Kamis, 01 Oktober 2015

Deskripsi -GAJAH- ala Avivah

Posted by Nis |

Bismillah...

27 September 2015. Seperti biasa, hari Ahad adalah jadwalnya ke Istiqlal. Kebetulan hari ini ada kajian rutin setiap bulan se-kali, Ust. Yusuf Mansur. Pagi sekitar jam 8 kurang, saya sudah meluncur ke rumah kakak untuk menjemput Avivah. Ponakan saya yang paling cantik, maklum.. dia ponakan perempuan saya satu-satu-nya (saat ini).

Di halaman depan masjid Istiqlal sudah dipadati para jama’ah yang datang, dan suara Ust. Yusman  pun sudah menggema hingga ke area parkir. Telat yaw. Dengan bergegas saya mengajak Avivah menuju sudut favorit untuk mengikuti kajian dengan nyaman.


Gajah.   via; http://gambarnaruto.download/gambar-gambar-kartun-gajah 


Di sini saya belum akan membahas mengenai isi kajian tersebut, melainkan ada hal lain yang ingin saya bagi. Yaitu mengenai hasil karya si Avivah. Seperti kebanyakan anak-anak seusianya (kelas 1SD), yang ceria, aktif, tidak bisa diam, usil, de-el-el. Usai kajian, shalat dzuhur, dan makan bekal yang sedari pagi saya siapkan, saatnya ngaji. Iqro’ jilid 3 halaman 19. Seperti dugaan saya, hurufnya sudah disambung, dan ternyata sudah masuk ke pelajaran panjang-pendek pula. 

‘Ini panjang apa pendek?’, Avivah bertanya, mengeja panjang-pendek tiap huruf dalam kalimat. Alih-alih menjawab, saya balik bertanya, ‘panjang apa pendek?’. Avivah kembali melihat huruf yang ditanyakannya, berfikir sebentar, lalu kembali menatapku, ‘pendek’ jawabnya. Kalau itu benar, saya akan mengangguk atau berkata ‘betul’, ‘iya’, ‘he’em’, atau yang lainnya sesuai keinginan saya mau jawab gimana, tapi kalau salah pastinya saya akan betulkan,, ‘ini kan ada ini-nya..’ saya menunjuk alif lam (tanda panjang 2 harokat). Lalu Avivah meralat jawabannya tadi. Seperti itulah, berulang-ulang hingga huruf terakhir di halaman 19.

Rupanya, entah mengapa hari ini Avivah semangat untuk ngaji. Dia meminta untuk melanjutkan ke halaman berikutnya, lompat ke halaman 21 #hloh.?. Ya.... turuti aja lah maunya, mumpung lagi mau. Kalau lagi ndak mau, dibujuk kayak apa pun juga tidak akan mempan. Halaman 21 ternyata lebih rumit, karena kalimatnya lebih panjang. 

Beberapa kali Avivah salah dalam membaca huruf, kadang ‘kha’ dibaca ‘kho’,,  ‘na’ dibaca ‘ba’, sehingga saya harus memancingnya agar dia ingat itu huruf apa. Saya, ‘Ini kan titiknya di atas’, ketika harusnya ‘na’ tapi dibaca ‘ba’. Lalu Avivah meralat, ‘ta’. Saya, ‘eits, titiknya cuman satu. Avivah, ‘yak’. Saya, ‘kog yak..?’. Avivah, ‘ba’’. Saya, -----aaaaaaaaaaaaaarrrrrrrrhhhhhhhhhhhh-------


Huruf hijaiyah.  via; http://www.appszoom.com/android_applications/reference/iqra-qaida_cvieh.html 


Hela nafas... #sabar... mungkin si Avivah sudah lelah. Dengan semangatnya yang turun naik, kadang selesai membaca satu kalimat dia lari ke mana dulu, atau guling2 dulu, atau bila salah baca kemudian malah ketawa2, dan lain sebagainya. Alhamdulillah meskipun dengan banyak –ini ono-,, halaman 21-22 berhasil juga diselesaikan. Halaman 22 kalimatnya lebih pendek2, jadinya lumayan cepat. Satu hal yang mengganjal di hati saya, Avivah masih mengeja per-huruf panjang pendeknya sebelum dibaca, -‘ini panjang, ini pendek, pendek, pendek’-. Sehingga jarang melakukan kesalahan.

