Jumat, 22 Februari 2013

With Rinie_Memo...

Posted by Nis |






Bismillah...,
Wa alhamdulillah... 

Siang ini... air langit kembali menghujam ke bumi... membasahi pokok daun jati... dinginnya menyapa, memenuhi se-kotak nan sepi ini.. beribu sayang, kau tak hadir di sini.., tuk bersama menikmati.., mensyukuri.., dan mengagumi... berbagi di ruang inspirasi.

~



18/02/2013.  Pagi ini, pulang subuhan dari Ulil, “mbak, beliin kukis...”, rajukan khas Riniwati. Hhmmm.., pagi-pagi sudah terjadi keributan di depan pintu garasi. Riniwati dengan kecewa masuk ke kamarnya. Akhirnya, saya, “Yuk Rin... katanya mau beli kukis.. ayuk mbak anterin..”. Di jalan, “mbak, maen ayunan yuk...”. Hhemm,. Ya,.ya.. Ayuk...

Sebuah tempat yang belakangan ini menjadi tempat favorit, sekedar tempat untuk ‘sarapan pagi’#bawa bekal kemudian dimakan di sana, tempat mencari kesegaran, dan tempat berbagi cerita dengan teman yang saya bawa(bergantian, anak2 al-mahfuzh). Terkadang diselimuti kabut tipis, kadang cerah, kadang gerimis, yang pasti dinginnya,.. mak nyless.. Di sana ada pemandangan gunung Merapi, ada taman, dan tentunya.. ada ayunan. Usahakan kalo’ ke sana selain di hari libur, sebelum jam 07;00 pagi. Area-nya masih begitu sepi dan hening. Menikmati suasana, ngobrol di ayunan sembari menikmati cemilan, hhmm serasa taman itu punya sendiri... he... :D #Taman Menara Pandang, Merapi.

Pagi ini, kami membahas ‘sesuatu’ yang sudah beberapa hari ini membuat nafas terasa menyesak di dada, sedih di hati, dan pening di kepala. Apakah itu.??? Hhemmm.. ada lah pokoknya,. Rahasia perusahaan.. :D
Bahasan selanjutnya, silahkan disimak., buat pengingat saya kelak,. Buat diambil hikmahnya,. Buat apa aja lah,,.

Lagi syndrome,. Beberapa hari terakhir, setiap obrolan selalu ke sini arahnya.. ckckck.

Riniwati, “mbak, aku tuh pengennya besok kayak Pak Habibi sama Bu Ainun itu lhoo..., Pak Habibi orang pertama buat Bu Ainun, dan Bu Ainun orang pertama juga buat Pak Habibi..”

Saya, “Tapi kan mereka suka-sukaan dulu sebelumnya..”

“Ihh, Enggak. Mereka dulu tuh gak ada rasa.. bla..bla..#menceritakan kisah Ainun-Habibi”

 

“Rin, ada monyet Rin... 3. Tuh, lihatin kita.!” #gak biasanya, ada monyet liar ke sini..

“mana.? Ih, mbak, pulang yuk...”

“Bentar dulu Rin...”

~

Riniwati, “Jadi gitu mbak,  orang yang pertama melamar, itu menjadi yang terakhir”

“Fathimah dulu gak..., Abu Bakar, terus Umar.. “

“Iii., itu kan yang nolak Rasulullah..#esmosi”

:D “Iya, ya.. Yang nolak Rasulullah.. Sebenarnya sudah suka sama ‘Ali.. dan akhirnya dipersatukan juga.. so sweet yah.., Eh, kayaknya asik yah, kita suka sama orang tapi orang itu gak tahu.. memendam perasaan..”

“Hanya melihat dari jauh...”

“Iya.. Kayaknya seru Rin.., ah,pengen.. suka sama orang tapi orangnya gak tahu... Hemm, tapi siapa ya, yang mau disukai...? #hard thinking...” :D :D :D


“Ah.. bodo-bodo lah mbak nie.. Malah mikir sapa yang mau disuka..”, Riniwati melanjutkan “Pokoknya besok siapa yang melamar pertama itu cinta pertamaku.. #klik,! Dikunci.!!”

Berarti besok kau harus sms mbak Rin,. Sapa yang meng-hitbahmu pertama...”,. “Rin, Monyetnya kesini Rin..!”

“Ih, mbak, beneran, ayuk pulang mbak...!” #Riniwati panik.

“Iih,,, bentar Rin.. itu monyetnya lucu..”

