MANFAAT MENUNDUKKAN
PANDANGAN
Diantara manfaat-manfaat
menundukkan pandangan ialah sebagai berikut:
·
Menjernihkan hati
Menundukkan pandangan dapat
menjernihkan hati dari pedihnya kesedihan. Oleh karena itu, jika ada orang yang
suka mengumbar pandangannya, maka dia akan terus menderita dalam kesedihan.
Wahai orang yang
senantiasa melemparkan anak panah pandangan
Engkau terbunuh
dengan panahmu sendiri yang tidak meleset
·
Membuat hati, mata, dan wajah bercahaya
Menundukkan pandangan dapat
menyebabkan hati mendapat cahaya dan senantiasa bersinar, begitu juga dengan
mata, wajah, dan semua anggota tubuhnya.
Sebagaimana Rasulullah saw
bersabda,
“Pandangan
merupakan anak panah yang beracun dari panah-panah iblis, maka barangsiapa yang
menundukkan pandangan dari kecantikan seorang wanita, maka Allah akan
memberikan cahaya di dalam hatinya.” (HR. Muslim)
·
Mempunyai firasat yang jernih
Menundukkan pandangan dapat
menjadikan seorang hamba mempunyai firasat yang jernih, karena menundukkan
pandangan merupakan cahaya dan buah dari firasat. Sebagaimana ada yang
mengatakan,
Cermin
hatimu tidak memperlihatkan kepadamu kebagusan hati
Sedangkan
jiwa di dalam hati itu selalu bernafas
·
Membuka pintu ilmu
Menundukkan pandangan dapat
membukakan pintu-pintu dan jalan ilmu bagi pelakunya. Allah swt memudahkan
hamba tersebut untuk mendapatkan ilmu karena hatinya bercahaya.
·
Menguatkan hati
Menundukkan pandangan dapat
menyebabkan seorang hamba mendapatkan kekuatan. Ketetapan, dan ketabahan hati.
Dan menjadikan seorang hamba mempunyai kekuatan kepandaian dan kekuatan
berhujjah (beralasan). Dalam atsar
(perkataan sahabat) dikatakan,
Sesungguhnya orang yang
menyelisihi hawa nafsunya akan membuat setan takut, ketika melihat
bayang-bayangnya.
·
Menjadikan hati selalu bahagia
Menundukkan pandangan dapat
menyebabkan pelakunya merasakan kesenangan, kebahagiaan, dan kenikamatan serta
rasa lapang yang lebih besar daripada mengumbar pandangan.
·
Melepaskan pelakunya dari tawanan syahwat
Menundukan pandangan dapat
membebaskan pelakunya dari tawanan syahwat, karena sesungguhnya tawanan sejati
itu adalah orang yang terikat dengan nafsu dan syahwatnya.
·
Menutup pintu-pintu Jahannam
Menundukkan pandangan juga bisa
menutup pintu-pintu neraka Jahannam. Karena mengumbar pandangan adalah pintu
syahwat yang selalu mendorong manusia untuk melaksanakan keinginan syahwat
tersebut.
·
Menguatkan akal
Menundukkan pandangan jufa dapat
menguatkan akal, menambajan wawasan dan mengokohkan pemikirannya. Karena
sesungguhnya mengumbar pandangan menghasilkan kebodohan dan membuat seseorang
tidak bisa berpikir dengan baik.
Manusia yang
paling berakal ialah manusia yang tidak melakukan dosa
Sehingga
dapat memikirkan hasil apa yang akan dipetik
·
Menjernihkan hati dari mabuk syahwat
Menundukkan pandangan dapat
menjernihkan hati dari mabuk syahwat, serta jeratan kelalaian. Karena
sesungguhnya, mengumbar pandangan pasti akan melalaikan Allah swt serta kampung
akhirat. Allah berfirman,
“Demi umurmu
(Muhammad), sungguh mereka terombang-ambing dalam kemabukan (kesesatan).” (al-Hijr: 72)
______________
Dikutip dari kitab Raudlatul Muhibbiin
Karya Ibnul Qayyim.
