Selasa, 03 Februari 2015

Karakter 1 Dunia _#PPD 3

Posted by Nis |


 

Bismillah.,,
Segala puji teruntuk Allah Ta’aalaa,, Rabb alam semesta..

“Kehidupan dunia dijadikan indah dalam pandangan orang-orang kafir, dan mereka memandang hina orang-orang yang beriman. Padahal orang-orang yang bertakwa itu lebih mulia daripada mereka di hari kiamat. Dan Allah memberi rezeki kepada orang-orang yang dikehendaki-Nya tanpa batas.” – Al Baqarah [2:212]

Kita masih membicarakan mengenai dunia, sodara-sodara. Dunia yang telah berulang kali disebutkan dan juga diperingatkan kepada kita, bahwasanya sifatnya hanyalah sementara. Kenapa hanya sementara,?? Karena memang sudah begitu sifatnya, dan pula terbukti kebenarannya. Lantas yang kekal itu apa,?? Tentu yang kekal adalah akherat.

Banyak dari kita, yang sibuk, terobsesi dengan yang sementara itu, sehingga melupakan yang kekal dan abadi #akherat. Saking sibuknya, hingga waktu terasa begitu cepat berlalu.. ‘tanpa terasa’. Rasanya baru kemaren saya masih maenan petak umpet dengan teman2 satu SD, suka berenang di sungai, dimarahin Ibu karena sering gak wayahan kalau lagi maen.. sekarang kog sudah gantian,, saya yang nganterin anak saya ngambil rapor di sekolahnya. Rasanya baru kemaren teman2 membuat kehebohan di kampus, memberikan kejutan milad-ku yang ke-20, tak terasa hari ini...,, lima tahun itu berlalu sudah,, #sekarang sudah wayahnya nikah. He,he.

Begitu cepatnya,, waktu berlalu.. waktunya merenung... sekarang sudah umur berapa..... dari baligh sampai sekarang, apa saja yang sudah dikerjakan.,??? Ahh.!!! Astaghfirullah..!! buanyakkk hal yang sudah saya kerjakan,, tapi itu semua untuk dunia semata... Masa kanak2 sibuk bermain, masa sekolah sibuk pacar2an, masa kuliah sibuk bermain + pacar2an, sudah kerja sibuk ngurus keluarga dan kerjaan.,, ya Allah,,, sudah umur berapa saya ini...,, sudah semakin mendekati mati... Astaghfirullah,, astaghfirullah,, astaghfirullah..


#Karakter Dunia
Beberapa karakter dunia, yaitu adalah...

Pertama; TERLAKNAT
Wuihh,, sadis amat..?! ya... begitulah.. Mengapa dikatakan terlaknat.? Karena tersebab-nya lah, manusia berakhlak bejat, dan dengan tipu daya-nya pula, manusia melakukan berbagai maksiat. Sudah, tidak bisa dipungkiri lagi,, sejak dari jauh berabad2 lalu, manusia bisa melakukan apa saja demi mendapatkan secuil kenikmatan dunia,. Entah berupa harta, tahta.. terlebih lagi wanita.., meskipun cara-nya itu nanti kan berbuah dosa. Dan juga, dunia itu sangat-lah berkilau,, hingga menyilaukan pandangan mata akan akherat. Kenikmatannya yang sesaat mengalahkan iman yang kurang tertanam dengan kuat. Jadilah,, maksiat. Tentu tidak semua..,, ada juga yang dengan keimanan-nya, mampu mengelola dunia sedemikian rupa, hingga mengarahkannya menuju pintu surga.


Kebanyakan dari kita, bila diuji dengan kekurangan harta, semakin membuat iman menancap ke dalam dada. Yaitu dengan kesabaran, dengan qona’ah, sadar bahwa Allah yang menghendaki bagaimana kehidupan kita. Namun apabila didatangkan banyak harta kepada kita, mulai sibuk-lah kita dengan harta2 kita tersebut, sehingga kian menjauh lah iman dari dalam jiwa.

Demi Allah bukanlah kefakiran yang paling aku takutkan padamu tetapi aku takut dibukanya dunia untukmu sebagaimana telah dibuka bagi orang-orang sebelummu dan kalian akan berlomba-lomba mendapatkannya sebagaimana mereka berlomba-lomba, dan akan menghancurkanmu sebagaimana telah menghancurkan mereka” (HR Bukhari dan Muslim)

Ingat kan, dengan kisah Sa’labah.,, Rasulullah heran melihat Sa’labah yang sehabis shalat, tak pernah tinggal lama,, langsung pulang dia ke rumahnya. Rasul pun bertanya, “Sa’labah, apakah gerangan yang menyebabkan dirimu tergesa.?” #bahasa kita. Kata Sa’labah, “harus bagaimana ya Rasulallah, saya harus segera pulang karena istri saya.” Rasul, “Ada apa dengan istrimu wahai Sa’labah?”. Sa’labah, “Dia juga hendak mengerjakan shalat, sementara kain #baju# yang kami punya hanya satu, yang saat ini menempel di badan saya.”.

Jadi, Sa’labah dengan istrinya harus bergantian, memakai mereka punya pakaian. Ya bagaimana,, hanya satu2-nya,, berarti kalo lagi dipakai yang satu,, yang satunya lagi,?? Bayangpun.! Dengan wajah pias,, memelas,, Sa’labah berkata, “Wahai Rasulullah,, kiranya Engkau berkenan untuk mendoakan saya agar Allah mencukupkan harta kepada saya, sehingga saya dapat beribadah dengan layak, dan sebagaimana mestinya.”

Rasul terketuk hati-nya, lalu dido’akanlah Sa’labah, yangmana do’a Rasulullah itu pasti dikabulkan oleh Allah Ta’aalaa. Bermula dari satu ekor kambing, semakin banyak, semakin banyak,, kini Sa’labah punya banyak kambing ternak. Dirasa ada yang berbeda,,, suatu ketika, Rasul bertemu dan menegur Sa’labah, “Wahai Sa’labah, ada apakah gerangan sekarang kau tak pernah lagi ku lihat di antara jama’ah ketika shalat,?” Sa’labah pun menjawab, “Saat ini saya sibuk dengan ternak kambing saya ya Rasulullah,, saya harus mengurus,, memberikan makan, dan hal2 lainnya.”

Puncaknya adalah ketika Sa’labah menyombongkan harta-nya, sehingga Allah pun murka,, kemudian diambil-Nya lagi kekayaan Sa’labah, dikembalikan dalam keadaan semula,, bahkan lebih sengsara. Na’udzubillah..

Semoga bisa menjadi pelajaran bagi kita semua.






~bersambung~



Referensi: 





----Jakarta, 3 Februari-----
jam makan siang

Powered By Blogger
Powered By Blogger
Powered By Blogger