Riniwati sudah turun, narik-narik, panik+takut,.
“Rin, tenang Rin.., jangan lari...!”

Kami dengan sok santai, berjalan, hengkang dari ayunan. Sementara si monyet terus berjalan ke arah ayunan kami. Beberapa langkah kami berjalan, nengok si monyet., ha..? ternyata dari tadi tuh monyet-nya mengincar nangka muda di pohon beberapa meter di depan ayunan kami. Si monyet asik menikmati makan.

“Rin, pede banget sih kita.,? ...”
Ngekek berdua.


~

Ambil motor, mau pulang. Saya, “Tapi kenapa ya Rin,. Kog Pak Habibi bikin kisahnya sama bu Ainun itu setelah bu Ainun meninggal..,”


“Itu lah mbak.. cinta itu baru terasa kalo’ orangnya sudah gak ada.!!.., makannya.., mbak nieh.! Kurang apa coba.?! Mbak kasih satu, aku kasih segalanya..! >>>”

‘Oke, Oke.., hhhmm..., No Coment Rin...
:D

~

Di jalan., pulang.
Riniwati, “Besok anak pertama-ku cowok..”, saya, “Anak mbak juga cowok... Hloh, anakmu cewek Rin...”

“Ih, maunya cowok..”

“Katanya mau dijodohin sama anak embak..” :D

“Eh, iya. Yaudah anak-ku besok cewek.. Habis itu ntar udah gedhe kita jodohin..”

“Ha..Iya...”

“Mbak Nis nikah sekarang, saya 5 tahun lagi.. Berarti beda umurnya ntar 5 tahun, eh, 3 tahun..”

“Jadi, tua-an anak embak dong..? Hemm anak embak cowok, ya, ya.. gakpapa. Ideal itu.”

“Tapi maunya besok tuh, gak secara langsung dijodohinnya.. Jadi kita kondisikan mereka ketemunya..”

“Hemm..,, iya, iya, betul. Tapi di mana mau nemuin Rin..?”

“Katanya di UII, di Takmir...?, ntar anak-ku tak suruh ke Jawa.”

“Yah, mana bisa di Takmir.?, kan anak embak lebih tua 4 tahun, udah jadi alumni dong..”

“Yaudah, kalo’ gak di pondok aja. Ntar anak mbak yang ngajar anak saya..“

“O, iya.., bisa Rin... Trus besok kalo’ mereka udah beneran nikah, baru kita kasih tahu kalo’ mereka tuh sebenarnya kita jodohin... ha..ha..”, saya melanjutkan, “besok anak embak, manis kaya’ mbak, Rin...” :D

“Iiiih....!” #Riniwati tidak terima.


Hheheheh.... wkwkwkwk...... saya sambil senyum2 ge-je nulis ini... :D

Oke Rin.????  25 tahun lagi kau harus ingat obrolan kita ini...!
Hhhmmmm :D


~

Sampai di samping FTSP.
Riniwati, “Mbak, kunci kamarku di tas mbak, kan.?”

HHwaa.???! Serius, kita balik lagi ke atas, sodara-sodara. Kunci kamarnya Riniwati tertinggal di plastik sampah jajanan yang kami beli tadi. Tertinggal di ayunan...

‘Hmmm.. kita disuruh balik lagi ke atas. Ada apa ya..? pasti akan terjadi sesuatu...’ #bisik di hati. Dan benar saja, +- 100 meter sebelum sampai di tujuan, ban motornya bocor. Sementara uang saya sudah habis, dan Riniwati tinggal bawa 5ribu. Alternatif, telpon Buk Sri.

“jangan-jangan sudah dibawa sama monyet tadi mbak...?” #Riniwati panik. Agak terkejut setelah sampai di tempat tadi, ternyata ada banyak monyet-monyet liar. Baru ini saya lihat.

Sempat pesimis, bakalan ada tambal ban gak ya di sekitar sini. Alhamdulillah, ada.! Tukang tambalnya ibu-ibu pula. Wah..

Ternyata masalahnya bukan kebocoran ban biasa sodara-sodara, dan itu mengharuskan ganti ban. Ibu-nya bilang, 35ribu rupiah. Whats..?? Hemmm., buk Sri datang. Setelah diperiksa, beliau bawa 30ribu., Riniwati ada 5ribu... Passs.... Alhamdulillah...

~

Yak... begitulah.. ceritanya.. Page ini akan menjadi memo kami kelak.

