Minggu, 17 Februari 2013

Salam #1_Assalamu'alaikum..,

Posted by Nis |

Bismillah...,
Segala puji bagi Allah,. Yang Maha Pengasih,. Maha Penyayang...


حَدَّثَنَا قُتَيْبَةُ قَالَ حَدَّثَنَا اللَّيْثُ عَنْ يَزِيدَ بْنِ أَبِي حَبِيبٍ عَنْ أَبِي الْخَيْرِ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرٍو أَنَّ رَجُلًا سَأَلَ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَيُّ الْإِسْلَامِ خَيْرٌ قَالَ تُطْعِمُ الطَّعَامَ وَتَقْرَأُ السَّلَامَ عَلَى مَنْ عَرَفْتَ وَمَنْ لَمْ تَعْرِفْ
Telah menceritakan kepada kami Qutaibah berkata, telah menceritakan kepada kami Al Laits dari Yazid bin Abu Habib dari Abu Al Khair dari Abdullah bin ‘Amru bahwa ada seseorang bertanya kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam; “Islam manakah yang paling baik?” Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam menjawab: “Kamu memberi makan dan memberi salam kepada orang yang kamu kenal dan yang tidak kamu kenal”.

Salam. via: http://www.islamhadithsunna.com/

Ahad/17 Februari 2013. Jadwal rutin untuk kajian mingguan Ahad pagi di Maskam (Masjid Kampus) UGM. Kali ini ditemani Riniwati, meluncur ke lokasi yang dituju. Rupanya sudah dimulai. Dari kajian pagi tadi, oleh Ustadz... ehhmmm dari suaranya sepertinya Ustadz Abu Abdirrahman... ini dia, oleh-oleh yang bisa saya bagikan untuk sahabat semua yang saya cintai., fillah... :D


O, iya. Biasanya kajian ini diampu oleh Ustadz Ridwan, materinya adalah tafsir Al-Qur’an. Tapi pagi ini sepertinya beliau sedang berhalangan hadir, sehingga diganti oleh Ustadz Abu Abdirrahman..

------
Terbaik.   via: http://abphy.com/hashtag/ucapkansalam


عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ لَا تَدْخُلُوا الْجَنَّةَ حَتَّى تُؤْمِنُوا وَلَا تُؤْمِنُوا حَتَّى تَحَابُّوا أَوَلَا أَدُلُّكُمْ عَلَى شَيْءٍ إِذَا فَعَلْتُمُوهُ تَحَابَبْتُمْ أَفْشُوا السَّلَامَ بَيْنَكُمْ
Dari Abu Hurairah dia berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Demi dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, tidaklah kalian akan masuk surga sehingga kalian beriman, dan tidaklah kalian beriman sampai kalian saling mencintai. Maukah aku tunjukkan kepada kalian suatu amalan jika kalian mengerjakannya, niscaya kalian akan saling mencintai? Tebarkanlah salam di antara kalian.


Ucapan salam, ibarat kocokan telur yang dioleskan ke atas adonan kue yang telah siap di dalam cetakan, untuk merekatkan toping yang nantinya ditempelkan, sehingga kue terlihat cantik, manis, dan menggugah selera. (tadi habis lihat acara masak2).

Ucapan salam itu seperti sekrup yang merekatkan, baik partisi2 kecil laptop maupun cover-nya, sehingga laptop dapat berfungsi dengan baik dan partisi2 yang dibungkus dengan cover-nya tidak terburai kemana-mana.

Merekatkan partisi.   via: http://www.tipstek.com

Ucapan salam itu bagaikan penghubung antara lautan dan daratan, yaitu pantai. Kalo’ di Jogja, pantai yang bagus yang saya tahu ya pantai Drini, Krakal, Baron.. Pasirnya putih, lautnya membiru.., ditambah cerahnya langit siang hari dengan guratan-guratan awan putihnya, membentuk panorama yang..masyaAllah... Hhemm... gulungan ombak yang tenang, sepoi angin semilir, menyejukkan, es kelapa muda... Jadi ingat moment nyasar saat up-grading TMUA 2011/2012 di pantai Drini kala itu. Satu kelompok dengan Mas Ega, Mas Indra.A, Mas.. #stop, stop.!! Malah ngomongin up-grading..!!!!!

:D

Seperti itu-lah, ucapan salam itu,. Memper-erat tali silaturahim, memper-kuat jalinan kasih sayang, sarana penebar cinta, penghubung hati, penghangat nuansa persaudaraan..dalam dekapan iman.

Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, bersabda:
“Kewajiban seorang muslim terhadap muslim lainnya ada enam.” Orang-orang berkata,”Apa saja wahai Rasulullah?”. Beliau bersabda,”Jika engkau berjumpa dengannya, ucapkan salam baginya. Jika dia mengundangmu, maka penuhilah. Jika dia minta nasehat darimu, maka berikanlah. Jika dia sakit, jenguklah. Dan, jika dia meninggal dunia, maka antarkanlah jenazahnya.” (HR. Muslim) 


Menjawab salam itu hukumnya adalah WAJIB.! Ketika seseorang mengucapkan salam kepada kita, ‘Assalamu’alaikum...’ kita belum menjawabnya tapi malah menggantinya dengan ,’O.., mari masuk..’, ‘Hai,. Apa kabar..?’, ‘E... Jeng sudah datang...’ dan kalimat2 lainnya, ini tidak dibenarkan. Bahkan menyebabkan timbulnya dosa besar yang akan kita tanggung, meskipun awalnya ini sesuatu yang kecil. 

Jawaban salam yang benar.

