Bismillah...
Wa alhamdulillah..,
Di sebuah ekosistem #parit, ada
beberapa jenis populasi yang hidup dan tinggal menjadi satu di sana #jadi ingat
pelajaran IPA-SMP. Siput dan katak hidup berdampingan. Suatu waktu, ada hal
ihwal yang mengusik pikiran seekor katak yang membuatnya memberanikan diri kali
ini untuk mengungkapkannya. Mengenai sang siput yang setiap bertemu mata
senantiasa memendarkan bias-bias rasa tak suka, tatapan sinis yang mengundang
pertanyaan di hati sang katak.
Katak, “Oi, Om Siput., Kenapa sih setiap melihat-ku, sinis kaya’ gitu.?? Sebenarnya aku ini salah
apa to sama kamu.?? Mbok ya ngomong.... jangan diem-diem aja begitu.. kan aku jadi gimanaaaa gitu....”
Si Siput terdiam sejenak, menatap tajam kepada seekor katak di hadapannya, “Mau tahu aja apa mau tahu bangeeett.?#siput alay.. Hmmmm...Sebenarnya aku tuh iri lho sama kalian para katak. Kalian itu bisa cepet pindah-pindah tempat, bisa melompat kesana-kemari, kaki kalian panjang sih.. Hlla sementara aku ini, sudah lah gak punya kaki, kalo’ jalan nggeremet, masih kemana-mana bawa cangkang yang berrat kaya’ gini. Coba,,, bayangpun..!”. Jawab Siput kesal.
Si katak terdiam sejenak,
menghela nafas panjang. “Oo..aalaaahhh Put...putt..Jadi itu toh masalahnya...” Belum sempat sang
katak menyelesaikan ucapannya, mereka dikejutkan oleh pekikan elang yang
membidik-kan matanya ke arah mereka dari atas. Reflek, siput memasukkan
tubuh-nya ke dalam cangkangnya, berlindung. Dari dalam cangkang, Siput mendengar
teriakan si Katak #Aaaaaaaaaaa........ Si Siput mengintip dari balik
cangkangnya, tahulah siput rupanya Katak telah tersambar oleh burung Elang.
Katak meraung-raung dalam cengkeraman kaki elang, dan akhirnya menghilang ke
angkasa.
Hikmah dan Muhasabah;;
Hmmmm..... pertama, seekor katak
telah mengajari kita, cara-nya menyelesaikan satu masalah yang berkaitan dengan
sosial-ekonomi _masyarakat-ed. Dengan cara ber-tabayyun,. “apa aku melakukan kesalahan kepadamu.?” Hhmmm.. It’s so cool... Yakk, dalam hidup
ber-sosial, untuk menjaga kelanggengan suatu hubungan, resep ampuh-nya yaitu
adalah komunikasi. Ketika ada
sesuatu sikap yang ganjil yang dilakukan oleh orang-orang di sekeliling kita
dan itu berkompetensi untuk mengoyak sebuah persahabatan, mengikis sebuah
jalinan kasih sayang, mengusik sebuah kemesraan, dan bisa memutus tali
persaudaraan,. Tiada jalan lain yang lebih indah kecuali bertanya, “wahai
belahan hatiku, adakah aku melakukan kesalahan yang sungguh tidak ku-maksudkan
tuk menyakiti hatimu.? Apa yang harus ku-lakukan untuk membuatmu ridho
terhadapku,?” _CEEEEezzzz... Ehhhehemmm.. namun.. beberapa diantara kita #ehhmm
yang nulis ini terutama, kadang terkalahkan oleh GENGSI yang begitu tinggi.
Bersikap ‘masa bodoh’, acuh tak acuh.. “bodo amat,, orang gak salah apa-apa, eh
tiba-tiba dia sikapnya begitu..” ini perlu sangat dihindari sodara-sodara. Yang berani memulai
duluan, #acung jempol,,, berarti dia lebih gentle..#astaghfirullah....
hhmmm ini yang nulis juga masih perlu buaannyyyaaaak belajarrr agar bisa
menerapkan.
Kedua, Pak Siput merasa
si Katak lebih beruntung darinya. Karena katak begitu ringan bergerak, memiliki
kaki2 yang panjang sehingga mempermudah untuk berpindah-pindah tempat.
Berkebalikan dengan pak Siput yang kesusahan untuk bergerak dikarenakan
cangkangnya yang dirasa memberatkan, juga tidak bisa selincah katak dalam hal
menakluk-kan jarak. Dianggapnya itu adalah sebuah kekurangan dan kelemahan yang
dimiliki si Siput, hingga timbul iri hati terhadap si Katak yang dinilai-nya
memiliki kelebihan. Padahal yang dianggap sebagai kekurangan tersebut
#cangkang, dengan itu-lah siput selamat dari ancaman pemangsanya. Akhirnya
Siput-pun menyadarinya...
Seringkali kita memandang kelemahan dalam diri
kita sebagai sebuah kekurangan yang membuat kita menyesali-nya, membuat kita
merasa orang lain lebih beruntung, sementara kita sebagai orang yang tidak ada
apa-apanya, melihat-nya sebagai sebuah ketidak-adilan #astaghfirullah.
Hmmmm.... apabila timbul perasaan seperti itu, mesti gimana.??
Ingat lagi...;
“….. Dan bisa jadi kamu
membenci sesuatu, padahal ia adalah baik untukmu, Bisa jadi kamu menyukai
sesuatu, padahal ia buruk bagimu. Dan Allah mengetahui, sedangkan kalian tidak
mengetahui.” (Al-Baqarah
; 216).
Tanamkan
selalu positive thinking..., menerima dengan ikhlas
setiap takdir dari Allah SWT, yakin bahwa itu adalah yang terbaik dari-Nya
untuk kita, kemudian mensyukurinya. Mungkin hanya saat ini, kita tidak tahu
saja adanya kelebihan yang begitu dahsyat di balik kekurangan ini.
Semoga
bermanfaat...
Wa
akhiru da’wana alhamdulillahirobbil ‘alamiiin.
---Bekasi, 14 May 2013---
3 komentar:
dapat kajian dmn mb ?
Dimana saja anda berada Rin..,
:D
Subkhanaloh :D
Posting Komentar