Bismillah...
Segala
pujian milik Allah Ta’ala.
Lanjut
lagi sodara-sodara,, ini adalah episode terahir pembahasan sukses dan dicintai
Allah Ta’ala. Yang lagi galau karena cinta dunia, cinta manusia, cinta-nya
Rangga., ayolah coy... tak apo tak mendapatkan cinta yang sementara ini,
asalkan cinta-Nya Allah senantiasa teriring dalam setiap hembusan nafas kita.
Ajaib. via: https://www.vemale.com/
Diriwayatkan
oleh Imam Bukhari dari Abu Hurairah r.a:
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: إِنَّ اللَّهَ
إِذَا أَحَبَّ عَبْدًا دَعَا جِبْرِيلَ فَقَالَ إِنِّي أُحِبُّ فُلَانًا فَأَحِبَّهُ
فَيُحِبُّهُ جِبْرِيلُ ثُمَّ يُنَادِي فِي السَّمَاءِ فَيَقُولُ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ
فُلَانًا فَأَحِبُّوهُ فَيُحِبُّهُ أَهْلُ السَّمَاءِ ثُمَّ يُوضَعُ لَهُ الْقَبُولُ
فِي الْأَرْضِ. (رواه البخاري)
Rasulullah
Saw bersabda: Sesungguhnya Allah Ta’ala jika mencintai seorang hamba, maka Dia
memanggil malaikat Jibril dan berkata: “Wahai Jibril, aku mencintai orang
ini maka cintailah dia!” Maka Jibrilpun mencintainya, lalu Jibril
mengumumkannya kepada seluruh penduduk langit dan berkata: “Wahai penduduk
langit, sesungguhnya Allah mencintai orang ini, maka cintai pulalah dia oleh
kalian semua, maka seluruh penduduk langit pun mencintainya. Kemudian orang itu
pun dicintai oleh segenap makhluk Allah di muka bumi ini.” (HR. Bukhari)
Sumber: https://salwintt.wordpress.com/
MaasyaAllah....
betapa so sweeeetnya cara2 Allah mencintai hamba-Nya. Salah satunya disebutkan
hadits di atas, yaitu ketika Allah sudah cinta, maka Allah akan menjadikan
semua penduduk langit dan penduduk bumi ini agar cinta juga. So,? Ndak apo lah
kalau abang ndak cinta,, yang penting Allah cinta. Cintanya abang mah bisa
diganti sama Allah dengan cinta abang2 laennya. :D :D
*7)
Saling menziarahi.
Hadits
qudsi; “... Pasti mendapat kecintaanKu orang yang saling ziarah/mengunjungi
karena Ku... ”. (HR. Ibnu Hibban 577, dishahihkan Al Albani dalam Shahih Al
Mawarid 2129). Sumber: https://muslim.or.id/
Sempatkan berkunjung. via: http://www.fotodakwah.com/
Seringkali
kita menempatkan kata ziarah itu dikhususkan untuk ‘ziarah kubur’. Padahal memang
secara umum, ziarah bisa diartikan berkunjung. Berkunjung tidak khusus ke kubur
aja kan,, ke manusia juga berkunjung, dan juga bisa disebut ziarah yaw.
*8)
Menjaga silaturahim.
Silaturahim
yang paling utama adalah dengan keluarga/yang memiliki hubungan darah alias
kekerabatan. Namun umumnya juga dengan saudara sesama muslim tak terkecuali.
Nabi
Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
الرَّحِمُ مُعَلَّقَةٌ بِالْعَرْشِ تَقُولُ مَنْ وَصَلَنِي وَصَلَهُ اللَّهُ
وَمَنْ قَطَعَنِي قَطَعَهُ اللَّهُ
“Ar-rahim
itu tergantung di Arsy. Ia berkata: “Barang siapa yang menyambungku, maka Allah
akan menyambungnya. Dan barang siapa yang memutusku, maka Allah akan memutus
hubungan dengannya”. [Muttafaqun ‘alaihi]. Sumber: https://almanhaj.or.id
Sambung silaturahim. via: https://www.tumblr.com/
Lebih
utamanya bila kedapatan dalam keluarga ada yang ndak cocok dengan kita,
kemudian lantas ia berusaha memutus hubungan saudara. Maka hal tersebut
kesempatan emas kita untuk mendapatkan sebesar2 cinta dari Allah Ta’ala. Tetap menjaga
hubungan meski hati rasanya malesin, karena dianya malesin duluan, suka cari
gara2, pengin nampol rasanya. Bbeuhhh,, gak mudah yaw. Meskipun rasanya bodo
amat kalau diputusin hubungan, ndak ngaruh sama hidup kita, malah mungkin
rasanya akan menjadikan lega, tapi tetap... ingat ini perintah Allah Ta’ala. Bukan
karena apa2 wes,, sebab Allah saja. Pokoknya tujuannya adalah Allah saja,. Kalau
sudah begitu maka tidak peduli dengan sikap manusianya, jangan lupa diiringi
dengan do’a. Semoga dimudahkan, serta diringankan hati dalam menghadapinya.
Keep
smileeeee...
