Bismillah,,
Segala
puji milik Allah Ta’aalaa.,
Hari ini (tgl 10 Januari 2015), saatnya untuk
mengecas hati, memenuhinya dengan ilmu2 penguat keimanan. Bertempat di Masjid
Ar-Rahmat, daerah Slipi.
Kajian kali ini disampaikan oleh Ustadz Ahmad
Zainuddin,, yang nampaknya beliau adalah salah seorang ustadz favorit para
jama’ah kajian. Bisa dilihat dan diterawang #hloh., di setiap kajian yang
beliau ampu, bisa dipastikan bahwa ruangan tidak akan cukup menampung semua
jama’ah yang datang. Sehingga berdesel-desel –an, dan tumpah hingga ke luar
ruangan. Maka dari itu, datang lebih awal adalah cara yang jitu untuk
mengantisipasinya sodara-sodara.
Kali ini, judul tema alias bahasan-nya adalah “Para Penjual Dunia”
Sebagai pembuka, terlebih dahulu marilah kita
renungkan QS. Al-Ankabut; 17.
“Sesungguhnya apa yang kamu sembah
selain Allah itu adalah berhala, dan kamu membuat dusta. Sesungguhnya yang kamu
sembah selain Allah itu tidak mampu memberikan rezeki kepadamu; maka mintalah
rezeki itu di sisi Allah, dan sembahlah Dia dan bersyukurlah kepada-Nya. Hanya
kepada-Nya lah kamu akan dikembalikan.”
Dalam ayat tersebut, sekaligus meluruskan
pemahan kita akan lafal syahadat. “Asyhaduala
ilaaha illallah”. Ada sebagian orang belum paham mengenai makna-nya yang
sesungguhnya. Mari kita belajar. Jadi, arti kalimat syahadat tersebut yang benar
adalah; aku bersaksi bahwasanya tiada tuhan yang berhak disembah
selain Allah., bukan, aku bersaksi bahwasanya tiada tuhan selain Allah.
Artinya adalah, bahwa di dunia ini, ada banyak
tuhan yang diyakini oleh masing2 pemeluk agama. Orang kristen menyatakan bahwa
tuhan mereka adalah bapaknya Isa, orang Hindu berkata bahwa tuhan mereka adalah
para dewa yang diwujudkan dalam berhala (patung2 dewa, siwa, krisna, dll),
demikian hal-nya dengan orang2 Budha yang juga menyembah arca. Hal tersebut
menjelaskan bahwa ada tuhan selain Allah.
Akan tetapi, di dalam syahadat, kita umat Islam
meyakini, bahwasanya dari sekian banyak tuhan yang disembah di muka bumi ini,
hanya ada satu tuhan yang berhak
untuk disembah. Yaitu Allah subhanahuwata’alaa.
Hanya Allah yang patut dan pantas untuk manusia beribadah kepada-Nya. Hanya
kepada Allah tempat kita meminta (apa-pun), dan juga memohon pertolongan-Nya...
iyyakana’budu wa iyyakanasta’iin. Tuhan2
yang lain.?? Hemm,, coba saja kita pikirkan dengan logika. Apa iya, tuhan yang
kita sembah, yang bisa mendatangkan berbagai nikmat dan bencana, adalah tuhan
buatan tangan manusia.? Patung.? Dibuat oleh manusia, lalu disembahnya pula.,???
Mikirr...!!!
Pun, hanya Allah Yang Maha Kuasa. Atas kehendak-Nya,
terciptalah dunia se-isinya., termasuk juga, kita.
Q.S.2
Al-Baqarah (ayat : 21-22)
يَا
أَيُّهَا النَّاسُ اعْبُدُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ وَالَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ
لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
21. “Hai manusia, sembahlah Tuhanmu yang telah
menciptakanmu dan orang-orang yang sebelummu, agar kamu bertakwa,”
الَّذِي
جَعَلَ لَكُمُ الْأَرْضَ فِرَاشًا وَالسَّمَاءَ بِنَاءً وَأَنْزَلَ مِنَ السَّمَاءِ
مَاءً فَأَخْرَجَ بِهِ مِنَ الثَّمَرَاتِ رِزْقًا لَكُمْ ۖ فَلَا تَجْعَلُوا لِلَّهِ
أَنْدَادًا وَأَنْتُمْ تَعْلَمُونَ
22.
“Dialah
yang menjadikan bumi sebagai hamparan bagimu dan langit sebagai atap, dan Dia
menurunkan air (hujan) dari langit, lalu Dia menghasilkan dengan hujan itu
segala buah-buahan sebagai rezeki untukmu; karena itu janganlah kamu mengadakan
sekutu-sekutu bagi Allah, padahal kamu mengetahui.” sumber
Bagaimana kita bisa yakin akan keberadaan Allah
sebagai tuhan yang berhak disembah di muka bumi ini.?? #Pertanyaan yang luarr
biasa.., Jawaban dari pertanyaan tersebut, tak lain adalah; apabila kita
mempelajari Islam secara lebih mendalam, dengan ketenangan hati dan pikiran,
maka kita akan dapat menemukan kebenaran yang sesungguhnya. Ini tersebab mengapa
kita diperintahkan untuk menuntut ilmu. Karena dengan ilmu, dengan pengetahuan
itu lah kita akan semakin yakin, sehingga bertambah kuat dan kokoh-lah keimanan kita.
Sebagai salah satu bukti adanya Allah, Tuhan seluruh
alam semesta, yakni adanya Al-Qur’an. Mukjizat yang diturunkan kepada Nabi
Muhammad shallallahu’alaihi wasallam.
Yang telah terbukti isi di dalamnya bukan-lah rekaan manusia. Yang bisa kita
analisa bahwa kejadian2 yang tercerita di dalamnya bukan sekedar fiktif belaka.
Bahasa-nya syahdu, menggetarakan jiwa. Dari sejak beribu2 tahun silam hingga
sekarang,, adakah yang dapat menyamai-nya.?? Satu ayat pun.???! #Mikirrrr....!
So, jangan lagi salah
mengartikannya, bahwasanya makna dari kalimat syahadat yang pertama itu adalah;
aku bersaksi bahwa tiada
tuhan yang berhak disembah kecuali Allah.!
Wallahu a’lam.
-----Jakarta, 26 Januari 2015-----
Ba’da ‘asar
0 komentar:
Posting Komentar