Bismillah...,
Segala puji bagi Allah,. Yang Maha Pengasih,. Maha Penyayang...
حَدَّثَنَا قُتَيْبَةُ قَالَ
حَدَّثَنَا اللَّيْثُ عَنْ يَزِيدَ بْنِ أَبِي حَبِيبٍ عَنْ أَبِي
الْخَيْرِ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرٍو أَنَّ رَجُلًا سَأَلَ رَسُولَ
اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَيُّ الْإِسْلَامِ خَيْرٌ
قَالَ تُطْعِمُ الطَّعَامَ وَتَقْرَأُ السَّلَامَ عَلَى مَنْ عَرَفْتَ
وَمَنْ لَمْ تَعْرِفْ
Telah menceritakan kepada kami Qutaibah
berkata, telah menceritakan kepada kami Al Laits dari Yazid bin Abu
Habib dari Abu Al Khair dari Abdullah bin ‘Amru bahwa ada seseorang
bertanya kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam; “Islam manakah
yang paling baik?” Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam menjawab: “Kamu
memberi makan dan memberi salam kepada orang yang kamu kenal dan yang
tidak kamu kenal”.
Ahad/17 Februari 2013. Jadwal
rutin untuk kajian mingguan Ahad pagi di Maskam (Masjid Kampus) UGM. Kali ini
ditemani Riniwati, meluncur ke lokasi yang dituju. Rupanya sudah dimulai. Dari kajian
pagi tadi, oleh Ustadz... ehhmmm dari suaranya sepertinya Ustadz Abu
Abdirrahman... ini dia, oleh-oleh yang bisa saya bagikan untuk sahabat semua
yang saya cintai., fillah... :D
O, iya. Biasanya kajian ini
diampu oleh Ustadz Ridwan, materinya adalah tafsir Al-Qur’an. Tapi pagi ini
sepertinya beliau sedang berhalangan hadir, sehingga diganti oleh Ustadz Abu
Abdirrahman..
------
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ
رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَالَّذِي نَفْسِي
بِيَدِهِ لَا تَدْخُلُوا الْجَنَّةَ حَتَّى تُؤْمِنُوا وَلَا تُؤْمِنُوا
حَتَّى تَحَابُّوا أَوَلَا أَدُلُّكُمْ عَلَى شَيْءٍ إِذَا فَعَلْتُمُوهُ
تَحَابَبْتُمْ أَفْشُوا السَّلَامَ بَيْنَكُمْ
Dari Abu Hurairah dia berkata,
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Demi dzat yang
jiwaku berada di tangan-Nya, tidaklah kalian akan masuk surga sehingga
kalian beriman, dan tidaklah kalian beriman sampai kalian saling
mencintai. Maukah aku tunjukkan kepada kalian suatu amalan jika kalian
mengerjakannya, niscaya kalian akan saling mencintai? Tebarkanlah salam
di antara kalian.”
Ucapan salam, ibarat kocokan
telur yang dioleskan ke atas adonan kue yang telah siap di dalam cetakan, untuk
merekatkan toping yang nantinya
ditempelkan, sehingga kue terlihat cantik, manis, dan menggugah selera. (tadi
habis lihat acara masak2).
Ucapan salam itu seperti sekrup
yang merekatkan, baik partisi2 kecil laptop maupun cover-nya, sehingga laptop dapat berfungsi dengan baik dan partisi2
yang dibungkus dengan cover-nya tidak
terburai kemana-mana.
Merekatkan partisi. via: http://www.tipstek.com
Ucapan salam itu bagaikan
penghubung antara lautan dan daratan, yaitu pantai. Kalo’ di Jogja, pantai yang
bagus yang saya tahu ya pantai Drini, Krakal, Baron.. Pasirnya putih, lautnya
membiru.., ditambah cerahnya langit siang hari dengan guratan-guratan awan
putihnya, membentuk panorama yang..masyaAllah... Hhemm... gulungan ombak yang
tenang, sepoi angin semilir, menyejukkan, es kelapa muda... Jadi ingat moment
nyasar saat up-grading TMUA 2011/2012 di pantai Drini kala itu. Satu kelompok
dengan Mas Ega, Mas Indra.A, Mas.. #stop, stop.!! Malah ngomongin
up-grading..!!!!!
:D
Seperti itu-lah, ucapan salam
itu,. Memper-erat tali silaturahim, memper-kuat jalinan kasih sayang, sarana
penebar cinta, penghubung hati, penghangat nuansa persaudaraan..dalam dekapan
iman.
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, bersabda:
“Kewajiban seorang muslim terhadap muslim lainnya ada enam.”
Orang-orang berkata,”Apa saja wahai Rasulullah?”. Beliau bersabda,”Jika engkau berjumpa dengannya, ucapkan
salam baginya. Jika dia mengundangmu, maka penuhilah. Jika dia minta
nasehat darimu, maka berikanlah. Jika dia sakit, jenguklah. Dan, jika dia
meninggal dunia, maka antarkanlah jenazahnya.” (HR. Muslim)
Menjawab salam itu hukumnya adalah
WAJIB.! Ketika seseorang mengucapkan salam kepada kita, ‘Assalamu’alaikum...’ kita belum menjawabnya tapi malah
menggantinya dengan ,’O.., mari masuk..’,
‘Hai,. Apa kabar..?’, ‘E... Jeng sudah datang...’ dan kalimat2 lainnya, ini
tidak dibenarkan. Bahkan menyebabkan timbulnya dosa besar yang akan kita
tanggung, meskipun awalnya ini sesuatu yang kecil.
Jawaban salam yang benar.