*9)
Mengerahkan jiwa dan raga dalam takwa.
Tak ada yang sia-sia. via: http://wanitasalihah.com/
Totalitas
dalam taat dan menjauhi maksiat. Ini agak siluet alias syulit sodara-sodara. Tapi
bukan suatu hal yg mustahil jika berusaha sepenuh jiwa dan terus meng-azzamkannya.
Maka bersyukurlah bila masih diberikan keringanan langkah dalam beribadah, juga
keikhlasan dalam bersedekah. Itu semua tak lain adalah nikmat senikmatnya
nikmat dari Allah Ta’ala. Di saat kita sibuk dalam usaha untuk menjadi taat, di
luar buanyak sekali orang2 lalai yang terjerumus dalam maksiat. Wal iyyadzubillah.
Hidayah itu mahal yaww.
Pun tak ada yang kan sia-sia dari apa yang kita perbuat di jalan Allah Ta'ala. Semua ada bayarannya, tenang saja. :D
*10)
Ibtila’ / Musibah / Ujian.
Rasul
Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda:
إِنَّ عِظَمَ الْجَزَاءِ مَعَ عِظَمِ الْبَلَاءِ وَإِنَّ اللَّهَ إِذَا
أَحَبَّ قَوْمًا ابْتَلَاهُمْ فَمَنْ رَضِيَ فَلَهُ الرِّضَا وَمَنْ سَخِطَ فَلَهُ
السَّخَطُ
“Sesungguhnya
besarnya pahala tergantung dengan besarnya ujian. Sesungguhnya, apabila Allâh
mencintai suatu kaum, maka Dia akan mengujinya. Siapa yang ridha dengan ujian
itu, maka ia akan mendapat keridhaan-Nya. Siapa yang membencinya maka ia akan
mendapatkan kemurkaan-Nya”. [HR. at-Tirmidzi no. 2396 dan Ibnu Mâjah no. 4031
(Ash-Shahîhah no. 146)].
Sumber:
https://almanhaj.or.id/
Ujian
dari Allah ada 2 sebab; 1) Karena maksiat, 2) Allah meninggikan derajat,
menggugurkan dosa. Musibah yang menimpa sebab maksiat, sudah jelas misal kita
durhako sama orang tuo kemudian ada saja hal buruk menimpa kita/keluarga kita. Itu
namanya balasan dari perbuatan kita. Nah kalau yang nomor dua, misal kita
sedang berusaha hijrah kepada Allah Ta’ala kemudian muncul lah kesulitan2 tiba2
datang tanpa disangka. Menguras kesabaran yang tak disadari kian berlipat
ganda. Itu tandanya Allah cinta, ingin menaikkan peringkat kita. Harus senantiasa
husnuzdan kepada Allah. Jangan sampai menyerah,, keep istiqamah.! Fighting.!!
Allah punya rencana. via: http://quranicgen.com/
Ingat
always n forever,,. Allah itu memberikan ujian sebagai tanda cinta-Nya. Merasa sedang
diuji.,? merasalah sedang dilingkupi cintanya Allahu Rabbi.
*11)
Saling menasehati di jalan Allah.
Al
Hasan Al Bashri berkata,
إنَّ أحبَّ عبادِ الله إلى الله الذين يُحببون الله إلى عباده ويُحببون
عباد الله إلى الله ، ويسعون في الأرض بالنصيحة
“Sesungguhnya
hamba yang dicintai di sisi Allah adalah yang mencintai Allah lewat hamba-Nya
dan mencintai hamba Allah karena Allah. Di muka bumi, ia pun memberi nasehat
pada orang lain.” (Jaami’ul ‘Ulum wal Hikam, 1: 224). Sumber : https://rumaysho.com/
Pada
dasarnya, nasehat ialah tanda cinta kita pada sesama. Kalau cinta, maka kita
tak akan rela dirinya terjerumus ke dalam dosa, hingga mengakibatkan masuk
neraka. Kalau cinta, maka sangat tak ingin lah jika sampai Allah murka padanya.
Kalau cinta, maka yang kita damba adalah reuni dengannya kelak di surga. Kalau
cinta, mau nunggu apa lagi untuk menghalalkannya.? #haiyyah. :D
Kalau
hendak menasehati, baiknya pelajari dulu bagaimana adab2nya. Di antaranya
jangan langsung di depan umum, gunakan bahasa yang halus tanpa menyinggung
perasaan, dsb. Dan kalau dinasehati, biasanya nih hati rasanya agak gimana gitu. Terimalah sodara-sodara, dengan
lapang hati. Ingat yaw, ketika mendengar orang bicara itu, ambil kata-katanya
jangan pake lihat orangnya. Walaupun yang bilang adalah seorang musuh, tapi
kalau itu kebenaran, ya hendaknya diterima. Jangan maunya bener sendiri,
menutup diri dari nasehat dan kritik yang bermanfaat demi kebaikan diri. *ini
nasehat untuk yang nulis juga yaw. :D
Dekap erat, berikan nasihat. via: https://www.pinterest.pt/
_END
-------Tangerang, 17 Juli 2017-------
pulangggg kerja
0 komentar:
Posting Komentar