Jumat, 24 Juli 2015

Karakteristik 2,3 Dunia; Susah Didapat dan Sedikit

Posted by Nis |



Bismillah,,,
Segala puji bagi Allah,, Rabb semesta alam...

Kita memasuki karakteristik dunia yang berikutnya, setelah sebelumnya saya uraikan mengenai karakteristik dunia yang pertama, di ....karakteristik 1

#Karakteristik Dunia
Kedua; SUSAH DIDAPAT.

…kalau ada seseorang keluar dari rumahnya untuk bekerja guna membiaya anaknya yang masih kecil, maka ia telah berusaha fisabilillah. Jikalau ia bekerja untuk dirinya sendiri agar tidak sampai meminta-minta pada orang lain, itupun fisabilillah. Tetapi apabila ia bekerja untuk pamer atau untuk bermegah-megahan, maka itulah fisabili syaithan atau karena mengikuti jalan Syaithan. (HR. Thabrani)

“ Sesungguhnya apabila seseorang diantara kamu semua itu mengambil tambangnya kemudian mencari kayu bakar dan diletakkan diatas punggungnya, hal itu adalah lebih baik dari pada ia mendatangi seseorang yang telah dikarunai oleh Allah dari keutamaan-Nya, kemudian meminta-minta dari kawannya, adakalanya diberi dan ada kalanya ditolak.”  (HR. Bukhari dan Muslim). sumber

Susah itu berarti tidak mudah, tidak gampang, kalau biasa orang bilang, ‘tak seperti membalikkan telapak tangan’. Betul tak,??? Pastinya...!

Benarkah dunia itu susah untuk didapat/dimiliki.?? Yang masih meragukannya berarti belum pernah merasakan ‘waowww’-nya golek duwit. Mungkin masih termasuk golongan A-P-O alias Anak Penodong Orangtua.. Hahaha,, saya pernah mengalaminya.. #Semua orang juga begitu keless..

Tentunya, tingkat kesusahan masing2 kita tidaklah sama. Kalau tingkat susah kita itu sedikit ya Alhamdulillah, tapi bagi yang tingkat susahnya itu buanyak,, semoga Allah memberikan kekuatan dalam mengatasinya, dan itu berarti Allah sedang ingin mensucikan dosa kita atau menambah kemuliaan kita dengan limpahan pahala.. amiiin.


Orang bekerja itu kan lumrahnya ya kadang susah,, kadang mudah... Macam pedagang, yang kadang ramai, tapi kadang juga sepi. Karyawan pun, kadang puyeng diburu kerjaan tapi kadang juga ada wayahnya ndak ada kegiatan, terus bisa leha2,, browsing2, baca2 berita, komen2 status, ngotak-atik blog, nulis artikel, upload,, de-el-el. :D

Nah, yang namanya manusia, kebanyakan kita kan ndak suka dengan yang namanya ‘susah’. Sehingga kadang suka memilih alternatif yang pintas dan mudah, atau instan #kayak mie. Dari beberapa pilihan alternatif tersebut, tak jarang membuat kita tergiur, badahal jalan tersebut tidaklah yang diridhai Allah dan Rasul-Nya. Akhirnya terjebaklah kepada yang ‘mudah’, tapi ujungnya adalah ‘haram’. Contohnya yang banyak terjadi di masyarakat misalnya; korupsi,, hhmm korupsi ini di Indonesia, sudah sangat merata di berbagai kalangan dan berbagai bidang. Hhemmm,, semoga Allah memberikan taufik dan hidayah-Nya kepada negeri ini. Amiin.

Lalu cara instan lainnya, pengin cepet sugih alias kaya, hmmm ini agak mistis sih, berhubungan dengan mahluk dunia lain. Yaitu.... apalagi kalau bukan –pesugihan-. Ini mah amat sangat diharamkan, bisa masuk kategori syirik. Naudzubillah. Ada berbagai jenis pesugihan –katanya-., yaitu dengan tuyul, buto ijo, nyi blorong, ular, babi ngepet, dan lain sebagainya, yang itu semua termasuk golongan syetan alias jin. Yangmana, ada perjanjian terlebih dahulu antara pesugihan dan majikannya itu, dan biasanya mengarah kepada ‘tumbal’ dan sesaji2 yang harus disediakan untuk si jin-nya tersebut. Tumbal disini adalah kaitannya dengan nyawa, sodara-sodara. Serem yaw.!


