Bismillah..
Segala Puji hanya milik Allah Ta’ala...
Sodara-sodara-ku yang berbahagia #ceileh,,
ala Mario Teguh, :D.. hhmm baiklah, langsung saja ya, kali ini saya hanya ingin
berbagi, sebuah postingan. Sumbernya dari sebuah akun facebook seorang penulis yang
saya selalu suka bangett kata2nya yang penuh inspirasi. Tere Liye. Silahkan
searching dari akun facebook kalian masing2, dilanjutkan dengan nge-like page-nya juga boleh. Ini
postingan beliau beberapa tahun lalu, karena bagus, saya copas, dengan maksud
nanti kapan2 dibaca lagi bisa sebagai pengingat diri pribadi saya. Kini, saya
bagikan untuk teman2 semua. Bagi yang sudah pernah baca, boleh baca lagi kog. :D
Beberapa poin permasalahan dan jawaban secara
logika-nya, ala Tere Liye. Ini temanya tentang jiwa muda yang identiknya dengan
kasmaran, pernak-pernik cinta masa remaja. Beliau sangat konsen masalah ini
lhoh pemirssa, mengingatkan kepada yang hatinya galau tak karuan agar tetap di
jalan yang lurus. Kalau versi Salim A.Fillah, -jalan cinta para pejuang. Mak
nyusss..
Silahkan disimak;
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Perkenankanlah.
1. Jatuh cinta
itu manusiawi. Urusan
perasaan, urusan membolak-balik hati itu adalah milik Allah. Boleh jatuh cinta?
Ya boleh, tidak ada ulama dari mazhab manapun yg melarang jatuh cinta lawan
jenis, mengharamkannya. Apalagi, duhai, seperti terjatuh, kita tdk pernah tahu
kapan jatuh cinta itu terjadi. Tiba2 perasaan itu sudah mekar tak berbilang.
2.
Lantas,
kalau kalian jatuh cinta, so what? Nah, ini bagian yg menariknya. Kalian mau menyatakan perasaan
itu? Lantas so what? Kalian mau dekat2 dgn seseorang itu? Kalian mau telpon2an,
tahu dia sedang apa, apakah bisulnya sudah sembuh, apakah panunya tidak
melebar, apakah konstipasinya sudah hilang, sudah bisa ke belakang? Kebanyakan
di usia remaja, hingga 20-an something, lantas kemudiannya ini yg tidak jelas.
Pacaran? Tidak pacaran? Langsung menikah?
3. Ketahuilah,
kita hidup dalam norma2, nilai2, batasan2 yg harus dihormati. Kecuali kalau kalian menolak norma2, nilai2, batasan2 tersebut,
silahkan (dan berhenti sudah meneruskan membaca notes ini, karena kalian sudah
tdk se-zona waktu lg dgn tulisan ini). Itu benar, memiliki perasaan itu kadang
serba salah, makan tak enak, tidur tak enak. Itu benar, ada keinginan utk tahu
apakah seseorang itu balik menyukai, keinginan utk bilang, cemas nanti dia
digaet orang. Tapi kalau hanya ini argumen kalian, oh dear, orang2 sakau,
ngobat, lebih tersiksa lagi saat dipisahkan dr hobinya tersebut. Mereka bisa
mencakar2, bahkan melukai diri sendiri hingga begitu mengenaskan dan (maaf) is
dead. Sy rasa, seingin apapun kalian jumpa dia, paling cuma nangis, tidak akan
mati. Itulah kenapa hidup kita ini punya peraturan, agar semua orang bisa punya
pegangan, selamat dr merusak dirinya sendiri. Sy tdk akan menggunakan dalil2
agama dalam notes ini--karena orang2 yg pacaran, kadang risih mendengarnya.
Jadi kita sama2 kuat, sy pakai logika kalian sj.
4. Tapi saya
harus bilang agar lega, bagaimana dong? Ya silahkan saja kalau mau bilang. Tapi camkan ini baik2, cinta
sejati adalah melepaskan. Catat itu baik2, tanyakan pd pujangga kelas dunia,
hingga pujangga amatiran narsis tere liye, semua bersepakat, cinta sejati
adalah melepaskan, lepaskan dia jauh2, maka kalau memang berjodoh, skenario
menakjubkan akan terjadi. Jadi? Kalau kalian belum jelas so what-nya, lantas
kemudian mau apa setelah bilang, maka mending ditahan, disimpan dalam hati.
Tuhan itu mendengar, bahkan desah tersembunyi anak manusia di pojok kamar
paling gelap, paling sudut, di salah-satu kampung paling terpencil, paling jauh
dari peradaban, paling tdk ada aksesnya. Jodoh itu misteri. Kalau nggak pakai
usaha, nanti nggak dapat, gimana dong? Tentu saja usaha, tapi bukan dengan
pacaran. Usaha terbaik mencari jodoh adalah: dgn terus memperbaiki diri. Nggak
paham, kok malah aneh, malah disuruh memperbaiki diri. Ya itulah, dalam banyak
hal, kalau kita nggak nyambung, memang nggak ngerti. Misalnya, banyak orang yg
mikir kalau mau dapat ikan itu harus mancing di sungai. Padahal sebenarnya sih,
kalau mau ikan, ya tinggal pergi ke pasar ikan. Lebih tinggi kemungkinan dapat
ikannya--asumsinya punya uang.
5. Tapi apa
salahnya pacaran? Boleh2 saja
dong? Saya justeru merasa lebih semangat, lebih kreatif, lebih apa gitu setelah
pacaran? Nah itu dia, kalian benar2 menyimpan bom waktu jika meyakini pacaran
itu memberikan energi positif. Pacaran itu bentuk hubungan, dan sebagaimana
sebuah bentuk hubungan antar manusia, posisinya rentan rusak, gagal, dan
binasa. Boleh jadi betul, riset canggih akademik membuktikan orang2 pacaran
bisa memperoleh motivasi baik, tapi saya, tidak akan memilih menggunakan
'pacaran' sbg sumber energi, mengingat sifatnya yg temporer sekali. Mending sy
milih kekuatan bulan, jelas2 bulan itu sudah ada milyaran tahun, pacaran paling
mentok hitungan jari tangan bertahannya.
-------------------------------------------------------------
to be continue...... :D
----Jkt, 29 Sept 2014----
pagi, di meja kerja
0 komentar:
Posting Komentar