Senin, 17 Juli 2017

Rahasia SUKSES dan DICINTA *oleh ALLAH TA'ALA part.2

Posted by Nis |

Bismillah…
Segala puji milik Allah Ta’ala.


Melanjutkan bahasan cinta yang tak pernah ada habisnya. Kali ini bukan cinta anak manusia,, tapi cintanya Allah ‘ala wa jalla. “Terus, kalau Allah cinta,, kita dapet apa??”, bbeuhhhh…… jangan salah. Nih, simak haditsnya;


 Cinta.   via: http://www.fourlook.com/

Dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anh, ia berkata : Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam “Sesungguhnya Allah ta’ala telah berfirman, “... Hamba-Ku senantiasa (bertaqorrub) mendekatkan diri kepada-Ku dengan amalan-amalan sunah hingga Aku mencintainya. Jika Aku telah mencintainya, maka jadilah Aku sebagai pendengarannya yang ia gunakan untuk mendengar, sebagai penglihatannya yang ia gunakan untuk melihat, sebagai tangannya yang ia gunakan untuk memegang, sebagai kakinya yang ia gunakan untuk berjalan. Jika ia memohon sesuatu kepada-Ku, pasti Aku mengabulkannya dan jika ia memohon perlindungan, pasti akan Aku berikan kepadanya.”  [Bukhari no. 6502] Sumber: https://sunnisalafygarut.wordpress.com

Tuuuuwh,,, kurang apa coba. Kalau orang punya bEkingan pejabat, orang kaya, polisi dll merasa bisa hidup enak kayak di surga (padahal belum tentu masuk surga), lah ini yg bEking-in Allah coy... Tuhannya seluruh alam semesta. Yang punya surga. Pejabat, polisi, pengusaha, mereka2 itu siapa yang ngasih mereka hidup? Siapa yang ngasih mereka tangan, kaki, hidung? ­­ _ALLAH.!

Kata Allah,, kalau memohon sesuatu pasti dikabulkan, kalau minta perlindungan pasti dilindungi oleh-Nya. Sedangkan Allah Maha Menepati janji. Coba, bayangpun. Tidak ada satu hal pun yang mustahil bagi Allah. Jika Dia berkehendak, tinggal “Kun!” maka jadilah apa yang dikehendaki-Nya. Kalau dunia seisinya ini saja bisa dibuat sekali “Kun” saja, apalah permintaan kita para manusia ini. Keciiiiiiiil bagi Allah mah. Tapi jangan minta yang aneh2 juga lah ya,, Minta diambilin bulan? Yakin lacinya muat untuk naro tuh bulan? Minta diberikan kantong ajaib? Emang situ mau,, diubah jadi doraemon?. Wkwkwkwk. Yang masuk akal aja yaw.

Hmmm okayh, jangan berlama2 lagi, silakan disimak lanjutannya yang kemarin.   :D




*4) Tidak takut Celaan (bukan celak mata yaw).
Dari Abu Dzar Radhiyallahu anhu, ia berkata: “Kekasihku (Rasulullah) Shallallahu ‘alaihi wa sallam berwasiat kepadaku dengan tujuh hal: (1) supaya aku mencintai orang-orang miskin dan dekat dengan mereka, (2) beliau memerintahkan aku agar aku melihat kepada orang yang berada di bawahku dan tidak melihat kepada orang yang berada di atasku, (3) beliau memerintahkan agar aku menyambung silaturahmiku meskipun mereka berlaku kasar kepadaku, (4) aku dianjurkan agar memperbanyak ucapan lâ haulâ walâ quwwata illâ billâh (tidak ada daya dan upaya kecuali dengan pertolongan Allah), (5) aku diperintah untuk mengatakan kebenaran meskipun pahit, (6) beliau berwasiat agar aku tidak takut celaan orang yang mencela dalam berdakwah kepada Allah, dan (7) beliau melarang aku agar tidak meminta-minta sesuatu pun kepada manusia”.  [HR.  Ahmad dalam Musnadnya (V/159)]Sumber: https://almanhaj.or.id/

Fighting.!    via: http://www.imgrum.org/

Berdakwah kepada Allah, bukan berati ini yang dimaksud adalah para ulama saja yaw, sebab arti dakwah sendiri itu tidak melulu lewat mimbar, memberikan ceramah langsung kepada ummat. Media dakwah itu luaaaas. Dengan menunjukkan keislaman kita ini juga merupakan dakwah yaw. Rasulullah pun berdakwah tak hanya dengan kata, namun juga akhlak perbuatan yang menunjukkan ‘seorang muslim itu begini lho..’.