Jadi, harus sangat diperhatikan
dan dibiasakan untuk segera menjawab salam dari saudara kita. Nah, bagaimanakah
kita menjawab salam yang baik dan benar itu.? Allah Ta’ala memerintahkan kepada
kita, untuk membalas kebaikan saudara kita dengan yang lebih baik, atau minimal
adalah sepadan dengan yang ia berikan. Salam itu sendiri sesuatu yang baik,
karena isinya adalah do’a kebaikan bagi orang yang diberikan salam. ‘Assalamu’alaikum warahmatullahi
wabarakaatuh’, artinya ‘semoga keselamatan tercurah kepadamu, dan senantiasa
mendapatkan rahmat dan barokah dari Allah Ta’ala’.
So, jika ada yang mengucapkan, ‘Assalamu’alaikum’(tidak
lengkap), maka boleh kita jawab dengan ‘Wa’alaikumussalam..’
begitu saja. Akan lebih baik jika menjawab dengan yang lebih panjang, ‘Wa’alaikumussalam warahmatullah..’,
lebih baik lagi kalo’ komplit.. ‘Wa’alaikumussalam
warahmatullahi wabarakatuh’. Semoga keselamatan juga atas-mu, dan senantiasa
mendapatkan rahmat, dan barokah dari Allah Ta’ala.
Point penting berikutnya
adalah.., Adab di dalam salam..., apa aja sih...?? Ini dia,.
*1) Mendahului
atau mengawali mengucapkan salam. Rebutan dulu-duluan ngucapin salam. Hhhemmmm...,
Kayaknya seru nih,. Bisa dicoba..
*2) Cara
mengucapkan salam;
- Ketika orang yang kita hadapi adalah 1 (satu)
orang saja, riwayat yang shahih adalah dengan “assalamu’alaika”. Haditsnya adalah ketika Nabi menegur orang yang
salah shalatnya.
-
Ketika orang yang kita hadapi lebih dari 1
(satu) orang atau banyak orang, maka lafalnya “assalamu’alaikum”.
- Mengenai hadits yang digunakan oleh Imam Nawawi
terkait menggunakan yang ‘kum’ baik untuk satu orang maupun jama’, syekh
Utsaimin berpendapat bahwa hadits tersebut kurang tepat, karena ketika shahabat
mengucapkan salam kepada Rasulullah ketika itu dalam hadits tersebut,
Rasulullah memang tidak sedang sendirian melainkan ada shahabat lain bersama
beliau. Namun ini masih menjadi khilaf di kalangan Ulama sampai saat ini
Titip salam. via: http://www.muttaqi89.com/
*3) Jk ada yang menyampaikan salam (titip salam), jawabannya adalah; ‘alaihissalam (semoga keselamatan
tercurah kepadanya). Boleh juga, tidak hanya mendoakan kepada yang memberikan
salam tapi juga kepada yang menyampaikan, dengan ucapan ‘alaihissalam wa ‘alaikassalam.. (semoga keselamatan atasnya, dan
keselamatan juga atas-mu).
Dianjurkan, kita tidak boleh memberatkan orang
lain untuk memikul amanah. Dengan menitip salam, itu sama saja dengan
mempercayakan orang tersebut dengan amanah(titipan salam). Nah, mungkin untuk
menghindari hal tersebut bisa dengan, ‘eh,
nanti kalau ketemu sama Fulan tolong sampaikan salam dariku ya..’, atau ‘eh, nanti kalo’ ingat...bla..bla’.
kata-kata ‘kalau ketemu’ atau ‘kalau ingat’, mengartikan seandainya tidak
ketemu atau tidak ingat, berarti tidak menjadi kewajiban lagi untuk
menyampaikan titipan salamnya.
4. Ucapan
salam diulang sampai 3x (jika diperlukan). Itu mengantisipasi misalkan yang
diberi salam sedang tidak mendengar, atau tidak memperhatikan, atau ucapan kita
tidak terdengar jelas. Apabila sudah diulang 3x tetap tidak dijawab, ya sudah,
tidak dibolehkan mengulang lagi lebih dari 3x. Pengulangan salam sampai sebatas
3x tersebut juga berlaku ketika bertamu. Sudah ketok2 sambil salam sampai 3x kog gak
ada jawaban, ya sudah, pulang.
5. Mengucapkan
salam saat memasuki rumah. Ini dijelaskan dalam Al-Qur’an; "Hai orang-orang yang beriman, jangan kamu memasuki rumah yang bukan
rumahmu sebelum meminta ijin dan memberi salam kepada yang punya. Yang
demikian itu lebih baik bagimu, agar kamu (selalu) ingat.” (An-Nur:27)
-
Termasuk ketika memasuki rumah yang tidak ada
penghuninya, maka lafal salam yang diucapkan adalah ‘Assalamu’alaina wa ‘ala ‘ibadillahish sholihin’.
-
Dulu para sahabat saking semangatnya untuk menebarkan salam, sampai-sampai kepada
Allah pun mereka salam, assalamu’alAllah.
Rasulullah yang mendengar itu pun kemudian melarang, karena Allah itu sendiri
adalah sumber keselamatan. Rasulullah menganjurkan untuk mengucap Assalamu’alaina wa ‘ala ‘ibadillahish
sholihin -> dengan mengucapkannya sama saja telah memberikan salam
terhadap hamba-hamba sholeh yang ada di langit dan di bumi...
6. ....
Sepertinya cuaca tidak mendukung
untuk menyelesaikan seluruh bahasan kita di page ini #hwe.? Apa hubungan-e??
So, to be continue...!!!!
:D
Kajian Ahad Pagi, Maskam UGM
17 Februari 2013
Ustadz Abu Abdirrahman
_dengan beberapa tambahan
-----Masjid Ulil Albab, 17 Februari 2013-----
Maghrib.,
0 komentar:
Posting Komentar