So., hikmahnya apa.?
1.       Memendam perasaan untuk seseorang itu ada sensasi menarik #mungkin, dan jangan merusaknya dengan mengungkapkannya, kecuali pada waktu yang tepat. ~Kisah ‘Ali-Fathimah.
2.       Jangan panik kalo’ ada monyet liar.
3.       Rencana besar, sebuah perjodohan.. ho...ho..ho...     :D
4.       Saat hendak bepergian, jangan lupa; berdo’a, jangan sampai ada yang ketinggal, bawa uang, bawa hape.
5.       Itu aja.,

He.. maap, kesimpulannya agak ge-je-be. 


Semoga bermanfaat. :D    :D    :D



Wa akhiru da’wana,
‘anil hamdulillahirobbil ‘aalamiin.




-----Masjid Ulil Albab, UII-----
22 Februari 2013
17;32

Minggu, 17 Februari 2013

Salam #1_Assalamu'alaikum..,

Posted by Nis |

Bismillah...,
Segala puji bagi Allah,. Yang Maha Pengasih,. Maha Penyayang...


حَدَّثَنَا قُتَيْبَةُ قَالَ حَدَّثَنَا اللَّيْثُ عَنْ يَزِيدَ بْنِ أَبِي حَبِيبٍ عَنْ أَبِي الْخَيْرِ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرٍو أَنَّ رَجُلًا سَأَلَ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَيُّ الْإِسْلَامِ خَيْرٌ قَالَ تُطْعِمُ الطَّعَامَ وَتَقْرَأُ السَّلَامَ عَلَى مَنْ عَرَفْتَ وَمَنْ لَمْ تَعْرِفْ
Telah menceritakan kepada kami Qutaibah berkata, telah menceritakan kepada kami Al Laits dari Yazid bin Abu Habib dari Abu Al Khair dari Abdullah bin ‘Amru bahwa ada seseorang bertanya kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam; “Islam manakah yang paling baik?” Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam menjawab: “Kamu memberi makan dan memberi salam kepada orang yang kamu kenal dan yang tidak kamu kenal”.

Salam. via: http://www.islamhadithsunna.com/

Ahad/17 Februari 2013. Jadwal rutin untuk kajian mingguan Ahad pagi di Maskam (Masjid Kampus) UGM. Kali ini ditemani Riniwati, meluncur ke lokasi yang dituju. Rupanya sudah dimulai. Dari kajian pagi tadi, oleh Ustadz... ehhmmm dari suaranya sepertinya Ustadz Abu Abdirrahman... ini dia, oleh-oleh yang bisa saya bagikan untuk sahabat semua yang saya cintai., fillah... :D


O, iya. Biasanya kajian ini diampu oleh Ustadz Ridwan, materinya adalah tafsir Al-Qur’an. Tapi pagi ini sepertinya beliau sedang berhalangan hadir, sehingga diganti oleh Ustadz Abu Abdirrahman..

------
Terbaik.   via: http://abphy.com/hashtag/ucapkansalam


عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ لَا تَدْخُلُوا الْجَنَّةَ حَتَّى تُؤْمِنُوا وَلَا تُؤْمِنُوا حَتَّى تَحَابُّوا أَوَلَا أَدُلُّكُمْ عَلَى شَيْءٍ إِذَا فَعَلْتُمُوهُ تَحَابَبْتُمْ أَفْشُوا السَّلَامَ بَيْنَكُمْ
Dari Abu Hurairah dia berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Demi dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, tidaklah kalian akan masuk surga sehingga kalian beriman, dan tidaklah kalian beriman sampai kalian saling mencintai. Maukah aku tunjukkan kepada kalian suatu amalan jika kalian mengerjakannya, niscaya kalian akan saling mencintai? Tebarkanlah salam di antara kalian.


Ucapan salam, ibarat kocokan telur yang dioleskan ke atas adonan kue yang telah siap di dalam cetakan, untuk merekatkan toping yang nantinya ditempelkan, sehingga kue terlihat cantik, manis, dan menggugah selera. (tadi habis lihat acara masak2).

Ucapan salam itu seperti sekrup yang merekatkan, baik partisi2 kecil laptop maupun cover-nya, sehingga laptop dapat berfungsi dengan baik dan partisi2 yang dibungkus dengan cover-nya tidak terburai kemana-mana.

