Senin, 10 Agustus 2015

HAL-HAL SEPUTAR SHALAT JENAZAH

Posted by Nis |

Bismillah.,,
Segala puji bagi Allah Ta’ala,, Rabb semesta alam..

Pada postingan terdahulu, kita sudah bahas mengenai tatacara shalat jenazah. Masih dari kajian ba’da dzuhur Masjid Istiqlal, berikut ini adalah poin2 yang harus kita ketahui juga terkait dengan shalat jenazah. Mari kita simak bersama;



POIN2 PENTING TERKAIT SHALAT JENAZAH;

SAAT MEMANDIKAN MAYIT, PERLAKUKAN MAYIT SEPERTI LAYAKNYA ORANG HIDUP.
Mengapa demikian.? Karena yang dirasakan oleh orang hidup, dirasakan juga oleh mayit. Misal, kalau gosokan ke badan terlalu keras maka kita merasakan sakit, maka mayit pun demikian. Jadi, kita gosok si mayit pelan2 juga. Terus, kita kalau lagi mandi kemudian ada orang lain yang ngeliat, kita merasa malu, begitupun si mayit. Jadi pada saat memandikan mayit, hendaknya auratnya ditutup dengan kain dan ketika hendak menggosok bagian tersebut cukup dengan tangan dimasukkan ke dalam kain tersebut, sehingga aurat si mayit tetap terjaga. Dan juga, hendaknya jika jenazahnya laki2 maka yang memandikannya juga laki2 semua, pun dengan jenazah wanita maka yang memandikan adalah wanita semua. Kecuali apabila yang memandikan adalah pasangannya si jenazah itu sendiri.

Memandikan jenazah.  via; http://wonkurep.blogspot.com/2013/01/cara-memandikan-jenazah.html


POSISI JENAZAH MELINTANG DENGAN BAGIAN KEPALANYA DI SEBELAH KANAN KITA (YANG MENYOLATKAN).
Kita kan shalat,, otomastis menghadap kiblat dong... Nah, jenazahnya itu dibaringkan di hadapan kita, melintang.. Kepalanya posisi di kanan kita.  Jadi letak kepalanya di arah utara (karena kita menghadap kiblatnya ke arah barat, so, sebelah kanan kita adalah arah utara).

 Jagalah shalat sebelum dishalatkan. via; http://santri313.blogspot.com/2015/02/shalat-jenazah.html


POSISI IMAM JIKA JENAZAHNYA LAKI-LAKI MAKA MENGHADAP KE TENGAH POSISI MAYIT, JIKA JENAZAHNYA WANITA MAKA MENDEKATI KEPALA SI MAYIT.
Kalau mayitnya laki-laki, imam berdirinya di depan mayitnya, menghadap ke tengah2 antara kepala dan kaki. Mengapa kalau mayitnya wanita tidak pas di tengah2.? Karena Imamnya kan laki-laki,, kalau posisi menghadapnya disamakan dengan yang jenazah laki-laki (yaitu di tengah), dikhawatirkan nanti aurat. #Ciah,, kan sama jenazah, masak iya,, napsu.?!.  ~Ya,,, untuk menjaga saja, dan sebagai penghormatan juga kepada si mayit wanita-nya.. Berhati2 itu kan perlu...!

Shalat..  via; http://sumber-berita221.blogspot.com/2012/10/rahasia-dan-manfaat-dibalik-gerakan.html


BOLEH MENYOLATKAN BEBERAPA JENAZAH DALAM SEKALI SHALAT.
Apabila mayitnya berjumlah lebih dari satu, maka boleh dishalatkan sekalian semuanya satu kali shalat. Tapi kalau ingin menyolatkan masing2 per mayit, juga tidak masalah. Susunannya.?? Disusun satu baris di depan imam. Kalau mayitnya itu sejenis, yaitu misalnya ada 3, laki2 semua atau wanita semua, boleh disusunnya berdasarkan umurnya,, jadi yang paling tua yang paling dekat dengan imam, yang paling muda yang paling jauh dari depan imam.

