Mulia Sebab Islam
Pada abad 15-16, panglima kaum muslimin Ubaidah ibnul
Jarrah menaklukan kota damaskus, beliau mengirim surat kpd penduduk kota
Elia(Baitul Maqdis, Palestina) mengajak mereka utk masuk ke dalam islam. Beliau
memberikan 3 pilihan; masuk islam, membayar jizyah, berperang.
Isi surat;
---Dari Ubaidah ibnul jarrah, kpd para pembesar kota
elia dan penduduknya,
“Sesungguhnya kami mengajak kepada kalian utk bersaksi
bahwa tidak ada Tuhan yg berhak disembah kecuali Allah dan bahwa Muhammad adalah
utusan Allah. Seandainya kalian enggan maka tunaikanlah jizyah kepada kami,
seandainya kalian enggan juga niscaya kami akan datang kepada kalian dengan
membawa pasukan, dimana pasukan itu memiliki kecintaan kepada kematian melebihi
kecintaan kepada kehidupan, minum khamr dan makan daging babi. Niscaya aku
tidak akan meninggalkan kalian kecuali kami musnahkan pasukan kalian dan
menawan kalian.”
Namun isi surat tersebut tidak dihiraukan oleh mereka (kaum penduduk Elia), yang merupakan orang2 nashara. Kemudian terjadilah pertempuran berkali2 dan semuanya dimenangkan oleh kaum muslimin. Orang nashara kemudian meminta damai kepada kaum muslimin dengan satu syarat, yaitu surat perjanjian damai harus ditanda tangani langsung oleh amirul mukminin Umar bin Khattab ra. Akhirnya Abu Ubaidah mengirim surat kepada Umar yg isinya menjelaskan tentang keadaan kota Elia. Umar kemudian meminta nasehat kepada para sahabat yg lain.
- Nasehat Utsman bin Affan, sebaiknya Umar ra
berangkat sendiri tanpa membawa pasukan, karena bisa menyebabkan mereka menjadi
besar kepala karena dianggap terlalu menghormati.
- Ali ra, menyarankan agar Umar ra., membawa pasukan untuk
berjaga-jaga, yang nanti bisa membantu. Umar ra., pada akhirnya mengambil pendapatnya Ali bin Abi Thalib ra. Ketika
khalifah Umar ra., telah sampai mendekati kota Elia, sementara sudah terlihat
di sana Ubaidah ibnul Jarrah, Khalid bin walid, Yazid Ibnu Sofyan dan org2
nashara yang menunggu, jalan yg ditempuh Umar terhalang oleh genangan air.
Melihat genangan air tersebut, Umar turun dari tunggangannya kemudian melepas
sendalnya. Ubaidah melihat Umar langsung menghampiri beliau dan berkata, ‘wahai Amirul mukminin hari ini kau tlh
melakukan hal yg hina dihadapan kaum nashara (tgn kiri menenteng sandal
sedangkan tangan kanan memegangi ontanya)’, jawaban beliau(Umar ra) ‘wahai
Ubaidah, seandainya org lain yang mengatakannya niscaya akan kuberi pelajaran.
Sesungguhnya kalian dulu adalah orang2 yang paling rendah, paling hina dan
paling sedikit, kemudian Allah memuliakn kalian dengan islam sehingga kalian menjadi
orang paling mulia, seandainya
kalian mencari kemuliaan dengan selain islam, niscaya Allah akan memberikan
kepada kalian kehinaan.!’
--Rasulullah SAW bersabda; ‘akan datang masa dimana para
musuh islam akan mencabik2 islam sebagaimana orang berebut makanan dalam satu
nampan’. Shahabat bertanya, ‘apakah karna jumlah kami
sedikit.?’ ‘justru jumlah kalian waktu itu banyak akan tetapi kalian banyaknya seperti
buih di lautan’.
--‘Allah akan menimpakan kepada kalian kehinaan
sampai kalian kembali kepada Allah swt (HR. Abu Dawud)--.
Selama kaum muslimin meninggalkan akidah yg lurus dan murni niscaya mereka tidak akan mendapatkan kejayaan.
Ringkasan kajian
di maskam ugm
----Perpus Pusat UII, 2 Mei 2012----
02:25 PM
0 komentar:
Posting Komentar