Jumat, 30 Januari 2015

Hakekat Dunia _#PPD 2

Posted by Nis |

 

Bismillah,,,
Segala puji bagi Allah, penguasa alam semesta., 


“Dia memasukkan malam ke dalam siang dan memasukkan siang ke dalam malam dan menundukkan matahari dan bulan, masing-masing berjalan menurut waktu yang ditentukan. Yang (berbuat) demikian itulah Allah Tuhanmu, kepunyaan-Nyalah kerajaan. Dan orang-orang yang kamu seru (sembah) selain Allah tiada mempunyai apa-apa walaupun setipis kulit ari.” (QS. 35:13) 

Subhanallah,, ayat2 Qur’an selalu sangatlah mak nyosss.... tengok-lah ayat diatas...  jika di dunia ini ada banyak raja-raja dengan masing2 wilayah kekuasaannya.. misal kerajaan2 di Indonesia #tempoe doeloe,, yaitu kerajaan Majapahit, Sriwijaya, Demak, dll .,  sampai kerajaan-nya Fir’aun di Mesir,, dan sekarang pun masih ada kerajaan di Arab Saudi. Itu semua sangat-lah keciiiillllll dibandingkan kerajaannya Allah Ta’aalaa,, yangmana Kekuasaan-Nya meliputi apa yang ada di langit dan di bumi alias seluruh alam semesta.. MasyaAllah.

Lalu bagaimana-lah pula kita nak bandingkan apa yang kita punya dengan itu tadi semua. Apalagi di hadapan Allah.,, hhemmm,, se-titik pun atau se-koma pun,, #ndak layak untuk dibandingkan.


#Dunia Menurut Rasulullah shallallahu’alaihi wassalam.
Dalam sebuah hadits disebutkan bahwasanya Rasul bersabda tentang dunia;
“Apa urusanku dengan dunia?! Tidaklah aku di dunia ini kecuali hanyalah seperti musafir  yang bernaung di bawah pohon lalu pergi meninggalkannya.” [H.R. At-Tirmidzi].

Hadits di atas senada dengan falsafah-nya orang Jawa, bahwasanya orang hidup di dunia itu ibarat mampir ngombe. Mampir = singgah, Ngombe = Minum,, mampir ngombe = singgah untuk minum.

Kedua hal tersebut di atas, mengisyaratkan bahwa hidup di dunia ini layaknya seorang musafir yang tengah rehat (di dunia), lalu nanti akan melanjutkan lagi perjalanan safar-nya. Singgah untuk minum, pastinya kan cuman sebentar kan ya,?? Apa ada, minum aja nyampe se-jam, dua jam,?? Bisa mlembung ntar...

Permisalan ‘singgah’,, misal;  wayahnya lebaran nih, pada pulkam alias pulang kampung atau bahasa keren-nya adalah mudik. Yang anak rantau, pastilah berpengalaman dalam hal ini. Ketika melakukan perjalanan mudik, pastilah ada waktunya untuk berhenti sejenak, untuk makan-lah, buang air, istirohat, ngopi, shalat, de-es-be. Hal tersebut untuk semua kalangan, baik yang nunggang motor, naik bus, naik mobil pribadi, ada yang bawa bajai juga, bahkan yang naik pesawat juga perlu istirahat lho,. Ciyuzz,,!! Tanya deh sama pramugarinya, ehh sama penumpangnya maksud saya. Yang pake’ motor khususnya, sangat penting untuk beristirahat, menjaga kebugaran tubuhnya. Kalo’ mudiknya dari Jakarta ke Bekasi mah gak masalah.,, tapi yang Jakarta-Jawa,, kalo’ gak istirahat alias digebEr terus,, dan kuat,,??!! Wah,, makk nyoss banget berarti orang tersebut.


Kembali ke topik utama,, dunia. Jadi, lumrahnya orang singgah beristirahat, itu apa,??? Yaitu adalah; mempersiapkan bekal untuk capcuzz lagi, lanjut-kan perjalanan. Yang mampir ngombe tadi, sembari minum tak lupa juga mengisi jrigen-nya, nanti kalau2 haus lagi di tengah jalan berikutnya. Menyiapkan fisik-nya agar kembali bugar, sehingga bisa fokus berkendara., dan lain sebagainya. Tak ada kan,, orang singgah, malah di tempat persinggahannya itu dia beli dispenser, beli ricecooker, composerr, minicooperr,, helikopterrr,, atau bahkan cetakan agerr,??! Rumah siapa itu yang disinggahi,?? Lha kalo’ singgah-nya di bawah pohon,, ,?! Hhmm, kalau-pun beli sesuatu, pastilah untuk nanti ditempatkan di rumah kita yang sebenarnya., betul tak,??

Seperti itu-lah dunia, sifatnya hanya sementara. Segala yang kita punya, tidak akan kita bawa saat telah datang masa untuk kembali kepada-Nya. Tak perlu berkecil hati bila kita tidak dkaruniakan kaya, karena hakekat kaya sesungguhnya letaknya di hati, dan itu bukan berupa dunia. Tak sedikit orang yang kaya harta, namun hidupnya penuh dengan problematika dunia. Ada juga yang hidupnya sederhana, tapi hati-nya selalu diliputi bahagia karena hati-nya itu dekat dengan Tuhan-nya,, sehingga jadilah dia awet muda #semoga kita juga.

