Bismillah..,
Segala pujian hanya milik Allah Ta'ala, Penggenggam alam semesta.
Entah sejak kapan,, percik angan dalam pikiran semaki
n menguat, mengalir bersama darah, menggerakkan daya menjadi nyata. Hhmmm…
--aku ingin, hidupku penuh warna—
--seperti kata bijak “kemarin adalah kenangan…” maka,
yang kita lakukan hari ini akan berubah statusnya,,menjadi kenangan kala esok
menjelang—
Saat itu, akhirnya aku menyelesaikan masa belajarku di
bangku SMP, di penghujung kelulusan. Ibu sudah duduk di ruang kelas bersama
para orangtua murid lainnya, untuk mengambil nilai hasil belajar selama 3 tahun
anaknya yang maniss ini –hehe.., sementara
itu, saya dan teman2 menunggu di luar, dengan jantung yang jeduk2,, tak sabar ingin tahu hasil ujian yang seringkali menjadi
pemicu stress anak2 sekolah. Beberapa saat kemudian pintu kelas pun berdecit,
sontak kami pun segera berhambur menuju orangtua masing2. Hmmm sosok yang aku
tunggu pun muncul, mamake inyong yg paling
cantik dhewek, sambil berjalan beliau bersalaman dan berucap salam berpisah
dengan salah seorang wali murid dari temanku juga. Aku masih berdiri tak jauh
di depan beliau, menunggu. Pun pandangan beliau segera menemukanku, menatapku,
terbit senyum indah di wajah sayu beliau. Ah, ku lihat jelas ada binar bangga
di mata beliau, seolah berkata “Nak, alhamdulillah kamu lulus, nilaimu bagus,
tidak sia2 cucuran keringat Bapakmu selama ini....” Clessss.....
Nilai akhir-ku
cukup memuaskan, bahagia masa itu rasanya tak lekang sampai sekarang, melihat ortu
tersenyum bangga, rasanya..hhhmmmm mak klunyumm…..
saatnya untuk bilang, ”SMA idaman...aku datang...”. Eitss,, rupanya tidak
semudah itu sodara-sodara... Pada akhirnya keinginan itu harus terkuburr
dualamm-duaalammm, sedalam cintaku padamu #halah. ‘why.?? Katanya nilaimu baguss?’
Hhmm masalah nilai sih
saya yakin insyaAllah gak masalah. ‘Truzzz,,, masalahnya appa..???’ hmm apalah daya, niat ke SMA favorit
terhalang restu mamah tercinta. Gak ada
pilihan selain mengikut titah sang empunya surga di tapak kakinya. Masuk ke SMK
favorit di wilayah Surakarta, SMK VISKA.
Masa2 SMP telah berakhir, malam itu adalah salah satu
malam menuju dimulainya hari pertama-ku di sekolah baru. Di saat itu saya
merenung, me-replay ulang kejadian2
yang telah berlalu. Semua terputar jelas di layar angan. Dan dari itu semua,
kemudian muncul harapan2 dan do’a2 yang khusyu’ terucap dalam sanubari,
teruntuk Sang Maha Peng-ijabah do’a. Satu diantaranya, “Ya Allah,, semoga nanti
saya mendapatkan teman sebangku yang cerewet.. dan yang suka bercanda...”
Alhamdulillah Allah mengabulkannya. Hhhmmm senangnya,, dikasih bonus pula, karena tak hanya satu orang teman aja yang cerewet dan suka bercanda, satu
kelas orangnya gokil2 semuaa..!!
Hhmmm dimulailah perjalanan maniss masa remaja-ku...
Rutinitasku sebagai anak sekolah selama ini, entah
mengapa hari itu terasa membosankan. Jadi teringat, masa2 SMP dulu. Yang kulakukan
sehari-hari hanyalah bangun pagi, sarapan, berangkat. Sampai di sekolah
kemudian duduk, mendengarkan guru memberikan penjelasan, mengerjakan tugas, jam
setengah 2 bel pulang berbunyi, pulang deh..
sampai di rumah, ganti baju, makan, nonton tipi, dll. Tidak terlalu banyak yang
dikerjakan di rumah, paling sering adalah berantem
dengan kakak cowok.. #kangen juga masa2 itu.
Pernah suatu ketika, saat pulang sekolah. Seperti biasa,
berdiri di emperan toko pinggir jalan di sekitar pasar Delanggu, menunggu
jemputan #bis kota_red. Hmmm lama sekali bis-nya gak lewat2. Rasanya aku juga belum pengen pulang. Maleeesss banget mau pulang. Dalam suasana seperti
itulah, dalam hati-ku berdo’a, “Ya Allah, semoga nanti pas SMA jaraknya jauuuuh
banget dari rumah, biyar pulangnya
sore2 aja ya Allah...”. Dan, Allah memberikannya untukku,,, Alhamdulillah...