__________________________________________________________________________
"Dua mata yang tidak disentuh
api neraka, mata yang menangis karena takut kepada Allah dan mata yang
berjaga-jaga di jalan Allah." (HR. Tirmidzi)
‘Wwuaa cakepp bauangett orang itu’. ->
komentar seperti ini sering sekali muncul dalam keseharian. Khususon, ketika
melihat lawan jenis yg bisa dikatakan ‘tipe’
yg diidamkan, berpengaruh terhadap; syaraf mata seolah di’pause’ (_tdk bs menutup), urat leher jadi kaku (_tidak bisa
berpaling/menoleh), hati berbunga-bunga (_jk digambarkan), denyut nadi
meningkat (_jantung berdebar2 gk karuan), ditambah mulut tanpa sadar membuka
(_coba dibayangkan).
“Pandangan, lalu senyuman, kemudian
salam dan percakapan, lalu janjian, kemudian pertemuan”. Ehhem,
ehemm.. Inilah yang juga sangat sulit dihindari, bahkan di area para ‘ikhwan-akhwat’
pelaku dakwah. Khususon dalam organisasi dakwah kampus, yang sepertinya hal
semacam ini rawan terjadi.
Begitulah,
reaksi yang bisa timbul akibat dari sebuah pandangan. Akibat buruk juga bisa
terjadi, seperti di film2; ‘apa lu lihat-lihat?’, jawab; ‘apa lu,? Ngajak ribut
lo ma guwa??!’,. bla,blaa, akhirnya timbul pertumpahan darah antar warga
komplek-lah, antar suku, antar
daerah, antar saudara malah.
Menundukkan
pandangan, atau dengan istilah kerennya adalah ‘Ghadhul Bashar’ ini, merupakan
satu hal yang saat ini masih dinilai ‘aneh’
bagi sebagian orang. Ya, ketika ngobrol atau bercakap tanpa ada kontak mata itu
kan aneh. Begitulah pendapat sebagian kalangan. Ada yang mengatakan itu tidak
sopan, tidak etis, tidak sesuai dengan tatanan sosial ekonomi (_apa
hubungannya??). Sehingga masyarakat akan menilai aneh pula pada si pelakunya.
قُل لِّلْمُؤْمِنِينَ يَغُضُّوا مِنْ أَبْصَارِهِمْ
وَيَحْفَظُوا فُرُوجَهُمْ ذَلِكَ أَزْكَى لَهُمْ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ
بِمَا يَصْنَعُونَ
“Katakanlah kepada laki-laki yang beriman, “Hendaklah
mereka menundukkan pandanganya, dan menjaga kemaluannya. Yang demikian itu
adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang
mereka perbuat”. (QS : An Nuur [24] : 30).
Disebutkan
dengan jelas dalam ayat di atas, bahwa menundukkan pandangan adalah sesuatu
yang diperintahkan secara tegas kepada kaum yang beriman. Menundukkan pandangan
dari hal-hal yang dilarang, dan menundukkan pandangan dari hal2 yang
menimbulkan kemaksiatan.
Kisah-kisah
yang bisa kita renungkan bersama;
- Nabi Musa
As., diajak 2 orang gadis untuk bertandang ke rumah mereka. Tidak lain mereka
adalah putri dari nabi Syu’aib As., yang telah ditolong oleh Nabi Musa saat
hendak mengambil air untuk memberi minum ternak-ternak mereka. Ditengah
perjalanan, Nabi Musa berkata ‘tunggu sebentar’. Mereka pun berhenti, seraya
bertanya ‘ada apa?’. Jawab beliau,‘Kalian berjalanlah di belakangku, jika belok
ke kanan maka berilah isyarat (_dengan melemparkan kerikil) ke kanan, begitupun
ke kiri’. Sehingga mereka mengikuti apa yang dikatakan oleh Nabi Musa tersebut.
Dimana sebelumnya posisi Nabi Musa ketika berjalan adalah di belakang para
gadis, sementara pakaian salah seorang mereka (_gadis) tertiup-tiup angin, dan
nampaklah auratnya. Begitulah akhlak Nabi Musa As., masyaallah sekali yah..
-Suatu ketika,
ada seorang wanita yang lewat di depan Imam Syafi’i, dan tanpa disengaja
tersingkaplah kain si wanita sehingga nampaklah betis wanita tersebut oleh Imam
Syafi’i. seketika itu juga, hilanglah hafalan 40 hadits beliau.. Gubyaakkk,, dahsyatnya
pengaruh pandangan.