Kalau mayitnya itu heterogen alias campur, ada yang laki2 dan ada yang wanita, maka= mayit laki2 lebih dekat dengan imam,, baru setelah susunan laki2 tersebut adalah susunan mayit wanita. Misalkan ada 5 mayit., dua di antaranya adalah laki2 dewasa, dua wanita, dan satu adalah seorang anak laki2. Susunannya adalah; dua mayit laki-laki terlebih dahulu yang dekat di depan imam, setelahnya adalah mayit anak laki2, dan terahir adalah mayit perempuan. Jadi, mayit wanita diletakkan di paling ujung, yang paling jauh dari imam.

 Shalat jenazah lebih dari satu mayit.   via; http://archive.kaskus.co.id/thread/15217957/0/4-hal-yang-wajib-di-miliki-untk-jd-gaulpengamatan-ane-terhadap-org2-hedon-n-matre


JENAZAH ORANG YANG SYAHID DI WAKTU PERANG DAN BAYI BARU LAHIR YANG TIDAK SEMPAT HIDUP, TIDAK BOLEH DISHALATKAN.
Orang yang syahid di waktu perang, tidak boleh dimandikan. Meskipun masih ada darah, ada luka, biarkan saja. Luka dan darah yang masih mengalir tersebut, kelak akan menjadi saksi, bahwasanya ia telah syahid di jalan Allah.,, #hhmm masyaAllah... Jenazah mati syahid (dalam perang) juga tidak dikafani, namun cukup dibungkus dengan baju yang masih dikenakannya. Adapun menyolatkannya, ada yang mengatakan bahwa dishalatkan boleh, tidak dishalatkan juga tidak mengapa.

“Jangan kalian mandikan mereka, karena setiap luka atau darah, akan mengelluarkan bau harum minyak misk pada hari kiamat.” (HR. Ahmad 14189 dan dinilai shahih oleh Syuaib Al-Arnauth). via

Adapun menyolatkannya, ada yang mengatakan bahwa dishalatkan boleh, tidak dishalatkan juga tidak mengapa.

“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan agar memakamkan mereka bersama dengan darah mereka, tidak dimandikan dan tidak dishalatkan. (HR. Bukhari 1343) via

“Para syuhada perang Uhud tidak dimandikan, mereka dikuburkan bersama darahnya, tidak dishalatkan, selain Hamzah.” (Shahih Sunan Abu Daud no. 2688). via

Sedangkan bayi yang tidak sempat hidup, berarti tidak bernyawa sejak di dalam kandungan., tidak perlu dishalatkan. Jika ketika dilahirkan, kemudian sempat hidup, meskipun hanya beberapa menit maka harus dishalatakan.

 Tersenyum kala meninggal.   via; http://www.dokumenpemudatqn.com/2013/12/syahid-dan-hukumnya-bagian-kedua.html


BEDA SHALAT JENAZAH UNTUK MAYIT ORANG DEWASA DENGAN ANAK KECIL ADALAH DI DO’A.
Untuk anak kecil, setelah takbir ke tiga, doa yang diucapkan bukanlah untuk mengampuni dosa tapi agar menjadi tabungan syafaat kelak di akhirat bagi kedua orangtuanya. ‘Allahumaj’alhu salafan...’. Karena anak kecil belum mempunyai dosa. Hadits. Kehilangan anak merupakan ujian yang dirasakan sangat berat bagi kedua orangtua, terutama bagi si ibu. Jika mampu bersabar, maka disebabkan kesabarannya tersebut menjadikan anak tadi bisa memberikan syafaat.

اَللَّهُمَّ اجْعَلْهُ لَنَا فَرَطًا وَسَلَفًا وَأَجْرًا
  via


SHALAT JENAZAH TIDAK HARUS DILAKUKAN DI MASJID.
Melaksanakan shalat jenazah bisa dilakukan dimana saja, tidak harus di masjid. Jika ada tempat lain yang memungkinkan untuk bisa melaksanakan shalat jenazah, maka tidak mengapa. Misal, di rumah keluarga si mayit, atau di tempat lain.

