Bismillah...,
Segala puji teruntuk Allah SWT..,
Pagi yang sangat cerah (sabtu, 17 Nov’12), lagi asik cari tanaman bunga with Riniwati untuk dipindah ke asrama. Beberapa bunga hasil pencarian beberapa hari belakangan; bunga mawar, bunga desember, bunga tapak dara, kaktus, lidah buaya, bunga songgo langit (jawa), dan beberapa lainnya, hingga pohon nanas-pun dapat. Dari sekian bunga tersebut, yang paling susah didapat adalah bunga matahari. Setelah muter-muter mengitari daerah sekitar dan menyusuri desa-desa demi bunga tersebut, alhamdulillah akhirnya dapat-lah di depan rumah warga daerah kinahrejo ke bawah. Tidak sengaja menemukannya dalam perjalanan pulang dari rumah alm.mbah Marijan.
Pencarian bunga di Sabtu pagi
kemarin sampai di lokasi terakhir, tiba-tiba ada sms masuk; assalamu’alaikum,, sdr2ku takmir/takmiroh,,
mari hadir di acara kami TMO, smg memberi kebermanfa’atn utk smw,, di GKU, lt 2
brat, yg lain diajak ya,, dr jam 8 s.d jam 12, dgn ustadz syafarudin alwi,dn
pak susanto dr syaka,, Type: SMS, Date: 2012/11/17, Time: 07:57, From:
+62857990XXXXX
“Ini nomor siapa ya,. TMO itu
apa.?”, pikirku. Kutanyakan-lah sama Rini, “Rin, kau dapat sms ndak?”. “Sms apa
mbak.? Lihat..?”, kata Rini. Ternyata si Rini ndak bawa HP. Sama-sama ndak tahu
itu acaranya siapa, bahasannya apa,. Ya sudah-lah.. lewat.
Di Firdaus (warung makan), hendak
membeli sarapan, terpikir lagi sms tadi. “Rin, itu tadi sebenarnya acara apa sih.?”, kataku. “Gak tahu mbak...”, jawab Rini. “Yuk, ikut aja yuk..”,ngajak,
tiba-tiba saya kepengin. Rini, “Ya ayuk..,”. Singkat cerita, ikut-lah kami
acara tersebut.
Ternyata itu acaranya anak2
Kodisia (salah satu Lembaga Dakwah di kampus UII), TMO itu singkatan dari “Training Manajemen Organisasi”.
Pembicaranya adalah Pak Susanto dari Syaka(Organizer-nya
Islamic Book Fair yang selalu ditunggu-tunggu). Pembicara satu lagi adalah
Bapak Syafarudin Alwi, beliau adalah ketua Badan Wakaf-nya UII, dan saya baru
tahu kalau ternyata beliau juga seorang Trainer. Ketika saya dan Riniwati
memasuki ruangan, Bapak Susanto tengah menyampaikan materinya.
Mendengar Bapaknya berbicara,
mengingatkan pada Viviwati, yang suka mengganti huruf ‘R’ dengan ‘L’. He...:D.
Beliau menerangkan mengenai bagaimana mengelola sebuah bisnis / organisasi.
Bercerita pengalaman-pengalaman beliau. “Bisnis yang bagus itu, bisnis yang
ditinggal jalan-jalan, bisa jalan sendiri”, kata beliau. Antum tentu sudah tahu
maksudnya, kan. Yah, seperti dosen saya juga pernah menerangkan, bisnis itu
tidak harus kita tunggui di tempat. Kita bisa jalan-jalan ke mana saja, uang
sudah ada yang nyariin. Bagaimana
bisa begitu,? Bisa dong,.. asal kita
sudah membangun sistem. Sudah ada direktur, manajer –dsb, kita tinggal nge-cek2 saja, uang sudah jalan sendiri.
Seperti itu.
Satu point lagi yang nyantol di pikiran saya adalah ungkapan
beliau; “Don’t try to do everything.! If
you try to do everything, you’ll be (do) nothing.!
Yang dimaksud; Jangan berpikir
untuk mencoba melakukan segala hal, nanti malah gak dapat apa-apa. Tidak terselesaikan semua, tidak maksimal, dan
target tidak tercapai. Bapaknya memberi contoh; “Kita mau ke Jakarta, sementara
bensinnya pass (hanya untuk sampai ke Jakarta). Kemudian kita pengin ke Solo
dulu, mampir. Nah, dari Solo, sampai-kah di Jakarta,? tidak sampai.., bensinnya
sudah berkurang, bisa-bisa berhenti di tengah jalan. Di Solo-nya juga pasti
tadi tidak maksimal, kan.,? Karena terpikir dengan Jakarta-nya.”
Kaitannya ini adalah nafsu, ingin
mendapatkan semuanya, ingin melakukan semuanya sekaligus. Fokus dengan satu
urusan, jika sudah selesai barulah mengerjakan yang lain, ini lebih dianjurkan.
فَإِذَا فَرَغْتَ فَانْصَبْ
"Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain," – (QS.94:7)
Para mufassir (ahli
tafsir) berbeda pendapat dalam menafsirkan ayat di atas. Ada yang menafsirkan:
apabila kamu (Muhammad) telah selesai berdakwah maka beribadahlah kepada Allah;
ada juga penjelasan lain, apabila kamu telah selesai mengerjakan urusan dunia maka
kerjakanlah urusan akhirat; penafsiran lainnya, apabila telah selesai
mengerjakan sholat, maka berdo’alah.
Secara umum (terlepas dari pendapat para mufassir), dapat dipahami bahwa dalam mengerjakan sesuatu hendaknya diorganisasi dengan baik. Oleh karena itu, diperlukan adanya skala prioritas. Mana yang dianggap harus dilakukan terlebih dahulu dan mana yang harus diselesaikan berikutnya.
Wallahu a'lam..,
-----Masjid Ulil Albab, UII-----
16 Februari 2013
18;00
0 komentar:
Posting Komentar