Kamis, 04 Desember 2014

Bencana Hidup_Bakhil, Kikir, Pelit, Medhit *Kajian #3

Posted by Nis |


Bismillah.., 

Pengecut. Kata dasarnya adalah ‘kecut’, -“aduh, kecut ku sakit..” __perut.! Heeii perut itu bukannya yang tumbuh di kepala.,?? __itu rambut.! Rambut kan jenis aliran musik khas Indonesia __dangdut.! Kakak-q diet terus,, biyar gak dangdut __gendut.! Kita dilarang menggendut-gendutkan suara dihadapan lawan jenis,, _lembut!!!. Hadeehh lagi laper ini kayaknya.. #gak juga.. 

Baiklah,, mari langsung saja kita akan membahas kelanjutan isi kajian yang setengah-nya sudah saya buraikan di page2 sebelumnya.. hmm jadi ingat dek Eva, yang dulu pernah takut mengendarai motornya sendiri, karena takut motornya akan terburai di jalan.. ;D :D 

Yak,, selanjutnya di sini akan kita bahas mengenai; 

@Al-Jubni = sifat pengecut, berat untuk berkorban secara fisik. 

@Al-Bukhli = sifat kikir, berat untuk berkorban dengan hartanya.


Seperti halnya Al-‘Ajzun wal Kasal, dua sifat ini bersaudara. Artinya jika dia memiliki sifat Al-Jubni, maka padanya pula ada sifat Bukhli (Bakhil) alias kikir. Keduanya merupakan sifat tercela, maka dari itu Rasulullah menyuruh kita agar berlindung dari kedua sifat tersebut. 

Al Jubn artinya sifat pengecut. Ibnu Maskawaih mendefinisikan:
الخوف مما لا ينبغي أن يخاف منه
“Al jubn adalah takut pada hal yang tidak sepantasnya di takuti” (Tahdzibul Akhlaq, 23). _muslim.or.id 

Seorang pengecut pada zaman Nabi dahulu, bisa diidentifikasi dari ketika diseru untuk berperang. Maka dia akan melambat2kan diri, tujuannya adalah sengaja mereka agar tertinggal. Atau mereka banyak sekali beralasan ini-itu agar diberikan keringanan sehingga mereka tidak ikut berperang.

Bagaimanakah cara mengobati sifat pengecut.? Yaitu dengan menanamkan keyakinan dalam hati, bahwa di dunia ini tidak ada yang berhak dan pantas ditakuti, kecuali Allah ‘Aja wajalla. Yakin, bahwa setiap tetes keringat kita dalam mengeluarkan tenaga di jalan Allah itu tidak akan sia-sia. Bahkan akan diganti oleh Allah dengan kemuliaan, di dunia maupun di akherat. Allah itu Maha Kuasa, Maha Pencipta, Maha segala-galanya. Apa yang menurut kita adalah suatu hal yang mustahil, maka itu tidak berlaku bagi Allah yang  bisa melakukan apaaaaaaaaaaaaaaaaa saja atas kehendak-Nya. Selalu tanamkan dalam hati seperti itu sodara2. InsyaAllah.., rasa berat untuk berbuat, atau rasa takut kita akan berkurang. Jika masih berlanjut, hubungi dokter, #hloh.! 

Selanjutnya adalah sifat bakhil/kikir. Kisah yang sangat mashyur alias terkenal, alias populer di dunia adalah kisahnya Qorun. Ingat kan.? Kisah ini diabadikan di dalam Al-Qur’an surat Al-Qashash ayat 78-82; 