Merekatkan partisi.   via: http://www.tipstek.com

Ucapan salam itu bagaikan penghubung antara lautan dan daratan, yaitu pantai. Kalo’ di Jogja, pantai yang bagus yang saya tahu ya pantai Drini, Krakal, Baron.. Pasirnya putih, lautnya membiru.., ditambah cerahnya langit siang hari dengan guratan-guratan awan putihnya, membentuk panorama yang..masyaAllah... Hhemm... gulungan ombak yang tenang, sepoi angin semilir, menyejukkan, es kelapa muda... Jadi ingat moment nyasar saat up-grading TMUA 2011/2012 di pantai Drini kala itu. Satu kelompok dengan Mas Ega, Mas Indra.A, Mas.. #stop, stop.!! Malah ngomongin up-grading..!!!!!

:D

Seperti itu-lah, ucapan salam itu,. Memper-erat tali silaturahim, memper-kuat jalinan kasih sayang, sarana penebar cinta, penghubung hati, penghangat nuansa persaudaraan..dalam dekapan iman.

Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, bersabda:
“Kewajiban seorang muslim terhadap muslim lainnya ada enam.” Orang-orang berkata,”Apa saja wahai Rasulullah?”. Beliau bersabda,”Jika engkau berjumpa dengannya, ucapkan salam baginya. Jika dia mengundangmu, maka penuhilah. Jika dia minta nasehat darimu, maka berikanlah. Jika dia sakit, jenguklah. Dan, jika dia meninggal dunia, maka antarkanlah jenazahnya.” (HR. Muslim) 


Menjawab salam itu hukumnya adalah WAJIB.! Ketika seseorang mengucapkan salam kepada kita, ‘Assalamu’alaikum...’ kita belum menjawabnya tapi malah menggantinya dengan ,’O.., mari masuk..’, ‘Hai,. Apa kabar..?’, ‘E... Jeng sudah datang...’ dan kalimat2 lainnya, ini tidak dibenarkan. Bahkan menyebabkan timbulnya dosa besar yang akan kita tanggung, meskipun awalnya ini sesuatu yang kecil. 

Jawaban salam yang benar.

Jadi, harus sangat diperhatikan dan dibiasakan untuk segera menjawab salam dari saudara kita. Nah, bagaimanakah kita menjawab salam yang baik dan benar itu.? Allah Ta’ala memerintahkan kepada kita, untuk membalas kebaikan saudara kita dengan yang lebih baik, atau minimal adalah sepadan dengan yang ia berikan. Salam itu sendiri sesuatu yang baik, karena isinya adalah do’a kebaikan bagi orang yang diberikan salam. ‘Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakaatuh’, artinya ‘semoga keselamatan tercurah kepadamu, dan senantiasa mendapatkan rahmat dan barokah dari Allah Ta’ala’. 

So, jika ada yang mengucapkan, ‘Assalamu’alaikum’(tidak lengkap), maka boleh kita jawab dengan ‘Wa’alaikumussalam..’ begitu saja. Akan lebih baik jika menjawab dengan yang lebih panjang, ‘Wa’alaikumussalam warahmatullah..’, lebih baik lagi kalo’ komplit.. ‘Wa’alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh’. Semoga keselamatan juga atas-mu, dan senantiasa mendapatkan rahmat, dan barokah dari Allah Ta’ala.

Point penting berikutnya adalah.., Adab di dalam salam..., apa aja sih...?? Ini dia,.

*1) Mendahului atau mengawali mengucapkan salam. Rebutan dulu-duluan ngucapin salam. Hhhemmmm..., Kayaknya seru nih,. Bisa dicoba..


*2) Cara mengucapkan salam;
-     Ketika orang yang kita hadapi adalah 1 (satu) orang saja, riwayat yang shahih adalah dengan “assalamu’alaika”. Haditsnya adalah ketika Nabi menegur orang yang salah shalatnya.

-          Ketika orang yang kita hadapi lebih dari 1 (satu) orang atau banyak orang, maka lafalnya “assalamu’alaikum”.

-     Mengenai hadits yang digunakan oleh Imam Nawawi terkait menggunakan yang ‘kum’ baik untuk satu orang maupun jama’, syekh Utsaimin berpendapat bahwa hadits tersebut kurang tepat, karena ketika shahabat mengucapkan salam kepada Rasulullah ketika itu dalam hadits tersebut, Rasulullah memang tidak sedang sendirian melainkan ada shahabat lain bersama beliau. Namun ini masih menjadi khilaf di kalangan Ulama sampai saat ini

Titip salam.  via: http://www.muttaqi89.com/


*3) Jk ada yang menyampaikan salam (titip salam), jawabannya adalah; ‘alaihissalam (semoga keselamatan tercurah kepadanya). Boleh juga, tidak hanya mendoakan kepada yang memberikan salam tapi juga kepada yang menyampaikan, dengan ucapan ‘alaihissalam wa ‘alaikassalam.. (semoga keselamatan atasnya, dan keselamatan juga atas-mu).

