Sabtu, 16 Februari 2013

Prioritas_kan

Posted by Nis |


Bismillah...,
Segala puji teruntuk Allah SWT..,

Pagi yang sangat cerah (sabtu, 17 Nov’12), lagi asik cari tanaman bunga with Riniwati untuk dipindah ke asrama. Beberapa bunga hasil pencarian beberapa hari belakangan; bunga mawar, bunga desember, bunga tapak dara, kaktus, lidah buaya, bunga songgo langit (jawa), dan beberapa lainnya, hingga pohon nanas-pun dapat. Dari sekian bunga tersebut, yang paling susah didapat adalah bunga matahari. Setelah muter-muter mengitari daerah sekitar dan menyusuri desa-desa demi bunga tersebut, alhamdulillah akhirnya dapat-lah di depan rumah warga daerah kinahrejo ke bawah. Tidak sengaja menemukannya dalam perjalanan pulang dari rumah alm.mbah Marijan.


Pencarian bunga di Sabtu pagi kemarin sampai di lokasi terakhir, tiba-tiba ada sms masuk; assalamu’alaikum,, sdr2ku takmir/takmiroh,, mari hadir di acara kami TMO, smg memberi kebermanfa’atn utk smw,, di GKU, lt 2 brat, yg lain diajak ya,, dr jam 8 s.d jam 12, dgn ustadz syafarudin alwi,dn pak susanto dr syaka,, Type: SMS, Date: 2012/11/17, Time: 07:57, From: +62857990XXXXX

“Ini nomor siapa ya,. TMO itu apa.?”, pikirku. Kutanyakan-lah sama Rini, “Rin, kau dapat sms ndak?”. “Sms apa mbak.? Lihat..?”, kata Rini. Ternyata si Rini ndak bawa HP. Sama-sama ndak tahu itu acaranya siapa, bahasannya apa,. Ya sudah-lah.. lewat.

Di Firdaus (warung makan), hendak membeli sarapan, terpikir lagi sms tadi. “Rin, itu tadi sebenarnya acara apa sih.?”, kataku. “Gak tahu mbak...”, jawab Rini. “Yuk, ikut aja yuk..”,ngajak, tiba-tiba saya kepengin. Rini, “Ya ayuk..,”. Singkat cerita, ikut-lah kami acara tersebut.

Ternyata itu acaranya anak2 Kodisia (salah satu Lembaga Dakwah di kampus UII), TMO itu singkatan  dari “Training Manajemen Organisasi”. Pembicaranya adalah Pak Susanto dari Syaka(Organizer-nya Islamic Book Fair yang selalu ditunggu-tunggu). Pembicara satu lagi adalah Bapak Syafarudin Alwi, beliau adalah ketua Badan Wakaf-nya UII, dan saya baru tahu kalau ternyata beliau juga seorang Trainer. Ketika saya dan Riniwati memasuki ruangan, Bapak Susanto tengah menyampaikan materinya.

Mendengar Bapaknya berbicara, mengingatkan pada Viviwati, yang suka mengganti huruf ‘R’ dengan ‘L’. He...:D. Beliau menerangkan mengenai bagaimana mengelola sebuah bisnis / organisasi. Bercerita pengalaman-pengalaman beliau. “Bisnis yang bagus itu, bisnis yang ditinggal jalan-jalan, bisa jalan sendiri”, kata beliau. Antum tentu sudah tahu maksudnya, kan. Yah, seperti dosen saya juga pernah menerangkan, bisnis itu tidak harus kita tunggui di tempat. Kita bisa jalan-jalan ke mana saja, uang sudah ada yang nyariin. Bagaimana bisa begitu,? Bisa dong,.. asal kita sudah membangun sistem. Sudah ada direktur, manajer –dsb, kita tinggal nge-cek2 saja, uang sudah jalan sendiri. Seperti itu.

Satu point lagi yang nyantol di pikiran saya adalah ungkapan beliau; “Don’t try to do everything.! If you try to do everything, you’ll be (do) nothing.!

Yang dimaksud; Jangan berpikir untuk mencoba melakukan segala hal, nanti malah gak dapat apa-apa. Tidak terselesaikan semua, tidak maksimal, dan target tidak tercapai. Bapaknya memberi contoh; “Kita mau ke Jakarta, sementara bensinnya pass (hanya untuk sampai ke Jakarta). Kemudian kita pengin ke Solo dulu, mampir. Nah, dari Solo, sampai-kah di Jakarta,? tidak sampai.., bensinnya sudah berkurang, bisa-bisa berhenti di tengah jalan. Di Solo-nya juga pasti tadi tidak maksimal, kan.,? Karena terpikir dengan Jakarta-nya.” 


Kaitannya ini adalah nafsu, ingin mendapatkan semuanya, ingin melakukan semuanya sekaligus. Fokus dengan satu urusan, jika sudah selesai barulah mengerjakan yang lain, ini lebih dianjurkan.

فَإِذَا فَرَغْتَ فَانْصَبْ
"Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain," – (QS.94:7)

Para mufassir (ahli tafsir) berbeda pendapat dalam menafsirkan ayat di atas. Ada yang menafsirkan: apabila kamu (Muhammad) telah selesai berdakwah maka beribadahlah kepada Allah; ada juga penjelasan lain, apabila kamu telah selesai mengerjakan urusan dunia maka kerjakanlah urusan akhirat; penafsiran lainnya, apabila telah selesai mengerjakan sholat, maka berdo’alah.

Secara umum (terlepas dari pendapat para mufassir), dapat dipahami bahwa dalam mengerjakan sesuatu hendaknya diorganisasi dengan baik. Oleh karena itu, diperlukan adanya skala prioritas. Mana yang dianggap harus dilakukan terlebih dahulu dan mana yang harus diselesaikan berikutnya.


Wallahu a'lam..,



-----Masjid Ulil Albab, UII-----
16 Februari 2013
18;00

0 komentar:

Posting Komentar

Powered By Blogger
Powered By Blogger
Powered By Blogger