Jumat, 19 Desember 2014

Surga Dunia _WwPN #2

Posted by Nis |

 

Bismillah.,,


Demi nama-Mu, Allah Yang Maha Gagah,,
Langkah ku atur, pasrah daku berserah,,
Menangkanlah kaum muslimin...,
Hancurkanlah kaum musyrikin....

Hanzalah pergi ke medan jihad..
Bersama dengan para shahabat....
...

Siang-siang, agak jenuh dengan angka2.,, boleh-lah dijeda sejenak, untuk melanjutkan bahasan terdahulu,, mengenai wanita2 penghuni neraka. Ditemani syair lagu dari grup nasyid favorit #Rabbani, pembangkit jiwa, penambah semangat. Salah satu-nya adalah syair di atas, dari sebuah title-nya yang berjudul Hanzalah., Subhanallah... Jadi, Hanzalah itu adalah salah seorang shahabat Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, yang pada masa itu .. #hhemmm malah crita Hanzalah..!! Hop.! Setop.!

Hmm iya,iya..,, yuk lanjutin kajiannya deh..., :D

-------------------------------------------
Masjid Ar-Rahmat, -Slipi
Sabtu, 13 Desember 2014
Wanita-wanita penghuni neraka oleh Ust. Ahmad Zainuddin


“di dunia ada sebuah surga, siapa yang belum pernah merasakan surganya dunia, maka dia tidak akan masuk ke surga akherat”.
(Ibnu Taimiyah)


Kemarin kita sampai pada perkataan Ibnu Taimiyah seperti yang tertulis di atas. Bahwa disebut sebagai surga dunia, ketika kita masih tetap melaksanakan ibadah kepada Allah meskipun dalam keadan sulit dan susah serta beraaatt bingitt.
 
Ada sebuah cerita, tentang seorang bapak2 pedagang koran keliling. Beliau sangat ingiiiiinnnn sekali bisa menginjakkan kaki di tanah suci, untuk umroh. Setiap hari beliau berkeliling, dan selalu beliau perhitungkan, -jika ke arah sana nanti bisa shalat di masjid ini, kalau ke arah situ bisa shalat di masjid ‘anu’, kalau ke arah sana bisa shalat di masjid yang bagus itu, dst. Hati beliau selalu terpaut untuk senantiasa melaksanakan perintah Allah. Suatu saat, merasa uangnya sudah banyak, pergilah sang Bapak itu ke sebuah biro perjalanan umroh. Berkata beliau kepada petugas yang jaga, “mas,, saya ingin pergi Umroh bersama istri saya, ini uang yang saya punya,, yang saya kumpulkan beberapa tahun ini”, beliau menyerahkan lembaran2 uang hasil dari penghasilan yang beliau sisihkan setiap harinya selama bertahun2. Di hitunglah oleh petugasnya, dan dengan agak tidak enak hati, mas2nya berkata dengan lembut, menjaga hati si Bapaknya, “Bapak,, mohonn maaf.... kalau Bapak ingin pergi Umroh-nya berdua,, ini uangnya belum cukup..”

“Oh, belum cukupp,??”, si Bapak kemudian mengambil sebuah kantong dari kain yang ada di saku-nya dan menyerahkan kepada si mas petugas. Ternyata itu adalah perhiasan2 emas kecil2. Mungkin si Bapak membawa perhiasan istrinya sebagai jaga-jaga kalau uangnya kurang. Si mas petugas pun mengambil dan menilaikan berat emas dengan uang. Setelah dihitung, ternyata.... masih kurang..., Bagaimana ini.?? Dalam hati mas-nya tidak tega,, bagaimana dia akan mengatakan kepada Bapak tadi bahwa emas ini pun belum mencukupi ongkos untuk pergi Umroh., Tak tega hatinya melihat bila nanti Bapak-nya akan kecewa dan sedih mendengar kabar darinya... si mas tersebut ahirnya pergi dan mengadukan hal tersebut kepada bos-nya.

Begitulah sodara-sodara.,,, berat-berat tetap taat., sungguh-lah nikmat...


Selanjutnya yaitu, dikatakan juga sebagai surga dunia, adalah ketika kita mempunyai kemampuan dan kesempatan untuk maksiat, namun kita tinggalkan karena Allah Ta’aalaa.

Misal, ketika UTS/UAS. Kebetulan pengawasnya mak nyosss banget, dalam mengawasi peserta ujian, terasa begitu longgar dan bisa dengan leluasa dimanfaatkan untuk menyontek. Mana soalnya susahh, teman2 yang lain sudah sibuk sendiri2 dengan contekannya, ada yang diskusi malah!. Macemm mana ini ya..,?! Galau. Buku yang kelihatan nongol di dalam tas yang terbuka di bawah kaki juga seolah memanggil2, melambai2 #kayak nyiur di pantai.. seolah ingin segera diambil dan dibuka. Si buku seolah merayu, “Ayo dongg... cepetan.. kesempatan buaguss nih... itu soalnya menanti untuk dijawab... 10 soal baru satu yang terisi.. dapet nilai ‘C’, mau ngulang lagi.,?? buruan... ayooo...sentuh aku... lalu buka... tulis jawabannya.. biyar dapet nilai ‘A’...”. Hati pun agak terprofokasi,.. ‘iya, jawabannya ada di buku.,, ah, yang lain sudah hampir penuh tuh kertasnya,, wah... sekali ini saja,, dikit doang,,, gak apa2 kali ya.. sudah jadi keumuman kog,, kalo’ pun dosa, cuman ringan....’

Dalam kegalauannya yang hampir menggoyahkan hati tersebut, akal pikirnya alhamdulillah tetap bertahan. ‘Astaghfirullah,, kemaren habis dibahas di kajian,,, astaghfirullah, astaghfirullah,., dasar setan,, pergilah,, A’udzubillahi minasysyaithanirrojiiim.’. Tetap teguh dia.! Mengerjakan soal2 ujiannya dengan kemampuan-nya sendiri.. Alhamdulillah...

Begitulah kira2 gambarannya,, dimana saat kita bisa dengan leluasa melakukan maksiat yang kita pengen-i, namun kita tinggalkan karena ingat dengan Allah. Itu-lah, saat yang ternikmat.. nikmatnya iman., nikmatnya surga dunia. Masih ada banyak contoh lainnya, yang mungkin masing2 pribadi kita pernah mengalami-nya. Namun entah yang menang yang mana.,,? Semoga Allah senantiasa menguatkan keimanan kita.



~bersambung~



Dari kajian di Masjid Ar-Rahmat, Slipi (13 Des’14) dengan beberapa tambahan.









-----Jakarta, 19 Desember 2014-----

16:31

0 komentar:

Posting Komentar

Powered By Blogger
Powered By Blogger
Powered By Blogger