Kamis, 10 Maret 2011
Selasa, 08 Maret 2011
Shahabat Nabi
Amru Bin Ash Radhiyallahu Anhu
Pada saat sebagian kaum Muslimin hijrah ke Habasyah atas izin Nabi, bangsa Quraisy tidak mendapatkan orang yang pantas untuk merayu Najasyi, raja Habasyah ketika itu, untuk mengembalikan kaum muhajirin kecuali Amru bin Ash. Bangsa Quraisy memilihnya karena mengetahui kecerdikan dan eratnya hubungan antara mereka berdua. Tetapi setelah mendengarkan kata-kata Amru bin Ash dan kaum muhajirin Muslim, hati Najasyi malah menjadi yakin dan tenang, lalu memeluk Islam
Memeluk IslamKetika hendak pulang dari Habasyah, Amru bin Ash diajak oleh Najasyi untuk memeluk Islam setelah disampaikan betapa besar karunia Allah yang diberikan kepada bangsa Arab dengan diutusnya Nabi Muhammad kepada mereka. Nasihat yang disampaikan oleh raja yang besar seperti Najasyi itu ternyata masuk ke dalam hati Amru bin Ash. Dia pun mulai tertarik kepada Islam, akhirnya hatinya dibuka oleh Allah untuk menerima petunjuk pada tahun ke 8 H.
Setibanya mereka bertiga di hadapan Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam, Khalid bin Walid dan Usman bin Thalhah langsung menyampaikan janji setia kepada Nabi, sedang Amru malah memegangi tangan Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam hingga membuat beliau mengatakan, “Kenapa kamu ini wahai Amru?” Dia menjawab, “Saya akan menyampaikan janji setia asal Allah mengampuni dosa-dosaku yang telah lewat.” Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam mengatakan, “Islam dan Hijrah menghapus hal-hal yang telah lalu.” Dia pun menyampaikan sumpah suci.
Setelah Nabi tahu kecerdikan, kejeniusan dan keberaniannya, dia ditugasi untuk menjadi panglima dalam perang Zatus Salasil.
Perjuangannya di jalan Alloh ‘Azza wa Jalla
Pada masa Abu Bakar Sidik, Amru bin Ash mempunyai peran besar dalam meredam pemberontakan kaum murtad. Sedang pada masa Umar bin Khatab Amru bin Assh berhasil menaklukan Palestina dan Mesir. Tidak perlu dijelaskan lagi tentunya betapa penting dua penaklukan itu. Penaklukan Palestina telah memberikan keamanan daerah pantai Syuria kepada kaum Muslimin. Penaklukan Mesir adalah pintu gerbang Islam menuju Afrika, negeri-negeri Arab Magribi dan Spanyol di kemudian hari.
Kata-kata mutiara yang pernah dia ucapkanLaki-laki ada tiga: Sempurna, setengah laki-laki dan bukan laki-laki sama sekali. Yang sempurna adalah laki-laki yang agama dan akalnya disempurnakan oleh Alloh ‘Azza wa Jalla. Orang ini apabila hendak mengambil keputusan selalu meminta pertimbangan kepada para ahli. Dengan begitu dia selalu benar dalam semua tindakannya. Adapun yang setengah adalah laki-laki yang agama dan akalnya tidak disempurnakan oleh Alloh ‘Azza wa Jalla. Orang ini apabila mengambil keputusan tidak meminta pertimbangan kepada siapa pun, malah mengatakan, “Siapa yang pantas saya ikuti dan saya pakai pendapatnya?” Tindakannya kadang-kadang benar dan kadang-kadang salah. Adapun yang bukan laki-laki sama sekali adalah orang yang tidak mempunyai agama dan daya pikir sama sekali. Orang ini akan selalu salah dalam semua tindakannya. Dia mengatakan, “Saya akan meminta pertimbangan kepada siapa saja, termasuk pembantuku.”