Supaya Avivah tidak meng-eja lagi, dan suasana belajar menjadi lebih seru, saya pun mengajak avivah untuk bermain semacam kuis. Jadi, saya akan menunjuk secara acak salah satu kalimat, dan Avivah harus segera membacanya tanpa dieja terlebih dahulu. Jika dalam satu kalimat itu Avivah membaca dengan benar semua hurufnya dan lancar panjang pendeknya, saya beri nilai seratus (per kalimat). 

Namun jika ada salahnya, entah huruf atau panjang pendeknya, saya bisa mengurangi nilainya atau bahkan tidak saya nilai alias nol. Dan, saya membagi kuis ini menjadi beberapa ronde/level. Tiap ronde/level dinyatakan berakhir  apabila avivah melakukan kesalahan, jadi misalkan kalimat pertama yang saya tunjuk berhasil diselesaikan Avivah dengan baik, maka dapat poin seratus dan dilanjutkan kalimat berikutnya, bila benar dapat seratus lagi, nah kebetulan kalimat ke-tiga salah, maka ronde pun berakhir, dan poinnya dikalkulasi, berarti pada ronde tersebut Avivah mendapatkan nilai 250, atau 200 saja. Terserah saya kalimat yang ke-tiga tadi saya nilai atau tidak. Hehe.


Nilai bagus.  via; http://www.jawaban.com/read/article/id/2014/05/21/91/140521120519/Ini-Cerita-Peraih-Nilai-UN-Tertinggi-IPA-dan-IPS


Alhamdulillah rencana saya tersebut sukses memikat hati si Avivah. Dengan penuh antusias dan semangat untuk mendapatkan nilai tinggi, ahirrnya selesailah 21 ronde. Dengan skor tertinggi 950, dan terendah adalah 0 (nol). Bisa dapat 950 sebab materinya adalah di halaman 22, yangmana kalimatnya pendek2, sehingga dengan mudah ditaklukan. Rasanya jadi kurang seru kalau materinya terlalu mudah. Agar lebih menantang, saya pun melakukan strategi lain, yaitu mengganti materinya ke halaman 21, 20, dan 19. Yuhuii hasilnya ada banyak endog alias nilai nol di ronde2 berikutnya. Baru satu kalimat pertama saya tunjuk, Avivah sudah membuat kesalahan. Hahahaha #puassss. Ahirrnya saya menemukan strategi ngajarin Avivah ngaji yang seru dan menyenangkan.

Sudah dirasa cukup belajar ngajinya, Iqra’ pun dimasukkan lagi ke dalam tas. Saya melihat jam, ternyata sudah jam 2, sebentar lagi Ashar. Tiba-tiba Avivah bilang, ‘lik, aku mau nulis’, hhmmm saatnya bermain guru dan murid. Saya pun mengeluarkan note saya bersama pasangannya, bolpoin. Tak lama, Avivah sudah terlihat serius menulis sesuatu. Saya pun memutuskan untuk mengisi waktu dengan membaca surat cintanya Allah.

‘Lik udah selesai’, Avivah menyodorkan note saya tadi, wuihh apakah yang ditulis Avivah..? ada gambarnya segala. Saya pun memeriksanya bak ibu guru, dan mengoreksinya, serta menerangkan kepada Avivah letak kesalahannya. Tak lupa, saya berikan nilai yang se-objektif mungkin untuk hasil tulisannya tersebut. Wkwkwk. Hhhmm... seperti ini hasilnya.