Lainnya lagi,, ada yang menggadaikan agamanya demi secuil dunia. Misal, seorang ahwat yang sebenarnya taat, rela berpindah agama demi untuk dipersunting oleh pemuda yang kaya raya, harta berlimpah ruah, tampan, pula mempesona. Duh mbak’e,,, kekayaan seberapapun besarnya, dengan sangat mudah bisa Allah lenyapkan dari tangan kita, ribuan caranya. Pun dengan ketampanan/kecantikan, dengan satu sebab saja –jika Allah berkehendak- maka yang semula menawan bisa berubah mengerikan. Masihkah terpedaya oleh itu semua.?? Hhemmmm......

Ada lagi., kategori yang demi harta, orang rela mengorbankan agama. Seorang ahwat melamar kerja di perusahaan yang amat diidamkannya, alhamdulillah lolos testnya,, kabar yang didapat dari tahap interview alias wawancara kerja, ternyata ia hanya akan diterima apabila bersedia menanggalkan hijabnya. Ahirnya, ia merasa ndak ada pilihan lain baginya, diikutilah peraturan perusahaan itu,, dengan tanpa mengindahkan aturan Tuhan-nya. Malah ada yang berpikir bila dengan berhijab maka akan mempersulit dalam mencari rizqi dunia. Naudzubillah. Ah,, embak... bukankah kau tahu siapa yang berkehendak menurunkan rizqi setiap hamba. Yang kau ikuti aturannya itu hanyalah manusia pemilik satu atau mungkin beberapa perusahaan di dunia,, tapi yang kau abaikan perintahNya adalah Sang Pemilik dunia ini, Sang Penggenggam rizqi. Coba dipikirkan lagi,, hijabmu, ketaatanmu,, apakah semurah itu hingga rela kau tukarkan dengan amat sangatt kecillll sekali nilai dunia ini. Astaghfirullah....


Sepengetahuan saya, kebanyakan karyawati yang tidak dibolehkan untuk berhijab itu adalah di mall2. Atau di perusahaan2 tertentu yang memang pemiliknya adalah orang kafir. Dan, taat kepada Allah itu adalah pilihan.,-pilihan wajib-. Jadi, kita sendiri yang harus dari awal menentukan pilihan, memegang kuat prinsip di dalam hati dan pikiran. Pokoknya yang jadi patokan adalah aturan Allah Subhanahuwata’ala. Jika kita dapati yang bertentangan dengan itu, berarti tidak masuk hitungan, abaikan, tak perlu ditimbang,, intinya ya jangan diambil itu pekerjaan. Ndak perlu ragu ataupun bimbang., karena yang kita ikuti adalah Allah, Tuhan Semesta Alam. Seberapa pun besar gaji yang ditawarkan, tidak akan seimbang dengan balasan takwa yang Allah janjikan, malah bisa berimbas dosa yang akibatnya mengerikan.

Intinya adalah yakin saja kepada Allah Ta’ala. Allah itu Maha luas rizqiNya. Jika yang tidak taat saja diberikan rizqi oleh Allah, apalagi yang taat,, apalagi yang dicintai-Nya. Jadi, kalau ada perusahaan yang nyuruh2 lepas jilbab, “siapa elu,??? Punya pulau berapa di dunia ini.? Berani2 nya!! Yang merintah supaya berhijab itu adalah Allah, Tuhan, yang punya alam semesta, dunia seisinya, dan juga seluruh angkasa raya.! Seenaknya aja, manusia biasa (yang hakekatnya) tak punya apa2, membuat aturan seenaknya, menentang Yang Maha Kuasa, hhu! memangnya kerjaan cuman ada di sini aja.,?! Allah Maha Kaya,, meskipun ndak disini, masih buanyak tempat lainnya..!” hhhemmmmm... sabarr,,, ojo nesu2.. :D

Jadi, hati-hati ya sodara,, jangan sampai kita terpedaya dan lupa, buanyaknya harta itu tidak akan ada artinya, tanpa adanya barokah dari Allah Ta’ala. Kalau caranya saja sudah menyalahi aturan-Nya,, bagaimana Allah akan mengganjar barokah kepada kita.? Think again....

