponijo), hari itu terlihat agak gimanaaa gitu di mata saya. Stand saya waktu itu duduk di depan pintu akademik, sibuk dengan browsing-an saya, hanya ditemani netbook Ijo mungil kesayangan. Pak Jo keluar dari pintu, menatap dengan tatapan hampa ke depan, setengah merenung. Situasi yang pas untuk ngajakin ribut (He...). ‘pak Jo, lagi galau ya.??! Hayoo’, sapaan saya membuyarkan pandangan hampa Pak Jo. Beliau jawab dengan bertanya balik(wajah polos), ‘galau itu apa, nis.??’. Tuingg.....

Dari situlah sedikit ngobrol dengan Pak Jo beberapa saat, sambil menunggu kedatangan dosen ‘favorit’ saya yang bernama pak Joko Susilo, SE.,MSi. Pak Jo mengutarakan ketertarikan beliau terhadap psikologi perkembangan usia yang terjadi pada manusia. Tertarik mempelajari ‘bagaimana sih tingkah lakunya, psikologinya anak umur sekian tahun, atau orang dewasa yang berumur dari sekian tahun hingga sekian tahun?’. Terus apabila kita menemui orang yang kelakuannya seperti ini atau seperti itu, bagaimanakah baiknya kita menyikapi?’. Hemmm... menarik juga yah..

Dengan memiliki ilmu psikologi yang seperti ini, akan membuat kita tahu bagimana harus bersikap di waktu tertentu, dan dengan orang tertentu pula. Contohnya adalah ketika berhadapan dengan remaja yang masih labil, dengan mengetahui sisi psikologi usia remaja, apakah sikap-sikap mereka itu sudah sesuai dengan kewajaran, atau ada penyimpangan-penyimpangan, kita bisa mengetahuinya.

Beberapa puluh menit berlalu dengan obrolan2 kami, tiba-tiba beliau bertanya (dengan stand mengamati wajah saya.. #Haduhh,,,), ‘nis, kamu gak pernah pakai bedak ya?’. Hwee....??. Saya jawab, .....( sensor aja deh... He... malu.... #nutup muka). Pak Jo bilang, ‘sebenarnya, wanita itu kalau pake’ riasan, dandanan yang berlebihan itu malah ....kring..kring..kring.. (nasehat panjang)’. Saya menimpali, ‘Hwaa, betul itu pak..!’.. Ngobrol’e campur-campur tekan endi-endi.. Sampai akhirnya Pak Joko datang membubarkan kami, ‘Waaa... Pak Ponijo.. karo anak’e.. Jiaan..’ Pak Joko melihat saya, bertanya ‘Piye nduk...?’ He...he..he.. biasa.. my bussines soal kekacauan kuliah saya.

---------------

Sebuah kisah ketika Umar bin Khattab berkuasa. 


Suatu ketika, Amirul Mukminin Umar bin Khaththab r.a. ingin menilai seorang laki-laki yang datang kepada beliau memohon agar diberi jabatan dalam pemerintahan. Umar r.a. berkata kepadanya, "Bawa orang yang mengenalmu ke sini!"

Lelaki itu pulang dan kembali membawa seorang teman. Lalu Umar r.a. bertanya kepada orang itu, "Apakah kau kenal orang ini?"

"Ya."
"Apakah kau tetangganya, dan tahu keadaan yang sebenarnya?" Umar r.a.bertanya.
"Tidak," kata orang itu.
"Apakah kau pernah menemaninya dalam perjalanan, sehingga kau tahu pasti perangai dan akhlaknya..."
"Tidak."
"Apakah kau pernah berhubungan masalah uang dengan orang itu, sehingga kau tahu bahwa dia sangat takut memakan barang yang haram?"
"Tidak".
"Apakah kau hanya mengenalnya di masjid ketika dia berdiri dan duduk di masjid?"
"Ya".
"Enyahlah kau dari sini. Kau tidak mengenalnya...!"
Lalu Umar r.a. menoleh kepada laki-laki yang datang kepadanya itu dan berkata,
"Bawa lagi orang yang benar-benar mengenalmu ke sini."