Tak usah takut, ragu dan malu dalam taat kepada Allah. Biarpun dicibir, dianggap aneh, dicaci, bahkan disakiti sebab dakwah kita. Bila kita diberikan kesempatan mengalami hal2 tersebut, berati Allah sedang menyatakan cinta-Nya pada kita. Apakah kita menyambut cinta-Nya dengan meneguhkan hati tetap melangkah di jalan-Nya,, ataukah kita menolak cinta-Nya dengan menyerah, pasrah karena takut pada manusia.. ?

Siapin jawaban dari sekarang yawwwwww.




*5) Memperbanyak sunnah dan komitmen dalam menjalankannya.
Hadits qudsi, Dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anh, ia berkata : Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam, “Sesungguhnya Allah ta’ala telah berfirman : ‘Barang siapa memusuhi wali-Ku, maka sesungguhnya Aku menyatakan perang terhadapnya. Hamba-Ku senantiasa (bertaqorrub) mendekatkan diri kepada-Ku dengan suatu (perbuatan) yang Aku sukai seperti bila ia melakukan yang fardhu yang Aku perintahkan kepadanya. Hamba-Ku senantiasa (bertaqorrub) mendekatkan diri kepada-Ku dengan amalan-amalan sunah hingga Aku mencintainya. ...” [Bukhari no. 6502] Sumberhttps://sunnisalafygarut.wordpress.com/

Memperbanyak sunnah, bisa dengan ibadah berat misal shalat2 sunnah, puasa2 sunnah. Bisa juga dengan amalan rutinitas kita setiap hari, seperti mendahulukan yang kanan setiap melakukan sesuatu, sunnah memotong kuku setiap sebelum 40 hari, sunnah dalam berpakaian, sunnah dalam makan dan minum, dan lain sebagainya. Kalau bisa dilakukan, kenapa enggak? Agar Allah semakin cinta.  :)

Dhuha lancar,, rejeki lancar.. InsyaAllah.   via: http://www.vivimulya.com/

Dalam hal ibadah, setidaknya azzamkan satu amalan sunnah yang amat sangat kita pegang dan jangan sampai ditinggalkan. Meskipun 1rakaat shalat witir sebelum tidur. Atau shalat dua rakaat dhuha setiap pagi. Kita tidak tahu betapa berharganya amalan tersebut nanti di hari akhir. Bisa jadi pemberat timbangan kebaikan yang tidak kita sangka. Wallahu a’lam.




*6) Mencintai sesama muslim.
Kriteria orang yang kita cintai karena Allah; semakin dia mencintai Allah, maka semakin cintailah dia.

Hadits tentang 7 golongan orang yang mendapat naungan dari Allah di hari akhir.

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu , dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Tujuh golongan yang dinaungi Allâh dalam naungan-Nya pada hari dimana tidak ada naungan kecuali naungan-Nya: (1) Imam yang adil, (2) seorang pemuda yang tumbuh dewasa dalam beribadah kepada Allâh, (3) seorang yang hatinya bergantung ke masjid, (4) dua orang yang saling mencintai di jalan Allâh, keduanya berkumpul karena-Nya dan berpisah karena-Nya, (5) seorang laki-laki yang diajak berzina oleh seorang wanita yang mempunyai kedudukan lagi cantik, lalu ia berkata, ‘Sesungguhnya aku takut kepada Allâh.’ Dan (6) seseorang yang bershadaqah dengan satu shadaqah lalu ia menyembunyikannya sehingga tangan kirinya tidak tahu apa yang diinfaqkan tangan kanannya, serta (7) seseorang yang berdzikir kepada Allâh dalam keadaan sepi lalu ia meneteskan air matanya.” [Al-Bukhari (no. 660, 1423, 6479, 6806)] Sumberhttps://almanhaj.or.id/


Cinta yang ini, lebih mengarah pada sahabat surga. Yang saling tolong dalam kebaikan, mengingatkan bila mendekati kemaksiatan. Saling menjaga, berpeluk dalam ikatan ukhuwah Islamiah.


Dari Anas radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, “Tidaklah sempurna iman seseorang di antara kalian sampai ia mencintai saudaranya sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri.”  (Muttafaqun ‘alaih. HR. Bukhari no. 13 dan Muslim no. 45). Sumber : https://rumaysho.com/



Ukhibbuki fillah.   via: http://www.depokpos.com/



~bersambung...





-------Tangerang, 17 Juli 2017-------
di meja kerja, 09;09 

0 komentar:

Posting Komentar

Powered By Blogger
Powered By Blogger
Powered By Blogger