Ketiga; Sedikit
“Tidaklah kehidupan dunia dibandingkan dengan akhirat kecuali seperti saat salah seorang diantara kamu mencelupkan jari telunjuknya di samudra lautan, lalu lihatlah yang tersisa di jari telunjuknya itu (itulah dunia).” (HR. Muslim, Tirmidzi, Ibnu Majah, dan Ahmad) sumber

Se-kaya apa pun manusia di dunia ini, sebuaaaanyaaakkkk apa pun harta yang dimiliki, hakekatnya itu semua masih lah secuil dari apa2 yang ada di bumi. Dan perbandingan jelas antara dunia vs akhirat dalam hadits di atas, betapa kecilnya dunia ini dibandingkan akherat nanti.


Pun rejeki masing2 orang itu sudah ditakar,, tak mungkin tertukar. Sebenarnya, menikmati hidup itu mudah,, yaitu dengan qanaah #merasa cukup. Seberapa-pun yang kita punya, jika ada rasa qana’ah dalam hati, maka yang timbul adalah syukur. Misal; tukang jualan cendol, dengan seorang anggota DPR. Sudah bisa dipastikan gaji/pendapatan yang diperoleh lebih besar yang anggota DPR. Tapi belum tentu, tingkat kecukupannya pun lebih cukup anggota DPR. Sebab rasa cukup itu letaknya di dalam hati. Si tukang cendol, meski peruntungannya tak seberapa, hanya bisa membelikan boneka di pedagang kaki lima, dan makan dengan lauk yang seadanya, namun hatinya dipenuhi rasa cukup, dan syukur yang tak terhingga. Suasana keluarga pun bahagia, saling menerima, merasa cukup dengan keadaannya, si anak pun terbiasa dengan hidup yang bersahaja. Harmonisasi keluarga tercipta dengan indahnya.

Lain dengan yang di DPR,, meski pendapatan berjuta-juta, namun yang dirasa selalu kurang..saja. Bisa membelikan anaknya boneka –mahal- di mall,, makan di restoran,, apa2 serba ada, namun ia tidak pernah merasakan cukup. Nafsu pengen ini, pengen itu, selalu saja diperturutkan. Karena mengikuti kemauan yang tak habis2 itulah, makanya gajinya terasa tidak lah cukup. Ketika ada kesempatan KKN, diembatlah itu tanpa pikir panjang. Yah... karena tidak pernah dihadirkannya Allah di pikirannya. Anak dan istri diajarkan hidup mewah, hambur-hamburan, hura-hura, dsb. Hingga suatu saat, diketahuinya istri yang dicintainya itu melakukan perselingkuhan dengan temannya sendiri. Kacau lah keluarganya, berantakan. Naudzubillah.


Itulah bedanya, antara qanaah dengan serakah. Banyak ataupun sedikit, yang terpenting harta kita itu berkah. Hati yang qanaah, insyaAllah akan diturunkan sakinah, diikuti mawaddah, dan juga rohmah. Lengkaplah sudah.


Jadi, dunia ini sangatlah keciiillll. Pun kenikmatan di dalamnya, cuman se-upil #eh.!. Pernah lihat gambaran tata surya bukan.? Dunia memang kecil kan.? Maka dari itu.... tak usah risau lah masalah dunia ini. Pun di sini hanyalah sementara. Haruslah selalu waspada,, jangan sampai terpedaya, ataupun terlena.!  Semoga kita senantiasa terjaga dari hal2 yang membuat Allah murka. ~amiin...

Semoga bermanfaat,..





~Meja Kerja, 24 Juni 2015~
waktu Ashar

Selasa, 07 Juli 2015

Pikiran Tenang setelah 'Misuh-Misuh'

Posted by Nis |



Bismillah,
Segala puji kepunyaan Allah Ta’ala.

Baiklah, saya beri gambaran terlebih dahulu sodara-sodara. Ini mungkin sesuatu yang sama-sama kita sukai, atau mungkin ada yang hanya menyukai salah satunya saja tanpa dicampur. Tapi dengan keduanya ini, kita akan mendapatkan tingkat kenyang yang lebih daripada hanya menikmati satu diantaranya. Favorit banget dah ini pokoknya. Kasih saosnya dikit aja,, sambelnya banyakan, daun bawang jangan lupa,, kecap dikit no problem,, siap dinikmati.., ehhhhmmm mak nyosss..... inilah Mie ayam-Bakso........ (miso)

Krik..krik...