Selanjutnya, agar supaya lebih terarah dan fokus, saya pun menentukan tema yang akan Avivah tulis. Saya pikir, mungkin dengan mendiskripsikan sesuatu akan merangsang perkembangan berpikirnya. Saya pun menyebut salah satu nama binatang. GAJAH. Dan... inilah hasil karya tulis Avivah Asmarani. Ketika saya pertama membacanya, berasa digelitikin,,, tak kuasa menahan tawa geli... wkwkwk




GAJAH ITU JAHAT SEKALI
Bagaimana bisa, gajah jahat.? Saya pun menanyakannya, ‘kog gajah jahat.... emang gajahnya ngapain??’ Tapi jawabannya entah, tidak dijawab secara jelas dan gamblang. Sehingga sampai saat ini saya masih bertanya2 mengapa gajah itu jahat di mata Avivah.? Apa Avivah pernah diserudug gajah saat kemarin main ke ragunan, atau dia pernah nonton acara televisi di mana gajah memerankan tokoh antagonis.? Entahlah..



GAJAH ITU HIDUNGNYA BESAR SEKALI
Iya. Betul sih. Hidung alias belalai gajah itu besar.



ANAK GAJAH ITU LUCU SEKALI
Memangnya si anak gajahnya pinter ngelawak.??



AKU SUKA ANAK GAJAH ITU
Yang mana sih...? Yang ‘itu’ mana.??



ANAK GAJAH ITU LUCU DAN MENGGEMASKAN
Ya,,ya....




AKU SUKA ANAK GAJAH ITU
Hayo.... suka kenapa hayo... Suka banget sampe ditulis lagi kalimatnya.




DAN JUGA AKU SUKA TELINGANYA
Saya juga suka, telinga gajah yang renyah dan manis. #kue kuping gajah_ed.




AKU JUGA SUKA HIDUNGNYA
Suka semuaaaaanya deh pokoknya..




ANAK GAJAH ITU DIA LAGI TIDUR
Sssssssttttttttttttt..... diem...! ada yang lagi bobok...




ANAK GAJAH ITU SUDAH BANGUN TIDUR DAN JUGA DIA PENGEN MANDI
Oh my............................ anak gajahnya pengin mandi... gerah mungkin, boboknya gak dikipasin....



#tepok jidat berulang2.
Sebenarnya yang saya harapkan adalah deskripsi yang; kaki gajah ada empat, gajah memiliki gading, penangkaran gajah di sumatera yaitu di waykambas, gajah adalah kendaraan pasukan Abrahah ketika melakukan penyerangan ke Mekkah bertepatan Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam dilahirkan, gajah dijadikan sebagai salah satu nama surat dalam Al-Qur’an yaitu QS. Al-Fiil.... de-se-te.

Hhmmm ternyata expectasi saya terlalu lebay...

Komen si Fesda via Skype (sebelum saya posting, fesda baca masih dalam bntuk ms.word);
[14:10:55] fesda oksaviani: ah s*mplak tu si anak gajah
[14:10:59] fesda oksaviani: pen mandi segala
bilangin sm avivah, makanya klo mau bobo gajahnya dimanadiin dulu biar klo bangun tidur ga minta mandi 





KESIMPULAN;
Allah berfirman dalam Q.S At-Tahrim ayat 6, “Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.”

Hadits tentang menjaga keluarga dari api neraka.  via; https://galerisalafy.wordpress.com/2015/04/10/jagalah-dirimu-dan-juga-keluargamu-dari-siksa-api-neraka/


Allah Ta’ala memerintahkan kita untuk membentengi keluarga kita dari api neraka. Maka hendaknya penanaman nilai2 agama dilakukan sedini mungkin kepada anak2. Salah satunya ya mengajak mereka ke masjid, ke majelis2 ilmu. Dibiasakan sejak kecil mengenal ajaran Islam yang baik dan benar.  Semoga kelak menjadi generasi2 yang rabbani. Yang bisa kita banggakan di hadapan Rabbul Izzati. Yang bisa membentengi dirinya sendiri.

Mengajari anak-anak itu kita harus punya strategi, harus punya banyak energi, dan yang terpenting adalah banyakin stok sabar di dalam hati. Demikianlah sodara-sodara,,, semoga bermanfaat. :D










-----Jakarta, 1 Oktober 2015-----
16;08

0 komentar:

Posting Komentar

Powered By Blogger
Powered By Blogger
Powered By Blogger