Tuhan, kita
sering kali berebut peran.
Tidak. Bukan
kita, tapi aku.
Aku sibuk
mengatur hidup, harusnya begini dan begitu.
Setelah ini
harusnya itu.
Ironisnya,
saat keserakahanku menjadi Tuhan ikut campur pada rencana kehidupan,
saat itu
pula aku tak berlaku sebagai hamba yang baik.
Sedangkan
Kau yang perannya sering kali aku recoki, kemahaan-Mu sama sekali tak
terganggu.
Dengan atau
tanpa keangkuhanku yang ingin turut campur, Kau tetap Tuhan yang Mahabaik.
Memberikan
kehidupan dan mengasuhnya.
Allah,,
ajari aku agar jadi hamba yang baik.
Dan cukuplah
Kau saja yang menjadi Tuhan.
Crayon Untuk Pelangi Sabarmu ---karena kesabaran perlu terus diteguhkan, ~Natisa
–penerbit; PT.elex media komputindo.
Cukup Allah saja.. via; http://abufarras.blogspot.com/2014/11/Hikmah-Keutamaan-Jenis-Macam-Sabar.html
-------------------------
Manusia. Keinginannya
tiada berbatas. Persis seperti lagu soundtrack-nya
film Doraemon, ‘aku ingin begini, aku
ingin begitu,, ingin ini ingin itu banyak sekali..’. Dilanjutkan lirik
berikutnya, yang pastinya hanya ada dalam film, tanpa realita, alias dongeng
semata. ‘semua semua semua,, dapat
dikabulkan,,, dapat dikabulkan dengan kantong ajaib..’. Coba kalau setiap
bayi yang lahir, langsung dibekali dengan si kantong ajaib... waahhh, saya mau
banget tuh.. :D
Imaginasinya
cukup., kembali kepada fakta dan realita. Sebagai manusia biasa, kita semua
sama ya sodara-sodara. Tidak ada yang setiap keinginan dan kehendak kita,
semmuaaannyyyaaa itu bisa kita dapatkan. Satu atau dua diantaranya pasti lah
ada yang tak sama dari perkiraan kita. Penginnya jadi dokter, eh malah jadi
guru. Penginnya jadi tentara, eh malah jadi insinyur. Penginnya jadi artis, eh
malah jadi ustadz, penginnya ini, eh dapetnya itu. Penginnya begini, eh jadinya
begitu... de-es-te.
-----------------------------
Aaaarrrrrrr...!! via; http://www.peterlim-mba.com/article/351/milikilah-ambisi-positif.html
Ada yang
bisa membunuhmu kapan saja, selagi dirimu mempersilakannya berkuasa. Itulah
amarah dan ambisimu.
Karena
ketetapan Tuhan,
Tak pernah
terlambat,
Tak pernah
tergesa,
Namun ia
selalu tepat,
Pada
masanya.
Boleh
merencana, tak kuasa memaksa.
Boleh
memohon, tak bisa menentukan.
Manusia
hanya mampu melakukan apa yang dia lakukan yaitu berusaha.
Saat manusia
mulai tersibukkan oleh penentuan hasil atas usahanya, maka dia akan diselimuti
kekhawatiran, penyesalan berkepanjangan, dan kegelisahan yang tiada ujung.
Mengapa.???
Karena manusia merebut peran Tuhan, menentukan hasil.
Biarlah kita
tetap menjadi manusia yang bertuhan, bukan manusia yang berperan Tuhan.
Karena iman
selalu membuat seorang hamba berdamai dengan keadaan.
Bukankah
kekecewaan yang menyebabkan setan terusir oleh kemurkaan Allah? Setan angkuh
merasa pendapatnyalah yang paling benar bahkan di hadapan Allah ia lantang
menantang. Ia kecewa atas ketidaktepatan sangkaannya. Lalu dia terusir.
Rencana Allah diatas rencana manusia via; https://annurmatika.wordpress.com/2013/03/27/pilihan-dalam-hidup/
Atas segala
kehendak yang kita rencanakan, ketahuilah bahwa semua tersusun oleh sempitnya
pengetahuan kita. Serahkan kepada Allah yang Maha Berkehendak. Agar tak lantas
kecewa, lalu terusir dari kebahagiaan.
Pada
akhirnya, Manusia berencana, Tuhan tertawa.
Crayon Untuk Pelangi Sabarmu ---karena kesabaran perlu terus diteguhkan, ~Natisa
–penerbit; PT.elex media komputindo.
-------Jakarta, 31 Agustus 2015------
ba'da dzuhur
0 komentar:
Posting Komentar