Selasa, 02 Desember 2014

Bencana Hidup_Galau*Kajian #1

Posted by Nis |

 
Bismillah..,
Kajian 29 Nov’14 di Masjid Ar-Rahmat, Slipi
#Bencana Hidup
Oleh Ustadz..... afwan, nama ustadznya saya kurang tahu., yang saya tahu beliau orang Medan,. :D
  
Masih dengan hati yang merasa agak amazingg.. karena secara tidak diduga dan tidak dinyana, tidak disangka-sangka dan tidak diperkirakan sebelumnya #halahh, bisa duduk di sebuah majelis ilmu yang subhanallah bangett. Hati begitu damai dan tentram, berbunga2 warna-warni merah kuning hijau kelabu merah-muda dan biru, seperti melayang2 memetik bintang, bagai dipinang oleh seorang kita idam2kan #eh.,?!,, bahagia-nya tak terlukiskan #lebaybangett.com

Sembari sesekali menengok wajah pak Ustadz di layar proyektor, lalu sesekali memperhatikan anak2 kecil yang lutcu2, dengan tetap menyimak apa yang Ustadz sampaikan, dan menuliskannya sebagai catatan. Berikut ini yang bisa saya bagikan, semoga bermanfaat bagi saya, dan para pembaca sekalian. Mari bersama kita renungkan.

------------------------------------------------------------ 

Suatu hari, Nabi SAW mendapati seorang pemuda sedang duduk termenung di dalam masjid Nabawi,  yangmana saat itu bukanlah di jam2 waktu untuk menegakkan shalat. Pemuda tersebut bernama Abu Umamah Al-Anshari. Dimana para sahabat yang lain tengah sibuk dengan aktivitasnya masing2 dalam mencari nafkah. Ada yang berdagang, ada yang berternak, ada yang macul di sawah,. Lhoh, disana ndak ada sawah dink.! Nabi SAW pun bertanya kepada Abu Umamah, ada apakah Abu Umamah ini terpekur sendirian di masjid, tidak beraktivitas seperti sahabat2 yang lain. Abu Umamah pun menjawab, “Ada berbagai macam kegalauan, kekhawatiran, kegelisahan, dan hutang2 yang saat ini tengah menghimpitku ya Rasulallah.,”. Rasul pun berkata, “maukah engkau aku ajarkan perkataan #doa, seandainya kau baca, Allah akan hilangkan semua beban2mu dan melunasi semua hutang2mu.?”. Jawab Abu Umamah, “tentu ya Rasulallah.,”. kemudian Rasul berwasiat, “kala pagi dan sore hari wahai Abu Umamah, bacalah; Allahumma inni a’udzubika minal hammi wal hazan, wa a’udzubika minal ajzi wal kasal, wa a’udzubika minal jubni wal bukhl, wa a’udzubika min gholabatitdaini wa qohrirrijal”. (HR. Abu Dawud) 
Ada juga beberapa riwayat lainnya yang disampaikan oleh ustadz, tapi tidak tertulis sempurna di dalam catatan saya. Afwan, tidak bisa saya sampaikan. 

Rasulullah SAW,, begitu cintanya beliau kepada umatnya, bahkan kecintaan beliau itu melebihi dari kita mencintai diri kita sendiri. Bayangpun,! Cinta beliau kepada kita itu, lebih besar dari cinta kita kepada diri kita sendiri. Beliau SAW tidak ingin umatnya dirundung kemalangan baik di dunia maupun di akherat. Coba kita ingat,. Ketika beliau berdakwah ke Thaif. Apakah beliau dibayar.?? Tidak.! Beliau tidak pernah mengharapkan dunia. Bahkan ketika beliau disuruh untuk memilih antara dunia dengan segala gemerlapnya ataukah pilih akherat. Tinggal milih. Dan bisa dipastikan pilihan Rasul tersebut akan dikabulkan oleh Allah Ta’ala. Apa yang beliau pilih.?  akherat.!

Di Thaif, beliau berdakwah, mengajak orang2 untuk bertauhid agar selamat dari siksa neraka di akherat kelak, agar tidak dimurkai oleh Allah Ta’ala, akan tetapi bukan sambutan hangat. Malah sambitan batu yang beliau dapat. Penduduk Thaif melempari Rasulullah dengan batu, sampai mengucur darah Rasulullah SAW, sampai beliau harus bersembunyi dari kejaran orang2 Thaif tersebut. Dan di saat2 seperti itu, malaikat penjaga gunung mendatangi Rasul Shallallahu 'alaihi wa sallam, “ya Rasulallah, seandainya engkau berkehendak, akan saya angkat dua buah gunung di sana itu untuk ditimpakan kepada mereka #penduduk Thaif”. Wahh.., kalau kita yang ditawarin malaikat seperti itu, hmm bukan dua gunung lagi,, bahkan semua gunung kalo’ bisa,,, “campakkan pada mereka semua.!!.” Apa jadinya,.? Itulah mengapa kita tidak menjadi Nabi. Bayang pun,, ketika kita melihat ada orang jatuh, berdarah. Lalu kita datang kepadanya dengan membawa obat merah, perban dan kasa, bermaksud hendak mengobati lukanya. Ehh,malah orang tersebut marah2, mencaci kita, melempari kita denga bom molotof #hwaduwh., hmm bagaimana perasaan kita tidak merasa tercabik2, perih bagai teriris sembilu, sakittnya hati ini,?! #lebay.com 

Rasul Shallallahu 'alaihi wa sallam yang ditanya oleh malaikat tersebut berkata, “tidak wahai malaikat, seandaianya sekarang mereka belum beriman kepada Allah, semoga kelak keturunan mereka akan beriman”. Begitu luar biasanya akhlak Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam, diperlakukan sedemikian rupa, namun tidak ada kebencian di hati beliau. Malah beliau mendoakan kebaikan bagi orang2 yang telah mendzalimi beliau. Subhanallah.

