Selasa, 14 Mei 2013

Katak & Siput_Kisah*Hikmah*Muhassabah

Posted by Nis |

Bismillah...
Wa alhamdulillah..,

Sebuah cerita untuk kita renungkan lagi hikmahnya.... 

Di sebuah ekosistem #parit, ada beberapa jenis populasi yang hidup dan tinggal menjadi satu di sana #jadi ingat pelajaran IPA-SMP. Siput dan katak hidup berdampingan. Suatu waktu, ada hal ihwal yang mengusik pikiran seekor katak yang membuatnya memberanikan diri kali ini untuk mengungkapkannya. Mengenai sang siput yang setiap bertemu mata senantiasa memendarkan bias-bias rasa tak suka, tatapan sinis yang mengundang pertanyaan di hati sang katak.

Katak, “Oi, Om Siput., Kenapa sih setiap melihat-ku, sinis kaya’ gitu.?? Sebenarnya aku ini salah apa to sama kamu.?? Mbok ya ngomong.... jangan diem-diem aja begitu.. kan aku jadi gimanaaaa gitu....


Si Siput terdiam sejenak, menatap tajam kepada seekor katak di hadapannya, “Mau tahu aja apa mau tahu bangeeett.?#siput alay.. Hmmmm...Sebenarnya aku tuh iri lho sama kalian para katak. Kalian itu bisa cepet pindah-pindah tempat, bisa melompat kesana-kemari, kaki kalian panjang sih.. Hlla sementara aku ini, sudah lah gak punya kaki, kalo’ jalan nggeremet, masih kemana-mana bawa cangkang yang berrat kaya’ gini. Coba,,, bayangpun..!”. Jawab Siput kesal.

Si katak terdiam sejenak, menghela nafas panjang. “Oo..aalaaahhh Put...putt..Jadi itu toh masalahnya...” Belum sempat sang katak menyelesaikan ucapannya, mereka dikejutkan oleh pekikan elang yang membidik-kan matanya ke arah mereka dari atas. Reflek, siput memasukkan tubuh-nya ke dalam cangkangnya, berlindung. Dari dalam cangkang, Siput mendengar teriakan si Katak #Aaaaaaaaaaa........ Si Siput mengintip dari balik cangkangnya, tahulah siput rupanya Katak telah tersambar oleh burung Elang. Katak meraung-raung dalam cengkeraman kaki elang, dan akhirnya menghilang ke angkasa.


Hikmah dan Muhasabah;;


Hmmmm..... pertama, seekor katak telah mengajari kita, cara-nya menyelesaikan satu masalah yang berkaitan dengan sosial-ekonomi _masyarakat-ed. Dengan cara ber-tabayyun,. “apa aku melakukan kesalahan kepadamu.?” Hhmmm.. It’s so cool... Yakk, dalam hidup ber-sosial, untuk menjaga kelanggengan suatu hubungan, resep ampuh-nya yaitu adalah komunikasi. Ketika ada sesuatu sikap yang ganjil yang dilakukan oleh orang-orang di sekeliling kita dan itu berkompetensi untuk mengoyak sebuah persahabatan, mengikis sebuah jalinan kasih sayang, mengusik sebuah kemesraan, dan bisa memutus tali persaudaraan,. Tiada jalan lain yang lebih indah kecuali bertanya, “wahai belahan hatiku, adakah aku melakukan kesalahan yang sungguh tidak ku-maksudkan tuk menyakiti hatimu.? Apa yang harus ku-lakukan untuk membuatmu ridho terhadapku,?” _CEEEEezzzz... Ehhhehemmm.. namun.. beberapa diantara kita #ehhmm yang nulis ini terutama, kadang terkalahkan oleh GENGSI yang begitu tinggi. Bersikap ‘masa bodoh’, acuh tak acuh.. “bodo amat,, orang gak salah apa-apa, eh tiba-tiba dia sikapnya begitu..” ini perlu sangat  dihindari sodara-sodara. Yang berani memulai duluan, #acung jempol,,, berarti dia lebih gentle..#astaghfirullah.... hhmmm ini yang nulis juga masih perlu buaannyyyaaaak belajarrr agar bisa menerapkan.

Kedua, Pak Siput merasa si Katak lebih beruntung darinya. Karena katak begitu ringan bergerak, memiliki kaki2 yang panjang sehingga mempermudah untuk berpindah-pindah tempat. Berkebalikan dengan pak Siput yang kesusahan untuk bergerak dikarenakan cangkangnya yang dirasa memberatkan, juga tidak bisa selincah katak dalam hal menakluk-kan jarak. Dianggapnya itu adalah sebuah kekurangan dan kelemahan yang dimiliki si Siput, hingga timbul iri hati terhadap si Katak yang dinilai-nya memiliki kelebihan. Padahal yang dianggap sebagai kekurangan tersebut #cangkang, dengan itu-lah siput selamat dari ancaman pemangsanya. Akhirnya Siput-pun menyadarinya...

Seringkali kita memandang kelemahan dalam diri kita sebagai sebuah kekurangan yang membuat kita menyesali-nya, membuat kita merasa orang lain lebih beruntung, sementara kita sebagai orang yang tidak ada apa-apanya, melihat-nya sebagai sebuah ketidak-adilan #astaghfirullah. Hmmmm.... apabila timbul perasaan seperti itu, mesti gimana.??

Ingat lagi...;

“….. Dan bisa jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia adalah baik untukmu, Bisa jadi kamu menyukai sesuatu, padahal ia buruk bagimu. Dan Allah mengetahui, sedangkan kalian tidak mengetahui.” (Al-Baqarah ; 216).

Tanamkan selalu positive thinking..., menerima dengan ikhlas setiap takdir dari Allah SWT, yakin bahwa itu adalah yang terbaik dari-Nya untuk kita, kemudian mensyukurinya. Mungkin hanya saat ini, kita tidak tahu saja adanya kelebihan yang begitu dahsyat di balik kekurangan ini.

Semoga bermanfaat...

Wa akhiru da’wana alhamdulillahirobbil ‘alamiiin.





---Bekasi, 14 May 2013---

3 komentar:

PONDOK PESANTREN DARURROHMAH mengatakan...

dapat kajian dmn mb ?

Nis mengatakan...

Dimana saja anda berada Rin..,
:D

Anonim mengatakan...

Subkhanaloh :D

Posting Komentar

Powered By Blogger
Powered By Blogger
Powered By Blogger