Ya,ya,, okke... Jadi, Misuh ini adalah dari bahasa Jawa, yang artinya adalah kurang lebih sebagai berikut; Misuh =mencaci =mengumpat =berkata2 jelek dan kasar kepada seseorang atau lebih (-termasuk di dalamnya adalah mendoakan keburukan).

Ceritanya, sekitar 10 bulan yang lalu, ketika awal2 saya menjalani pekerjaan di perusahaan yang sekarang ini di Jakarta, saya mendapat panggilan test dan interview dari sebuah perusahaan di Bekasi. Waktu itu hati saya masih labil (hmm??), saya amat sangat pengin buanget bekerja di wilayah Bekasi. Alasan? –yaitu karena suasana Bekasi itu bagi saya lumayan nyaman, aman, tenteram, sejahtera, dsb. Berasa kayak Jogja lah intinya,, mungkin karena sudah 9 bulan sebelumnya bekerja di daerah sana, terus ceritanya krasan, jadi pengennya disitu lagi. Selain itu? –karena di Bekasi saya ada teman2 yang nantinya bisa maen bareng, jalan bareng, dll. So, ndak akan kesepian. Alasan lainnya.? –nah ini krusial banget yaw,, karena disana UMR nya lebih tinggi dari Jakarta. Ahhahay... yah namanya cari nafkah, pastinya ada pertimbangan ke situ nya juga lah...

Panggilan pertama, saya merasa agak ragu, jadi ketika ditelpon untuk datang di hari yang sudah ditentukan, saya bilang ‘ndak bisa’. Lalu, amat sangat di luar perkiraan, dengan rela hati si embak HRD yang nelpon saya itu menawarkan untuk reschedule alias dijadwalkan ulang. Dengan kegalauan tingkat tinggi, antara kakak yang melarang,, dengan naluri jiwa –halahh- yang kepengin banget. Pokoknya setelah proses yang panjang dan waktu yang bisa dibilang cukup lama, ahirnya saya putuskan untuk memenuhi panggilan interview tersebut.


Sungguh, setiap usaha memang memerlukan pengorbanan. Kalo’ ndak berkorban, ndak asek itu namanya. Saya pun bolos kerja, badahal masih terhitung karyawan baru, ke Bekasi tanpa tahu alamatnya sebelumnya, berbekal informasi dari teman mengenai patokan2nya, beserta kemauan dan kemantapan hati, sudah cukup untuk saya bisa cusss ke alamat tujuan. Dan tentunya, tanpa sepengetahuan kakak saya yaw..

Naik kereta sekitar satu jam lebih, turun di stasiun lemah abang, naik angkot jurusan Lippo Cikarang, sambung lagi dengan ojek. Walla....!!! Sampailah saya di depan PT yang saya tuju. Ndak terlalu heran dengan kenampakannya, PT-PT di Bekasi memang rata2 adalah tempat untuk produksi, beda dengan di Jakarta yang banyak sebagai Kantor Distribusi, Kantor Cabang, atau sebagai Kantor Pusat seperti yang saya tempati saat ini.

Dua orang satpam mempersilahkan saya, tak lupa saya mengisi buku kunjungan yang sudah dihadapkan ke saya. Tidak lama setelah pak satpam konfirmasi by phone ke dalam, dijemput lah saya oleh HRD yang menelpon saya waktu itu, bisa saya simpulkan bahwa beliau itu masih muda, yahh... paling hanya beberapa tahun di atas saya. Hhemm. Beneran yaw..! (-penting gituh.?!). hehe..

Di dalam, saya disuruh menunggu terlebih dahulu. Lumayan lama sih. Hanya duduk dan melihat2 orang bekerja lalu lalang, saya jadi tegang alias tertekan mental saya. Telapak tangan mulai terasa dingin, jantung deg2 an, kurang pede, cemas. Ndak karuan lah pokoknya. Yang pernah test interview kerja seperti saya, mungkin tahu bagaimana rasanya. Kebanyakan staff perempuan di sana mengenakan seragam celana, dan kemeja lengan pendek, yang berjilbab rata2 dirangkap menggunakan manset. Di pikiran saya langsung terbesit tanya, ‘pakai rok, boleh tidak ya.???’. Terus, seragam kemeja lengan panjang,, ada tak ya...