Dianjurkan, kita tidak boleh memberatkan orang lain untuk memikul amanah. Dengan menitip salam, itu sama saja dengan mempercayakan orang tersebut dengan amanah(titipan salam). Nah, mungkin untuk menghindari hal tersebut bisa dengan, ‘eh, nanti kalau ketemu sama Fulan tolong sampaikan salam dariku ya..’, atau ‘eh, nanti kalo’ ingat...bla..bla’. kata-kata ‘kalau ketemu’ atau ‘kalau ingat’, mengartikan seandainya tidak ketemu atau tidak ingat, berarti tidak menjadi kewajiban lagi untuk menyampaikan titipan salamnya.

4.   Ucapan salam diulang sampai 3x (jika diperlukan). Itu mengantisipasi misalkan yang diberi salam sedang tidak mendengar, atau tidak memperhatikan, atau ucapan kita tidak terdengar jelas. Apabila sudah diulang 3x tetap tidak dijawab, ya sudah, tidak dibolehkan mengulang lagi lebih dari 3x. Pengulangan salam sampai sebatas 3x tersebut juga berlaku ketika bertamu. Sudah ketok2 sambil salam sampai 3x kog gak ada jawaban, ya sudah, pulang.

5.       Mengucapkan salam saat memasuki rumah. Ini dijelaskan dalam Al-Qur’an; "Hai orang-orang yang beriman, jangan kamu memasuki rumah yang bukan rumahmu sebelum meminta ijin dan memberi salam kepada yang punya. Yang demikian itu lebih baik bagimu, agar kamu (selalu) ingat.” (An-Nur:27)
-          Termasuk ketika memasuki rumah yang tidak ada penghuninya, maka lafal salam yang diucapkan adalah ‘Assalamu’alaina wa ‘ala ‘ibadillahish sholihin’.
-          Dulu para sahabat saking semangatnya untuk menebarkan salam, sampai-sampai kepada Allah pun mereka salam, assalamu’alAllah. Rasulullah yang mendengar itu pun kemudian melarang, karena Allah itu sendiri adalah sumber keselamatan. Rasulullah menganjurkan untuk mengucap Assalamu’alaina wa ‘ala ‘ibadillahish sholihin -> dengan mengucapkannya sama saja telah memberikan salam terhadap hamba-hamba sholeh yang ada di langit dan di bumi...

6.       ....

Sepertinya cuaca tidak mendukung untuk menyelesaikan seluruh bahasan kita di page ini #hwe.? Apa hubungan-e??


So, to be continue...!!!!
:D



 Kajian Ahad Pagi, Maskam UGM
17 Februari 2013
Ustadz Abu Abdirrahman
_dengan beberapa tambahan




-----Masjid Ulil Albab, 17 Februari 2013-----
Maghrib.,
 


Sabtu, 16 Februari 2013

Prioritas_kan

Posted by Nis |


Bismillah...,
Segala puji teruntuk Allah SWT..,

Pagi yang sangat cerah (sabtu, 17 Nov’12), lagi asik cari tanaman bunga with Riniwati untuk dipindah ke asrama. Beberapa bunga hasil pencarian beberapa hari belakangan; bunga mawar, bunga desember, bunga tapak dara, kaktus, lidah buaya, bunga songgo langit (jawa), dan beberapa lainnya, hingga pohon nanas-pun dapat. Dari sekian bunga tersebut, yang paling susah didapat adalah bunga matahari. Setelah muter-muter mengitari daerah sekitar dan menyusuri desa-desa demi bunga tersebut, alhamdulillah akhirnya dapat-lah di depan rumah warga daerah kinahrejo ke bawah. Tidak sengaja menemukannya dalam perjalanan pulang dari rumah alm.mbah Marijan.


Pencarian bunga di Sabtu pagi kemarin sampai di lokasi terakhir, tiba-tiba ada sms masuk; assalamu’alaikum,, sdr2ku takmir/takmiroh,, mari hadir di acara kami TMO, smg memberi kebermanfa’atn utk smw,, di GKU, lt 2 brat, yg lain diajak ya,, dr jam 8 s.d jam 12, dgn ustadz syafarudin alwi,dn pak susanto dr syaka,, Type: SMS, Date: 2012/11/17, Time: 07:57, From: +62857990XXXXX

“Ini nomor siapa ya,. TMO itu apa.?”, pikirku. Kutanyakan-lah sama Rini, “Rin, kau dapat sms ndak?”. “Sms apa mbak.? Lihat..?”, kata Rini. Ternyata si Rini ndak bawa HP. Sama-sama ndak tahu itu acaranya siapa, bahasannya apa,. Ya sudah-lah.. lewat.

