Rabu, 08 Agustus 2012

favorit_Hanzalah*lagi

Posted by Nis |



Ketika antum membuka blog ini, sesaat kemudian pasti akan secara otomatis terdengar sebuah lantunan syair. Tapi ini terbatas kepada yang telah memasang aplikasi terkait, yaitu semacam flash player gitu deh.

Tak pernah bosan rasanya (_saya) mendengarkan cerita ini, 

Relakanlah perpisahan kita ini
Iringilah pemergian daku nanti
Dengan doa yang tidak henti
Moga Islam terus berdiri

Usapilah genang air mata kasih
Senyumanmu penguat semangat daku
Andai kita tak jumpa lagi
Ku semai cintamu di syurga

Berpisahlah dua jiwa
Meninggalkan kuntum cinta
Mekar di istana taqwa
Menyahut panggilan Allah

Dengan nama-Mu Allah yang Maha Gagah
Langkahku atur pasrah daku berserah
Menangkanlah kaum muslimin
Hancurkanlah kaum musyrikin

Hanzalah pergi ke medan jihad
Bersama dengan para sahabat
Bertempur hebat penuh semangat
Sehingga dia syahid akhirnya

Turunlah malaikat ke bumi
Mandikan jasadnya simpati
Sucilah jasadnya mewangi
Diarak rohnya ke Firdausy

Hening malam menyaksikan
Korban cinta dua insan
Baru diijabkabulkan
Rela menyahut seruan
Demi Islam ditegakkan
Jihad menjadi pilihan

Sebuah syair nasyid yang bisa menyalakan semangat, penuh makna, dan  luar biasa..._menurut saya. Setiap mendengar nasyid ini, seolah merasakan bagaimana suasana ketika itu, seperti yang diceritakan pula dalam sebuah hadits.

_ini postingan kedua, kisah tentang Hanzlah

Tentang seorang sahabat, bernama Hanzalah. Sore itu dia menemui Rasulullah SAW untuk mengutarakan maksud hatinya hendak turut bersama rombongan Rasulullah dan para shahabat. Kemana.? Ke salah satu taman surga. Yaitu sebuah pertempuran dimana nyawa sudah dipersiapkan sebagai persembahan sebagai tiket memasuki surga nan kekal. Dimana para syuhada mengalirkan wangi semerbak darahnya sebagai pertanda bahwa surga begitu nyata. Keharumannya seolah memberikan rayuan kepada yang masih bernyawa untuk segera menyusul mereka.

Semangat yang membakar di hati Hanzalah pada akhirnya harus tertahan, karena ijin dari Rasulullah SAW tidak dikantonginya. Why.? Bagaimana jadinya Rasulullah hendak mengijinkan seorang calon mempelai pengantin pria meninggalkan ratu dan singgasananya. Dimana sore itu juga adalah hari ditetapkannya Hanzalah melaksanakan walimahannya. Sabda Nabi pun dipatuhinya, untuk melangsungkan akad nikah yang memang sudah terencana.

Pagi harinya saat membuka mata, terdengar kabar bahwa kaum muslimin kalah dalam peperangan. Seketika itu juga Hanzalah bangkit, menyusul Rasulullah SAW dan para shahabat berjuang mengerahkan segala daya upaya dalam rangka bakti dan cinta kepada Allah ta’ala. Tak terpikir lagi bahwa baru saja dia melaksanakan pernikahan. Manisnya dunia secicip baru dirasakan, namun tak setitik pun terasa berat dalam hatinya untuk meninggalkannya.  

Peperangan pun usai. Para syuhada dikumpulkan untuk dimakamkan. Termasuk diantara mereka adalah Hanzalah. Namun ada keanehan yang terjadi pada jasad Hanzalah, seorang shahabat mendapati tubuh Hanzalah basah. Dari kepalanya mengucur air. Ditanyakanlah keanehan tersebut kepada Rasulullah SAW. Jawaban beliau, bahwasanya Hanzalah tengah dimandikan oleh malaikat, dikarenakan syahidnya dalam keadaan junub.

Dalam rengkuhan cinta, Hazalah telah menemui Tuhannya...

masyaAllah...

0 komentar:

Posting Komentar

Powered By Blogger
Powered By Blogger
Powered By Blogger