Di hari-hari senjanya dia pernah mengatakan, “Dulu saya pernah berada dalam tiga keadaan: Kekafiran. Jika saya mati saat itu pasti masuk neraka. Setelah menyampaikan sumah suci kepada Rasululloh shallallaahu ‘alaihi wa sallam. saya menjadi orang yang paling pemalu di hadapan Rasululloh shallallaahu ‘alaihi wa sallam, hingga saya belum pernah memandang beliau dengan sepenuh pandangan. Jika saya mati saat itu orang-orang pasti mengatakan, “Selamat untukmu Amru bin Ash! Masuk Islam dan mati dalam kebaikan.”
WafatnyaAmru bin Ash wafat pada tahun ke 43 H. dalam umur dan perjalanan hidup yang panjang.
Jumat, 04 Maret 2011
mengingatkan sebuah cerita
Danau
Tiga ekor beruang kecil tampak berkumpul di depan ibu mereka. Beruang kakak beradik ini begitu asyik mendengarkan kata-kata wasiat yang disampaikan induk beruang yang mulai tampak tua.
”Anak-anakku, kini saatnya untuk kalian belajar tentang hidup. Tapi, ibu tidak bisa lagi menemani kalian. Ibu yakin, kalian sudah bisa membedakan, mana yang baik dan yang buruk,” jelas induk beruang di hadapan ketiga anaknya.
”Kira-kira, kemana kami bisa belajar tentang hidup, Bu?” tanya salah satu anak beruang.
”Kalian bisa pergi ke lembah hijau yang bersebelahan dengan hutan ini. Tapi...,” suara induk beruang terhenti.
”Tapi apa, Bu?” sergah si sulung kemudian.
”Kalian harus hati-hati, di sana ada danau yang punya pengaruh buruk. Jangan sekali-kali merasa nyaman di sana,” ungkap sang induk begitu serius.
Selepas perpisahan, ketiganya pun berangkat. Dari kejauhan, sang induk hanya mampu melambaikan tangan demi memunculkan kemandirian tiga puteranya.
Berbagai hal di perjalanan mereka alami. Mulai dari bertemu penghuni-penghuni hutan yang baik, hingga yang sangat sangar. Inilah mungkin yang dimaksud sang induk sebagai belajar tentang hidup.
Perjalanan mereka pun terhenti ketika sebuah danau membentang di hadapan mereka. Airnya begitu jernih, ikan-ikan segar melompat-lompat dari balik permukaan air danau. Tapi anehnya, hampir tak satu pun hewan darat yang berada di tepian danau.
Dan sontak saja, ketiga beruang cilik ini pun merasa haus. Genangan air danau yang tampak begitu segar, kian menghentak rasa dahaga mereka. Ketiganya pun menghambur ke arah tepian danau dan langsung mencicipi air yang tampak begitu segar. Kian dicicipi, rasa dahaga kian besar. Dan, dahaga pun berubah menjadi lapar yang luar biasa.
Tiba-tiba salah satu dari mereka seperti menyadari sesuatu. ”Hei tunggu. Bukankah ini danau buruk yang dimaksud ibu?” teriak si bungsu kepada dua kakaknya yang tampak sudah berada di tengah danau sambil memangsa ikan-ikan yang ada.
Si bungsu pun beranjak menjauh dari air danau. Teriakannya berkali-kali seperti tak terdengar kedua kakaknya. Tapi, si bungsu tak mau menyerah. Hingga, di luar dugaannya, kedua kakaknya tampak beringas. Mereka melempari si bungsu dengan sampah ikan yang sudah mereka makan.
Si bungsu pun tertegun ketika dari kejauhan, ia menangkap warna merah menyala dari sorot mata kakak-kakaknya. Sontak, ia pun berlari secepat yang ia bisa.
**
Allah yang Maha Sayang, melebihi sayangnya seorang ibu kepada anak-anaknya, kerap mengingatkan kita melalui ayat-ayat Alquran tentang ’danau’ indah yang punya pengaruh sangat buruk untuk manusia.
