Bismillah...
Segala pujian milik Allah Ta'ala.
“Kenapa sih,
laki-laki kalau mau nyari jodoh pasti ada kata-kata cantik? Minimal 8,5
katanya. Padahal kalau lihat mukanya, wanita muslimah pasti pada mau ...
(maaf), mau muntah.”
“Laki-laki ini perlu kita blacklist, kita
kasih tahu semua muslimah di sini sama di kota-kota lain, masa’ sudah nazhar
(melihat calon istri), trus katanya sudah ‘insya Allah’, trus testimoni
beberapa orang juga muka mereka sekufu, eh ... dia batalin tiba-tiba. Ada juga
laporan dari muslimah kota sebelah, wanita itu mantan fotomodel yang taubat. Ternyata,
dia maju ta’aruf juga, trus mau maju nikah sama wanita itu.”
Wajah vs hati. via; http://gambaru.me/gambar-kata-kata-mutiara-cinta/
“Saudariku, saya kecewa dengan laki-laki di
sini. Mengapa mereka membawa buku wisuda kampus ke masjid, kemudian melihat
foto-foto para wanita ramai-ramai? Pake banding-bandingin segala. Saya tahu
dari adik laki-laki saya, saya gak tahu apakah mereka akan mengintip di balik
monitor internet.”
Tidakkah kalian,
wahai para lelaki, mendengar keluhan hati para wanita? Jika kecantikan adalah
segalanya, maka sungguh Allah tidak adil. Tetapi, sekali-kali tidak! Allah Maha
Adil. Kecantikan diciptakan sebagaimana rezeki berupa anak, karena ia adalah
ujian dan penghias dunia. Okelah jika kalian berparas setengah Nabi Yusuf ‘alaihisallam, baru kalian bisa mencari
yang cantik nan shalihah. Atau kalian banyak hafalan Al-Qur’an dan hadits serta
menguasai ilmu fiqih yang luas.
Apakah kalian,
wahai para lelaki, tidak tahu ada ulama yang memakruhkan menikahi wanita yang
terlalu cantik? “Makruh hukumnya menikahi wanita yang terlalu cantik karena dua pertimbangan: Pertama, biasanya
wanita yang terlalu cantik itu memiliki sifat sombong karena kecantikannya. Kedua,
terlalu banyak mata yang melirik kepadanya.” (Hasyiyah I’anah Ath-Thalibin,
3:270)
Akan tetapi,
ini pendapat salah satu ulama saja. Tidak mengapa lelaki mencari yang cantik,
tetapi hendaklah si lelaki juga melihat kualitas dirinya dan hendaknya dia
jangan ngoyo.
Buku: Terlanjur
Cinta
Karya: Raehanul Bahraen
----------------------------------------------------------------------------
Gombalun. via; gambaru.me
Yeaaahhh,,,
lagi-lagi masalah rupa, sodara-sodara. Tapi memang, karena fitrah nya mata ini
sukanya melihat yang indah-indah. Khususon dalam mencari pasangan, para pria-lah biasanya yang
kebanyakan seringnya menilai wanita dari ke-elokan parasnya. Bukan berarti para
wanita tidak seperti itu, tapi dari yang pernah saya dengar, bahwa sifat para wanita
itu lebih mengedepankan kenyamanan ketimbang ketampanan. Hmmm kalau saya sih...
mmm gimana ya.. sepertinya panas2 begini, es enak nih. #ngelEs.com
Permisalannya
seperti ini, kalau pria disuruh milih antara wanita yang pendiem, sabar, kalem,
penurut, suka menabung tapi parasnya biasa-biasa, dengan wanita yang cerewet,
sukanya shoping ini-itu (boros), kalau dibilangin suka bantah, teledor, tapi
cantikkk. Pilih mana kira2.? Hmmm yang cantik lah.... Kebanyakan akan lihat
cantikknya dulu, kekurangan2 lain tidak begitu diperhatikan. Ah,, ini sering
terjadi di kehidupan nyata. Memang lah fakta dan realita, bukan gosip semata.
#opo to...?!
Nah
sedangkan; wanita itu kalau disuruh milih antara pria yg guanntengnya poll2an
tapi galak + pemarah + cuek + ganjen, dengan pria yang biasa-biasa aja tapi
sabar, penyayang, bertanggung jawab,. Pasti milihnya pria yang biasa-biasa
saja. Ya memang wanita kebanyakan lebih mementingkan perasaan. Yang lebih
membuat hati nyaman, bahagia, ini yang lebih diutamakan.
My MOM is the best. via; twitter.com
Wejangan dari
ibu saya setiap diskusi masalah prjodohan, yang diulang2 beliau ya itu,, ‘semoga yang sholeh, baik hatinya, sayang
kepada istri dan keluarga, bertanggung jawab, sabar, de-es-be’. Kalau saya
tulis semua isi wejangannya ibuk, satu buku setebal novel ay*t-ay*t *inta
mungkin belum cukup. Bahkan bisa sampae sekuel 5 baru tuntas. Dan tak satu kalipun
beliau menyebut kata ‘ganteng’ dalam doa wejangannya yang puanjang dan
diulang-ulang tersebut.
Ya memang,
watak pria dan wanita pada umumnya seperti itu. Wajar. Kembali kepada
masing-masing pribadi yang menjatuhkan pilihan. Dan sebaik-baik pilihan adalah
apabila Allah Ta’ala yang memilihkan.
So, manut kepada Sang Maha Pemberi, moga yang terbaik
bagi diri. Yakin lah, doa seorang ibu itu adalah salah satu doa yang mustajab,
langsung tersampai tanpa terhijab. Dan juga, sungguh Allah Maha Pengijabah doa
setiap hamba. Jika digabungkan antara doa tulus seorang hamba ditambah doa
mustajabnya ibunda,, ahayy pastinya luarrr biasa. Betul tak, sodara-sodara.?
#yang nulis lagi mempraktekkan, wkwkwk.
Begitu lah
rumusnya. Bersungguh2 dalam berdoa, tak lupa sekuat tenaga berusaha (terus2 memperbaiki
diri), insyaAllah Allah tak akan menyia2kan setiap doa dan ikhtiar kita. Nah kalau
ditambah dengan meminta restu orangtua, khususon kepada ibunda, maka bukankah
itu bisa lebih memperlancar dikabulnya pinta. Tetap semangat yaw..!
Perhatikan patokan dalam memilih. via; www.ummi-online.com
Kesimpulan;
wahai para pria, mengapa kau sukanya mementingkan rupa? Kami para wanita yang
merasa biasa2 saja, pun jadi males dengan lalaki macam kalian. Marilah ikut
kata Rasulullah shallallahu ‘alaihi
assalam, bahwa yang utama itu tak lain adalah agama.! Wallahu ta’ala a’lam. Semoga kita semua mendapatkan
yang terbaik, menurut Allah Ta’ala. Amiin.
-----Jakarta, 24 Maret 2016-----
meja kerja, 16:49
2 komentar:
Ini curahan hati lu kayanya coy 😄
hehehe
Posting Komentar