Di tengah rupa2 kegalauan seperti itu, saya memutuskan misuh2 di dalam hati. Yang ahirrnya itu bisa membuat saya berangsur2 menjadi tenang, rileks, bisa kembali mengumpulkan kekuatan agar nanti dalam interview saya dapat menjawab pertanyaan2 dengan jelas, tegas, dan meyakinkan _ceilah.

Eitss,,, sodara2 wajib tahu nih tentang bagaimana misuh2 saya itu dan kepada siapakah saya misuh2.??. Jadi, waktu itu,, saya ngumpat alias misuhi si Abu Lahab.


1. Binasalah kedua tangan Abu Lahab dan sesungguhnya dia akan binasa. 
2. Tidaklah berfaedah kepadanya harta bendanya dan apa yang ia usahakan. 
3. Kelak dia akan masuk ke dalam api yang bergejolak. 
4. Dan (begitu pula) istrinya, pembawa kayu bakar. 
5. Yang di lehernya ada tali dari sabut.

Komat-kamit, lirih melafalkan, melagukannya,, berulang2 kali, berulang2 kali, dan berulang2 kali. Sambil gemess membayangkan si Abu Lahab yang tidak henti2 nya suka menghalangi dakwah nabi,, apalagi istrinya.. iiiiiiiihhhhhhhhhh sampai sekarat pun masih saja menghina nabi dengan syair2nya. Hhemmmmh. Sebab imajinasi saya itulah, sedikit terlupakan beban mental interview saya.. Alhamdulillah.....

Diceritakan, dahulu itu sebenarnya Abu Lahab sempat merasa kasihan dan ingin menghentikan perbuatan jahatnya kepada Rasulullah. Namun istrinya malah marah2, dan mengomporinya agar terus membenci dan memerangi Rasulullah. Ternyata begitu cintanya Abu Lahab kepada istrinya itu, sehingga membutakan mata hatinya kepada kebenaran.

Maka benarlah janji Allah Ta’ala,, -orang yang mencintai sesuatu lebih dari cintanya kepada Allah, kelak di neraka ia akan disiksa menggunakan apa yang dicintainya itu-. Maka Abu Lahab dibakar, dan istrinya sendirilah yang membawakan kayu bakar untuk membakarnya. Na’udzubillah mindzalik...

Hayooooo hati2 ya sodara2.... kita yang masih suka cinta berlebihan kepada benda2 dunia (misal; cinta kepada pasangan, kepada anak, kepada pekerjaan, kepada harta+benda yang fana, de-el-el),, jangan sampai mengalahkan cinta kita kepada yang menciptakan cinta itu sendiri. Yaitu, yang tercinta.... Allah Ta’ala.

Terus cerita interview nya tadi gimana.?? Jadi, saatnya yang ditunggu pun tiba, di sebuah ruang meeting, saya disuguhi dua-carik kertas, yaitu satu adalah lembar soal, satunya adalah lembar untuk jawaban. Saya amat sangat terperanjat dengan soal2 yang tertera di kertas di hadapan saya itu. Diluar perkiraan sama sekali. Biasanya, tes tertulis untuk kerja itu berupa tes psikologi,, logika2, begitu2. Lah kog itu malah mirip ujian semester waktu kuliah dulu., -plaaakkk(tepok jidat). Yang masih saya ingat, soalnya itu ada yang begini bunyinya; -apa yang dimaksud dengan akun nominal,? Jelaskan! ,, -apa yang dimaksud akun riil.? Jelaskan!,, -sebutkan macam2 laporan keuangan!,, dan lain sebagainya. Dengan usaha ekstra keras mengingat materi pelajaran akuntansi, dan sedikit lupa2 ingat sehingga mengakibatkan jawabannya ada yang sedikit ngawur dan diluar akal pikiran –gubrakkk.!-,,  alhamdulillah semua soal sudah terjawab.

