Bismillah..,
Alhamdulillah..
Alangkah sia-nya waktu yang berlalu hanya untuk
memperhatikan orang lain. Dia begini, begitu,, kita terus menerus mengamatinya.
Pikiran terkuras terbawa arus prasangka terhadap orang-orang sekitar kita. Atau
mungkin kita di posisi yang malah sibuk akan pandangan orang lain terhadap diri
kita. Pengin melakukan kebaikan ini, ‘ah
nanti apa kata mereka,, malu ah’. Mau melakukan kebaikan itu, ‘ada mereka,, niatku sebenarnya baik., tapi
nanti pasti digunjingin yang enggak-enggak. Ndak jadi aja ah’.
Duhai,, terlalu perdulinya kita akan pandangan
manusia, namun tidak kita hiraukan Allah Ta’ala yang senantiasa mengawasi kita.
Jalani dengan santai. via: http://www.keepcalm-o-matic.co.uk/p/kalem-aja-dan-bodo-amat/
Lalu rasa dendam, malu, kecewa atas kejadian
masa silam, mengapa masih saja terasa kala mengingatnya. Terbayang waktu itu
tengah shalat Jum’at, tiba-tiba sarung melorot.. ‘Duh,!! Malunya...,’. Sudah dua tahun berlalu, masih banget-banget
terasa, jadi trauma. Hei,, bukannya perasaan malu-mu itu yang tak mau pergi.
Tapi kau sendiri yang menyimpannya di lubuk hati. Sudahlah,, tak perlu sibukkan
diri dengan perasaan-perasaan masa lalu semacam itu.
Singkirkan, abaikan segala macam pandangan orang
lain. Fokus untuk memusatkan hati kepada pengawasan Allah. Maka hati akan
menjadi kuat dari cibiran, hinaan, hujatan, maupun pujian. Tak perlu diurusi,
tidak penting untuk disimpan dalam hati. Komentar orang lain tidak akan membuat
kita merugi, tidak pula manfaatnya cukup berarti.
Ini hanya tentang aku,, dan Rabb-ku....
Urusanku hanya dengan Allah Ta’ala.. ndak ada
kaitan dengan selain-Nya..
Mereka mau bilang apa... Bodo amat dah..
----------------------------------------
HIDUP INI
EGOIS SAJA!
Egoislah dalam
beribadah.
Kita melakukan ini dan
itu adalah untuk kebaikan diri di hadapan Tuhan.
Melakukan kebaikan ini dan itu, adalah untuk
menambah berat timbangan-baik di akhirat nanti. Pada ahirnya kehidupan ini
hanyalah hubungan kau dengan Tuhanmu. Tidak dengan yang lainnya. Untuk itulah
manusia harus egois. Lakukan segala amal, amal individu atau sosial, dengan
kemampuan terbaik. Karena ini untuk kebaikan diri sendiri di hadapan Allah sang
Maha Pembalas.
Jika kau
penuh kasih sayang, orang-orang akan menuduh ada niat-niat tersembunyi padamu,
Tapi
tetaplah penuh kasih sayang.
Jika kau
baik, orang-orang akan menipumu, tapi tetaplah baik.
Ketika
kebaikanmu dilupakan orang, tetaplah berbuat kebaikan. Berikanlah yang terbaik
kepada dunia meskipun itu tak cukup.
Pada
akhirnya akan kau lihat, semuanya adalah tentang
kau dan Tuhanmu, bukan antara kau dan orang lain.
--Ali
Syariati, Penulis Asal Iran
Tetaplah berbuat baik. via: http://funworldku.blogspot.com/2015/05/tipe-cewek-yang-dibenci-cowok.html
Saat manusia melakukan sesuatu atas tujuan kepuasan orang lain, itu sama saja ia “menyumbang”, sedangkan dirinya sendiri fakir. Orang lain terpuaskan. Diri sendiri bangkrut karena tak mendapatkan pahala amal. Maka, egois sajalah! Lakukan amal baik semata-mata untuk tabungan kebaikan diri sendiri, bukan caper sana-sini. Jika kemudian bermanfaat untuk orang banyak, alhamdulillah.
Perhatianmu pada dengki atau ucapan yang
menyakitkan hati, hanya akan menguras waktu. Membobol pertahanan, tahu-tahu
waktu telah berlalu dan belum melakukan apa-apa. Lantas tanyakan saja, apakah
segala perhatian pada ketersakitan hati itu membantumu lebih kuat pendirian di
hadapan lawan? Menjadikan diri lebih menawan? Kehidupan lebih maju dari
sebelumnya? Ah, tak.
Fokus saja pada apa yang bisa kita lakukan
dengan kemampuan terbaik yang dimiliki. Kebaikan, sebelum berpengaruh bagi
orang lain, haruslah menguntungkan bagi pelakunya.
Di sinilah kita jumpai hakikat keikhlasan dalam
hidup. Ikhlas bukan sikap pasif. Apalagi sikap menyerah pasrah pada keadaan.
Ikhlas adalah ketika seorang hamba melakukan segalanya karena dan untuk Allah
semata. Sebab, hanya Allah yang dapat memberikan kehendak kebaikan pada diri
sendiri. Bukan orang lain.
Itulah
mengapa di antara tanda seorang yang ikhlas ialah,
Dipuja
atau dihina amalnya tetap memesona.
Awesome... via: https://www.twitter.com/akunbebasbicara
Seorang yang ikhlas selalu semangat. Motivasinya
menembus dua dimensi, dunia akhirat. Menebar kebaikan, dengan atau tanpa
pengakuan. Baginya sama, kebaikan dibalas
kebaikan oleh Allah Ar-Rahman.
Walau sulit melakukannya, bukan berarti tak
bisa.
Crayon
Untuk Pelangi Sabarmu ---karena kesabaran perlu terus diteguhkan, ~Natisa
–penerbit;
PT.elex media komputindo.
-------Jakarta. 3 September 2015-------
08;59
0 komentar:
Posting Komentar