Jadi, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam mengajarkan kepada kita untuk berlindung dari hal2 yang menyebabkan bencana dalam kehidupan kita. Apa sajakah itu.? Sesuai dengan doa yang diajarkan oleh Rasulullah di atas; 

@Al-Hammun = Galau = Segala sesuatu yang kita benci, yang tidak kita senangi, yang menusuk hati kita, untuk perkara yang akan datang. Misal; takut lamarannya akan ditolak, takut miskin, takut terjadi sesuatu yang buruk yang akan menimpa pada diri kita.

@Al-Hazan = Galau = Segala sesuatu yang menyakitkan kita, yang tidak kita senangi, atas perkara yang telah berlalu. Misal; teringat suatu kejadian di masa lalu yang membuat hati kita bergejolak, gelisah, sedih ataupun trauma dll. 

Banyaknya orang-orang di masa sekarang, yang termenung, sedih, galau, stress, bahkan ada yang sampai mengakhiri hidupnya disebabkan oleh al-hammu wal hazan. Misal; galau, takut lamarannya nanti akan ditolak, “wah, itu gadis cantiknya bak bidadari, pintar, sholehah pula. Pastilah kriteria pendamping buatnya adalah yang sepadan pula. Yang rupawan, yang suara qiro’ahnya bagus, yang pinter, dan mapan pekerjaannya. Sementara ana, serba pas2an macem nie. Tampang pas2an, kantong juga pas2an, suara kalo’ pas adzan atau jadi imam kadang dikatain faless, ini pula kuliah S1 sudah 6tahun baru lulus. Ya Allah, bagaimana nanti lamaranku akan diterimanya, nengok muka-ku aja dia pasti sudah illfill.,” ahirrnya galau., depresi, setiap hari kepikiran, gak doyan makan, hidupnya jadi gak semangat. Lama2 terpikir, “ah, orang macem aku nie, siapa lah yang mau menerima ku jadi suami. Ayam pun mungkin tak akan sudi. Lebih baik aku mengakhiri saja hidupku ini. Tak guna lagi aku hidup di dunia ini.. #galau akutt.. jangan ditiru sodara2.!   



Atau contoh lain misalkan; masa lalu kita yang tidak menyenangkan, sehingga setiap kita ingat jadi sedih dan galau. “seandainya dulu itu aku cepat menikahinya, pastilah saat ini aku sudah memiliki 2 – 3 anak dengannya.. Badahal dulu itu dia sudah memberikan sinyal hijau atas pinanganku. Terlalu lama mengulur waktu, membuatnya ragu, ahhirnya dia melepaskan-ku dan menjadi milik temanku, yang dulu menikahinya tanpa harus lama menunggu. Sedihnya hatiku...” ahhahaiii,. Jangan seperti ini ya, sodara-ku.. akhwat/ikhwan itu buaaanyak. Kalau kita belum berjodoh dengan yang satu, masih ada yang lainnya yang merupakan jodoh kita sebenarnya. So, tetap semangattt....! 



Al-Hammun wal hazan,. Yang disebabkan oleh perkara dunia seperti contoh di atas itu tidak baik. Karena bisa menyebabkan gangguan kehamilan dan janin #hlhoh, itu rokok.! Maksudnya, bisa menyebabkan kita jadi terluput dari pintu2 kebaikan. Adanya galau2 itu kan kadang bisa menyebabkan diri ndak pede, gak bergairah dalam menjalani hidup, gak nyaman dalam melakukan pekerjaan atau beribadah, karena selalu kepikiran dengan kegalauan kita. Hati menjadi sedih tak berkesudahan. Dan lain sebagainya. Kebaikan2 yang harusnya bisa kita raih, malah tidak bisa kita dapatkan. Ilmu ketika kajian jadi ndak terserap karena galau. Gaji yang bisa kita dapat banyak seandainya semangat bekerja, malah jadi cuman setengah karena kita tidak maksimal dikarenakan galau, ndak semangat. De el el.

Al-hammun wal hazan alias galau ini, kalo’ urusan dunia itu tidak boleh dan tercela. Sedangkan kalo’ untuk urusan akherat, malah diperlukan dan terpuji. Misalkan, sebelum tidur sudah niat ingin qiyamul lail, eh ternyata bangunnya kesiangan, adzan subuh baru bangun. Akhirnya galau, sepanjang siang kepikiran, “badahal sudah tak setel alarm, malah ndak bangun.., ah, nanti tidur lebih awal + hp 3-ini disetel alarm semua, biyar bangunnn.,!” atau contoh lain misalkan; beberapa tahun yang lalu pernah kejadian, tidak sengaja mengucapkan kata2 yang membuat temannya tersakiti, lalu hubungannya dengan temannya tersebut menjadi agak renggang. Hal tersebut membuatnya merasa tidak enak saat teringat kejadian tersebut, “ah, seandainya dulu aku tidak mengatakan hal itu..,” itu membuatnya bertekad, untuk menjaga setiap ucapannya agar tidak menyinggung perasaan orang lain. Berfikir sebelum berkata, atau pilihan lain adalah baiknya diam. Galau2 seperti tersebut adalah terpuji, agar setiap orang tidak merasa sempurna dalam ibadah atau amalnya. Sehingga akan timbul keinginan untuk senantiasa memperbaiki diri



Bersambung.................






-----Jakarta, 2 Desember 2014----- 
Jam makan siang, di meja kerja

0 komentar:

Posting Komentar

Powered By Blogger
Powered By Blogger
Powered By Blogger