Lepas itu, dibawalah kertas soal beserta jawaban saya tersebut oleh HRD, kali ini HRD-nya ibu2, bisa disimpulkan bahwa beliau adalah HRD utamanya alias senior alias atasan dari HRD yang embak2 tadi. Sembari beliau menanyakan di mana saya tinggal, naek apa kesitu, dan... ada rencana menikah dalam waktu dekat.???  -ouwh-


Tak lama, saya pun diajak untuk bertemu langsung dengan Kepala staf keuangan di PT tersebut, yang nantinya akan menjadi atasan saya. Beliau seorang Bapak2, jadi sengaja saya tidak bersalaman dan langsung saja duduk. Deg-degan banget. Diawali dengan pertanyaan standar umumnya interview kerja, di perusahaan apa sebelumnya, berapa lama, apa yang dikerjakan, dan alasan mengapa keluar. Alhamdulillah saya bisa menjawabnya dengan cukup meyakinkan –horreee-. Nah, selanjutnya inih yang sangat tidak saya duga pula sebelumnya, seperti tadi waktu test tertulis. Begini kalimat Bapaknya; ‘ini,, kamu selesai kuliah, D3, hanya 2 tahun.! Cepat ya.?! -Hasil belajar kamu ini saya pengen tahu- menurut kamu, akuntansi itu apa sih.?’ ---guraaakkkss.com-. Oke lah, saya bisa jawab,, lha ternyata disambung lagi dengan pertanyaan2 macam ujian pendadaran, alias ujian lisannya Tugas Akhir. Mak nyoossss dah. Tapi alhamdulillah,, bisa saya jawab –sebisanya,,,wkwkwk-. Saya hanya mbatin,, ‘kalau tahu test-nya model begini,, tadi malem sinau dulu dah.’ –geleng2-.

Belum kelar yaw... Pertanyaan klimaks yang sangat huhh buanget, membukitkan bahwa Bapaknya memang cerdas. Yaitu; ‘menurut kamu,, kamu itu orangnya teliti gak sih.?’ Hayoo,, apa coba jawabannya..? Dan pula menyangkut gaji, tanpa sengaja saya malah cari gara2 dengan mengatakan bahwa orientasi saya bukanlah gaji. Ditembak lah saya, ‘terus kalau orientasi kamu bukan gaji, lalu apa,? Coba saya pengen tahu.!’. yesss,,,!!! Seru banget lah pokoknya interview kala itu. Bisa dibilang, itu adalah interview paling berkesan bagi saya. Cesss..

Selang dua hari, saya dipanggil lagi untuk nego gaji. Bertemu langsung dengan yang punya PT. Selesai, saya pulang,, dan.... galau lagi. #ckckckckck. Singkatnya, saya pun mencoba untuk masuk, bekerja hari pertama. Tanpa saya resign dulu dari perusahaan yang (saat ini masih),, itu saya pun masih karyawan baru. Bolos,, mencoba-coba. Satu hari itu, saya masih dihinggapi keragu-raguan. Hingga terpikir dalam benak saya,,, saya sudah mendapatkan yang sangat saya inginkan,, saya idam2kan,, yang menurut saya adalah terbaik buat saya.. tapi... ‘bukankah yang terbaik menurut manusia, belum tentu terbaik menurut Allah.?!’

Ada begitu banyak alasan yang menghalangi saya untuk tidak mengambil pekerjaan tersebut. Di sisi lain, hasrat dan keinginan saya begitu besar untuk mengambilnya,, setelah perjuangan untuk mendapatkannya sangatlah mak nyosss. Tahu tak sodara-sodara... masuk hari pertama kerja itu, ndak mungkin dong saya berangkat pagi itu juga dari Jakarta. Mustahal untuk bisa sampai tepat waktu. Ostomatis, sore hari sebelumnya saya berangkat ke Bekasi, lepas pulang kerja. Pertanyaannya adalah... mau nginep dimana coba.??? Kalau di wisma-nya teman2 kerja waktu di Bank dulu itu, ndak bisa,, kejauhan soalnya. Badahal hanya mereka teman2 yang saya kenal. Mateng dah..


