Kamis, 15 Oktober 2015

ALLAH membersamai orang SABAR

Posted by Nis |

Bismillah...
Segala puji milik Allah Ta'ala.


Dibersamai pengawal kemanapun kita pergi, kita tentu merasa aman. Dibersamai dosen pembimbing yang sudah ceEs sama kita di dalam ruang sidang skripsi,, ah... hati rasanya aman #ada yang belain, atau setidaknya tidak terlalu dipersulit. Dibersamai orangtua dan sahabat tercinta ketika wisuda,, hmmm bahagianya...



Setiap lembar episode kehidupan ada Dia.  via: http://7-themes.com/6856175-book-wallpaper.html


Dibersamai orang-orang yang tepat dalam keadaan tertentu seperti di atas rasanya sangat bermanfaat bagi kita. Ah, tapi mereka hanya kita butuhkan dalam keadaan tertentu saja. Di momen ‘ini’ kita memerlukan si A, momen ‘itu’ kita perlu si B, momen lain lagi kita butuh si C. Begitulah, masing-masing orang hanya pas untuk satu momen saja. Misal; dosen pembimbing hanya pas membersamai kita saat ujian skripsi, bagaimana kalau dosen pembimbing membersamai kita pergi kondangan.? Ya gak matcing lah yaw.. 

Pun tidak setiap kesempatan kita butuhkan, mereka selalu ada seperti harapan kita. Saat kita sangat butuh kehadiran keluarga dalam moment bahagia wisuda, toh tidak semua-nya bisa. Saat kita butuh banget kehadiran sahabat untuk curhat, eh dia lagi ada acara. Begitulah, sering kita merasa kecewa ketika orang yang kita harapkan kehadirannya, tidak selalu bisa membersamai kita.

Lantas siapakah gerangan yang sangat pass membersamai kita dalam keadaan apa pun, kapan saja dan dimana pun kita berada.? Hmm.. Tak lain dan tak bukan, tentu hanyalah Allah Ta’ala.

Saat jutaan masalah serasa menghimpit pikiran kita, saat ketakutan menyergap hati kita, dan di saat tiada satu orang pun di sisi kita,, Dia tetap ada.. untuk mendengarkan keluh kesah kita, untuk memberikan kedamaian, menguatkan keberanian di dalam hati kita. Dan sungguh.. “Hanya kepada-Mu lah kami menyembah dan hanya kepada-Mu lah kami memohon pertolongan.” (QS. Al-Fatihah: 5)


Hadir-Nya bagai pelita. via; http://www.ownskin.com/home_detail?u=ieta83&m=scrap


Seberapun besarnya harapan kita kepada manusia2, dosen, orang tua, sahabat, pasangan, ataupun yang lainnya. Tetaplah kunci utamanya ada pada Pencipta mereka semua, Sang Mahakuasa. Dia yang berkuasa menggerakkan hati manusia untuk menyayangi kita, Dia yang berkuasa atas terjadinya segala sesuatu di dunia. Dialah, hanya Dia... Allah Ta’ala.

Duhai,,, betapa indahnya bila kita dibersamai Sang Penguasa seluruh jagad raya, Sang Penggenggam alam semesta...


------------------------------------------------


DIBERSAMAI ALLAH


Allah bersama orang-orang yang sabar.  via: http://www.jatisariku.com/sabar/

Bila yang sering kita bayangkan tentang seorang penyabar adalah dia yang menerima apa adanya dan pasrah terhadap keadaan, itu SALAH BESAR.

Sejarah telah merekam banyak kemenangan dan kegemilangan justru dicapai dengan jurus sabar. Kesabaran Nabi Daud ‘alaihi as-salam, melawan Jalut, kemudian membunuhnya hingga tumbang, adalah bukti. Padahal saat itu Daud masih berumur 9 tahun. Awalnya dia diremehkan oleh Jalut, “Menyingkirlah kau, aku tak suka membunuh anak kecil.” Dengan suara lantang, Daud membalas ucapannya, “Tapi aku suka membunuhmu!”

Api kemarahan Jalut berkobar oleh tantangan Daud. Kita bertanya-tanya, dari mana dia mendapatkan kekuatan menggentarkan itu? Keberanian menyala-nyala yang Daud tampilkan di hadapan Jalut adalah buah kebersamaan ALLAH dengannya. Mustahil seorang anak berumur 9 tahun mampu dengan sangat tangguh menantang dan mengalahkan Jenderal sebuah kaum. Tapi tak mustahil karena ia membersamakan ALLAH dalam perlawanannya. Daud berdoa,

“Ya Tuhan, limpahkanlah kesabaran atas diri kami,
Kokohkanlah pendirian kami,
Serta tolonglah kami dalam mengalahkan orang-orang kafir.”
(QS. Al-Baqarah: 250)


Doa agar sabar.  via: https://www.pinterest.com/pin/438960294903607672/


Daud memohon dilimpahkan kesabaran yang tak terbatas. Dia yakin bahwa pertolongan Allah hanyalah akan diberikan kepada hamba-Nya yang bersabar.

Daud teramat tahu diri bahwa dia takkan pernah bisa menghadapi sesuatu sendiri, maka ia libatkan Allah. Memilih sabar dalam menghadapi persoalan adalah langkah pengakuan kelemahan diri yang tak mampu apa pun, kemudian menyerahkan sepenuh jiwa pada Allah. Memohon kebersamaan Allah yang Mahakuat.

