Kamis, 24 November 2011

INTISARI ULIL


-->

Ulil Albab, 18 Nov 2011
Ustd. Alfi Syahr
IMAN KEPADA Allah swt:
- Bentuk kecintaan kepada Allah swt diantaranya; senantiasa berdzikir(ingat kepada Allah swt), beribadah hanya kepada Allah swt, menaati perintah dan menjauhi larangan-Nya,. Dan lain sebagainya..
Materi ini mungkin sudah umum di kalangan antum semua,. Jadi, rasanya tidak perlu dipanjangkan lagi mengenai materi ini.
IMAN KEPADA MALAIKAT:
- Malaikat tidak diberi kelebihan berupa rububiyah, mereka termasuk golongan makhluk yang ghaib.
- Malaikat senantiasa bertasbih, tidak pernah bosan ataupun futhur., tidak seperti manusia yang kadang sangat gampang sekali merasakan bosan ataupun turun semangat beribadahnya.
- Jumlah malaikat itu sangat buaanyak sekali, dan hanya Allah swt yang tahu.
Diceritakan dalam satu hadits shahih riwayat Anas bin Malik, bahwa ketika Rasulullah saw melakukan perjalanan Isra’ Mi’raj, beliau melihat di Baitul Makmur ada 70.000 malaikat yang senantiasa shalat. Subhanallah sekali ya…
Dalam hadits lain diceritakan pula, malaikat jibril apabila membentangkan sayapnya, maka akan menutupi ufuk sebelah timur dan barat.
Satu pelajaran yang terselip, diceritakan bahwa para sahabat dahulu adalah orang2 kaya, namun mereka menggunakan kekayaan mereka di jalan Allah swt. Contohnya adalah shahabat Abdurrahman bin ‘Auf yang terbiasa infaq 400 dinar dalam 1 kajian. Dimana nilai 1 dinar=2,5jt.
Bagaimana dengan kita.? infak 5 ribu rupiah aj mikir2ny lamaaa sekali.
Inilah yang patut kita teladani dari akhlak para shahabat,. Mereka tidak pernah meletakkan dunia di hati mereka tapi diletakkannya di tangan mereka. Sehingga terasa sangat ringannya ketika membelanjakan harta di jalan Allah swt. Dinar dan dirham seolah hanya mampir lewat sebentar di tangan mereka, kemudian segera berpindah ke tangan orang lain (di jalan Allah swt) tentunya. Berbanding terbalik dengan umat kita sekarang ini yang sangat mencintai dunia, sehingga berbagai cara dan upaya ditempuh demi mendapatkan kesenangan dunia yang hanya bersifat sementara. Tidak diperhatikan lagi hukum halal dan haram dari cara yang ditempuh.
Satu prinsip ini, yang apabila kita pegang kuat-kuat, insyaallah akan membawa kebahagiaan dunia-akherat; letakkanlah dunia di tangan kita agar mudah kita melepaskannya, letakkanlah akherat di hati kita agar senantiasa teguh keimanan kita.
TIPS MENJADI GENERASI CEMERLANG MASA DEPAN;
- Hilangkan hubud dunya (cinta akherat) dan takut mati,. Ganti dengan pengorbanan dan kesabaran,. Maka insyaallah…..
TANYA JAWAB:
  1. Bolehkah memberi nama kepada anak dengan asmaul husna.?
JAWAB: Boleh, asalkan depannya dikasih ‘Abdul’
  1. Bingung memilih madzab, bagaiman solusinya.?
JAWAB: Asalkan tidak terlalu taklit buta, boleh memilih atau mengikuti salah satu madzab yang diyakini. Intinya, dikembalikan lagi kepada Al-Qur’an dan Sunnah.
  1. Bolehkah percaya pada tafsir mimpi.?
JAWAB: Mimpi itu dibagi menjadi 3; mimpi baik(datangnya dari Allah swt), mimpi yang tidak ada manfaatnya, dan mimpi buruk(datangnya dari syaiton). Tidak perlu dibesar-besarkan mengenai mimpi itu, jangan berlebihan. Sedangkan firasat, itu memang benar ada.
  1. Apakah Imam Ghozali itu sesat.?
JAWAB: Tidak sesat, hanya saja ada beberapa pendapatnya yang menyimpang.
  1. Bagaimanakah agar bisa menyelaraskan hati, ucapan dan perbuatan.?
JAWAB: Ilmu yang sudah didapat, usahakan untuk diamalkan. Amal yang paling baik adalah yang sedikit tapi kontinyu…
# Maksiat, jika sudah pergi maka yang tertinggal adalah dosa,. Amal sholeh, jika sudah pergi maka yang tertinggal adalah pahala….
pascakata:
semoga kita selalu diberikan ketetapan iman dalam hati kita hingga datangnya hari kiamat.. amiin......

jadi ingat kata pak Ustadz Memeds, yang mana beliau selalu mengingatkan kita agar tidak lupa untuk senantiasa berdo'a .. “Allahumma yaa muqallibal quluubi sabbit qalbii ‘ala diinika”...

0 komentar:

Posting Komentar

Powered By Blogger
Powered By Blogger
Powered By Blogger