Kenapa pandangan
harus dijaga.?
1.
Pandangan yang liar adalah sarana menuju yang haram
Tentang keharamannya, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda, “Wahai Ali, janganlah pandangan pertama kau ikuti
dengan pandangan berikutnya. Untukmu pandangan pertama, tetapi bukan untuk
berikutnya.” (HR. Abu Dawud, dishahihkan oleh Al-Hakim sesuai dengan syarat
Muslim)
2.
Membiarkan pandangan lepas adalah bentuk kemaksiatan kepada
Allah
Allah berfirman dalam Al Qur’an surat An-Nur ayat 30, yang
artinya, “Katakanlah kepada orang-orang yang beriman, agar mereka
menundukkan pandangan dan menjaga kemaluan mereka. Yang demikian itu lebih suci
bagi mereka. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat.”
3.
Masuknya setan ketika seseorang itu memandang
Kecepatan setan dalam hal ini, tidak tanggung2, suaangat
cepat poko’e. Parahnya, dari pandangan
itu setan jadikan senjata yang berupa keindahan yg menyilaukan. Lalu ia menyalakan
api syahwat dan ia lemparkan kayu bakar maksiat. Pintarnya lagi, setan
akan menyesatkan manusia secara bertahap. Seperti pepatah di atas, “Pandangan, lalu senyuman, kemudian salam dan bicara,
lalu janji, kemudian pertemuan”. Astaghfirullah…
4.
Pandangan tersebut akan menyibukkan hati.
Seseorang yang hatinya sibuk akan menyebabkannya lupa akan
hal-hal yang bermanfaat baginya. Akhirnya, ia akan selalu lalai dan hanya
mengikuti hawa nafsunya. Bawaannya kepikiraaan terus. Konsentrasi buyar deh.,
5.
Kita dapat merusak hati orang lain
Seringkali, pandangan seorang wanita kepada laki-laki tak
hanya merusak hati si pemandang. Ketika dicampur dengan senyum, tunduk atau
berbisik dengan rekannya sesama perempuan, lalu bayangan ini tertangkap oleh
laki-laki yang dipandang atau yang merasa GR (gede rasa) karena merasa
dipandang, pasti ada lagi hati yang rusak. Wah, hanya menambah dosa saja!!
Dalam
riwayat Muslim disebutkan: “Ditetapkan atas anak Adam bagiannya dari
zina, akan diperoleh hal itu, tidak bisa tidak. Kedua mata itu berzina dan
zinanya dengan memandang (yang haram). Kedua telinga itu berzina dan zinanya
dengan mendengarkan (yang haram). Lisan itu berzina dan zinanya dengan
berbicara (yang diharamkan). Tangan itu berzina dan zinanya dengan memegang.
Kaki itu berzina dan zinanya dengan melangkah (kepada apa yang diharamkan).
Sementara hati itu berkeinginan dan berangan-angan, sedangkan kemaluanlah yang
membenarkan semua itu atau mendustakannya.”
Jika seorang pelajar ingin
meraih kesempurnaan ilmu, hendaklah ia menjauhi kemaksiatan dan senantiasa
menundukkan pandangannya dari hal-hal yang haram untuk dipandang karena yang
demikian itu akan membukakan beberapa pintu ilmu, sehingga cahayanya akan
menyinari hatinya. Jika hati telah bercahaya maka akan jelas baginya kebenaran.
Sebaliknya, barangsiapa mengumbar pandangannya, maka akan keruhlah hatinya dan
selanjutnya akan gelap dan tertutup baginya pintu ilmu.
(Ibnu Qayyim Al-Jauziyah)
Salah satu syair favorit _Pandangan Mata, by;Hijjaz
Pandangan
mata selalu menipu
Pandangan
akal selalu tersalah
Pandangan
nafsu selalu melulu
Pandangan
hati itu yang hakiki
Kalau
hati itu bersih
Hati
kalau selalu bersih
Pandangannya
akan menembus hijjab
Hati
jika sudah bersih
Firasatnya
tepat karena Allah
Tapi
hati jika dikotori
Bisikannya
bukan lagi kebenaran
Tapi
hati jika dikotori
Bisikannya
bukan lagi kebenaran
------Perpus Pusat UII, 23 April 2012-----
Ba'da Ashar
dari berbagai sumber dan inspirasi