Kluyar-kluyur sendirian waktu itu di daerah Tambun, Bekasi. Magrib pun tiba. Ahirrnya,, seperti biasa, 'tempat yang paling aman adalah rumah Allah'. Saya beranikan diri bertanya kepada bapak2 tukang becak, 'Pak, disini ada mesjid ndak ya pak, yang bisa untuk nginep.? bla...blaa...'. Si Bapak pun menjawab, 'Oh, ada neng,, ayok bapak anter.' Alhamdulillah..... Sampailah saya di depan masjid bercat Hijau cantik, ada seorang Bapak yang sedang merapikan terpal, karena kebetulan waktu itu tepat sekali habis perayaan Idul Adha. Bau hewan2 surga masih semerbak beraroma. Bapak tukang becak tadi menjelaskan kepada Bapak tersebut yang adalah pengurus masjidnya. Saya pun diijinkan, diantarkan ke wilayah hijab putri dan diberikan arahan. Alahmdulillah,,, dapat tempat untuk bermalam. Saya pun mengucapkan terimakasih dari lubuk hati terdalam kepada Bapak becak tadi, dan juga kepada Bapak marbot. #Mungkin ada yang membatin,, 'nih ahwat berani banget si, kluyuran tanpa tujuan sendirian,, dll'. Ndak apa2,, silakan berpendapat,, tapi ya.. -saya mah gitu orangnya.... :D apapun yang saya perbuat, insyaAllah saya bisa mempertanggungjawabkannya. Karena saya yakin, ketika apapun yang dilakukan itu diiringi dengan senantiasa ingat, dan tawakkal hanya kepada Allah,, maka Allah akan menunjukkan jalan. InsyaAllah..

Hari pertama kerja berjalan dengan lancar. Hingga saya kembali lagi ke masjid dan berpikir ulang. Memohon petunjuk kepada Allah Ta'ala. Menimbang manfaat dan madharatnya. Apakah saya harus mengikuti keinginan besar saya untuk mempertahankannya, ataukah merelakannya begitu saja. Galau tingkat tinggi bangettt,,, akutttt. Sampai pada kesimpulan dan hasil pertimbangan yang sangatlah rumit dan begitu mendalam. Saya putuskan, malam itu juga saya pulang ke Jakarta. Alhamdulillah masih ada kereta(KRL) Bekasi-Jakarta. Ke esokan harinya, saya kembali masuk ke perusahaan yang sekarang (PT. Sentraco Garmindo). Dan,,berlanjut hingga saat ini. Keputusan saya malam itu sama sekali tidak membuat saya menyesal,, namun kewajiban dan keharusan saya adalah mensyukurinya. Tidak salah sama sekali. Memang, sesuatu yang dilakukan tidak dengan mengedepankan hawa nafsu, akan terasa lebih nikmat dan barokah hasilnya. insyaAllah.. Berat memang awalnya,, tapi manisnya lebih lama terasa setelahnya. InsyaAllah...


---------------------------------------------------------

Dari uraian panjang lebar di atas,, sedikit saya simpulkan.. bahwa;
1.   Misuh yang bermanfaat, disini adalah misuhi Abu Lahab –baca- QS. Al-lahab #saya hanya mengkiaskannya saja. Misuh yang tidak baik dan tidak bermanfaat, jangan sampai dijadikan kebiasaan. Hindari.!!
2.  Dengan membaca ayat Al-Qur’an,, tidak hanya Al-Lahab saja,,, namun surat/ayat mana pun dalam Al-Qur’an, bisa menenangkan hati dan pikiran. Bagaimana tidak,,, bukankah, -hanya dengan mengingat Allah, hati menjadi tenang--. Dan membaca ayat Al-Qur’an itu termasuk kategori dalam mengingat Allah. Dan alangkah baiknya dalam bertindak, dalam setiap perilaku kita,, diiringi dengan senantiasa mengingat Allah. Selalu merasa diawasi oleh Allah. Maka kehidupan kita ini insyaAllah akan selalu dalam ke-barokah-an, selalu.
3.   Tanamkan dalam hati dan pikiran, bahwa hanya kepada Allah lah kita berpasrah. Karena memang hanya Allah yang berkuasa atas apa2 yang menimpa manusia.
4.   Selalu ingat juga,, -sesuatu yang baik menurut manusia, belum tentu baik menurut Allah-. Tidak perlu menuruti nafsu, cukup serahkan semua sekehendak Allah,, karena hanya Dia yang tahu mana terbaik untuk diri kita. Yang penting, Bismillah.!!
5. Ojo seneng Misuh lan Ngrasani.!





Semoga bermanfaat sebagai pengingat kita semua. Akhiru da’wana, ‘anil hamdulillahirobbil’alamiin.






 -----meja kerja, 07 Juli 2015-----
wayah ngabuburit

Powered By Blogger
Powered By Blogger
Powered By Blogger