Senin, 31 Agustus 2015

Merebut Peran Tuhan

Posted by Nis |


Tuhan, kita sering kali berebut peran.
Tidak. Bukan kita, tapi aku.
Aku sibuk mengatur hidup, harusnya begini dan begitu.
Setelah ini harusnya itu.
Ironisnya, saat keserakahanku menjadi Tuhan ikut campur pada rencana kehidupan,
saat itu pula aku tak berlaku sebagai hamba yang baik.
Sedangkan Kau yang perannya sering kali aku recoki, kemahaan-Mu sama sekali tak terganggu.
Dengan atau tanpa keangkuhanku yang ingin turut campur, Kau tetap Tuhan yang Mahabaik.
Memberikan kehidupan dan mengasuhnya.
Allah,, ajari aku agar jadi hamba yang baik.
Dan cukuplah Kau saja yang menjadi Tuhan.


Crayon Untuk Pelangi Sabarmu ---karena kesabaran perlu terus diteguhkan, ~Natisa
–penerbit; PT.elex media komputindo.


 Cukup Allah saja.. via; http://abufarras.blogspot.com/2014/11/Hikmah-Keutamaan-Jenis-Macam-Sabar.html




-------------------------

Manusia. Keinginannya tiada berbatas. Persis seperti lagu soundtrack-nya film Doraemon, ‘aku ingin begini, aku ingin begitu,, ingin ini ingin itu banyak sekali..’. Dilanjutkan lirik berikutnya, yang pastinya hanya ada dalam film, tanpa realita, alias dongeng semata. ‘semua semua semua,, dapat dikabulkan,,, dapat dikabulkan dengan kantong ajaib..’. Coba kalau setiap bayi yang lahir, langsung dibekali dengan si kantong ajaib... waahhh, saya mau banget tuh.. :D

Imaginasinya cukup., kembali kepada fakta dan realita. Sebagai manusia biasa, kita semua sama ya sodara-sodara. Tidak ada yang setiap keinginan dan kehendak kita, semmuaaannyyyaaa itu bisa kita dapatkan. Satu atau dua diantaranya pasti lah ada yang tak sama dari perkiraan kita. Penginnya jadi dokter, eh malah jadi guru. Penginnya jadi tentara, eh malah jadi insinyur. Penginnya jadi artis, eh malah jadi ustadz, penginnya ini, eh dapetnya itu. Penginnya begini, eh jadinya begitu... de-es-te.



-----------------------------




Aaaarrrrrrr...!!  via; http://www.peterlim-mba.com/article/351/milikilah-ambisi-positif.html

Ada yang bisa membunuhmu kapan saja, selagi dirimu mempersilakannya berkuasa. Itulah amarah dan ambisimu.

Karena ketetapan Tuhan,
Tak pernah terlambat,
Tak pernah tergesa,
Namun ia selalu tepat,
Pada masanya.

Boleh merencana, tak kuasa memaksa.
Boleh memohon, tak bisa menentukan.

Manusia hanya mampu melakukan apa yang dia lakukan yaitu berusaha.
Saat manusia mulai tersibukkan oleh penentuan hasil atas usahanya, maka dia akan diselimuti kekhawatiran, penyesalan berkepanjangan, dan kegelisahan yang tiada ujung.
Mengapa.???

Karena manusia merebut peran Tuhan, menentukan hasil.

Biarlah kita tetap menjadi manusia yang bertuhan, bukan manusia yang berperan Tuhan.

Karena iman selalu membuat seorang hamba berdamai dengan keadaan.
Bukankah kekecewaan yang menyebabkan setan terusir oleh kemurkaan Allah? Setan angkuh merasa pendapatnyalah yang paling benar bahkan di hadapan Allah ia lantang menantang. Ia kecewa atas ketidaktepatan sangkaannya. Lalu dia terusir.

Rencana Allah diatas rencana manusia  via; https://annurmatika.wordpress.com/2013/03/27/pilihan-dalam-hidup/

Atas segala kehendak yang kita rencanakan, ketahuilah bahwa semua tersusun oleh sempitnya pengetahuan kita. Serahkan kepada Allah yang Maha Berkehendak. Agar tak lantas kecewa, lalu terusir dari kebahagiaan.

Pada akhirnya, Manusia berencana, Tuhan tertawa.



Crayon Untuk Pelangi Sabarmu ---karena kesabaran perlu terus diteguhkan, ~Natisa
–penerbit; PT.elex media komputindo.







-------Jakarta, 31 Agustus 2015------
ba'da dzuhur

0 komentar:

Posting Komentar

Powered By Blogger
Powered By Blogger
Powered By Blogger