’Danau’ indah itu bisa menenggelamkan kesadaran bahwa hidup ini hanya perhentian sejenak. ’Danau’ indah itu juga mampu membolak-balikkan mata batin kita hingga yang baik menjadi buruk, yang buruk menjadi baik, dan yang mestinya disayang menjadi harus dibuang.
’Danau’ yang tampak indah itu adalah perhiasan dunia yang mungkin selalu membuat kita nyaman.(muhammadnuh@eramuslim.com)
welcome ^^
Cari
The Time;
Day;
About Me
Followers
Popular Posts
-
Bismillah,,, Segala puji milik Allah Ta’ala,, Tuhan semesta alam.. Memasuki sesi tanya jawab, ada beberapa pertanyaan dari jama’ah se...
-
Bismillah, Segala puji bagi Allah, Penggenggam alam semesta. Kajian Sabtu ini membahas mengenai ilmu, langsung saja, silakan disima...
-
Bismillah... Wa alhamdulillah.., Sebuah cerita untuk kita renungkan lagi hikmahnya.... Di sebuah ekosistem #parit, ada beberapa...
-
Bismillah... Segala pujian milik Allah Ta’ala. Sebuah buku luarrrrr biasa, -semoga penulisnya senantiasa dirahmati Allah- yang isinya...
-
Bismillah.., Kajian 29 Nov’14 di Masjid Ar-Rahmat, Slipi #Bencana Hidup Oleh Ustadz..... afwan, nama ustadznya saya kurang tahu., ...
-
Bismillah... Kebahagiaanmu bukan tanggung jawab orang lain. Pun bukan tanggung jawab orang yang kamu cintai kasihi. Mengapa? ...
-
Bismillah..., Segala puji kepunyaan Allah SWT..., Kamis/14 Februari 2013. Matahari menempatkan diri di peraduannya siang ini. Saatny...
-
Bismillah.., Segala pujian dan sanjungan hanyalah milik Allah SWT, Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Sebuah kosakata yang be...
-
بـــــــــــسم اللـــــــه الرحمـــــن الرحـــــــيم Abu Sa’id dan abu Hurairah Radhiyallahu’anhuma berkata bahwa Rasulullah ...
-
Bismillah., Segala puji kepada Allah T’ala.. Ahad, 2 Agustus 2015. Seperti biasa, hari Ahad adalah waktunya untuk angkrem di ka...
Total Pageviews
sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidup, dan matiku., sebab dan untuk-Nya...
Prev Post
Memuat...
ingin brlangganan.?
Featured Posts
Setitik cahaya berpadu dengan mutiara cinta dengan sesama.., bulirnya indah nan mempesona.,, Teruntukmu duhai saudaraku,,. Tertuang dari telaga hatiku... __"Aku mencintaimu... fillah.."
Blog Tricks
Labels
- 'Alim (1)
- Ahmadiyah (2)
- Akhlak (49)
- Al-Qur'an (5)
- Bid'ah (1)
- Biografi (1)
- Buku (2)
- Cerita (55)
- CINTA (42)
- Dzikir (3)
- Fiksi (1)
- Galau (8)
- Gallery (18)
- Hadits (1)
- Hikmah (24)
- Ilmu (23)
- Istiqomah (1)
- Jalan-jalan (9)
- Kajian (31)
- Keluarga (7)
- Kisah (19)
- Kuliah (3)
- Muhasabah (23)
- nafkah (1)
- Niat (2)
- Nikah (12)
- Pacaran (16)
- Persahabatan (9)
- Puasa (1)
- Qiyamul Lail (1)
- Rukun Iman (5)
- Sajak (16)
- Surga dan Neraka (8)
- Syari'at (56)
- Ta'aruf (6)
- Ta'lim (5)
- Tahajud (1)
- Takmir Masjid Ulil Albab (TMUA) (8)
- Tanya Jawab (4)
- Teladan (5)
- Tentang Islam (19)
- Tokoh (1)
syair renungan,,,
Diberdayakan oleh Blogger.