Rabu, 05 November 2014

Tentang Bid'ah

Posted by Nis |

 

Bismillah...,
Segala puji milik Allah Ta'ala..

-----------------------



ANTARA BID’AH DAN MASLAHAT
Syaikhul Islam Ibnu Thaimiyyah memberikan sebuah kaidah penting tentang mashlahat dan mafsadah, beliau berkata, “setiap perkara yang faktor dilakukannya ada pada zaman Nabi Shallallahu'alaihi wasallam, yang nampaknya membawa maslahat tetapi tidak dikerjakan oleh beliau, maka jelas bahwa hal itu bukanlah maslahat.1.

Beliau kemudian memberikan contoh, seperti adzan pada hari raya. Adzan itu sendiri pada asalnya adalah maslahat. Dan faktor dilakukannya juga ada, yaitu untuk mengumpulkan jama’ah shalat. Tetapi nabi SAW tidak melakukannya. Berarti adzan pada hari raya bukanlah maslahat. Kita menyakini hal itu sesat sebelum kita mendapatkan larangan khusus akan hal tersebut atau sebelum kita mendapatkan bahwa hal tersebut membawa mafsadah.


BID’AH HASANAH, ADAKAH? 
Sungguh aneh bin ajaib apa yang dikatakan oleh Al-Ghumari dalam bukunya, Itqaan Shun’ah fii Tahqiiqi Ma’na Al-Bid’ah (hlm. 5): “Sesungguhnya para ulama bersepakat untuk membagi bid’ah menjadi dua macam: bid’ah yang terpuji dan yang tercela... Tidak ada yang menyelisihinya kecuali Asy-Syathibi.”!!!

Demikianlah ucapannya, sebuah ucapan yang tidak membutuhkan keterangan panjang tentang bathilnya, karena para ulama Salaf sejak dahulu hingga sekarang selalu mengingkari bid’ah dan menyatakan bahwa setiap kebid’ahan adalah sesat. 

Alangkah bagusnya ucapan Shahabat “Abdullah bin ‘Umar tatkala berkata: “Setiap bid’ah adalah kesesatan walaupun dipandang oleh manusia sebagai suatu kebikan.”2


SENJATA PAMUNGKAS 
Dari Sa’id bin Musayyib, ia melihat seorang laki-laki menunaikan shalat setelah Fajar lebih dari dua raka’at, ia memanjangkan ruku’ dan sujudnya. Akhirnya Sa’id bin Musayyib pun melarangnya. Orang itu berkata, “Wahai Abu Muhammad, apakah Allah akan menyiksaku dengan sebab shalat?” Beliau menjawab, “Tidak! Tetapi Allah akan menyiksamu karena menyelisihi As-Sunnah.”3. 

Syaikh Muhammad Nashiruddin Al-Albani mengomentari Atsar ini, “Ini adalah jawaban Sa’id bin Musayyib yang sangat indah. Dan merupakan senjata pamungkas terhadap para ahlul bid’ah yang menganggap baik kebanyakan bid’ah dengan alasan dzikir dan shalat, kemudian membantai Ahlus Sunnah dan menuduh bahwa mereka (Ahlus Sunnah) mengingkari dzikir dan shalat!! Padahal sebenarnya yang mereka (Ahlus Sunnah) ingkari adalah penyelewengan para ahli bid’ah dari tuntunan Rasul shallallahu'alaihi wasallam dalam dzikir, shalat, dan lain-lain”4.


PESAN SUNAN BONANG 
Salah satu catatan menarik yang terdapat di dalam dokumen Het Book van Mbonang5 adalah peringatan dari Sunan Bonang kepada ummat untuk selalu bersikap saling membantu dalam suasana cinta kasih, dan mencegah diri dari kesesatan dan bid’ah. Bunyinya sebagai berikut:

“Ee... mitraningsun! Karana sira iki apapasihana sami-saminira Islam lan mitranira kang asih ing sira lan anyegaha sira ing dolalah lan bid’ah.” 

Artinya: “Wahai Saudaraku! Karena kalian semua adalah sama-sama pemeluk Islam maka hendaklah saling mengasihi dengan saudaramu yang mengasihimu. Dan kalian semua hendaklah mencegah dari perbuatan sesat dan bid’ah.”6








---------------------
1                    Iqtidhaa’ Siraathil Mustaqiim (II/594)
2        Diriwayatkan oleh Al-Laalika’i dalam Syarh ushul I’tiqaad (126), Ibnu Baththah dalam Al-Ibaanah (205), Al-Baihaqi dalam Al-Madkhaal ilas Sunan (191), Ibnu Nashr dalam As-Sunnah (70) dan dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani dalam Ahkaamul Janaa’iz (hlm. 258)
3        Qiyaamu Ramadhan (hlm. 4-5).
4        Irwaa’ul Ghaliil (II/236)
5        Dokumen ini adalah sumber tentang walisongo yang dipercayai sebagai dokumen asli dan valid yang tersimpan di Museum Leiden, Belanda. Dari dokumen ini telah dilakukan beberapa kajian oleh beberapa peneliti. Diantaranya thesis Dr. Bjo Schrieke tahun 1816, dan Thesis Dr. Jgh Gunning tahun 1881, Dr. Da Rinkers tahun 1910, dan Dr. Pj Zoetmulder Sj,  tahun 1935.
6        Dari info Abu Yahya Arif Mustaqim, pengedit buku Mantan Kiai NU Menggugat Tahlilan, Istighosahan dan Ziarah Para Wali, hlm. 12-13.


# Abu Ubaidah Yusuf bin Mukhtar As-Sidawi
Dalam buku; ‘Mendulang Faedah dari LAUTAN ILMU’










-----Jakarta, 5 Nov 2014-----
meja kerja, pagi penuh barokah -insyaAllah

0 komentar:

Posting Komentar

Powered By Blogger
Powered By Blogger
Powered By Blogger