Rabu, 02 September 2015

suka dan duka SEKADARNYA SAJA

Posted by Nis |

Bismillah..,


Manusia akan diuji bukan hanya dengan apa atau siapa yang dibencinya, tapi juga dengan apa dan siapa yang dicintainya. Membenci dan mencintai sekadarnya saja. Allah berfirman,

“Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu,
Dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu;
Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.”
(QS. Al-Baqarah: 216)


Don't be sad.   via: https://www.tumblr.com/search/suka%20dan%20duka


Sekadarnya saja.
Semua telah terekam.

“Tiada suatu bencana pun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauh Mahfuzh) sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah.”
(QS. Al-Hadiid: 22)

Zaman sekarang ini dengan atau tanpa disadari, manusia mengumpulkan data atau kehidupannya masing-masing, melalui data KTP, email, sosmed, dan lain-lain. Berbondong-bondong merekam kehidupannya.

Semua terekam. Maka bagi Allah, amat MUDAH menuliskan semua gerak kehidupan, SEBELUM diciptakannya kehidupan ini.
Lauh Mahfudzh itu nyata.


Sedih Sekadarnya Saja
Setelah mengetahui bahwa segalanya telah tercatat di Lauh Mahfuzh, lalu apa? Adalah pengetahuan ini yang akan menjadikan seseorang sekadarnya saja dalam hidup. Tidak kagetan saat mendapati kehidupan tidak sesuai pikiran. Toh, semuanya telah ditentukan oleh Tuhan yang Maha Mengetahui.

Tidak ada episode kesedihan yang akan membuatmu mati. Begitu pula tidak ada kenikmatan dunia yang akan membuatmu hidup selamanya.
-Sekadarnya Saja-

Bunyi ayat selanjutnya, “Supaya kamu tak berdukacita terhadap apa yang luput darimu,” (QS. Al-Hadid: 23). Menyadari yang telah terjadi adalah ketentuan Allah. Sudah tercatat. Sudah diperhitungkan; kemampuan kita menghadapinya, seberat apa ujiannya. Semua diperhitungkan dan tercatat, maka takkan sedih berlarut.

Nabi sallallahu ‘alaihi wasalam; ‘sesuatu yang ditakdirkan akan menimpamu, tidak mungkin luput darimu. Dan segala sesuatu yang ditakdirkan luput darimu, pasti takkan menimpamu.’

Yang terjadi,, terjadilah.   via: http://inspirably.com/quotes/by-ridwansyah-marzukinata/galau-dalam-hidup-itu-wajar-tinggal-kita-yang-harus-menyikapinya

Musibah dari yang kecil hingga yang besar, semua itu sudah jadi ketentuan Allah. Hilang barang berharga atau bahkan ditinggal oleh sanak saudara, semua sudah tercatat dalam Lauh Mahfudzh. Hati mengimani dan menerima, toh sudah takdir dan tiada ketentuan Allah bagi muslim kecuali itu BAIK baginya.

Kekhawatiran pun telah tercatat; apa benar terjadi atau hanya ketakutan belaka. Karena diri tak tahu apa yang akan terjadi, maka tawakal itulah sikap terbaik. Inilah sikap sekadarnya dalam menangani kekalutan masa depan. Tawakal membawa ketenteraman. “Supaya kamu tak berduka pada apa yang luput darimu”

Indahnya hati yang MENERIMA ketentuan Allah. Damai dan luas. Bermula dari keyakinan: Allah yang Maha Berkehendak memiliki Kehendak, yang pasti MUTLAK BAIK.

Sedih sekadarnya saja. Karena kisah sedihmu itu sudah dicatat Allah Ta’ala. Pulang dan bersandar kepada yang MAHA MEMAHAMI adalah sebaik-baiknya jalan keluar.

Ayat selanjutnya, “Supaya kamu jangan terlalu gembira pada apa yang diberikan-Nya kepadamu. Dan Allah TAK MENYUKAI setiap orang yang sombong lagi membanggakan diri.” (QS. Al-Hadiid: 23)
“Jangan terlalu bangga dengan nikmat yang kita peroleh karena itu sama sekali bukanlah usaha kita. itu semua adalah takdir yang Allah tetapkan.” –Tafsir Al-Qur’an Al-Adzhim


Bahagia Sekadarnya Saja
Bahagia sekadarnya saja. Karena nikmat ataupun capaianmu itu sudah tercatat, jauh sebelum alam ini dicipta.

Jadi jangan ke-GR-an kalau itu semua atas usaha diri. Pun dalam beramal. Bisa menutup aurat atau selalu bisa shalat di shaf pertama, misalnya, itu semata atas TAUFIK dan HIDAYAH dari ALLAH. Bukan atas kemampuan diri. Ketaatan akan berbuah ketundukan. Tertunduk malu, atas amal ibadah yang belum tentu diterima. Apa lagi dengan gunungan dosa yang belum tentu diampuni.

Alhamdulillah,
Mari bahagia atau sedih sekadarnya saja, dan terus menjadi hamba-Nya.


Crayon Untuk Pelangi Sabarmu ---karena kesabaran perlu terus diteguhkan, ~Natisa
–penerbit; PT.elex media komputindo.

Secukupnya.   via: http://duniajilbab.tumblr.com/post/122107666900/bahagia-secukupnya-sedih-seperlunya-mencintai


----------------------------


Mengelola rasa di dalam hati yang begitu menggelora, sungguh tidaklah semudah mengucapkan kata. Entah rasa duka, kecewa atau lara yang tiada terhingga. Pun dengan suka, bahagia, atau cinta yang panas membara. Perasaan yang menggebu, menjalar ke dalam fikir, berputar-putar, menghasilkan sikap yang lebih dari standar seharusnya.

Misal, tersakiti ucapan teman yang sebenarnya tak ia sengaja namun sangat dalam menusuk ke dalam hati. Lantas dengan sangat mudahnya kita memutuskan tali silaturahim. Badahal Allah Ta’ala menetapkan standar emosi, cukup 3 hari.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
Tidak halal bagi seorang muslim untuk memboikot (tidak menyapa) saudaranya
lebih dari 3 hari.”
(HR. Bukhari 6237 dan Muslim 2560).
Via: http://www.konsultasisyariah.com/tidak-bertegur-sapa-3-hari/

Perasaan-perasaan tersakiti, benci, iri, memang tak bisa kita hindari, tiba-tiba ia datang sendiri,, apalagi saat hati lagi sensi. Wajar, manusia. Ya, dengan itu lah kita diuji. Agar bisa mengendalikan emosi, dan mampu menempatkan diri. Menakar dengan rasa dalam hati sendiri, sehingga tak mudah menyakiti, atau melukai perasaan orang lain.

Cinta dan benci.   via: https://taqisthi.wordpress.com/author/taqisthi/page/8/

Nah, suka dan cinta yang meluap-meluap juga kadang membuat buta hati. Susah dinasehati dan cenderung semaunya sendiri dalam berekspresi. Badahal kita tahu bahwa Allah Ta’ala Mahamembolak-balikkan hati. Detik ini cinta setengah mati, semenit kemudian bisa berubah jadi benci. So, mari senantiasa menghadirkan Allah ke dalam hati sanubari. Mohon agar diberikan kemudahan mengelola rasa. Sehingga bisa tetap berlaku adil, bijak, dan wajar dalam bersikap.


~SEKADARNYA SAJA~






-------Jakarta, 2 September 2015-------
11;00

0 komentar:

Posting Komentar

Powered By Blogger
Powered By Blogger
Powered By Blogger