Jadi, harus sangat diperhatikan dan dibiasakan untuk segera menjawab salam dari saudara kita. Nah, bagaimanakah kita menjawab salam yang baik dan benar itu.? Allah Ta’ala memerintahkan kepada kita, untuk membalas kebaikan saudara kita dengan yang lebih baik, atau minimal adalah sepadan dengan yang ia berikan. Salam itu sendiri sesuatu yang baik, karena isinya adalah do’a kebaikan bagi orang yang diberikan salam. ‘Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakaatuh’, artinya ‘semoga keselamatan tercurah kepadamu, dan senantiasa mendapatkan rahmat dan barokah dari Allah Ta’ala’. 

So, jika ada yang mengucapkan, ‘Assalamu’alaikum’(tidak lengkap), maka boleh kita jawab dengan ‘Wa’alaikumussalam..’ begitu saja. Akan lebih baik jika menjawab dengan yang lebih panjang, ‘Wa’alaikumussalam warahmatullah..’, lebih baik lagi kalo’ komplit.. ‘Wa’alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh’. Semoga keselamatan juga atas-mu, dan senantiasa mendapatkan rahmat, dan barokah dari Allah Ta’ala.

Point penting berikutnya adalah.., Adab di dalam salam..., apa aja sih...?? Ini dia,.

*1) Mendahului atau mengawali mengucapkan salam. Rebutan dulu-duluan ngucapin salam. Hhhemmmm..., Kayaknya seru nih,. Bisa dicoba..


*2) Cara mengucapkan salam;
-     Ketika orang yang kita hadapi adalah 1 (satu) orang saja, riwayat yang shahih adalah dengan “assalamu’alaika”. Haditsnya adalah ketika Nabi menegur orang yang salah shalatnya.

-          Ketika orang yang kita hadapi lebih dari 1 (satu) orang atau banyak orang, maka lafalnya “assalamu’alaikum”.

-     Mengenai hadits yang digunakan oleh Imam Nawawi terkait menggunakan yang ‘kum’ baik untuk satu orang maupun jama’, syekh Utsaimin berpendapat bahwa hadits tersebut kurang tepat, karena ketika shahabat mengucapkan salam kepada Rasulullah ketika itu dalam hadits tersebut, Rasulullah memang tidak sedang sendirian melainkan ada shahabat lain bersama beliau. Namun ini masih menjadi khilaf di kalangan Ulama sampai saat ini

Titip salam.  via: http://www.muttaqi89.com/


*3) Jk ada yang menyampaikan salam (titip salam), jawabannya adalah; ‘alaihissalam (semoga keselamatan tercurah kepadanya). Boleh juga, tidak hanya mendoakan kepada yang memberikan salam tapi juga kepada yang menyampaikan, dengan ucapan ‘alaihissalam wa ‘alaikassalam.. (semoga keselamatan atasnya, dan keselamatan juga atas-mu).

Dianjurkan, kita tidak boleh memberatkan orang lain untuk memikul amanah. Dengan menitip salam, itu sama saja dengan mempercayakan orang tersebut dengan amanah(titipan salam). Nah, mungkin untuk menghindari hal tersebut bisa dengan, ‘eh, nanti kalau ketemu sama Fulan tolong sampaikan salam dariku ya..’, atau ‘eh, nanti kalo’ ingat...bla..bla’. kata-kata ‘kalau ketemu’ atau ‘kalau ingat’, mengartikan seandainya tidak ketemu atau tidak ingat, berarti tidak menjadi kewajiban lagi untuk menyampaikan titipan salamnya.

4.   Ucapan salam diulang sampai 3x (jika diperlukan). Itu mengantisipasi misalkan yang diberi salam sedang tidak mendengar, atau tidak memperhatikan, atau ucapan kita tidak terdengar jelas. Apabila sudah diulang 3x tetap tidak dijawab, ya sudah, tidak dibolehkan mengulang lagi lebih dari 3x. Pengulangan salam sampai sebatas 3x tersebut juga berlaku ketika bertamu. Sudah ketok2 sambil salam sampai 3x kog gak ada jawaban, ya sudah, pulang.

5.       Mengucapkan salam saat memasuki rumah. Ini dijelaskan dalam Al-Qur’an; "Hai orang-orang yang beriman, jangan kamu memasuki rumah yang bukan rumahmu sebelum meminta ijin dan memberi salam kepada yang punya. Yang demikian itu lebih baik bagimu, agar kamu (selalu) ingat.” (An-Nur:27)
-          Termasuk ketika memasuki rumah yang tidak ada penghuninya, maka lafal salam yang diucapkan adalah ‘Assalamu’alaina wa ‘ala ‘ibadillahish sholihin’.
-          Dulu para sahabat saking semangatnya untuk menebarkan salam, sampai-sampai kepada Allah pun mereka salam, assalamu’alAllah. Rasulullah yang mendengar itu pun kemudian melarang, karena Allah itu sendiri adalah sumber keselamatan. Rasulullah menganjurkan untuk mengucap Assalamu’alaina wa ‘ala ‘ibadillahish sholihin -> dengan mengucapkannya sama saja telah memberikan salam terhadap hamba-hamba sholeh yang ada di langit dan di bumi...

6.       ....

Sepertinya cuaca tidak mendukung untuk menyelesaikan seluruh bahasan kita di page ini #hwe.? Apa hubungan-e??


So, to be continue...!!!!
:D



 Kajian Ahad Pagi, Maskam UGM
17 Februari 2013
Ustadz Abu Abdirrahman
_dengan beberapa tambahan




-----Masjid Ulil Albab, 17 Februari 2013-----
Maghrib.,
 


0 komentar:

Posting Komentar

Powered By Blogger
Powered By Blogger
Powered By Blogger