Itu lah, rutinitas anak sekolahan masa SMP
menyadarkanku tentang hidup di dunia yang hanya sebentar. Tentang apa yang kita
lakukan masa sekarang akan kita kenang kelak di kemudian hari. Lalu terbesit
ingin,, kelak aku ingin merasakan bahagia, merasa bangga, dan tersenyum saat
aku mengenang masa2 sekarang yang besok sudah akan menjadi kenangan. So, hasil
putusannya;
- Aku ingin membuat kenangan2 manis yang
nantinya membuatku tersenyum saat mengenangnya.
-
Aku tidak ingin hidup dalam rutinitas yang
membosankan.
-
Hidup harus berwarna.
-
Tentunya semua dalam hal yang positif.
Tindak lanjut dari putusan tersebut di atas adalah, semuuuuuaaaa
kegiatan di sekolah (SMK) kuikuti. Dari ROHIS, OSIS, PMR, PASPRAMSUS (Pasukan
Pramuka Khusus), ternyata ada satu yang tidak ku ikuti, yaitu pencak silat.
Semua kegiatan itu benar2 menyenangkan. Banyak teman, banyak ilmu didapatkan,
dan tentunya kenangan2 dan pengalaman luarrbiaasa. Membuatku betah di
sekolahan. Kalau bisa nginep di sekolah, aku nginep deh. Hhhmmm saking semangatnya
mengikuti kegiatan2 itu, suatu hari saat halaqoh ROHIS, seorang murobbi
mendekatiku, katanya, “dek, kamu halaqohnya mbak Dwi bukan.? (saya senyum
mengangguk). Begini dek, mbak gak bermaksud
melarangmu mencari ilmu. Tapi,, alangkah bagusnya kalo ikut halaqoh itu cukup
satu aja, biyar kamunya gak bingung.”
Kataku,”Gak bingung kok mbak... #hehehe.
Kenakalan2 lucu kadang juga bermunculan. Hari itu
adalah jadwal -les mengetik-, pengajarnya adalah Bu Hartini, yang entah sejak
kapan teman2ku menobatkannya menjadi Ibuk’ku. Kami para murid sudah menempati
meja ketik masing2. Bu Hartini masuk ke kelas. Masih berdiri di depan meja guru
di depan, pandangan beliau menyapu ke seluruh isi ruangan. Dengan nada agak
garang, “Manis mana manis,? Masuk nggak.?”
Saya segera menyahut, “Saya Bu”. Tepat pandangan beliau menemukanku. “ora rapat OSIS nis?”, saya sambil mEsem,”mboten Bu...,, #Hehehe. Beliau
melanjutkan, “koe ngko suwe2 tak lebokne
mesin ketik nek mbolos wae lho..!” hahahaha gemuruh seisi ruangan tertawa.
Aku hanya mEsem ngguyu... #hehehe. Sebab dari kejadian itu; saya sering mbolos
les dikarenakan bentrok dengan rapat OSIS tiap minggu nya. Ah, Bu Hartini baik.
Beliau obyektif dalam memberikan nilai ujian, dan aku pun dapat nilai A.
Alhamdulillah.
Kog udah puanjang bangett ini ceritanya, intinya
apa.??? Mari bersama kita simpulkan;
-
Selepas SMP, saya mempunyai satu sekolah
idaman yang sangat saya pengeeeennn bangett. Pada akhirnya, Allah menakdirkan
lain. Saya sempat merenung mengenai ini, seandainya saya belajar di sekolah
yang saya inginkan dulu, mungkin ceritanya tidak akan se-seru ini, tidak akan
se-gokil ini, tidak akan se-indah ini. Kembali ayat itu mengingatkan; “apa yang kamu kira baik, belum tentu baik
di mata Allah... sesungguhnya Allah lebih mengetahui..” So, tanamkan dalam
hati, untuk selalu berkhusnudzon, positif thinking terhadap segala ketentuan
Allah. Allah lebih tahu apa yang kita butuhkan, daripada apa yang kita
inginkan.
- Setiap langkah kehidupan manusia selalu
diliputi berbagai macam pilihan. Salah satunya adalah pilihan bagaimana kita
akan menjalani kehidupan ini. Sudahkah kamu menentukan pilihanmu.??
- Ah, manis sungguh masa2 itu. Setiap mengenang,
rasanya ingin kembali ke masa2 itu untuk mengulangnya kembali. Semua adalah
karunia dari Allah Ta’ala. Jangan lupa setidaknya untuk mengucapkan
“Alhamdulillahirobbil ‘alamiin’. Ingat selalu kata2 dalam QS.Ar-Rahman; “Maka nikmat Tuhan-mu yang manakah yang kamu
dustakan”
Akhiru da'wana alhamdulillahirobbil'alamiin..
Semoga bermanfaat... :)
-----Bekasi, 4 April 2014----
Ashar