Kamis, 24 Maret 2016

Wahai laki-laki, makan tuh cantik !

Posted by Nis |

Bismillah...
Segala pujian milik Allah Ta'ala.

“Kenapa sih, laki-laki kalau mau nyari jodoh pasti ada kata-kata cantik? Minimal 8,5 katanya. Padahal kalau lihat mukanya, wanita muslimah pasti pada mau ... (maaf), mau muntah.”

“Laki-laki ini perlu kita blacklist, kita kasih tahu semua muslimah di sini sama di kota-kota lain, masa’ sudah nazhar (melihat calon istri), trus katanya sudah ‘insya Allah’, trus testimoni beberapa orang juga muka mereka sekufu, eh ... dia batalin tiba-tiba. Ada juga laporan dari muslimah kota sebelah, wanita itu mantan fotomodel yang taubat. Ternyata, dia maju ta’aruf juga, trus mau maju nikah sama wanita itu.”

 Wajah vs hati.  via; http://gambaru.me/gambar-kata-kata-mutiara-cinta/

“Saudariku, saya kecewa dengan laki-laki di sini. Mengapa mereka membawa buku wisuda kampus ke masjid, kemudian melihat foto-foto para wanita ramai-ramai? Pake banding-bandingin segala. Saya tahu dari adik laki-laki saya, saya gak tahu apakah mereka akan mengintip di balik monitor internet.”

Tidakkah kalian, wahai para lelaki, mendengar keluhan hati para wanita? Jika kecantikan adalah segalanya, maka sungguh Allah tidak adil. Tetapi, sekali-kali tidak! Allah Maha Adil. Kecantikan diciptakan sebagaimana rezeki berupa anak, karena ia adalah ujian dan penghias dunia. Okelah jika kalian berparas setengah Nabi Yusuf ‘alaihisallam, baru kalian bisa mencari yang cantik nan shalihah. Atau kalian banyak hafalan Al-Qur’an dan hadits serta menguasai ilmu fiqih yang luas.

Apakah kalian, wahai para lelaki, tidak tahu ada ulama yang memakruhkan menikahi wanita yang terlalu cantik? “Makruh hukumnya menikahi wanita yang terlalu cantik karena dua pertimbangan: Pertama, biasanya wanita yang terlalu cantik itu memiliki sifat sombong karena kecantikannya. Kedua, terlalu banyak mata yang melirik kepadanya.” (Hasyiyah I’anah Ath-Thalibin, 3:270)

Akan tetapi, ini pendapat salah satu ulama saja. Tidak mengapa lelaki mencari yang cantik, tetapi hendaklah si lelaki juga melihat kualitas dirinya dan hendaknya dia jangan ngoyo.




Buku: Terlanjur Cinta

Karya: Raehanul Bahraen

----------------------------------------------------------------------------


Gombalun. via; gambaru.me


Yeaaahhh,,, lagi-lagi masalah rupa, sodara-sodara. Tapi memang, karena fitrah nya mata ini sukanya melihat yang indah-indah. Khususon dalam mencari  pasangan, para pria-lah biasanya yang kebanyakan seringnya menilai wanita dari ke-elokan parasnya. Bukan berarti para wanita tidak seperti itu, tapi dari yang pernah saya dengar, bahwa sifat para wanita itu lebih mengedepankan kenyamanan ketimbang ketampanan. Hmmm kalau saya sih... mmm gimana ya.. sepertinya panas2 begini, es enak nih. #ngelEs.com

Permisalannya seperti ini, kalau pria disuruh milih antara wanita yang pendiem, sabar, kalem, penurut, suka menabung tapi parasnya biasa-biasa, dengan wanita yang cerewet, sukanya shoping ini-itu (boros), kalau dibilangin suka bantah, teledor, tapi cantikkk. Pilih mana kira2.? Hmmm yang cantik lah.... Kebanyakan akan lihat cantikknya dulu, kekurangan2 lain tidak begitu diperhatikan. Ah,, ini sering terjadi di kehidupan nyata. Memang lah fakta dan realita, bukan gosip semata. #opo to...?!

Nah sedangkan; wanita itu kalau disuruh milih antara pria yg guanntengnya poll2an tapi galak + pemarah + cuek + ganjen, dengan pria yang biasa-biasa aja tapi sabar, penyayang, bertanggung jawab,. Pasti milihnya pria yang biasa-biasa saja. Ya memang wanita kebanyakan lebih mementingkan perasaan. Yang lebih membuat hati nyaman, bahagia, ini yang lebih diutamakan.

My MOM is the best. via; twitter.com 

Wejangan dari ibu saya setiap diskusi masalah prjodohan, yang diulang2 beliau ya itu,, ‘semoga yang sholeh, baik hatinya, sayang kepada istri dan keluarga, bertanggung jawab, sabar, de-es-be’. Kalau saya tulis semua isi wejangannya ibuk, satu buku setebal novel ay*t-ay*t *inta mungkin belum cukup. Bahkan bisa sampae sekuel 5 baru tuntas. Dan tak satu kalipun beliau menyebut kata ‘ganteng’ dalam doa wejangannya yang puanjang dan diulang-ulang tersebut.

Ya memang, watak pria dan wanita pada umumnya seperti itu. Wajar. Kembali kepada masing-masing pribadi yang menjatuhkan pilihan. Dan sebaik-baik pilihan adalah apabila Allah Ta’ala yang memilihkan.

So, manut kepada Sang Maha Pemberi, moga yang terbaik bagi diri. Yakin lah, doa seorang ibu itu adalah salah satu doa yang mustajab, langsung tersampai tanpa terhijab. Dan juga, sungguh Allah Maha Pengijabah doa setiap hamba. Jika digabungkan antara doa tulus seorang hamba ditambah doa mustajabnya ibunda,, ahayy pastinya luarrr biasa. Betul tak, sodara-sodara.? #yang nulis lagi mempraktekkan, wkwkwk.

Begitu lah rumusnya. Bersungguh2 dalam berdoa, tak lupa sekuat tenaga berusaha (terus2 memperbaiki diri), insyaAllah Allah tak akan menyia2kan setiap doa dan ikhtiar kita. Nah kalau ditambah dengan meminta restu orangtua, khususon kepada ibunda, maka bukankah itu bisa lebih memperlancar dikabulnya pinta. Tetap semangat yaw..!


 Perhatikan patokan dalam memilih.  via; www.ummi-online.com


Kesimpulan; wahai para pria, mengapa kau sukanya mementingkan rupa? Kami para wanita yang merasa biasa2 saja, pun jadi males dengan lalaki macam kalian. Marilah ikut kata Rasulullah shallallahu ‘alaihi assalam, bahwa yang utama itu tak lain adalah agama.! Wallahu ta’ala a’lam. Semoga kita semua mendapatkan yang terbaik, menurut Allah Ta’ala. Amiin.






-----Jakarta, 24 Maret 2016-----
meja kerja, 16:49

2 komentar:

Unknown mengatakan...

Ini curahan hati lu kayanya coy 😄

Nis mengatakan...

hehehe

Posting Komentar

Powered By Blogger
Powered By Blogger
Powered By Blogger