Di Firdaus (warung makan), hendak membeli sarapan, terpikir lagi sms tadi. “Rin, itu tadi sebenarnya acara apa sih.?”, kataku. “Gak tahu mbak...”, jawab Rini. “Yuk, ikut aja yuk..”,ngajak, tiba-tiba saya kepengin. Rini, “Ya ayuk..,”. Singkat cerita, ikut-lah kami acara tersebut.

Ternyata itu acaranya anak2 Kodisia (salah satu Lembaga Dakwah di kampus UII), TMO itu singkatan  dari “Training Manajemen Organisasi”. Pembicaranya adalah Pak Susanto dari Syaka(Organizer-nya Islamic Book Fair yang selalu ditunggu-tunggu). Pembicara satu lagi adalah Bapak Syafarudin Alwi, beliau adalah ketua Badan Wakaf-nya UII, dan saya baru tahu kalau ternyata beliau juga seorang Trainer. Ketika saya dan Riniwati memasuki ruangan, Bapak Susanto tengah menyampaikan materinya.

Mendengar Bapaknya berbicara, mengingatkan pada Viviwati, yang suka mengganti huruf ‘R’ dengan ‘L’. He...:D. Beliau menerangkan mengenai bagaimana mengelola sebuah bisnis / organisasi. Bercerita pengalaman-pengalaman beliau. “Bisnis yang bagus itu, bisnis yang ditinggal jalan-jalan, bisa jalan sendiri”, kata beliau. Antum tentu sudah tahu maksudnya, kan. Yah, seperti dosen saya juga pernah menerangkan, bisnis itu tidak harus kita tunggui di tempat. Kita bisa jalan-jalan ke mana saja, uang sudah ada yang nyariin. Bagaimana bisa begitu,? Bisa dong,.. asal kita sudah membangun sistem. Sudah ada direktur, manajer –dsb, kita tinggal nge-cek2 saja, uang sudah jalan sendiri. Seperti itu.

Satu point lagi yang nyantol di pikiran saya adalah ungkapan beliau; “Don’t try to do everything.! If you try to do everything, you’ll be (do) nothing.!

Yang dimaksud; Jangan berpikir untuk mencoba melakukan segala hal, nanti malah gak dapat apa-apa. Tidak terselesaikan semua, tidak maksimal, dan target tidak tercapai. Bapaknya memberi contoh; “Kita mau ke Jakarta, sementara bensinnya pass (hanya untuk sampai ke Jakarta). Kemudian kita pengin ke Solo dulu, mampir. Nah, dari Solo, sampai-kah di Jakarta,? tidak sampai.., bensinnya sudah berkurang, bisa-bisa berhenti di tengah jalan. Di Solo-nya juga pasti tadi tidak maksimal, kan.,? Karena terpikir dengan Jakarta-nya.” 


Kaitannya ini adalah nafsu, ingin mendapatkan semuanya, ingin melakukan semuanya sekaligus. Fokus dengan satu urusan, jika sudah selesai barulah mengerjakan yang lain, ini lebih dianjurkan.

فَإِذَا فَرَغْتَ فَانْصَبْ
"Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain," – (QS.94:7)

Para mufassir (ahli tafsir) berbeda pendapat dalam menafsirkan ayat di atas. Ada yang menafsirkan: apabila kamu (Muhammad) telah selesai berdakwah maka beribadahlah kepada Allah; ada juga penjelasan lain, apabila kamu telah selesai mengerjakan urusan dunia maka kerjakanlah urusan akhirat; penafsiran lainnya, apabila telah selesai mengerjakan sholat, maka berdo’alah.

Secara umum (terlepas dari pendapat para mufassir), dapat dipahami bahwa dalam mengerjakan sesuatu hendaknya diorganisasi dengan baik. Oleh karena itu, diperlukan adanya skala prioritas. Mana yang dianggap harus dilakukan terlebih dahulu dan mana yang harus diselesaikan berikutnya.


Wallahu a'lam..,



-----Masjid Ulil Albab, UII-----
16 Februari 2013
18;00

Powered By Blogger
Powered By Blogger
Powered By Blogger