 
Dari kisah di atas, bisa diambil hikmah, bagaimana cara kita mengenali kepribadian seseorang. Tidak hanya cukup melihat gerak-geriknya, tingkah lakunya, ataupun sikapnya. Namun dengan secara langsung menerjunkan diri berinteraksi dengan orang tersebut. Bisa dengan melakukan perjalanan atau bermalam bersama min.3hari (_digaris bawahi tebal-tebal, #akhwat dengan akhwat, ikhwan dengan ikhwan, tidak boleh ikhwan-akhwat). Dengan begitu kita bisa tahu, ‘aslinya orang itu seperti apa’.

---------------

Dengan mengamati tingkah laku seseorang, bisakah kita mengetahui kepribadian orang tersebut.?

Pengelompokan kepribadian atau watak yang ditetapkan oleh Hippocrates. Antara lain :

1.  Tipe Kepribadian Sanguinis

Tipe ini paling baik dalam hal berurusan dengan orang lain secara antusias; menyatakan pemikiran dengan penuh gairah; memperlihatkan perhatian. Kelemahan tipe ini adalah berbicara terlalu banyak; mementingkan diri sendiri; sulit berkonsentrasi; kurang disiplin.

2.  Tipe Kepribadian Melankolis Tipe ini paling baik dalam hal mengurus perincian dan pemikiran secara mendalam, memelihara catatan, bagan dan grafik; menganalisis masyarakat yang terlalu sulit bagi orang lain. Kelemahan tipe ini adalah mudah tertekan; menunda - nunda suatu pekerjaan; mempunyai citra diri yang rendah; mengajukan tuntutan yang tidak realistis pada orang lain.

3.  Tipe Kepribadian Koleris Tipe ini paling baik dalam hal pekerjaan yang memerlukan keputusan cepat; persoalan yang memerlukan tindakan dan pencapaian seketika; bidang-bidang yang menuntut kontrol dan wewenang yang kuat. Kelemahan tipe ini adalah tidak tahu bagaimana cara menangani orang lain; sulit mengakui kesalahan; sulit bersikap sabar; terlalu pekerja keras.

4.  Tipe Kepribadian Phlegmatis Tipe ini paling baik dalam posisi penengahan dan persatuan; badai yang perlu diredakan; rutinitas yang terus membosankan bagi orang lain. Kelemahan tipe ini adalah kurang antusias; malas; tidak berpendirian; sering mengalami perasaan sangat khawatir, sedih dan gelisah.


Cara-cara untuk menyesuaikan diri dengan tipe :

1. Tipe Sanguinis

- Jangan mengharapkan mereka mengingat janji pertemuan/tepat pada waktunya

- Sadarilah mereka bicara tanpa berpikir lebih dulu.

- Sadarilah bahwa mereka bermaksud baik.

-Terimalah kenyataan bahwa mereka mendapat kesenangan dari apa yang akan memalukan orang lain.

2.Tipe Melankolis

-Ketahuilah bahwa mereka sangat perasa dan mudah sakit hati.

-Sadarilah bahwa mereka diprogram dengan sikap pesimistis.

-Pujilah mereka dengan tulus dan penuh kasih sayang.

-Terimalah kenyataan bahwa kadang-kadang mereka menyukai kesunyian.

3.Tipe Koleris

-Akuilah bahwa mereka berbakat memimpin.

-Ketahuilah bahwa mereka tidak bermaksud menyakiti. Sadarilah bahwa mereka tidak penuh belas kasihan.

-Ketahuilah bahwa mereka selalu benar.

4.Tipe Plegmatis

-Sadarilah mereka memerlukan motivasi langsung.

-Bantulah mereka menetapkan tujuan.

-Jangan mengharapkan antusiasme.

-Doronglah mereka untuk menerima tanggung jawab.


Kita akan bersenang-senang dengan orang Sanguinis, yang mengeluarkan antusiasme. Kita akan semis dengan orang Melankolis, yang berusaha mengejar kesempurnaan dalam segala hal. Kita akan maju ke depan bersama orang Koleris, yang dilahirkan dengan bakat pemimpin. Kita akan rileks dengan orang Phlegmatis, yang dengan bahagia menerima kehidupan. Seseorang mungkin saja tidak memiliki 1 tipe tertentu, tetapi gabungan antara beberapa tipe namun tetap memiliki sebagian besar/kecenderungan pada 1 tipe tertentu.



Wallahu a’lam.
-----Perpus Pusat UII, 18 Sept 2012-----
ba'da 'ashar

Powered By Blogger
Powered By Blogger
Powered By Blogger