Karun berkata: "Sesungguhnya aku hanya diberi harta itu, karena ilmu yang ada padaku". Dan apakah ia tidak mengetahui, bahwasanya Allah sungguh telah membinasakan umat-umat sebelumnya yang lebih kuat daripadanya, dan lebih banyak mengumpulkan harta? Dan tidaklah perlu ditanya kepada orang-orang yang berdosa itu, tentang dosa-dosa mereka. [78] Maka keluarlah Karun kepada kaumnya dalam kemegahannya. Berkatalah orang-orang yang menghendaki kehidupan dunia: "Moga-moga kiranya kita mempunyai seperti apa yang telah diberikan kepada Karun; sesungguhnya ia benar-benar mempunyai keberuntungan yang besar" [79] Berkatalah orang-orang yang dianugerahi ilmu: "Kecelakaan yang besarlah bagimu, pahala Allah adalah lebih baik bagi orang-orang yang beriman dan beramal saleh, dan tidak diperoleh pahala itu, kecuali oleh orang-orang yang sabar". [80] Maka Kami benamkanlah Karun beserta rumahnya ke dalam bumi. Maka tidak ada baginya suatu golonganpun yang menolongnya terhadap azab Allah. Dan tiadalah ia termasuk orang-orang (yang dapat) membela (dirinya) [81]. Dan jadilah orang-orang yang kemarin mencita-citakan kedudukan Karun itu, berkata: "Aduhai, benarlah Allah melapangkan rezeki bagi siapa yang Dia kehendaki dari hamba-hambanya dan menyempitkannya; kalau Allah tidak melimpahkan karunia-Nya atas kita benar-benar Dia telah membenamkan kita (pula). Aduhai benarlah, tidak beruntung orang-orang yang mengingkari (nikmat Allah)"[82] sumber 

Ceritanya, Karun itu dulu hidup di jaman Nabi Musa ‘alaihissalam. Dalam keadaan miskin dan kesusahan, datanglah ia kepada Nabi Musa, minta agar dido’akan. Do’a pun dipanjatkan, dan terkabul lah,, dalam waktu singkat si Karun telah menjadi orang kayaaaaa raya. Bahkan kunci2 gudang kekayaannya sudah tak mampu dipikul oleh manusia, hingga harus dipikul oleh beberapa ekor onta. Bayang pun.?!

Karun sangat hobi memamerkan kekayaan dan kemewahannya kepada orang2. Tujuannya tak lain adalah agar orang2 memerhatikan dan mengaguminya. Dengan kekayaannya itu, alih2 Karun terkenal dengan kedermawaman atau kemurahan hatinya, sebaliknya adalah Karun terkenal sebagai orang yang bakhil/kikir. Ketika datang perintah untuk berzakat, Karun malah tidak mau memberikan sedikit pun hartanya untuk dikeluarkan di jalan Allah. Padahal Allah telah memberinya harta sedemikian buanyakk nya. Lalu ketika diingatkan mengenai karunia Allah tersebut, bukannya menjadi eling dan tersadar, Karun semakin menampakkan kesombongannya. Dengan mengatakan bahwa harta tersebut ia dapatkan disebabkan ilmu dan usahanya sendiri. 

Atas ulahnya tersebut, Karun diganjar adzab oleh Allah dengan menenggelamkan Karun beserta seluruh harta kekayaan-nya ke dalam bumi. Subhanallah.,! sumber 

Untuk apa-lah berkikir-kikir, toh harta yang kita miliki saat ini tidak akan kita bawa ketika mati. Dan pula Allah tidak menjadikan surga itu murah.! Mendapatkannya harus lah siap berkorban, baik harta atau pun nyawa bila perlu (jihad).

 

Ingat selalu bahwa di dalam harta kita, ada hak2 orang lain. Saya selalu menanamkan dalam hati, jiwa dan pikiran saya, bahwa ketika saya mendapatkan sesuatu maka di saat itu juga, saya harus mengikhlaskannya seandainya barang tersebut raib dari tangan saya. Buannyakk cara dan buanyakk alasan untuk kita kehilangan sesuatu yang kita miliki dan cintai. Entah karena rusak, hilang, dipinjam tapi gak dibalikin, dicopet, dirampok, jatuh ke kali, jatuh ke jalan, jatuh ke laut, de-es-be. Jika di hati sudah tertanam rasa ikhlas, maka saat menemui kejadian seperti itu tidak akan menjadi kesedihan yang berarti. Justru akan menjadi pengingat diri.”waahh,, kurang sedekah.,!!”. 

Daripada kikir, kita dianjurkan untuk bersedekah. Buaaanyaakkkk buangetttt keutamaan bersedekah itu sodara2, dengan bersedekah harta kita menjadi berkah, terhindar dari musibah, bisa menjadi amal jariah, yang nantinya menjadi penyejuk di alam barzah..

Bersambung.................


Dari kajian di Masjid Ar-Rahmat, Slipi (29 nov’14) dengan beberapa tambahan.
Sumber lain




-----Jakarta, 4 Desember 2014-----
sebelum pulang, di meja kerja



0 komentar:

Posting Komentar

Powered By Blogger
Powered By Blogger
Powered By Blogger