Pun jika kita dilimpahi banyak harta, jangan lupa, bahwa itu hanya sementara. Gunakan untuk menumpuk sebaik-baik bekal menuju kampung akherat yang abadi alias kekall.... jangan sampai nanti menyesall.,,!
 

#Dunia Menurut Para Salaf
Seorang ulama pernah mengatakan, “Aku heran kepada yang dunianya berpaling dari dia, dan akherat mendatanginya,, namun dia sibuk dengan yang meninggalkannya (dunia) dan melalaikan yang datang menghampiri-nya (akherat).”

Maksudnya, kita hidup ini semakin bertambah umur, semakin tua usia kita, semakin dekat dengan ajal yang pasti akan datang kepada kita. Dan pastinya, dunia ini juga akan kita tinggalkan. Namun seringnya kita dilalaikan dengan pernak-pernik, gemerlapnya dunia yang pasti akan kita tinggalkan ini,, sehingga melupakan akherat yang akan segera menghampiri. Sadarrrr woyyy,,,!!!

Pernah ada orang yang bertamu menemui Abu Dzar, orang tersebut melihat-lihat rumahnya, kemudian berkata, “Wahai Abu Dzar, mana hartamu,? Aku tidak melihat perabotan2 maupun perhiasan2 di dalam rumahmu ini,?” Abu Dzar menjawab, “Sesungguhnya, kita punya rumah dan harta, namun tidak di sini.,. Pemilik sebenarnya rumah ini (Allah) tidak meninggalkan hartanya di sini,, suatu hari pasti akan diambilnya,, maka sebelum kami dipisahkan oleh-Nya, kami sendiri yang memisahkannya (harta) dari diri kami”.


Jadi, pasti suatu hari kita akan kehilangan harta dunia yang sangatt2 kita cintai, Daripada nanti berpisah dengan sesal karena tak tertinggal apa2,, mendingan melepaskan-nya sekarang,, untuk dapat ganti nanti yang lebih besar dan menguntungkan,, yaitu surga-Nya. Cara-nya,??? Membelanjakan harta di jalan Allah Ta’aalaa. Maksudnya,??? Ya mengeluarkan-nya pada apa2 yang diridhoi-Nya,, dan yang berbuah pahala,, bukan malah yang menyebabkan dosa.,! Semoga kita sadar ke arah sana ya, sodara-sodara.


#Firman Allah tentang Dunia, diantaranya;

"Dan berilah perumpamaan kepada mereka (manusia), kehidupan dunia sebagai air hujan yang Kami turunkan dari langit, maka menjadi subur karenanya tumbuh-tumbuhan di muka bumi, kemudian tumbuh-tumbuhan itu menjadi kering yang diterbangkan oleh angin. Dan adalah Allah, Maha Kuasa atas segala sesuatu." (QS Al Kahfi: 45)

"Ketahuilah, bahwa sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah permainan dan suatu yang melalaikan, perhiasan dan bermegah-megah antara kamu serta berbangga-banggaan tentang banyaknya harta dan anak, seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani; kemudian tanaman itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur. Dan di akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridhaan-Nya. Dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu." (QS Al Hadiid: 20)

"Dan tiadalah kehidupan dunia ini, selain dari main-main dan senda gurau belaka. Dan sungguh kampung akhirat itu lebih baik bagi orang-orang yang bertakwa. Maka tidakkah kamu memahaminya?" (QS Al An’am: 32)

Jadi, sebenarnya, hakekatnya,, sudah dipastikan bahwa dunia ini memiliki sifat –sementara saja. Misal, makan,, yang satu makan masakan restoran, satu lagi masakan rumahan. Yang beda mungkin, rasa,, dan harga,, tapi fungsinya adalah sama (menegakkan tulang punggung). Bila rasa-nya enak, itu hanyalah sementara, tidak mungkin akan terasa selama-lama-nya,, paling lama se-jam mungkin.,, iya gak,? Termasuk segala pangkat, jabatan, nanti juga akan digantikan.. lalu harta yang kita tumpuk2,, bisa dengan mudah lenyap jika Allah menghendaki. Sekejap mata saja,,, tak perlu lama. Bisa dari sebab kebakaran, longsor, gempa, dan berbagai bencana lainnya.

Ingat2 lagi-lah, kisahnya Qarun.,, yang buanyakkk-nya harta-nya,, sampai2 kunci2 penyimpanan-nya harus dipikul-kan ke onta... Lalu apa,??? Semuuuaaaaa harta Qarun itu ditenggelamkan oleh Allah ke dalam bumi. Subhanallah....

Semoga kita senantiasa dilindungi Allah Ta’aalaa,, dari tipu daya dunia..



Wallahu a’lam...





Referensi: 
--- Kajian Sabtu Pagi, 10 Januari 2015,, Ustd. Ahmad Zainuddin










-----Jakarta, 30 Januari 2015-----

10:06


























0 komentar:

Posting Komentar

Powered By Blogger
Powered By Blogger
Powered By Blogger