Shalat jenazah.   via; http://al-badar.net/pengertian-sejarah-bacaan-dan-doa-tahlil/


APABILA MELAKSANAKAN SHALAT JENAZAH DI MASJID, DAN WAKTU PELAKSANAANNYA ADALAH SESUDAH (SALAH SATU) SHALAT WAJIB, MAKA JENAZAHNYA HARUS DISIMPAN DI TEMPAT LAIN/RUANGAN LAIN TERLEBIH DAHULU, TIDAK BOLEH DILETAKKAN DI DEPAN MAKMUM YANG SEDANG SHALAT.
Misalnya hari Jum’at, ada yang meninggal, kemudian prosesi shalat jenazahnya akan diselenggarakan sesudah shalat Jum’at #mungkin maksudnya biyar banyak yang ikut menyolatkan.. lalu sebelum shalat Jum’at dilaksanakan, jenazah sudah dibawa ke masjid. Maka jenazah tersebut harus disimpan terlebih dahulu di ruangan lain yang tertutup. Dikarenakan, shalat Jum’at (shalat wajib) menggunakan sujud, dan jika jenazah berada di depan orang2 yang sujud, seolah2 terlihat umat Islam sedang menyembah mayit,, maka tidak boleh.

Shalat jum'at.  via; http://www.kochiefrog.com/2014/02/dp-bbm-sholat-jumat-terbaru.html


DISUNNAHKAN,. AGAR JENAZAH SEGERA DIKUBUR, TANPA HARUS MENGINAP.
Terkadang karena jenazahnya mempunyai anak/kerabat yang tinggal di luar kota, maka pemakamannya ditunda hingga anak/kerabat yang jauh tersebut tiba. Sebenarnya lebih dianjurkan untuk segera dikubur, demi kebaikan si mayit, meskipun pemakaman tersebut harus dilakukan di malam hari. Karena dahulu Rasulullah juga menguburkan Fathimah (putri Rasulullah) pada malam hari.

Dari Abu Hurairah radliyallahu anhu dari Nabi Shallallahu alaihi wa sallam bersabda, “Bersegeralah di dalam (mengurus) jenazah. Jika ia orang shalih maka kebaikanlah yang kalian persembahkan kepadanya, tetapi jika ia tidak seperti itu maka keburukanlah yang kalian letakkan dari atas pundak-pundak kalian”. [HR al-Bukhoriy: 1315, Muslim: 944, an-Nasa’iy: II: 42, Abu Dawud: 3181, Ibnu Majah: 1477 dan Ahmad: II/ 240, 280, 488. Berkata asy-Syaikh al-Albaniy: shahih]. via


DILARANG BERISIK KETIKA MENGANTAR JENAZAH.
Sudah menjadi kebiasaan masyarakat kita, pada saat mengantar jenazah ke kuburan senantiasa diiringi dengan mengucapkan tahlil secara bersamaan. Hal tersebut sebenarnya dilarang. Pada saat itu, sebenarnya keadaan si mayit sedang cemas, sedang mempersiapkan diri untuk memasuki alam barzah. Seperti halnya anak sekolah yang sedang belajar, mempersiapkan diri menghadapi ujian beberapa jam lagi, cemas, deg-degan. Lalu pada saat itu ada yang berisik dangdutan, koplo pula, jedug2, dengan volume tinggi,, #hadehh,,  maka tentunya anak tersebut akan merasa terganggu. Demikian halnya dengan keadaan jenazah pada saat diantar ke kubur.

 Mengantarkan jenazah.  via; http://www.jadipintar.com/2013/11/Adab-Dalam-Mengantar-Jenazah-Dan-Hal-Hal-Yang-Dimakruhkan.html




Demikianlah beberapa poin yang berkaitan dengan shalat jenazah, semoga menambah ilmu bagi kita semua,. Amiiin. Oiya, masih ada sesi tanya jawabnya lho... Tunggu postingan berikutnya ya... InsyaAllah.




-----Meja kerja, 10 Agustus 2015-----
saatnya pulang

0 komentar:

Posting Komentar

Powered By Blogger
Powered By Blogger
Powered By Blogger