Apa yang terjadi selanjutnya pada Daud? Ia menangkan duel tak berimbang tersebut. Jalut, pimpinan pasukan perang itu tumbang oleh bocah 9 tahun. Daud memohon dilimpahkan kesabaran, agar Allah Ta’ala membersamai perjuangannya.

“… Dan bersabarlah, sesungguhnya Allah BERSAMA orang-orang yang sabar.”
(QS. Al-Anfal: 46)

Sekali lagi, sabar tak berarti berpasrah diri terhadap keadaan, melainkan berpasrah diri kepada Allah yang Mahabesar dan Mahakuat. Sabar pun bukan berarti mendekam segalanya sendiri. Bukan! Jika sabar berarti memendam permasalahan seorang diri, sudah sangat dipastikan keadaan selanjutnya adalah keterpurukan.

Tapi sabar adalah berbagi resah kepada yang esa, ALLAH. Berbagi keluh, ketidakmampuan, kerapuhan dan keringkihan jiwa hanya pada yang satu, ALLAH. Menyandarkan pada-Nya adalah memohon penguatan yang tak berbatas.

Iya betul arti sabar secara Bahasa adalah menahan dan mengekang. Nah ada lanjutannya, menahan dan mengekang dari mengeluh pada manusia, menahan diri berputus asa dari rahmat Allah, menahan lisan dari perkataan buruk saat diuji.


Menahan diri!.  via: http://rebelgrain.com/tag/children/


Menahan diri untuk tak mengumbar derita kepada manusia bukan pekerjaan yang mudah. Hanya orang-orang yang yakin kepada janji Allah yang dapat melakukannya. Dalam Bahasa Al-Qur’an, hanya orang-orang yang khusyuk yang bisa. Pengertian khusyuk secara umum adalah fokus memusatkan pemikiran pada satu titik.

Orang sabar itu khusyuk, fokus mengeluh dan berharap hanya pada Allah.
Mengharap kepada Allah ada dua hal.
Pertama, agar dikuatkan dan diberi pertolongan dalam menyelesaikan permasalahan hidup.
Kedua, mendapat pahala atas kesabaran yang dilakukannya.

Bayangkan bila seseorang memilih untuk tidak sabar saat menghadapi ujian. Dia ruginya dua kali. Pertama karena ujian itu. Kedua, dia rugi tak mendapatkan pahala dari ujian tersebut. Sudah jatuh, tertimpa tangga pula.

Sekarang ditanya, bagaimana jika mendapatkan masalah lalu mencari solusinya kepada manusia dan tercerahkan olehnya. Tidak masalah. Hanya saja amat disayangkan kita tidak mendapatkan pahala mengharap hanya kepada Allah. Ujian datangnya dari Allah, kenapa kita mencari celah dari yang lain? Ujian akan kembali kepada Allah, kenapa kita mencoba peruntungan manusia yang sama-sama bermasalah. Semakin tinggi mendaki, semakin indah pemandangan yang dijanjikan. Begitu pula dengan balasan sabar. Mari lihat lagi kalimat QS. Al-Anfal 46, “...Dan bersabarlah...” Ini adalah kalimat perintah langsung dari Allah. Menjalankannya pun IBADAH!

Apa yang kau rasakan ketika menjalani perkara pelik, dan kau ditemani oleh seorang ahli mengatasinya? Rasa aman menyelimutimu. Rasa terlindungi dari berbagai bahaya. Rasa percaya diri untuk melangkah. Begitukah perasaanmu?

Bagaimana bila yang membersamaimu adalah Tuhan, Raja Semesta Alam, yang Mahasegala? Itulah hamba sabar, ia dibersamai Allah!

Sabar adalah kau tetap tersenyum, yakin di setiap kerumitan pasti ada kemudahan. Yang harus diyakini, dicari dan dibuktikan!

Karena sabar miliki arti ‘menahan’ dan ‘mengekang’ maka aktivitasmu adalah berdamai dengan maunya Tuhanmu.




Ayo, kita bisa.!  via: http://www.setapartpeople.com/self-discipline-and-self-control


Kau sabar ketika mengekang nafsu syahwatmu, maka itulah yang disebut ‘iffah! Sabar dalam mushibah dan cobaan, maka kaulah hamba yang dibersamai Allah itu. Sabar dalam kebercukupan, itulah zuhud. Orang sabar ditolong Penguasa Alam Raya. Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi as-salam bersabda, “Ketahuilah olehmu! Bahwasanya datangnya pertolongan itu bersama dengan kesabaran.” (HR. At-Tirmidzi)

Cobalah buat alasan mengapa kita harus sabar
Kita sabar karena diperintah Allah
Kita sabar agar ditolong Allah
Kita sabar agar dibersamai Allah
Kita sabar adalah tiketmu ke SURGA

SABAR tak berarti kau pikul semua sendiri, tapi berbagi resah pada ALLAH Maha Pengasih.
Orang sabar dibersamai Allah.
Lantas, orang yang tak sabar,, dibersamai siapa?!




Crayon Untuk Pelangi Sabarmu ---karena kesabaran perlu terus diteguhkan, ~Natisa
–penerbit; PT.elex media komputindo.









-------Jakarta, 15 Oktober 2015-------
menjelang 'ashar



0 komentar:

Posting Komentar

Powered By Blogger
Powered By Blogger
Powered By Blogger