Bismillah..
Segala
puji milik Allah Ta’ala.
=•=•=•=•=•=•=•=•=•=•=•=•=•=
Rasulullah Shollallaahu Alaihi Wasallam
Bersabda:
لَكَ
وَلَدِكَ بِاسْتِغْفَارِ فَيُقَالُ هَذَا أَنَّ فَيَقُولُ
الْجَنَّةِ فِي دَرَجَتُهُ لَتُرْفَعُ الرَّجُلَ إِنَّ
"Sesungguhnya
Seseorang Ditinggikan Derajatnya di Surga (kemudian dia heran dan berkata)
Mengapa bisa sampai tingkatan ini? Dikatakan kepadanya: itu disebabkan
Permohonan Ampunan (Istighfar) Anakmu Untukmu." (H.R Ibnu Majah).
Istighfar
dari Seorang Anak untuk Orangtuanya bisa Menyebabkan Orangtua tersebut Naik
Derajatnya.
Doa untuk kedua orang tua. Via: https://sindulintangismoyo.wordpress.com/2015/06/08/doa-untuk-kedua-orang-tua/
Nabi
Nuh Tidak Melupakan Istighfar untuk Kedua Orangtuanya dalam Doa :
وَالْمُؤْمِنَاتِ
وَلِلْمُؤْمِنِينَ مُؤْمِنًا بَيْتِيَ دَخَلَ وَلِمَنْ وَلِوَالِدَيَّ لِي
اغْفِرْ
رَبِّ
"Wahai
Tuhanku Ampunilah Aku, dan Ampunilah Orangtuaku serta Orang-orang yang Masuk ke
Rumahku dengan Beriman dan Semua Orang yang Beriman Laki-laki dan
Perempuan..." (Q.S Nuh:28).
Sahabat
Nabi Abu Hurairah juga Berdoa :
لَهُمَا
اسْتَغْفَرَ وَلِمَنِ وَلِأُمِّى ةَ هُرَيْرَ
لِأَبِى اغْفِرْ اللَّهُمَّ
"Ya Allah, Ampunilah Abu Hurairah dan
Ibuku, dan Ampunilah Orang-orang yang Beristighfar untuk Keduanya." (H.R
alBukhari dalam alAdabul Mufrad).
Sahabat
Nabi Hudzaifah Ibnul Yaman -Kepercayaan Nabi dalam Menyimpan Rahasia- juga
pernah Meminta kepada Nabi :
وَلِأُمِّي
لِي
فَاسْتَغْفِرْ
"Mintakanlah
Ampunan Untukku dan Ibuku."
Rasulullah
shallallahu alaihi wasallam kemudian Bersabda :
وَلِأُمِّك
حُذَيْفَةُ يَا لَكَ اللَّهُ غَفَرَ
"Semoga
Allah Mengampunimu Wahai Hudzaifah dan Ibumu." (H.R Ahmad).
Tidak
Berlaku Jika Orangtua Kafir
Istighfar
kepada Orangtua tidak Diperkenankan jika Orangtua Meninggal dalam Keadaan
Kafir. Sebagaimana Nabi Ibrahim Dilarang untuk Memohonkan Ampunan bagi Ayahnya
yang Kafir. Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam juga Dilarang oleh Allah
untuk Beristighfar bagi Bundanya :
Dari
Abu Hurairah Radliyallahu Anhu ia Berkata: Nabi Shollallahu Alaihi Wasallam
pernah Berziarah ke Kubur Ibunya kemudian Beliau Menangis, sehingga Menangislah
para Sahabat lain di sekeliling Beliau. Kemudian Beliau Bersabda : "Aku
Meminta Ijin kepada Tuhanku untuk Mengampuninya (Ibunda Nabi) tapi Tidak Diijinkan.
Kemudian Aku Meminta Ijin (kepada Allah) untuk Berziarah ke Kuburnya,
Diijinkan. Maka Berziarahlah ke Kubur, karena Hal itu Mengingatkan kepada
Kematian." (H.R Muslim).
Pelajaran
Penting : Kita Bersedih sebagaimana Sedihnya Rasulullah Shollallaahu Alaihi
Wasallam yang Menangis pada Waktu itu.
Namun,
Pelajaran Penting yang bisa Dipetik di antaranya adalah : Bahwa Seseorang tidak
Bisa Berharap dari Keturunan/Nasab. Sebaik-baik apapun Nasabnya, Sedekat apapun
Kekerabatannya dengan Manusia Termulya, Tidak akan Bisa Terangkat jika ia Kafir
kepada Allah Subhaanahu WaTa'ala.
Hal
itu juga Menunjukkan bahwa Hidayah dan Ampunan hanyalah Milik Allah semata.
=====================
Dikutip
dari Buku "Sukses Dunia Akhirat dengan Istighfar dan Taubat." Al
Ustadz Abu Utsman Kharisman Hafidzahullah.
Via:
WA🌹syarhus sunnah lin nisaa`
=====================
Dan sudah menjadi kewajiban kita untuk berbakti kepada orang tua, baik ketika mereka hidup maupun sudah meninggal dunia. Doakan mereka dalam setiap munajat kita kepada Allah Ta'ala.
Doa untuk kedua orang tua. Via: https://zulkarnain.wordpress.com/2015/12/20
-------Jakarta, 10 Februari 2016-------
ba'da dzuhur
0 komentar:
Posting Komentar